Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Latar Belakang
yang potensial. Aneka ragam jenis tanaman obat telah diproduksi sebagai bahan
produksi tanaman obat cukup cerah mengingat beberapa faktor seperti flora,
keadaan tanah dan iklim, pengembangan industri obat modern dan tradisional,
serta meningkatnya konsumsi dan harga komoditi obat. Tidak kurang dari 1.650
Indonesia mempunyai 9.606 spesies tumbuhan yang berfungsi sebagai obat serta
terdapat 1.260 spesies tumbuhan obat yang secara pasti berasal dari hutan tropika
dengan simplisia. Simplisia adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun dan berupa bahan yang telah
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman ( isi
sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan
dari selnya ataupun zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan
dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni). 2. Simplisia hewani adalah
simplisia yang merupakan hewan utuh, sebagian hewan atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. 3. Simplisia pelikan
atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum
diolah dengan cara yang sederhana dan belum berupa zat kimia murni
Simplisia nabati yang banyak digunakan di dalam negeri baik yang dijual
oleh penjual jamu gendong di dalam pasar, pabrik-pabrik jamu, maupun untuk
bahan eksport ke luar negeri adalah dari jenis-jenis temulawak, lempuyang, laos,
pulasari, adas, jahe, kencur, kunyit, kemukus, kumis kucing. Bahkan dewasa ini
nabati dapat berasal dari dua sumber, yaitu : (a). Yang berasal dari hasil alami
sungai, kebun, gunung atau di tempat terbuka lainnya ; (b). Yang berasal dari hasil
penanaman atau budidaya baik secara kecil-kecilan oleh petani ataupun besar-
Jamu merupakan bagian dari etnobotani karena : (1). bahan utama yang
beberapa zat aktif serta dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit tertentu ;
(2). teknik pengobatan dengan menggunakan jamu secara sinambung sangat tepat
guna terhadap suatu penyakit ; (3). masyarakat pada umumnya menderita penyakit
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat simplisia nabati dari
tumbuhan obat dengan harapan kandungan zat aktif tidak rusak dan dapat
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah rimpang kencur
(Kaempferia galangal).
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca analitik,
oven, amplop, tampah, pisau, botol selai, baskom, kertas label dan alat tulis.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 dan 14 Februari 2018
Prosedur Kerja
baskom.
tampah.
Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini berupa data pengamatan sebagai berikut :
Pembahasan
Kaempferiae rhizoma dan memiliki kandungan fitokimia berupa pati (4,14 %),
mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan
penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene,
Meredakan perut kembung dan masuk angin, meredakan kaki yang terkilir atau
8
sakit maag, meredakan diare, meredakan sakit kepala, sumber antioksidan, dan
sumber serat.
berupa rimpang dari tanaman kencur yang diperoleh dengan cara membeli di
pasar pada hari rabu tanggal 7 maret 2018. Karakteristik tanaman kencur memiliki
Pada saat pencucian ditemukan beberapa jenis benda asing berupa ranting
kecil, pasir, tanah, dan akar yang ikut tercuci menggunakan air bersih didalam
baskom. Berat basah bahan baku yaitu 50 g, cara pengubahan bentuk bahan baku
yaitu dengan cara diiris melintang, kemudian di keringkan dengan cara di oven
hari.
Setelah bahan baku dikeringkan diperoleh berat kering bahan baku dan
kadar air. Untuk berat kering bahan baku yang dioven yaitu sebesar 4,699 g dan
yang kering matahari sebesar 5,508 g. Sedangkan kadar air untuk yang di oven
sebesar 81,204 % dan yang kering matahari 77,968 %. Berat simplisia dari
sebagai berikut :
1. Berat kering bahan baku yang dioven yaitu sebesar 4,699 g dan yang kering
2. Kadar air untuk yang di oven sebesar 81,204 % dan yang kering matahari
77,968 %.
Sulistiyani, Tatik Hadijati SU, Edi Yani MS. 1988. Penyebaran Tumbuhan Bawah
Yang Berpotensi Sebagai Tanaman Obat di Hutan Lereng Gunung Slamet
Baturaden KPH Banyumas Timur. Laporan Penelitian (tidak
dipublikasikan). Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto.