Está en la página 1de 32

NAMA : AHMAD NUR SA’DY

NRP : 33311501025
JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPAL

SERTIFIKAT DAN
SURAT-SURAT KAPAL
A. Sertifikat Kapal
1. Sertifikat Kesempurnaan
Ialah sertifikat yg diberikan untuk kapal yang telah memenuhi persyaratan
keselamatan untuk berlayar. Keselamatan tersebut adalah dalam hal :
badan kapal, perlengkapan kapal, penataan kemudi, sarana pemadam
kebakaran, alat-alat berlabuh jangkar, dan lain-lain ;
▪ Berlaku bagi semua kapal yang berlayar di laut ;
▪ Untuk Indonesia, terdapat sertifikat kelas yang dikeluarkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI), khususnya bagi kapal-kapal yang berukuran
isi kotor 100 m3 atau lebih.

Sertifikat Kesempurnaan dikeluarkan untuk :


▪ Pelayaran di semua lautan ;
▪ Pelayaran antar pelabuhan Asia Tenggara ;
▪ Bagian tertentu yang ditunjuk dari daerah pelayaran antara
pelabuhan Asia Tenggara ;
Sertifikat Kesempurnaan tidak berlaku lagi jika :

▪ Kapal yg diklasifikasikan pada biro klasifikasi yang diakui, dirobah kelasnya


atau dicoret dari daftar ;
▪ Karena masa berlakunya telah habis untuk mana sertifikat diberikan atau
tidak memenuhi syarat yang ditentukan untuk mengeluarkan atau
mempertahankan sertifikat itu ;
▪ Karena diserahkannya sertifikat kesempurnaan yang baru ;
▪ Jika sertifikat itu berdasar pasal 36 (4) sudah tidak berlaku selama satu
tahun ;
▪ Jika kapal tidak termasuk golongan kapal-kapal untuk mana Ordonansi
Kapal-kapal 1935 berlaku.
▪ Jika kapal dirombak, tetapi perombakan yang tidak berarti dan tidak
berpengaruh terhadap stabilitas kapal dan lambung timbul, maka Direktur
Jenderal Perhubungan Laut atau Pengawas Keselamatan kapal, dapat
mempertahankan sertifikat tersebut.
▪ Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.
2. Sertifikat Keselamatan
▪ Diberikan khusus bagi kapal penumpang pelayaran internasional ;
▪ Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun ;
▪ Dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
▪ Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi :
▪ Jika sertifikat kesempurnaan tidak berlaku lagi ;
▪ Karena masa berlakunya untuk mana sertifikat dikeluarkan telah
habis ;
▪ Karena diserahkannya sertifikat keselamatan yang baru ;
▪ Jika kapal tidak termasuk dalam golongan kapal-kapal untuk mana
ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku ;
▪ Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.

Jika Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi, sedangkan kapal itu ada
diluar Indonesia, kecuali di Pelabuhan Singapura dan Malaysia, maka
masa berlakunya dapat diperpanjang untuk memungkinkan kapal
kembali ke Indonesia guna mengakhiri pelayarannya.
3. Sertifikat Keselamatan Radio
▪ Diberikan khusus bagi kapal barang yang memiliki radio komunikasi ;
▪ Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

4. Sertifikat Lambung Timbul


▪ Merupakan sertifikat yang memuat sampai batas mana kapal boleh
dimuati, dan berapa daya apung cadangannya ;
▪ Diperuntukkan bagi semua kapal yang berlayar di laut ;
▪ Berlaku tdk lebi dari 5 (lima) tahun.
5. Sertifikat Muatan Kayu
▪ Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang memuat kayu sebagai muatan
geladaknya ;
▪ Berlaku tidak lebih dari 5 (lima) tahun.

6. Sertifikat Penumpang
▪ Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang mengangkut penumpang lebih
dari 12 orang ;
▪ Berlaku selama 1 (satu) tahun.

7. Sertifikat Pembebasan
▪ Diperuntukkan bagi kapal dalam pelayaran internasional yang
mendapat beberapa pembebasan terhadap ketentuan-ketentuan
Perjanjian Keselamatan Laut Internasional 1929, yaitu terhadap
bangunan, alat penolong, dan radio telegrap.
▪ Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
B. SURAT LAUT DAN PAS KAPAL
1. Surat Laut
Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi kotor 500
m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar.
Isi Surat Laut adalah :
- Nama kapal;
- Nama Pemilik Kapal dan Nakhoda ;
- Isi bersih/kotor menurut Surat Ukur ;
- Keterangan menurut Surat Pendaftaran Kapal ;
- Nama panggilan Kapal (berdasarkan Buku Insyarat Internasional).

Surat Laut dinyatakan gugur apabila :


- Kapal dirucat ;
- Kapal tenggelam ;
- Kapal dirampas oleh bajak laut/musuh ;
- Kapal dipakai untuk membajak di laut, pantai atau sungai ;
- Diberikan kebangsaan lain bagi kapal tersebut ;
- Nama kapal diganti.
2. Surat Laut Sementara
Adalah Surat Laut yang dikeluarkan bagi kapal Indonesia yang dibuat di
Luar Negeri (oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia) dengan
maksud agar kapal tersebut dapat dilayarkan ke Indonesia. Surat Laut
Sementara berlaku paling lama 1 (satu) tahun.

3. Pas Kapal
diberikan kepada kapal yang tidak dapat diberi Surat Laut. Terdapat 2
(dua) macam Pas Kapal, yaitu :

a) Pas Tahunan, tanda kebangsaan kapal Indonesia yang diberikan


kepada kapal yang isi kotornya 20 m3 atau lebih dan kurang dari
500 m3, yang bukan kapal nelayan laut atau kapal pesiar. Pas
Tahunan berlaku selama 12 bulan hingga 15 bulan.
b) Pas Kecil atau Pas Biru, diberikan kepada kapalyang isi kotornya
kurang dari 20 m3, kapal nelayan laut dan kapal pesiar. Pas Kecil
setiap tahun harus dilaporkan kepada Pejabat berwenang
(Syahbandar).
C. SURAT UKUR
1) Isi Surat Ukur adalah
- Nama kapal ;
- Tempat asal kapal ;
- Banyaknya geladak, tiang, dasar ganda, tangki tolak bara ;
- Ukuran pokok kapal : panjang, lebar, dalam ;
- Rincian dari isi kotor (bruto) dan isi bersih (netto) dalam meter kubik dan
Register Ton ;
- Pengurangan guna mendapatkan isi bersih.
2) Ruang-ruang yang tidak termasuk dalam pengukuran
adalah
- Ruang dasar ganda, dan tangki-tangki ceruk muka/belakang yang dipakai
khusus untuk tolak bara ;
- Ruang-ruang yang dibatasi oleh kepala palka ;
- Bangunan atas yang terbuka dan tidak tertutup dengan pintu-pintu ;
- Kamar-kamar mandi / WC umum ;
- Anjungan dan rongga diatas kamar mesin.
3) Pengukuran isi kotor meliputi :
- Isi kapal dibawah geladak ukur ;
- Isi kapal antara geladak ukur dan geladak ketiga ;
- Isi semua ruangan tetap di geladak atas yang dapat ditutup rapat.

4) Isi bersih = isi kotor dikurangi dengan :


- Ruangan mesin, ketel uap, terowongan poros baling-baling ;
- Semua ruangan yang dipakai oleh awak kapal ;
- Ruangan Nakhoda, kamar peta dan kamar radio ;
Gudang-gudang, ceruk rantai, ruang mesin kemudi.
NAMA : AHMAD NUR SA’DY
NRP : 33311501025
JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPAL

CACAT PENGELASAN DAN


PENYEBABNYA
Undercut
• Penyebab :
− Arus yang terlalu tinggi.
− Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi.
− Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat.
− Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur.

• Pencegahan :
− Menyetel arus yang tepat.
− Mengurangi kecepatan mengelas.
− Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
− Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur.
Undercut
Contoh gambar cacat undercut
Porosity
• Penyebab :
− Nyala busur terlalu panjang.
− Arus terlalu rendah.
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Kandungan belerang terlalu tinggi. Kondsi pada saat pengelasan yang tidak
mendukung. Misalnya,basah,lembab,berkarat atau berminyak.
− Terjadi pendinginan las yang cepat.
− Terciptanya gas hidrogen akibat panas las.
Porosity
• Pencegahan :
− Memperpendek nyala busur.
− Arus disesuaikan dengan prosedur yang ditentukan
− Menggunakan elektroda low-hydrogen.
− Menggunakan baja dengan kandungan belerang yang rendah.
− Mengurangi kelembaban dengan cara memberikan pre heat.
− Meningkatkan kebersihan material dengan cara digerinda terlebih dahulu.
− Hindari pendinginan terlalu cepat.
Porosity
Contoh gambar cacat porosity
Deformasi
• Penyebab :
− Pemanasan yang berlebihan.
− Take welding yang kurang kuat
• Pencegahan :
− Mengurangi arus yang terlalu besar.
− Memperkuat take welding.
Deformasi
Contoh gambar cacat deformasi
Slag Inclusion
• Penyebab :
− Kecepatan gerak elektroda yang tidak tepat.
− Sudut elektroda yang kurang tepat.
− Sudut bevel kekecilan.
− Ampere las terlalu kecil.
− Busur las terlalu jauh.

• Pencegahan :
− Naikan kecepatan sehingga slag tidak mengalir keakar las.
− Usahakan sudut yang tepat pada arah las.
− Perbaiki sudut bevel atau gunakan kawat kecil.
− Perbesar ampere las.
− Sesuaikan jarak busur las pada materil ( 1x Diameter Kawat ).
Slag Inclusion
Contoh gambar cacat Slag Inclusion
Over Spatter
• Penyebab :
− Arus terlalu besar.
− Busur las terlalu jauh.
− Elektroda menyerap uap

• Pencegahan :
− Turunkan arus .
− Sesuaikan panjang busur ( 1 x diameter Electrode ) .
− Keringkan kembali electrode / pergunakan yang sudah di oven.
Over Spatter
Contoh gambar cacat Over Spatter
Incomplete Penetration
• Penyebab :
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Panas busur tidak mencairkan logam.
− Jarak gap terlalu rapat.
− Elektroda yang terlalu tinggi.
− Sudut elektroda salah.

• Pencegahan :
− Memperbaiki sudut elektrode.
− Jarak gap harus cukup.
− Posisi elektroda harus tepat
Incomplete Penetration
Contoh gambar cacat Incomplete Penetration
Incomplete Fusion
• Penyebab :
− Posisi pengelasan yang salah.
− Sudut elektrode yang salah.
− Panas yang diterima terlalu kecil.
− Welding gap terlalu kecil.
− Permukaan kampuh kotor.
− Kecepatan pengelasan terlalu tinggi
Incomplete Fusion
• Pencegahan :
− Memperbaiki posisi pengelasan.
− Memperbaiki sudut elektrode.
− Panas yang diterima harus sesuai prosedur.
− Welding gap harus cukup.
− Permukaan kampuh harus benar-benar bersih.
− Kecepatan pengelasan harus sesuai prosedur.
Incomplete Fusion
Contoh gambar cacat Incomplete Fusion
Cold Cracking
• Penyebab :
− Pendinginan yang terlalu cepat.
− Panas yang diterima terlalu rendah.
− Ampere yang digunakan terlalu rendah.
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Ampere terlalu rendah.
− Tidak hanya pre-heat
Cold Cracking
• Pencegahan :
− Hindari pendinginan terlalu cepat.
− Panas yang diterima disesuaikan dengan prosedur yang sudah ditentukan.
− Sesuaikan ampere dengan prosedur.
− Sesuaikan kecepatan las.
− Sesuaikan ampere dengan prosedur.
− Melakukan pre heat.
Cold Cracking
Contoh gambar cacat Cold Cracking
Hot Cracking
Yaitu retakan yang biasanya timbul pada saat cairan las mulai membeku
karena luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan dengan besar
benda kerja yang akandilas, sehingga terjadi pendinginan. Cara mengatasi
dengan menggunakan elektroda las low hidrogen yang mempunyai sifat
tegang yang relatif tinggi.

También podría gustarte