Está en la página 1de 4

KLASIFIKASI FOLK (1951) DAN KLASIFIKASI SEPHARD (1954)

MATA KULIAH GEOLOGI KELAUTAN

Disusun oleh :

GILANG SURYAWAN
270110150124
KELAS A

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2017
Klasifikasi Folk (1951)

Tabel maturity ring of tekstur (kisaran tingkat kedewasaan tekstur) berdasarkan Folk
(1951). Folk menyampaikan berdasarkan 3 aspek tekstur batuan yaitu kehadiran material
lempung, kebundaran butiran, dan derajat pemilahan.

 Kehadiran material lempung

Makin tinggi tenaga, maka penyaringan berjalan efektif. Oleh karna itu batupasir hasil dari
lingkungan pengendapan dengan tenaga tinggi sedikit sekali kandungan material
lempungnya, sedangkan batupasir yang di endapkan pada lingkungan bertenaga rendah
akan mempunyai kandungan material lempung yang melimpah.

 Kebundaran butiran

Interpretasi besar butir didasarkan atas suatu kenyataan bahwa pada suatu lingkungan
pengendapan purba terjadi lebih dari satu proses pengendapan, misalnya dari arus traksi
dan dari suspensi dalam endapan sungai; adanya saltasi, traksi, rolling dan sebagaainya di
pantai dan seterusnya.

 Derajat pemilahan

Makin tinggi tenaga, maka penyaringan berjalan efektif. Oleh karna itu batupasir hasil dari
lingkungan pengendapan dengan tenaga tinggi sedikit sekali kandungan material
lempungnya, sedangkan batupasir yang di endapkan pada lingkungan bertenaga rendah
akan mempunyai kandungan material lempung yang melimpah.

Berdasarkan ketiga aspek tersebut dapat di interpretasikan tentang tingkat kedewasaan


tekstur batuan sedimen dan berdasarkan status kedewasaan batuan tersebut dapat dianalisa
tentang proses sedimentasi dan energi genetik yang mempengaruhinya.

Folk (1974) membagi tingkat kedewasaan tekstur batuan sedimen menjadi empat tingkat,
yaitu:

1. Immature

Tingkat ini kaya akan material lempung, butirannya relatif tidak membulat, pemilahan
butirannya tidak baik, diendapkan dengan mekanisme energi rendah atau awal terjadinya
proses tekstur batuan.

2. Submature

Tingkat kedewasaan tekstur relatif belom dewasa. Sedimen mengandung matrik lempung
kurang dari 5%, pemilah butir jelek ( > 0,5 Ø) dengan kebundaran butir tidak bagus.

3. Mature

Sedimen mengandung sedikit atau sama sekali tidak mengandung material lempung,
dengan pemilahan butir baik (a < 0,5 Ø), tetapi bentuk butir masih belum membundar.

4. Supermature

Sedimen bebas dari kandungan material lempung, pemilahan baik dan tingkat kebundaran
bagus (menurut tingkat kebundaran Waddel > 0,36 mm; sampai > 3,0mm). Merupakan
proses yang sudah stabil atau komplit umumnya disebabkan oleh proses yg relatif ekstrim.
Klasifikasi Sephard (1954)

Diagram ini digunakan untuk menentukan tipe sedimen atau substrat berdasarkan
kandungan pasir, lempung, dan lanau di dalam suatu sampel sedimen.

Berdasarkan penjelasan diatas maka perbedaan dari diagram folk dan diagram sephard
terletak pada tujuan penggunaan diagram tersebut. Diagram Folk digunakan untuk
mengetahui tingkat kematangan suatu butir sedimen sedangkan diagram Sephard digunakan
untuk mengetahui tipe sedimen atau substrat. Persamaaan diagram Folk dan Sephard adalah
sama sama menggunakan kandungan clay sebagai parameter di dalam diagram tersebut.

También podría gustarte