Está en la página 1de 12

PAPER

ASKEP LABIOPALATOKISIS

DisusundalamrangkamemenuhitugasmatakuliahAskepSistemPencernaan

DosenPembimbing :Ida Ariani, M.Kep.,Sp.Kep.An

Disusunoleh :

Kelompok 6

1. DanangRozali (108115036)
2. Devi RahmahSaputri (108115039)
3. Edi Kar sito (108115046)
4. MirraHanifah (108115063)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
PATHWAYS
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN LABIOPALATOKISIS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien : Meliputi nama,alamat,umur
2. Keluhan utama : Alasan klien masuk ke rumah sakit
3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Dahulu ;Mengkaji riwayat kehamilan ibu, apakah ibu
pernah mengalami trauma pada kehamilan Trimester I. bagaimana
pemenuhan nutrisi ibu saat hamil, obat-obat yang pernah dikonsumsi oleh
ibu dan apakah ibu pernah stress saat hamil.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang ;Mengkaji berat/panjang bayi saat lahir, pola
pertumbuhan, pertambahan/penurunan berat badan, riwayat otitis media
dan infeksi saluran pernafasan atas.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga ;Riwayat kehamilan, riwayat keturunan,
labiopalatoskisis dari keluarga, penyakit sifilis dari orang tua laki-laki.
4. PemeriksaanFisik
a) Inspeksi kecacatan pada saat lahir untuk mengidentifikasi karakteristik
sumbing.
b) Kaji asupan cairan dan nutrisi bayi
c) Kaji kemampuan hisap, menelan, bernafas.
d) Kaji tanda-tanda infeksi
e) Palpasi dengan menggunakan jari
f) Kaji tingkat nyeri pada bayi

 Pengkajian Keluarga
a. Observasi infeksi bayi dan keluarga
b. Kaji harga diri / mekanisme koping dari anak/orang tua
c. Kaji reaksi orangtua terhadap operasi yang akan dilakukan
d. Kaji kesiapan orangtua terhadap pemulangan dan kesanggupan mengatur
perawatan di rumah.
e. Kaji tingkat pengetahuan keluarga

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pra Pembedahan :
1. Resiko aspirasi berhubungan dengan gangguan menelan.
2. ResikoKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan reflek menghisap pada anak tidak adekuat. Kerusakan komunikasi
verbal berhubungan dengan kelainan anatomis (labiopalatoskisis).
3. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.
Pasca Pembedahan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pembedahanAnsietas berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan.

C. INTERVENSI
Rencana Keperawatan

No Dx Keperawatan Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional

1. Resikoaspirasi Tidak akan  Pantau tanda-tanda  Perubahan


berhubungan mengalami aspirasi selama proses yg terjadi
dengangan aspirasi: pemberian makan dan pada proses
gguan menelan.  Menunjuk kan pemberian pengobatan. pemberian
peningkatan  Tempatkan pasien makanan
kemampuan pada posisi semi- dan
menelan. fowler atau fowler. pengobatan
 Bertoleransi thd  Sediakan kateter bisa saja
asupan oral dan penghisap disamping menyebabk
sekresi tanpa tempat tidur dan an aspirasi.
aspirasi. lakukan penghisapan  Agar
 Bertoleransi thd selama makan, sesuai mempermu
pemberian dengan kebutuhan. dah
perenteral tanpa mengeluark
aspirasi. an sekresi.
 Mencegah
sekresi
menyumbat
jalan napas,
khususnya
bila
kemampua
n menelan
terganggu.
2. Ketidak Menunjukkan  Pantau kandungan  Memberika
seimbangan status gizi : nutrisi dan kalori pada n informasi
nutrisi kurang  Mempertahanka catatan asupan. sehubungan
dari kebutuhan n BB dalam  Ketahui makanan dgn keb
tubuh batas normal. kesukaan pasien. nutrisi &
berhubungan  Toleransi thd  Ciptakan lingkungan keefektifan
dengan refleks diet yang yang menyenangkan terapi.
menghisap pada dianjurkan. untuk makan.  Meningkatk
anak tidak  Menyatakan an selera
adekuat keinginannya makan
untuk mengikuti klien.
diet.  Meningkatk
an
sosialisasi
&
memaksima
lkan
kenyamana
n klien bila
kesakitan
makan
menyebabk
an malu.
3. Kerusakan  Menunjukkan  Anjurkan pasien untuk  Melatih
komunikasi kemampuan berkomunikasi secara agar bisa
verbal komunikasi : perlahan dan berkomunik
berhubungan  Menggunakan mengulangi asi lebih
dengan kelainan bahasa tertulis, permintaan. lancar.
anatomis berbicara atau  Sering berikan pujian  Pujian
(labiopalatoskizi nonverbal. positif pada pasien dapat
s).  Mengguanakan yang berusaha untuk membuat
bahasa isyarat. berkomunikasi. keadaan
 Pertukaran  Menggunakan kata dan klien akan
pesan dengan kalimat yang singkat. lebih
orang lain. membaik
karena
mendapat
dorongan.
 Membantu
klien
memahami
pembicaraa
n.

4. Gangguan rasa Meningkatkan  Kaji pola istirahat  Mencegah


nyaman nyeri rasa nyaman : bayi/anak dan kelelahan
berhubungan  Menunjukkan kegelisahan. dan dapat
dengan insisi teknik relaksasi  Bila klien anak, meningkatk
pembedahan. secara berikan aktivitas an koping
individual yang bermain yang sesuai terhadap
efektif untuk dengan usia dan stres atau
mencapai kondisinya. ketidaknya
kenyamanan.  Berikan analgetik manan.
 Mempertahanka sesuai program.  Meningkat
n tingkat nyeri kan
pada atau relaksasi
kurang (skala 0- dan
10) membantu
 Melaporkan pasien
nyeri pada memfokusk
penyedia an
perawatan perhatian
kesehatan. pada
sesuatu
disamping
diri sendiri
/
ketidaknya
manan
dapat
menurunka
nkebutuhan
dosis /
frekuensi
analgesik.
 Derajat
nyeri
sehubunga
n dengan
luas dan
dampak
psikologi
pembedaha
n sesuai
dengan
kondisi
tubuh.

5. Resiko infeksi Mencegah  Berikan posisi yang  Meningkat


berhubungan infeksi :Terbebas tepat setelah makan, kan
dengan insisi dari tanda atau miring kekanan, kepala mobilisasi
pembedahan. gejala infeksi. agak sedikit tinggi sekret,
supaya makanan menurunka
 Menunjukkan
tertelan dan mencegah n resiko
higiene pribadi
aspirasi yang dapat pneumonia.
yang adekuat.
berakibat pneumonia.  Deteksi
 Menggambarka
 Kaji tanda-tanda dini
n faktor yang
infeksi, termasuk terjadinya
menunjang
drainage, bau dan infeksi
penularan
demam. memberika
infeksi.
n
pencegahan
komplikasi
lebih
serius.
 Mencegah
kontaminas
i dan
kerusakan
sisi operasi.

6. Ansietas Rasa cemas  Kaji tingkat kecemasan  Untuk


berhubungan teratasi : klien. mengetahui
dengan  Mencari  Berikan terapi bermain seberapa
kurangnya informasi untuk kepada si anak untuk besar
pengetahuan menurunkan mengalihkan ras kecemasan
keluarga tentang kecemasan. cemasnya. yang
penyakit.  Menghindari  Berikan penyuluhan dirasakan
sumber pada klien dan klien
kecemasan bila keluarga tentang sekarang.
mungkin. penyakit dan proses  Untuk
 Menggunakan penyembuhannya. mengurang
teknik relaksasi i
untuk kecemasan
menurunkan yang
kecemasan. dirasakan
klien,
berikan
suasana
yang
tenang dan
nyaman.
 Untuk
mengetahui
bagaimana
untuk
memudahk
an
memberika
n support
atau
penyuluhan
.

Sumber :Doenges, Marilynn E, (1999).

D. JURNAL
Diagnosa yang diambiladalah
ResikoKetidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenganre
fleksmenghisappadaanaktidakadekuat.
Impkemantasi :
1. Menyusuilangsung
2. Pemberian ASI tidaklangsung
3. Pemberianmakanantambahan
4. Gunakanalat bantu dalampemberiannutrisi

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul. 2006. PengantarIlmuKeperawatanAnak.
Jakarta :SalembaMediaka.

Nelson.1993. IlmuKesehatanAnakBagian 2.Jakarta; FajarInterpratama.

Wong, Dona L.2004. PedomanKlinisKeperawatanPedriatik. Jakarta : EGC.

Ngastiah. 2005. PerawatanAnakSakit .Jakarta : EGC.

También podría gustarte