Está en la página 1de 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF dan IMD

Pada Ibu Di Ruang Nifas RSUD Ibnu Sina Kab.Gresik


PKRS Keperawatan Maternitas
Program Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh :
Kartono
Hanif fahmi
Yuli febriyanti
Robiatul adewiyah
Rifqi rizal sutrisnu

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : ASI
Sub Topik : 1. Pentingnya ASI Eksklusif
2. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Sasaran : Ibu dan keluarga Post Partum di Ruang Nifas (10 Orang)
Hari/Tanggal : November 2017
Jam : WIB - selesai
Waktu : 40 menit
Tempat : Ruang Nifas, RSUD Ibnu Sina Kab.Gresik

1. TUJUAN
1.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pentingnya ASI
Eksklusif dan IMD di RSUD Ibnu Sina Kab.Gresik selama 40 menit,
diharapkan yang ibu dan keluarga dapat mengerti dan memahami pentingnya
ASI Eksklusif dan IMD.
1.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pentingnya ASI
Eksklusif dan IMD di RSUD Ibnu Sina Kab.Gresik selama 40 menit,
diharapkan seluruh ibu dan keluarga dapat:
1.2.1 Memahami tentang pengertian ASI Eksklusif
1.2.2 Memahami tentang manfaat ASI bagi ibu
1.2.3 Memahami tentang manfaat ASI bagi bayi
1.2.4 Memahami tentang waktu pemberian ASI
1.2.5 Memahami tentang teknik menyusui dengan benar
1.2.6 Memahami cara memberikan ASI Eksklusif pada bayi bagi ibu
yang bekerja
1.2.7 Memahami tentang pengertian IMD
1.2.8 Memahami tentang anjuran IMD
1.2.9 Memahami tentang manfaat IMD
1.2.10 Memahami tentang prosedur dan gambaran IMD
1.2.11 Memahami faktor-faktor yang menghambat IMD

2
2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Proyektor

4. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

5. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Penanggung Jawab Acara : Rifqi Rizal
Uraian tugas :
a. Penanggung Jawab Acara dari pre PKRS sampai laporan PKRS
b. Controling Acara
2. Protokol / Moderator : Kartono
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
d. Menutup acara penyuluhan
3. Penyuluh / Penyaji : Robiatul Adewiyah
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya

3
4. Fasilitator dan Dokumentasi : Yuli Febriyanti
Uraian tugas :
a. Memfasilitasi kebutuhan peserta sesuai fasilitas yang diberikan.
b. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
c. Mendokumentasikan acara dalam bentuk foto atau video.
5. Observer :
Uraian Tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
c. Menyampaikan evaluasi kepada semua penyuluh/panitia selama
penyuluhan yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan
6. Notulen : Hanif Fahmi
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

6. SETTING TEMPAT

Observer Peserta

Notulen
Fasilitator

Pemateri Moderator

4
7. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan :
 Memberisalam Menjawab salam,
 Menjelaskan tujuan penyuluhan mendengarkan
1 5 menit
 Kontrak waktu dan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang memperhatikan
akan disampaikan
Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Manfaat ASI bagi ibu
4. Manfaat ASI bagi bayi
Menyimak dan
2 20 menit 5. Manfaat ASI bagi bangsa dan negara
memperhatikan
6. Waktu pemberian ASI
7. Hal-hal yang mempengaruhi produksi
ASI
8. Teknik menyusui dengan benar
9. Pengertian IMD
10. Keuntungan IMD
11. Prosedur dan gambaran IMD
12. Faktor-faktor yang menghambat IMD
Tanya Jawab : Peserta aktif
1. Memberikan kesempatan peserta untuk dalam
bertanya. memberikan
3 10 menit
Umpan Balik : pertanyaan dan
1. Memberikan pertanyaan kepada peserta. menjawab
pertanyaan
Penutup :
 Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
4 5 menit  Menyampaikan ucapan terimakasih atas Menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di berikan
kepada peserta
 Mengucapkan salam

5
8. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSUD IbnuSinaKab.
Gresik.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik mneyusui dengan benar
d. Peserta dapat mengulang pengertian, manfaat dan teknik menyusui
dengan benar yang disampaikan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus.

6
MATERI
PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa tambahan
makanan lain, sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Bayi harus mendapat makanan
yang lain supaya dapat tumbuh dengan sempurna, baik fisik maupun rohaninya.
ASI merupakan makanan yang paling sesuai untuk bayi.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. (Depkes RI, 2004)
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah
yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu
cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001)

2. Kandungan ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
- Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
- Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
- Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
- Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.

7
3. Manfaat ASI bagi Ibu
1. Menyusui merangsang involusi uterus sehingga mencegah terjadinya
perdarahan post partum.
2. Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomis karena
tidak perlu membeli,lebih praktis dan tidak merepotkan.
3. Mudah didapatkan karena merupakan makanan alami yangn dibawa sejak
lahir.
4. Mengurangi terjadinya karsinoma mammae.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu dan bayi.

4. Manfaat ASI bagi Bayi


1. Mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengandung berbagai zat penolak atau kekebalan tubuh, immunoglobulin
sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi
3. Lebih aman karena diberikan secara langsung ke bayi, tidak
terkontaminasi, tercemar dan tetap segar.
4. Mengandung beta laktoglobulin sehingga resiko alergi pada bayi kecil
5. Suhu ASI sesuai dengan suhu bayi
6. Mudah dicerna karena tidak mengganggu alat pencernaan bayi
7. Dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mental anak.

5. Manfaat ASI Bagi Bangsa dan Negara


1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
2. Meningkatkan kualitas generasi yang akan datang
3. Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan
4. Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan
menyusui
5. Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas (Saleha,
2009).

8
6. Manfaat ASI Bagi Keluarga
1. ASI tidak merepotkan
2. ASI mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga
3. Bayi yang mendapatkan ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat
biaya untuk berobat

7. Waktu Pemberian ASI


1. ASI sebaiknya diberikan setengah jam setelah bayi lahir
2. Berikan sesering mungkin setiap bayi membutuhkan ( diberikan tanpa
jadwal )
3. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi dan harus minum
yang cukup kurang lebih 8 – 10 gelas setiap hari
4. ASI Eksklusif diberikan sampai usia 6 bulan, setelah itu boleh diberikan
makanan tambahan

8. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:


1. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang
dibutuhkan akan membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus
memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu
minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang
dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe, merica,
kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol,
sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan
yang tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa.
Volume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama sekali.
3. Penggunaan alat konrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan
kontrasepsi Pil.

9
4. Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga
akan memperbanyak dan memperlancar produksi ASI.

9. Teknik menyusui dengan benar


Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi tidak mau menyusu.
Berikut teknik menyusui dengan benar:
a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun
b. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada
puting & sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting
susu.
c. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas
pangkuan ibu dengan cara :
1) Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada
lengkung siku ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala
bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.
2) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu
didepan.
3) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
4) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
5) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
d. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan bagian atas areola.
e. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan
cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi.
f. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk mulut bayi, sehingga puting
susu berada dibawah langit langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar
daritempat penampungan asi yang terletak dibawah areola.

10
MATERI
IMD (Inisiasi Menyususi Dini)

1. Pengertian Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Inisiasi menyusu dini adalah program yang sedang dianjurkan pemerintah
pada bayi baru lahir, untuk segera menyusu sendiri pada ibunya dengan cara
meletakkan bayi pada dada ibu, dan biarkan merayap untuk mencari puting
susunya sendiri. Untuk melakukan program ini, harus dilakukan langsung setelah
lahir, tidak boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi.
Prinsip menyusu/pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin dan secara
eksklusif. Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu, biarkan kontak
kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam bahkan lebih, sampai bayi
dapat menyusui sendiri. Apabila ruang bersalin dingin, bayi diberi topi dan
Protokol evidence based baru yang telah diperbaharui oleh WHO dan UNICEF
mengenai asuhan bayi baru lahir untuk satu jam pertama menyatakan sebagai
berikut :
a. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit dengan ibunya segera
setelah lahir selama paling sedikit satu jam.
b. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu dan ibu dapat
mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu, serta memberi bantuan jika
diperlukan.
c. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru
lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut seperti:
memandikan, menimbang, pemberian vitamin K, obat tetes mata, dan lain-
lain.
2. Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal kehamilan
a. Informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi Menyusu Dini.
b. Tempat bersalin dan tenaga kesehatan.

11
3. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Yang Dianjurkan
Langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini yang dianjurkan :
a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.
b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua
tangannya.
c. Tali pusat di potong lalu diikat.
d. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.
e. Tanpa digendong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu
dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk
mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
4. Keuntungan IMD
a. Mencegah bayi kedinginan
b. Menstabilkan irama nafas, detak jantung bayi
c. Mempercepat keluarnya kolostrum
d. Memberi kekebalan terhadap penyakit
e. Mengurangi resiko pendarahan ibu melahirkan
5. Prosedur dan Gambaran Proses IMD
Berikut ini adalah tahap-tahap inisiasi menyusu dini :
a. Tempatkan bayi di atas perut ibunya dalam 2 jam pertama tanpa pembatas
kain di antara keduanya (skin to skin contact), lalu selimuti ibu dan bayi
dengan selimut hangat. Posisi bayi dalam keadaan tengkurap.
b. Setelah bayi stabil dan mulai beradaptasi dengan lingkungan luat uterus, ia
akan mulai mencari puting susu ibunya.
c. Hembusan angin dan panas tubuh ibu akan memancarkan bau payudara
ibu, secara insting bayi akan mencari sembur bau tersebut.
d. Dalam beberapa menit bayi akan merangkak ke atas dan mencari serta
memegang puting susu ibunya, selanjutnya ia akan mulai menghisap.
e. Selama periode ini tangan bayi akan memasase payudara ibunya dan
selama itu pula refleks pelepasan hormon oksitosin ibu akan terjadi.
f. Ingat, selama periode ini bidan tidak boleh meninggalkan ibu dan bayi
sendirian. Tahap ini sangat penting karena bayi dalam kondisi siaga penuh.

12
Bidan harus menunda untuk memandikan bayi, melakukan pemeriksaan
fisik, maupun prosedur lain.
6. Faktor-faktor yang Menghambat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Pada
Persalinan Normal
Beberapa hal yang dapat menghambat keberhasilan program IMD pada
pasien dengan persalinan normal tersebut, antara lain :
a. Kondisi ibu yang masih lemah (bagi ibu post partum normal, dalam
kondisi kelemahan ini, ibu tidak mampu untuk melakukan program IMD).
b. Ibu lebih cenderung suka untuk beristirahat saja dari pada harus kesulitan
membantu membimbing anaknya untuk berhasil melakukan program IMD
7. Akibat Kegagalan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
a. Kegagalan inisiasi menyusu dini tersebut akan berpengaruh pada produksi
ASI ibu.
b. Hal ini disebabkan karena hormon oksitosin yang berpengaruh pada
produksi ASI ibu akan dilepaskan jika dipacu dengan isapan bayi pada
puting ibu saat menyusui.
c. Sementara itu, bayi tetap membutuhkan ASI sebagai nutrisi dan juga
menigkatkan imunitas tubuhnya.
d. Jika tida tejadi keseimbangan antara produksi ASI ibu denag kebutuhan
ASI yang diperlukan

13
DAFTAR PUSTAKA
Buku Acuan Manajemen Laktasi, Edisi 1.1992. Jakarta : Yayasan Perinasia
Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan
Tekstur Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep
praktis.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Departemen Kesehatan RI – Badan Penelitian dan Pengembangan .1997.
Perawatan Ibu Dipusat Kesehatan Masyarakat .Surabaya
Depkes RI, 2004. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 Substansi Kesehatan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta

Depkes RI, 2007. Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Ditjen
Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta

Depkes RI, 2010. Pedoman Pemberian Makanan Pendukung ASI (MPASI).


Jakarta : Depkes
Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Dr. Soetjiningsih, DSAK .1997. ASI- Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokeran EGC
Manuaba, Ide Bagus .1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kekuarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Muchtadi, Deddy, 2004. Gizi UntukBayi : ASI, Susu Formula Dan Makanan
Tambahan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Nadesul, S.H, 2005. Makanan Sehat Untuk Bayi. Puspa Swara. Jakarta
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press :
Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta : Nuha Medika.

14

También podría gustarte