Está en la página 1de 9

Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA OKSOTRINUKLIR


[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)nH2O

Aldes Lesbani, Risfidian Mohadi


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya
e-mail: aldeslesbani@yahoo.com

ABSTRAK
Senyawa oksotrinuklir telah disintesis menggunakan kromium nitrat dan asam
benzoat dalam etanol pada temperatur 80 oC selama 1 jam. Kristal senyawa oksotrinuklir
hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR, 1H NMR padat, X-Ray
Difraktometer, TGA, dan MS dengan teknik ionisasi dingin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa senyawa oksotrinuklir mempunyai vibrasi yang khas pada bilangan gelombang 671
cm-1(ν Cr3-O). Identifikasi dengan spektrometer massa dalam asetonitril sebagai pelarut
menunjukkan fragmentasi pada m/z: 1021.83 [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)3]+, 998,80
[Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)2(H2O)]+, 980,79 [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)2]+, 939,73
[Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)]+. Puncak yang lebar dan besar pada spektrum 1H NMR
menunjukkan bahwa kromium yang bersifat paramagnetic di dalam senyawa. Pola XRD
menunjukkan bahwa senyawa oksotrinuklir adalah kristalin dan hasil termogravimetri
menunjukkan senyawa oksotrinuklir stabil sampai suhu 174 oC dan mempunyai 5 mol air
kristal. Dari hasil karakterisasi FTIR, 1H NMR, XRD, TGA, dan MS dapat disimpulkan
bahwa senyawa yang terbentuk adalah [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)5H2O.

Kata Kunci: senyawa oksotrinuklir, kromium, benzoate

SYNTHESIS AND CHARACTERISATION OF OXOTRINUCLEAR COMPOUND


[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)nH2O

ABSTRACT
Oxotrinuclear compound was synthesized using chromium nitrate and benzoic acid
in ethanol at 80 oC for 1 h. The crystal of oxotrinuclear compound was characterized
using FT-IR spectroscopy, cold spray ionization mass spectroscopy, 1H NMR solid, X-Ray
Difractometer and thermogravimetry analysis. The results showed that the the
oxotrinuclear compound has specific vibration for at wavenumber 671 cm-1 (ν Cr3-O).
Identification of oxotrinuclear compound using cold spray ionization mass spectrometer in
acetonitrile as a solvent showed fragmentation at m/z: 1021.83 [Cr3O(OOCC6H5)6
(MeCN)3]+, 998.80 [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)2(H2O)]+, 980.79 [Cr3O(OOCC6H5)6
(MeCN)2]+, 939.73 [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)]+. The broad and large peak in 1H NMR
spectrum indicated of paramagnetic properties of chromium in the oxotrinuclear
compound. XRD pattern showed that it is a crystalline compound. Thermal analysis
showed that oxotrinuclear compound is stable until 174 oC and has 5 mol water of
crystallization. From characterization by FTIR, 1H NMR, XRD, TGA, and MS can be
concluded that the compound formed is [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)5H2O.

Keywords: oxotrinuclear compound, chromium, benzoic

142
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

PENDAHULUAN karakterisasinya secara spektroskopi,


difraksi, dan studi stabilitas termal.
Pengembangan material baru
Senyawa oksotrinuklir dengan atom
berbasis gabungan senyawa organik dan
kromium seperti [Cr3O(OOCR)6(L)3]+
anorganik terus menjadi topik penelitian
telah banyak dilaporkan dengan R =
yang menarik untuk diteliti disebabkan
asetat (CH3) (Fouda and Rempel, 1979),
sifat-sifat yang khas yang dimilikinya
propionat (C2H5) (Fujihara et al, 1998)
seperti sifat magnet, sifat sensor, sifat
dengan variasi L yang pada umumnya air
luminescence ataupun sifat fisik lainnya
atau piridin. Senyawa oksotrinuklir
(Lesbani, 2008). Material gabungan ini
[Cr3O(OOCC6H5)6(L)3]+ dimana L
dapat berupa senyawa-senyawa hibrid
adalah piridin telah disintesis dan
maupun senyawa-senyawa organologam.
dikarakterisasi oleh Harton, et al (1994)
Salah satu senyawa yang terus dipelajari
dan Vlachos, et al (2004) dimana L
sifat dan kegunaannya bagi kepentingan
adalah piridin atau metanol dan anionnya
hidup manusia adalah senyawa
adalah klorat atau metanol-nitrat sehingga
oksotrinuklir. Senyawa oksotrinuklir
penelitian ini akan memodifikasi L
merupakan senyawa yang tersusun atas
dengan air dan nitrat sebagai anion.
ikatan antara tiga atom logam dengan
Prosedur sintesis dalam rangka
oksigen-oksigen sehingga dikenal dengan
mengganti ligan piridin dan metanol
istilah senyawa okso (Gavrilenko, et al,
dengan air dimodifikasi dari prosedur
2004). Senyawa ini terkenal dengan
yang dilakukan oleh Harton, et al (1994)
rumus umum [M3(3-O)(O2(CR6)L3]+
dan Vlachos, et al (2004).
dimana M = atom logam yang biasanya
logam-logam blok d, R = alkil atau aril, L
= ligan). Senyawa-senyawa oksotrinuklir METODOLOGI PENELITIAN
banyak dimanfaatkan sebagai material Alat dan Bahan
magnet dan sebagai sensor karena sifat
elektrokimia dari senyawa ini yang Alat-alat yang dipergunakan
karakteristik (An, et al, 1999) maupun dalam penelitian ini meliputi peralatan
sebagai katalis dalam reaksi-reaksi gelas seperti beker gelas ukuran 250 mL,
organik (Sumner and Steinmetz, 1985). gelas ukur 100 mL, spatula kaca, corong,
Sifat lain yang menonjol dari senyawa ini pengaduk magnetik, hotplate, dan pompa
adalah pemanfaatannya sebagai material vakum. Untuk proses karakterisasi
luminescence dan sebagai building block digunakan spektrofotometer FT-IR Jasco,
untuk supramolekul (Lesbani, et al, spektrometer massa Perkin Elmer
2008). TurboMass, spektrometer NMR Bruker
1
H Magic Angle Spinning 121 MHz ,
Senyawa oksotrinuklir yang biasa difraktometer XRD Rigaku Corp dan TG-
dijumpai adalah logam-logam kromium, DTA Thermo Plus, Rigaku.
besi, mangan, ruthenium, rodium,
iridium, kobat dan vanadium (Castro, et Bahan-bahan kimia yang
al, 1996) dengan berbagai kombinasi R digunakan dalam penelitian ini meliputi
dan L yang ada.Ada pula senyawa kromium nitrat, asam benzoat, etanol,
oksotrinuklir yang memiliki campuran metanol, dan akuades. Bahan-bahan
valensi logam misalnya campuran kimia tersebut dibeli langsung dari
ruthenium, rodium dan iridium (Belyaev supplier dan dipergunakan langsung
and Simanova, 2004). tanpa proses pemurnian lebih lanjut
buatan Merck dan Aldrich.
Pada penelitian ini dilaporkan
sintesis senyawa oksotrinuklir [Cr3O
(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O dan

143
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

Sintesis Senyawa Oksotrinuklir HASIL DAN PEMBAHASAN


[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)nH2O Senyawa oksotrinuklir disintesis
Sintesis senyawa oksotrinuklir dengan mudah pada kondisi udara
[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O terbuka tanpa bantuan gas inert seperti
dilakukan atas prosedur Harton, et al yang dilakukan oleh kebanyakan sintesis
(1994) dan Vlachos, et al (2004) dengan senyawa-senyawa organologam (Szafran
sedikit modifikasi. Sebanyak 8 g et al, 1991). Senyawa oksotrinuklir yang
Cr(NO3)39H2O (0.02 mol) dan 9,04 g terbentuk berwarna hijau dengan
asam benzoat (0,04 mol) dilarutkan rendemen yang diperoleh sebesar 16%.
dalam 10 mL etanol dan campuran Walaupun rendemen yang terbentuk
dipanaskan pada temperatur 80 oC sambil kecil, akan tetapi proses pengerjaan
diaduk dengan pengaduk magnetik. dengan modifikasi prosedur Vlachos, et
Campuran diaduk terus selama 1 jam al (2004) memberikan peluang terhadap
untuk diperoleh kristal berwarna hijau. proses sintesis senyawa oksotrinuklir
Kristal hijau yang diperoleh disaring dan yang sederhana dan mudah dilakukan.
dicuci dengan akuades lalu dikeringkan Senyawa hasil sintesis kemudian
dengan cara divakum selama 24 jam. dikarakterisasi menggunakan
Kristal hijau hasil pengeringan dengan spektroskopi FT-IR untuk mengetahui
vakum di rekristalisasi dengan metanol keberadaan gugus -3 kromium-oksigen
untuk menghasilkan kristal hijau yang yang khas pada senyawa oksotrinuklir
siap dikarakterisasi. simetris (Ohto et al, 1995). Spektra FT-
IR senyawa oksotrinuklir hasil sentesis
Karakterisasi Senyawa Oksotrinuklir disajikan pada Gambar 1.

Senyawa oksotrinuklirhasil sintesis Keberadaan gugus benzoat


dikarakterisasi menggunakan teridentifikasi pada bilangan gelombang
spektroskopi FT-IR dengan metoda pelet 1614-1623 cm-1 yang merupakan ciri khas
KBr dan dianalisis dalam rentang senyawa aromatik.Senyawa nitrat yang
bilangan gelombang 400-4000 cm-1. merupakan counterion teridentifikasi
Pengukuran menggunakan spektrometer pada bilangan gelombang 683 cm-1. Ciri
massa dilakukan dengan metoda ionisasi khas senyawa oksotrinuklir yang simetris
dingin menggunakan nitrogen cair dan ditandai oleh adanya gugus -3 kromium-
sampel senyawa oksotrinuklir dilarutkan oksigen yang muncul pada bilangan
dalam asetonitril. Pengukuran 1H NMR gelombang 671 cm-1 (Johnson, et al,
padat dilakukan dengan metoda MAS 1981). Selanjutnya senyawa oksotrinuklir
(magic angle spinning) dengan tabung hasil sintesis diidentifikasi lebih lanjut
zirkonia sebagai tempat sampel. menggunakan spektrometer massa
Pengukuran menggunakan difraksi sinar dimana sampel senyawa oksotrinuklir
X melalui teknik powder dimana sampel dilarutkan terlebih dahulu dengan
senyawa oksotrunuklir digerus secara asetonitril (Bergen et al, 1993). Pola
halus lalu dianalisis dengan XRD pada fragmentasi spektrum massa senyawa
kecepatan scanning 1o/menit. Analisis oksotrinuklir hasil sintesis disajikan pada
termogravimetri dilakukan dengan Gambar 2.
menggunakan senyawa -Al2O3 sebagai
standar dengan nitrogen sebagai gas inert.

144
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

Gambar 1. Spektra FT-IR senyawa oksotrinuklir hasil sintesis

Gambar 2. Spektrum massa senyawa oksotrinuklir hasil sintesis

Pada Gambar 2 terlihat bahwa (MeCN)2(H2O)]+ pada m/z998,80,


adanya empat puncak fragmentasi [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)2]+ pada
molekul pada senyawa oksotrinuklir hasil m/z980,79, dan [Cr3O(OOCC6H5)6
sintesis yakni pada m/z 1021,83; 998,80; (MeCN)]+ pada m/z 939,73. Senyawa
980,79; dan 939,73. Ke empat nitrat yang merupakan counterion tidak
fragmentasi tersebut teridentifikasi teridentifikasi pada pengukuran ini.
sebagai [Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)3]+ Senyawa air yang bertindak sebagai ligan
pada m/z1021,83, [Cr3O(OOCC6H5)6 yang terikat pada tiga atom kromium

145
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

pada pengukuran dengan spektrometer dimulai dari pergeseran kimia -20 ppm
massa tergantikan oleh asetonitril sebagai hingga 60 ppm. Pelebaran spektra 1H
pelarut senyawa oksotrinuklir NMR ini dimungkinkan karena senyawa
[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3) oksotrinuklir yang disintesis dalam
sehingga menghasilkan puncak tertinggi penelitian ini mengandung atom
pada m/z 1021,83 yakni puncak dari kromium sebagai atom pusat dari
[Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)3]+. Dari data senyawa organologam yang terbentuk.
hasil pengukuran dengan spektrometer Atom kromium yang memiliki
massa ini terlihat bahwa senyawa konfigurasi elektron terluar 3d54s1
oksotrinuklir [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3] dimungkinkan memiliki sifat
(NO3)nH2O berhasil disintesis. Untuk paramagnetik (Shriver and Atkins, 2006).
selanjutnya karakterisasi dilakukan untuk Apabila sifat paramagnetik muncul dalam
melihat sifat-sifat senyawa oksotrinuklir senyawa organologam atau senyawa
baik sifat fisik maupun sifat kimia. kompleks yang di sintesis, maka
Pengukuran dilakukan dengan pengukuran menggunakan spektroskopi
menggunakan spektrometer 1H NMR, NMR akan memberikan puncak yang
difraktometer XRD, dan pengukuran melebar yang disebabkan sifat tersebut
stabilitas senyawa oksotrinuklir (Belmore et al, 1994). Selanjutnya
menggunakan analisis termogravimetri. dilakukan pengukuran menggunakan
Spektra 1H NMR senyawa oksotrinuklir difraktometer XRD terhadap senyawa
[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)nH2O oksotrinuklir hasil sintesis. Pola XRD
tersaji pada Gambar 3. senyawa oksotrinuklir [Cr3O(OOC
C6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O tersaji pada
Pada spektra 1H NMR senyawa
Gambar 4.
oksotrinuklir seperti yang tersaji diatas
terlihat bahwa terjadi pelebaran spektra

Gambar 3. Spektra 1H NMR (MAS) senyawa oksotrinuklir [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3]


(NO3)·nH2O

146
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

intensity
10

3
38
1200 500
1000
Gambar 4. Pola XRD senyawa oksotrinuklir [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O

Pola XRD senyawa oksotrinuklir oksotrinuklir hasil sintesis memiliki


[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O kristalinitas yang tinggi. Hal ini sesuai
seperti yang tersaji pada Gambar 4 dengan studi difraksi sinar X kristal
terlihat bahwa adanya puncak-puncak tunggal terhadap senyawa oksotrinuklir
difraksi pada 2 dibawah 10. Puncak- simetris [Cr3O(O2CPh)6(py)3]ClO4
puncak difraksi 2 dibawah 10 tersebut (Harton, et al, 1994) sesuai dengan
menunjukkan bahwa senyawa Gambar 5.

Gambar 5. Struktur senyawa oksotrinuklir simetris dengan M = atom pusat, L = ligan.

147
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

Stabilitas senyawa oksotrinuklir yang mulai menurun pada suhu 174 oC


[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O dengan kehilangan berat akibat
dapat diketahui melalui pengukuran dekomposisi sampel senyawa
menggunakan termogravimetri. Senyawa oksotrinuklir sebanyak 10%. Pada
organologam mengandung gugus organik keadaan ini jumlah air kristal dapat
yang tidak tahan terhadap temperatur dihitung dari persentase sampel yang
tinggi yang menyebabkannya berbeda hilang terdekomposisi dengan asumsi
dengan senyawa-senyawa anorganik. Hal berat molekul air yakni 18 g/mol. Hasil
ini yang menyebabkan perlunya perhitungan menghasilkan nilai air kristal
pengukuran stabilitas termal senyawa dari senyawa oksotrinuklir [Cr3O
oksotrinuklir [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3] (OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O yakni
(NO3)⋅ nH2O menggunakan termo- sebesar 5 mol sehingga senyawa
gravimetri. Pola termogravimetri hasil oksotrinuklir hasil sintesis memiliki
pengukuran terhadap senyawa rumus molekul [Cr3O(O
oksotrinuklir hasil sintesis disajikan pada OCC6H5)6(H2O)3](NO3)·5H2O. Pada
o
Gambar 6. kenaikan temperatur hingga 400 C maka
jumlah sampel yang terdekomposisi
Pada pola termogravimetri
mendekati setengah dari jumlah sampel
senyawa oksotrinuklir hasil sintesis
sehingga sesuai dengan asumsi bahwa
seperti yang tersaji pada Gambar 6
senyawa organologam memiliki stabilitas
terlihat bahwa pada tahap awal
termal yang tidak tinggi bila
pengukuran pada temperatur 35 oC terjadi
dibandingkan dengan senyawa-senyawa
pengurangan berat sampel akibat
anorganik pada umumnya (Weller, 2002).
pemanasan sebesar 5,52%. Perpanjangan
Dari data karakterisasi yang telah
waktu hingga 85 menit pada temperatur
dilakukan dapat dinyatakan bahwa
36 oC dengan kenaikan temperatur yang
senyawa oksotrinuklir [Cr3O(OO
lambat menyebabkan pengurangan
CC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O telah
sampel sebesar 7,57%. Senyawa
berhasil disintesis dengan mudah dan
oksotrinuklir [Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3]
memiliki stabilitas termal hingga 174 oC.
(NO3)·nH2O mengalami dekomposisi
ditandai dengan pola termogravimetri

Gambar 6. Pola termogravimetri senyawa oksotrinuklir[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3]


(NO3)·nH2O

148
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

KESIMPULAN Belmore. K, Madison. X.J, Harton. A,


Vincent. J.B, 1994, Carbon-13
Senyawa oksotrinuklir
NMR Studies of Oxo-Centered
[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·nH2O
Trinuclear Chromium(III)
dapat disintesis dari senyawa okso
Complexes of the General Formula
dengan atom kromium [Cr3O(O
[Cr3O(O2CR)6(L)3]+ (R= Me, Ph; L
OCR)6(L)3]+ dengan rendemen yang
= H2O, py), Spectrochimica Acta,
dihasilkan sebesar 16%. Hasil
50A, 2365-2370.
karakterisasi terhadap senyawa
oksotrinuklir hasil sintesis menggunakan Belyaev.A.N, Simanova. S.A, 2004, Ru,
spektrofotometer FTIR menunjukkan Rh, and Ir Trinuclear Mixed-
vibrasi Cr3-O pada 671 cm-1. Data 1H Valence Oxygen-Bridged
NMR padat dan MS menghasilkan Carboxylate Complexes, Russian
fragmentasi molekul pada m/z 1021,83 Journal of Coordination Chemistry,
[Cr3O(OOCC6H5)6(MeCN)3]+, sifat 30, 184-193.
paramagnetic. Sifat kristalinitas yang
Bergen. A.V.D, Colton. R, Percy. M,
tinggi padatan hasil sintesis terlihat West. B.O, 1993, Electrospray
dengan difraksi 2 yang tajam pada Mass Spectrometric Study of
sudut difraksi dibawah 10 X-Ray [M3O(RCOO)6L3]+ Cations (M=
Difraktometer. TGA menunjukkan Cr, Fe; L = H2O. MeOH, py),
senyawa ini stabil hingga suhu 174 oC Inorganic Chemistry, 32, 3408-
dengan 5 mol air Kristal sehingga 3411.
struktur senyawa oksotrinuklir hasil
sentesis yang diperoleh adalah Castro. S.L, Streib.W.E, Sun. J.S,
[Cr3O(OOCC6H5)6(H2O)3](NO3)·5H2O. Christou. G, 1996, Structural,
Spectroscopic, and Magnet-
ochemical Characterization of the
UCAPAN TERIMA KASIH Trinuclear Vanadium (III)
Disampaikan kepada Prof. N. Carboxylates [V3O(O2CR)6L3]
Mizuno, The University of Tokyo atas (ClO4) (R= Various groups; L=
pemakaian peralatan analisis untuk Pyridine, 4-Picoline, 3,5-Lutidine),
karakterisasi senyawa oksotrinuklir. Inorganic Chemistry, 35, 4462-
4468.
DAFTAR PUSTAKA Fouda.S.A, Rempel. G.L, 1979, 3-Oxo-
Triruthenium Acetat Cluster
An. J, Chen.Z.D, Bian. J, Jin. X.L,
Complexes as Catalysts for Olefin
Wang.S.X, Xu. G.X, 1999,
Hydrogenation, Inorganic
Synthesis Crystal Structures and
Chemistry, 18, 1-8.
Magnetic Properties of Trinuclear
Oxo-Centered Manganese
Complexes of the General Formula
[Mn3O(O2CR)6L3]z+ (R=Me, Et, Ph,
CH2Cl2 ; L = 3-methylpiridine or
water Z = 1,0), Inorganica Chimica
Acta, 287, 82-88.

149
Sintesis dan karakterisasi senyawa oksotrinuklir… (Aldes Lesbani dan Rifsidian Mohadi)

Fujihara. T, Aonahata. J, Kumakura. S, Lesbani.A, Kawamoto. R, Uchida. S,


Nagasawa. A, Murakami. K, Ito. T, Mizuno. N, 2008, Control of
1998, Kinetic Study on the Structures and Sorption Properties
Substitution of Dimethylacetamide of Ionic Crystals of
for The Terminal Aqua Ligands in A2[Cr3O(OOCC2H5)6(H2O)3]2[Si
the Trinuclear Chromium(III) W12O40] ( A = Na, K, Rb, NH4, Cs,
Complexes [Cr3(3-O)(-RCO2)6 TMA), Inorganic Chemistry, 47,
(H2O)3]+ ( R= H, CH3, CH3CH2, 3349-3357.
CH2Cl, CHCl2, CH3OCH2,
Ohto.A, Yamamoto.A.T, Abe. M, Ito. T,
(CH3)3C, CH2ClCH2, (CH3CH2) Sasaki. Y, Umakoshi. K, Cannon.
CH). Elucidation of the Mechanism R.D, 1995, Structure and
From the Activation Volumes and Vibrational Spectra of Trinuclear
the Substituent Effects of Bridging Metal Cluster Complexes, A
Carboxylate Ligands, Inorganic Question of Symmetry, Chemistry
Chemistry, 37, 3779-3784. Letters, 97-98.
Gavrilenko.K.S, Addison.A, Thompson. Shriver and Atkins, 2006, Inorganic
L, Pavlishchuk. V.V, 2004, Mag- Chemistry, 4thEdition, Oxford
netic Characteristic of Trinuclear University Press, Oxford.
Complexes [M3O(CH3 COO)6
(pz)3]+ (M = Fe, Cr; pz = pyrazine), Sumner Jr. C.E, Steinmetz. G.R, 1985,
Theoretical and Experimental Isolation of Oxo-Centered
Chemistry, 40, 214-216. Cobalt(III) Clusters and Their Role
in The Cobalt Bromide Catalyzed
Harton.A, Nagi.M.K, Glass.M.M, Autoxidation of Aromatic
Junk.P.C, Atwood. J.L, Vincent. Hydrocarbons, Journal of American
J.B, 1994, Synthesis and Chemical Society, 107, 6124-6126.
Characterization of Symmetric and
unsymmetric Oxo-Bridged Tri- Szafran. Z, Pike R.M, Singh. M. M,
nuclear Chromium Benzoate 1991, Microscale Inorganic
Complexes: Crystal and Molecular Chemistry, John Willey and Sons,
Structure of [Cr3O(O2CPh)6(py)3] New York.
ClO4, Inorganica Chimica Acta, Vlachos.A, Psycharis. V, Raptopoulou.
217, 171-174. C.P, Lalioti. N, Sanakis. Y,
Johnson. M.K, Powell. D. B, Cannon. Diamantopoulos. G, Fardis. M,
R.D, 1981, Vibrational Spectra of Karayanni. M, Papavassiliou. G,
Carboxylato Complexes-III. Tri- Terzis. A, 2004, A Nearly
nuclear ‘basic’ Acetates and Symmetric Trinuclear Chromium
Formates of Chromium(III), Iron (III) Oxo Carboxylate Assembly:
(III) and Other Transition Metals, Preparation, Molecular and Crsytal
Spectrochimica Acta, 37A, 995- Structure, and Magnetic Properties
1006. of [Cr3O(O2CPh)6(MeOH)3]
(NO3)2MeOH, Inorganica
Lesbani, A, 2008, Syntheses of Ionic
Chimica Acta, 357, 3162-3172.
Crystals of Polyoxometalate-
Organometallic Complex and Weller. M.T, 2002, Inorganic Materials
Sorption Properties,Ph.D Chemistry, Oxford Chemistry
Dissertation,The University of Premiers, Oxford University Press,
Tokyo. UK.

150

También podría gustarte