Está en la página 1de 6

ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DARI DALAM DAN LUAR

NEGERI

Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Letak yang sangat strategis ini
tentunya sangat menguntungkan bangsa kita, karena kita bisa berhubungan dengan negara
lain sehingga dalam aspek ekonomi bisa mengalami peningkatan. Apalagi hal ini ditunjang
dengan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia sehingga mampu menarik wisatawan dari
luar negeri.

Akan tetapi, di sisi lain keunggulan-keunggulan tersebut juga bisa mengancam keutuhan
bangsa kita. Misalnya, kekayaan alam yang tidak terpelihara dengan baik akan mengundang
negara lain untuk menguasainya. Masuknya budaya asing juga bisa merusak kebudayaan asli
bangsa Indonesia. Keragaman yang ada juga bisa mengakibatkan perpecahan jika salah satu
pihak bersikap lebih membangga-banggakan suku atau golongan atau agama sendiri, serta
merendahkan suku atau agama lain.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus mempertahankan martabat dan keutuhan bangsa.
Terlebih lagi bagi kita sebagai generasi muda harus mampu menjaga keutuhan negara untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini.

Tanpa adanya tekad dari bangsa untuk mempertahankan keutuhan wilyayah Indonesia, maka
akan banyak gangguan dan ancaman yang datang.

Ancaman terhadap Integrasi Nasional dari Dalam dan Luar Negeri. Gangguan terhadap
keutuhan negara Indonesia dapat datang dari luar ataupun dari dalam negeri sendiri, antara
lain sebagai berikut.

1. GANGGUAN DARI LUAR NEGERI


Berupa gangguan wilayah Indonesia, pencurian kekayaan alam, penyelundupan barang, atau
masuknya pesawat asing ke wilayah Indonesia tanpa izin.
2. GANGGUAN DARI DALAM NEGERI
Berupa gerakan separatis, kerusuhan, atau pertikaian antarkelompok yang memerlukan
penanganan dari pihak berwajib.

Ancaman terhadap Integrasi Nasional dari Dalam dan Luar Negeri. Adapun yang dimaksud
dengan ancaman adalah setiap upaya/kegiatan baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai mengancam/membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Berbagai ancaman yang ada dapat dikategorikan ke dalam dua
macam, yaitu ancaman dari dalam negeri dan dari luar negeri.

1. ANCAMAN DARI DALAM NEGERI


Contoh ancaman yang berasal dari negara kita yang dapat menimbulkan perpecahan antara
lain sebagai berikut
a. Perilaku yang melanggar norma hukum maupun norma agama.
b. Perselisihan antaretnis.
c. Peristiwa kerusuhan
d. Separatisme (kegiatan untuk memisahkan diri dari NKRI)

2. ANCAMAN DARI LUAR NEGERI


a. Bidang politik, antara lain sebagai berikut.
1. Ikut campurnya negara lain dalam masalah yang timbul di Indonesia
2. Adanya tindakan yang dilakukan oleh negara lain untuk menguasai wilayah Indonesia.
Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
i. Politik uang (money politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik yang
melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah
uang maupun barang.
ii. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan
ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung,
Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang
dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang
lurah dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama
sangatlah tidak tepat.
iii. Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan menurut
keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini
memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada Ratu Atut dan
adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri, diantaranya
Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota
Serang, dan anak tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini
menimbulkan kontroversi karena sistem politik di Banten ridak lagi murni atas nama
domokrasi.
iv. Penyerangan batas wilayah negara
Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar
di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur.
Persoalan klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas Kontonental Indonesia yang
ditanda tangani oleh Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia akhirnya melihat hal tersebut
sebagai ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.

b. Bidang ekonomi, antara lain kekayaan alam Indonesia yang dikuasai oleh negara lain
secara tidak bertanggungjawab sehingga menyengsarakan rakyat Indonesia.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi


i. Inflansi harga baju mendekati hari raya Idul Fitri
Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk
membeli baju lebaran. Ketika sebelum lebaran harga baju tersebut Rp 50.000,00. Karena
pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka
pedagang menaikkan menjadi Rp 75.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau
tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 25.000,00.
Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
ii. Ketergantungan pada pihak asing
Indonesia merupakan salah satu dari negara yang menyimpan banyak kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Salah satu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah
minyak bumi. Wilayah di Indonesia yang menghasilkan minyak bummi begitu banyak, antara
lain: Irian Jaya, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau merupakan salah satu penghasil
minyak terbesar di Indonesia bahkan Laut Jawa yang merupakan daerah perairan juga ikut
menghasilkan sumber daya tersebut. Akan tetapi banyaknya daerah penghasil minyak bumi di
Indonesia belum menjamin ketercukupan dan murahnya harga minyak di Indonesia sendiri.
c. Bidang sosial budaya, antara lain masuknya budaya asing yang negatif dan tidak sesuai
dengan kerpibadian masyarakat Indonesia.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial


i. Perang
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari
2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan
Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah
pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.
Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga
Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
ii. Terorisme
Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman
yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di
Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir
terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat. Rangkaian pengeboman ini merupakan
pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih
kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang
luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai
peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di
depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.

Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya


a. LBGT
Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin
mengkhawatirkan. Belakangan, para pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan
perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan LGBT.Keberanian para pelaku
dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus diakui
banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang
paling menginspirasi, lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi
kegiatan yang legal.
Banyak yang berpendapat kalau legalisasi yang dilakukan negara-negar barat,
khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma etika dan agama. Ia
menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada
pendekatan sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.
b. Negeri Jiran Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit
hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar
menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO,
sebagai masterpiece world heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim
tersebut.

Ancaman terhadap Integrasi Nasional dari Dalam dan Luar Negeri. Setelah Anda
mengetahui berbagai gangguan dan ancaman terhadap keutuhan bangsa dan integrasi
nasional, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mewaspadai ancaman terhadap keutuhan
bangsa dan integrasi nasional? Berikut beberapa sikap yang harus dimiliki oleh warga negara
Indonesia untuk melindungi keutuhan NKRI.

1. Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia.


2. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.
3. Memajukan pergaaulan demi persatuan, kesatuan, kepentingan, serta keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
4. Meningkatkan kesadaran rakyat akan pentingnya menjaga keutuhan wilayah negara.
5. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
6. Menghindari segala bentuk adu domba yang menjurus kepada perpecahan bangsa.
Ancaman terhadap Integrasi Nasional dari Dalam dan Luar Negeri. Sikap saling menghormati
dan menghargai antarsuku bangsa harus dikembangkan. Dengan demikian, keutuhan NKRI
akan selalu terjaga dan terpelihara. Sikap yang perlu dikembangkan sebagai generasi muda
agar bisa menghormati suku bangsa lain antara lain sebagai berikut.

1. Menerima bahwa setiap suku bangsa memiliki kebudayaan daerah masing-masing.


2. Menghargai dan menghormati suku dan kebudayaan daerah lain.
3. Menyadari bahwa kebudayaan daerah merupakan akar kebudayaan nasional serta
kebudayaan nasional sebagai puncak dari kebudayaan daerah.
4. Menyadari bahwa kebudayaan daerah dapat memperkaya kabudayaan nasional dan
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

También podría gustarte