Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
NRP : 33311501025
JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPAL
SERTIFIKAT DAN
SURAT-SURAT KAPAL
A. Sertifikat Kapal
1. Sertifikat Kesempurnaan
Ialah sertifikat yg diberikan untuk kapal yang telah memenuhi persyaratan
keselamatan untuk berlayar. Keselamatan tersebut adalah dalam hal :
badan kapal, perlengkapan kapal, penataan kemudi, sarana pemadam
kebakaran, alat-alat berlabuh jangkar, dan lain-lain ;
▪ Berlaku bagi semua kapal yang berlayar di laut ;
▪ Untuk Indonesia, terdapat sertifikat kelas yang dikeluarkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI), khususnya bagi kapal-kapal yang berukuran
isi kotor 100 m3 atau lebih.
Jika Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi, sedangkan kapal itu ada
diluar Indonesia, kecuali di Pelabuhan Singapura dan Malaysia, maka
masa berlakunya dapat diperpanjang untuk memungkinkan kapal
kembali ke Indonesia guna mengakhiri pelayarannya.
3. Sertifikat Keselamatan Radio
▪ Diberikan khusus bagi kapal barang yang memiliki radio komunikasi ;
▪ Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
6. Sertifikat Penumpang
▪ Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang mengangkut penumpang lebih
dari 12 orang ;
▪ Berlaku selama 1 (satu) tahun.
7. Sertifikat Pembebasan
▪ Diperuntukkan bagi kapal dalam pelayaran internasional yang
mendapat beberapa pembebasan terhadap ketentuan-ketentuan
Perjanjian Keselamatan Laut Internasional 1929, yaitu terhadap
bangunan, alat penolong, dan radio telegrap.
▪ Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
B. SURAT LAUT DAN PAS KAPAL
1. Surat Laut
Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi kotor 500
m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar.
Isi Surat Laut adalah :
- Nama kapal;
- Nama Pemilik Kapal dan Nakhoda ;
- Isi bersih/kotor menurut Surat Ukur ;
- Keterangan menurut Surat Pendaftaran Kapal ;
- Nama panggilan Kapal (berdasarkan Buku Insyarat Internasional).
3. Pas Kapal
diberikan kepada kapal yang tidak dapat diberi Surat Laut. Terdapat 2
(dua) macam Pas Kapal, yaitu :
• Pencegahan :
− Menyetel arus yang tepat.
− Mengurangi kecepatan mengelas.
− Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
− Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur.
Undercut
Contoh gambar cacat undercut
Porosity
• Penyebab :
− Nyala busur terlalu panjang.
− Arus terlalu rendah.
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Kandungan belerang terlalu tinggi. Kondsi pada saat pengelasan yang tidak
mendukung. Misalnya,basah,lembab,berkarat atau berminyak.
− Terjadi pendinginan las yang cepat.
− Terciptanya gas hidrogen akibat panas las.
Porosity
• Pencegahan :
− Memperpendek nyala busur.
− Arus disesuaikan dengan prosedur yang ditentukan
− Menggunakan elektroda low-hydrogen.
− Menggunakan baja dengan kandungan belerang yang rendah.
− Mengurangi kelembaban dengan cara memberikan pre heat.
− Meningkatkan kebersihan material dengan cara digerinda terlebih dahulu.
− Hindari pendinginan terlalu cepat.
Porosity
Contoh gambar cacat porosity
Deformasi
• Penyebab :
− Pemanasan yang berlebihan.
− Take welding yang kurang kuat
• Pencegahan :
− Mengurangi arus yang terlalu besar.
− Memperkuat take welding.
Deformasi
Contoh gambar cacat deformasi
Slag Inclusion
• Penyebab :
− Kecepatan gerak elektroda yang tidak tepat.
− Sudut elektroda yang kurang tepat.
− Sudut bevel kekecilan.
− Ampere las terlalu kecil.
− Busur las terlalu jauh.
• Pencegahan :
− Naikan kecepatan sehingga slag tidak mengalir keakar las.
− Usahakan sudut yang tepat pada arah las.
− Perbaiki sudut bevel atau gunakan kawat kecil.
− Perbesar ampere las.
− Sesuaikan jarak busur las pada materil ( 1x Diameter Kawat ).
Slag Inclusion
Contoh gambar cacat Slag Inclusion
Over Spatter
• Penyebab :
− Arus terlalu besar.
− Busur las terlalu jauh.
− Elektroda menyerap uap
• Pencegahan :
− Turunkan arus .
− Sesuaikan panjang busur ( 1 x diameter Electrode ) .
− Keringkan kembali electrode / pergunakan yang sudah di oven.
Over Spatter
Contoh gambar cacat Over Spatter
Incomplete Penetration
• Penyebab :
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Panas busur tidak mencairkan logam.
− Jarak gap terlalu rapat.
− Elektroda yang terlalu tinggi.
− Sudut elektroda salah.
• Pencegahan :
− Memperbaiki sudut elektrode.
− Jarak gap harus cukup.
− Posisi elektroda harus tepat
Incomplete Penetration
Contoh gambar cacat Incomplete Penetration
Incomplete Fusion
• Penyebab :
− Posisi pengelasan yang salah.
− Sudut elektrode yang salah.
− Panas yang diterima terlalu kecil.
− Welding gap terlalu kecil.
− Permukaan kampuh kotor.
− Kecepatan pengelasan terlalu tinggi
Incomplete Fusion
• Pencegahan :
− Memperbaiki posisi pengelasan.
− Memperbaiki sudut elektrode.
− Panas yang diterima harus sesuai prosedur.
− Welding gap harus cukup.
− Permukaan kampuh harus benar-benar bersih.
− Kecepatan pengelasan harus sesuai prosedur.
Incomplete Fusion
Contoh gambar cacat Incomplete Fusion
Cold Cracking
• Penyebab :
− Pendinginan yang terlalu cepat.
− Panas yang diterima terlalu rendah.
− Ampere yang digunakan terlalu rendah.
− Kecepatan las terlalu tinggi.
− Ampere terlalu rendah.
− Tidak hanya pre-heat
Cold Cracking
• Pencegahan :
− Hindari pendinginan terlalu cepat.
− Panas yang diterima disesuaikan dengan prosedur yang sudah ditentukan.
− Sesuaikan ampere dengan prosedur.
− Sesuaikan kecepatan las.
− Sesuaikan ampere dengan prosedur.
− Melakukan pre heat.
Cold Cracking
Contoh gambar cacat Cold Cracking
Hot Cracking
Yaitu retakan yang biasanya timbul pada saat cairan las mulai membeku
karena luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan dengan besar
benda kerja yang akandilas, sehingga terjadi pendinginan. Cara mengatasi
dengan menggunakan elektroda las low hidrogen yang mempunyai sifat
tegang yang relatif tinggi.