Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
I. ANAMNESA
1. Nama Pasien : Dea Maulidna
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Pelajar
4. Tempat, Tanggal Lahir/Umur : Banjarmasin, 25 Juni 2006 / 12 tahun
5. Alamat Pasien, No Hp : Jl. Padat Karya, Sungai Andai/ 082154245642
6. Nama Orang Tua : Sudirman
7. Pekerjaan Orang Tua : Swasta
8. Suku / Bangsa : Banjar, Indonesia
9. Alamat Orang Tua, No Hp : Jl. Padat Karya, Sungai Andai/ 082154255642
10. Keluhan Utama Pasien : Pasien datang dengan keluhan ingin merapikan giginya.
11. Riwayat Kesehatan Gigi : Tidak ada
Macam perawatan gigi : Tidak ada
12. Riwayat Kesehatan Umum
a. TB/BB : 141 cm / 49 kg
b. Trauma : Tidak ada
c. Operasi : Tidak ada
d. Alergi : Tidak ada
e. Kebiasaan buruk : Tidak ada
f. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Nama pasien : Dea Maulidna 2
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
B. INTRA ORAL
1. Mukosa Mulut : Normal / Tidak normal *
2. Lidah : Normal / Tidak normal*
3. Palatum : Normal / Tidak normal*
4. Tonsil : Normal/ Tidak normal*
5. Frenulum Labialis : Tinggi
6. OHI : Buruk/Sedang/ Baik = 0,6
7. Fase gigi – geligi : Sulung/ Bercampur/ Tetap*
C. ANALISA FUNGSIONAL
1. Freeway Space : 2 mm
2. Path of Closure : Normal
3. TMJ : Normal
4. Pola Atrisi : Normal
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
Nama pasien : Dea Maulidna 3
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
Keterangan Rontgenogram :
Impaksi :-
Ageneses :-
Gigi kelebihan :-
Benih gigi :-
Lain – lain :-
Persistensi : Gigi 73
- 45 (Distolabioversi) karies gigi sampai tersisa akar gigi 85, mengakibatkan gigi 45 yang akan
erupsi terhalang oleh sisa akar gigi sulung, sehingga untuk erupsi gigi 45 akan berusaha tumbuh
secara sempurna dengan cara berputar dari sumbunya di dalam lengkung gigi.
Rahang Bawah
Regio 3 N Ukuran yg normal (Rahardjo, 2009) Regio 4 N
31 = 5 mm N Insisiv sentral = 5 mm 41 = 5,5 mm >N
32 = 6 mm >N insisiv lateral = 5 mm 42 = 6 mm >N
33 = 7 mm >N caninus = 6 mm 43 = 7 mm >N
34 = 7,5 mm >N premolar pertama = 6 mm 44 = 7,5 mm >N
35 = 7,5 mm >N premolar kedua = 6 mm 45 = 7,5 mm >N
36 = 10,75 mm >N molar pertama = 10 mm 46 = 11 mm >N
Total: 44,25 mm Total: 44,5 mm
Nama pasien : Dea Maulidna 6
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
Rahang atas
Rahang bawah
Keterangan gambar :
: lengkung sebenarnya
: lengkung ideal
: determinasi lengkung
Setelah dilakukan perhitungan rahang atas determinasi lengkung dengan cara retraksi
gigi 11, 12, 13, 21, 22, 23 sebanyak1 mm agar diastema pada rahang atas dapat tertutup,
b. Determinasi lengkung RB
Keterangan gambar :
: lengkung sebenarnya
: lengkung ideal
: determinasi lengkung
Setelah dilakukan perhitungan rahang atas determinasi lengkung dengan cara retraksi
gigi 31, 32, 33, 41, 42, 43 seanyak 1 mm agar diastema pada rahang bawah dapat tertutup,
Dari hasil pengukuran didapatkan lebar = 50 mm maka dapat diambil kesimpulan bahwa
lengkung gigi ini mengalami distraksi sebanyak 1,6 mm di daerah molar.
Distraksi < 5 mm termasuk kategori ringan.
d. Metode Bolton:
Jumlah lebar 6 gigi anterior RA = 46,5 mm
Jumlah lebar 6 gigi anterior RB = 36 mm
Jumlah lebar 12 gigi RA = 95,5 mm
Jumlah lebar 12 gigi RB = 88,75 mm
Rasio anterior:
Jumlah lebar 6 gigi anterior RB
𝑥 100%
Jumlah lebar 6 gigi anterior RA
36
𝑥100%
46.5
= 77,4 %
Rasio total:
Jumlah lebar 12 gigi RB
𝑥 100%
Jumlah lebar 12 gigi RA
88,75
𝑥 100% = 92,9%
95,5
Dari hasil pengukuran didapatkan rasio anterior = 77,2% ± 1,65, rasio total = 91,3% ± 1,91
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ukuran gigi rahang atas sesuai dengan ukuran gigi
rahang bawah.
V. DIAGNOSA
1. Kelas : Maloklusi Kelas I Angle disertai pergeseran midline rahang bawah, multiple diastema
dan malposisi gigi individual 15 torsiversi, 25 torsiversi, 32 mesiolabioversi, 33
distolabioversi, 34 distolabioversi, 45 mesiolinguoversi.
Nama pasien : Dea Maulidna 9
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
Ekstraksi : .......................................................
Non ekstraksi : .......................................................
Ortodonti bedah : .......................................................
Perawatan aktif : Plat aktif rahang atas dan Plat aktif rahang bawah
Perawatan pasif : .......................................................
b. Rahang Bawah
- Gigi 32 mesiolabioversi, bagian mesial gigi 32 dikoreksi dengan menggunakan busur
labial 0,7 mm untuk meretraksi bagian mesial gigi 32 ke arah lingual. Verkeilung pada
bagian mesial gigi 32 dikurangi agar mesial gigi 32 dapat bergerak kearah lingual sesuai
dengan lengkung ideal.
- Gigi 33 distolabioversi, bagian distal gigi 33 dikoreksi menggunakan busur labial 0,7 mm
untuk meretraksi distal gigi 33 ke arah lingual. Verkeilung pada bagian distal gigi 33
dikurangi agar distal gig 33 dapat bergerak kearah lingual sesuai dengan lengkung ideal.
- Gigi 34 distolabioversi, bagian distal gigi 34 dikoreksi menggunakan busur labial 0,7 mm
untuk meretraksi distal gigi 34 ke arah lingual. Verkeilung pada bagian distal gigi 34
dikurangi agar distal gigi 34 dapat bergerak kearah lingual sesuai dengan lengkung ideal.
Nama pasien : Dea Maulidna 10
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
Tahap IV : Retainer
Setelah semua gigi terkoreksi dan berada di lengkung yang benar atau yang diinginkan,
digunakan retainer untuk mencegah relaps.
Nama pasien : Dea Maulidna 11
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
Keterangan :
1 : Plat akrilik
2 : Klamer Adam 0,7 mm
3 : Busur labial tipe medium 0,7 mm
Rahang bawah
Keterangan :
1 : Plat Akrilik
2 : Klamer Adam 0,7 mm
3 : Busur labial loop terbalik 0,7 mm
4 : Cantilever tunggal 0,6 mm
Nama pasien : Dea Maulidna 12
Nama coass : Davi Qowiyul Ali
DEA MAULIDNA
12 TAHUN
PELAJAR