Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
A. Pengertian Coklat
Coklat merupakan produk pangan olahan yang bahan komposisinya terdiri dari
pasta coklat, gula, lemak kakao dan beberapa jenis tambahan citarasa (Kelishadi,
2005). Terdapat beberapa jenis produk coklat. Yang pertama coklat hitam (dark
chocolate) yang terbuat dari pasta kakao dengan penambahan sedikit gula, yang
kedua coklat susu (milk chocolate) yang terbuat dari pasta kakao, lemak kakao, gula
dan susu bubuk, dan yang ketiga coklat putih (white chocolate) yang terbuat dari
lemak kakao, gula dan susu bubuk . Coklat memiliki kandungan gizi yang beraneka
ragam antara lain energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi,
vitamin A, vitamin B1, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin E.
C. Fungsi Bahan
1. Lemak kakao
Lemak kakao merupakan lemak nabati yang sangat penting pada industry coklat
dan permen karena memiliki karakteristik fisik yang unik dari komposisi
trigliserida (TG) yang tersusun terutama dari POS 55%, POP 5%, dan SOS 20%,
dan memiliki kisaran titik leleh sekitar 32oC-35oC
2. Fine Sugar
Penambahan gula pada produk digunakan untuk menghasilkan rasa manis dan
menyempurnakan rasa asam, cita rasa juga memberikan kekentalan.
3. Emulsifire
Bahan pangan yang dapat difungsikan sebagai emulsifier, yaitu
kuning telur, lesitin kedelai dan kasein. Emulsifier ini digunakan untuk
menurunkan viskositas dan dapat mengikat atau menyimpan lemak pada cokelat
sehingga tidak menimbulkan bunga pada cokelat (Minifie, 1999)
4. Susu
Protein susu menambahkan rasa creamy pada permen cokelat dimana terdiri
dari 80% kasein dan 20% whey protein. Kasein akan bertindak sebagai surfaktan
dan akan menurunkan viskositas sedangkan whey protein bertindak sebaliknya
akan menaikkan viskositas
5. Soda Kue
Teknik lain untuk menghasilkan lemak cokelat adalah dengan pemberian
soda kue sebelum proses penyangraian dengan tujuan untuk menurunkan
keasaman cokelat bubuk, sekaligus mempermudah pemisahan massa cokelat dari
lemaknya (Winarno, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
Beckett, S.T, 2000. The Science of Chocolate, RSC Backs, Published by The
Royal Society of Chemistry. Cambridge: Thomas Graham House, Science
Park. Milton Roa
Kelishadi, RMD. 2005. Cacao to Cocoa to Chocolate : Healthy Food. ARYA.
Journal. Vol. 1., issue 1 : 28
Minife, B.W. 1999. Chocolate Cacao and Confectionary Science and Technology
Talbot, G., 1999. Chocolate temper in S.T. Becket (Ed) Industrial chocolate
manufacture and use(3rded.) Oxford; Blackwell Science. (pp 218-230)
The Avi Publishing Co. Westport. Connecticut.
Wahyudi, T, Pangabean dan Pujiyanto. 2008. Panduan Lengkap Kakao.Jakarta:
Penebar Swadaya.
Winarno, F.G. 1995. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
ARTIKEL CANDY
A. Pengertian Candy
Candy atau permen adalah makanan yang rasanya manis terbuat dari gula yang
direbus sehingga mecapai titik didih tertentu, dibuat dengan semenarik mungkin
dengan rasa dan isi, ditutup sebagian atau seluruhnya dengan coklat, kembang gula
atau bahan lain, dibuat dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, terbuat dari
bahan makanan yang diawetkan dengan gula atau dibungkus dengan gula yang
mengkristal, berdasarkan campuran dan cara pengolahanya dapat dihasilkan tekstur
yang padat tetapi lembut, rapuh dan garing bila dirasakan akan memiliki rasa yang
unik saat meleleh di lidah (Nikmawati, 2008).
B. Fungsi Bahan
a. Gula Kristal Putih (Sukrosa)
Sukrosa dalam pembuatan permen bertujuan untuk memberikan rasa manis,
mengawetkan produk dan menghambat pertumbuhan mikoorganisme dengan
menurunkan aktifitas air dari bahan olahan. Sukrosa yang dipanaskan akan
membentuk cairan jernih dan akan berubah menjadi kecoklatan (karamel) saat
dipanaskan berlebihan (Buckle, 1987).
b. Sirup Glukosa
Sirup glukosa dalam pembuatan permen berfungsi untuk meningkatkan
viskositas permen sehingga tidak lengket. Penggunaan sirup glukosa dapat
mencegah kerusakan pada permen. Kandungan fase cair dari permen memiliki
konsentrasi bahan kering 75-76% dari berat permen, kondisi ini tidak dapat
diperoleh dengan melarutkan melarutkan gula ataupun dekstrosa secara sendiri-
sendiri, tetapi dengan mencampurkan gula dan sirup glukosa, dekstrosa atau sirup
maltosa
c. Air
Air dalam pembuatan permen digunakan sebagai pelarut bahan-bahan yang
digunakan, gula, sirup glukosa Air pada pembuatan permen akan mempengaruhi
efisiensi proses pemasakan dan penggunaan energi. Pemasakan dapat mengguakan
dalam tekanan atmosfer atau aplikasi tekanan vakum, sehingga proses pemasakan
dilakukan dengan suhu lebih rendah dan waktu singkat (Ramadhan, 2012)
d. Pewarna
Pewarna makanan merupakan salah satu jenis BTP yang dapat memperbaiki
penampakan makanan. Penambahan BTP mempunyai beberapa tujuan, di
antaranya adalah memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan dan
menstabilkan warna, serta menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan
penyimpanan (Cahanar dan Suhanda, 2006).