Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menurunkan reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+ memasuki urine
meningkat karena Natrium lebih banyak dalam urine, dan mengikat air lebih
mengubah PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah (Halimudin,
2007).
kerja diuretik.Secara garis besar ginjal terbagi menjadi tiga bagian yaitu
korteks, nefron dan medula.Pembentukan urin terjadi pada unit dasar ginjal
yaitu nefron, yang melalui tahap filtrasi pada glomerulus, serta reabsorbsi dan
tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern,
baru. Tanaman obat yang bersifat diuretik adalah tanaman obat yang salah
B. Tujuan Praktikum
efek diuretik.
C. Maksud Praktikum
obat diuretik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diuretik
1. Definisi diuretik
pengeluaran zat-zat terlarut dan air (Sunaryo, 1995). Obat diuretik dapat
premenstruasi.
urin. Selain itu diuretik berperan pula mengatur komposisi cairan tubuh
a) Diuretik osmotik
yang mudah dan cepat disekresi oleh ginjal. Suatu zat dapat bertindak
(Katzung, 1998).
1) Tubuli proksimal
osmotiknya.
2) Ansa enle
3) Duktus Koligentes
papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya
zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oeh ginjal.
Akibat pengambatan itu di tubuli proksimal, maka tidak ada cukup ion
ekskresi Na, K, bikarbonat, dan air. Obat ini dapat digunakan sebagai
2008).
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus
tidak lengkap dan diperbesar oleh makanan.Dalam hati, zat ini diubah
kemih dan tinja, dalam metabolit aktif waktu paruhnya menjadi lebih
e) Diuretik kuat
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian
Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak singkat (4-
pada daerah yang reabsorbsi natrium sedikit, akan memberi efek yang
lebih kecil bila dibandingkan dengan diure- tik yang bekerja pada daerah
ini bekerja khusus terhadap tubuli, tetapi juga ditempat lain, yakni:
1. Tubuli proksimal.
direabsorpsi secera aktif untuk 70%, antara lain ion Na+ dan air, begitu
2. Lengkungan Henle.
Di bagian menaiknya ca 25% dari semua ion Cl– yang telah difiltrasi
direabsorpsi secara aktif, disusul dengan raborpsi pasif dari Na+ dan
(Sunardi, 2009).
3. Tubuli distal.
dan Cl– sebesar 5-10%. Pada bagian keduanya, ion Na+ ditukarkan
dengan ion K+ atau NH4+ proses ini dikendalikan oleh hormon anak
2009).
4. Saluran Pengumpul.
(Sunardi, 2009).
B. Hewan uji
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
(Priyambodo, 2003).
2. Morfologi mencit
musculus betina dapat dikenali karena jarak yang berdekatan antara lubang
anus dan lubang genitalnya.Testis pada Mus musculus jantan pada saat
matang seksual terlihat sangat jelas, berukuran relatif besar dan biasanya
musculus betina memiliki lima pasang kelenjar susu dan puting susu
Mus musculus akan lebih aktif pada senja atau malam hari, mereka
jantan yang dominan biasanya hidup dengan beberapa betina dan Mus
musculus muda. Jika dua atau lebih Mus musculus jantan dalam satu
kandang mereka akan menjadi agresif jika tidak dibesarkan bersama sejak
(2005) bahwa Mus musculus betina memiliki siklus estrus lamanya 4-6 hari,
dengan lama estrus kurang dari 1 hari. Beberapa Mus musculus betina jika
hidup bersama dalam keadaan yang berdesakan, maka tidak terjadi siklus
estrus pada saat itu tetapi jika dirangsang oleh urine Mus musculus jantan,
plug akan terjadi selama 24 jam. Masa bunting sekitar 19-21 hari dan
beranak sebanyak 4-13 ekor (rata-rata 6-8).Satu Mus musculus betina dapat
beranak sekitar 5-10 kali per tahun, sehingga populasinya meningkat dengan
lahir buta dan tidak berambut. Rambut mulai tumbuh tiga hari setelah
kelahiran dan mata akan terbuka 1-2 minggu setelah kelahiran. Mus
3. Anatomi mencit
Mulut mencit terdiri atas 2 bagian yakni (1) bagian eksternal (luar)
yang sempit berupa vestibula yang terdiri dari ruang diantara gusi, gigi,
bibir dan pipi; (2) bagian dalam (internal) atau rongga mulut yang dibatasi
lendir.Selaput tersebut penuh dengan pembuluh darah dan ujung akhir dari
dengan kulit serta dan di bagian dalam ditutupi dengan mukosa (Kusmana,
2005).
C. Uraian Bahan
Sinonim : hidroklortiazida
K/P : Diuretikum
Sinonim : Spironolakton
K/P : Diuretikum
Sinonim : Furosemida
K/P : Diuretikum
higroskopis.
K/P : Pensuspensi
BeratMolekul : 18,02
RumusMolekul : H2O
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Shcrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Kandang Metabolisme
a. Aquadest
b. Tablet Furosemid 40 mg
c. Tablet HCT 25 mg
d. Tablet Spironolakton 25 mg
𝑥
0,5 % = 100 × 100 %
100
x = 100 = 0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. Dimasukkan Na. CMC kedalam air sedikit demi sedikit sambil diaduk
D. Cara Kerja
18-24 jam.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, percobaan yang kami lakukan adalah mengenai
demikian juga dari air diperbanyak. Obat tersebut bekerja khusus terhadap tubuli,
Pada praktikum ini terlebih dahulu mencitdipilih yang sehat dan berat
mg, Na. CMC 0,5%, infusa keji beling 30%,dan Spironolakton 25 mg) secara oral.
Obat Furosemid berkhasiat kuat dan pesat, tetapi agak singkat (4 – 6 jam).
Banyak digunakan pada keadaan akut. Memperhatikan kurva dosis efek curang
digunakan sebagai control dan rebasorbsi obatnya tidak terlalu lama baru
perbandingan dari perbandingan dari ketiga obat yang digunakan dalam diuretik.
Na+/K+/2 Cl- di anse henle asendens bagian efiter tebal, tempat kerjanya
aldosterum, reabsorbsinya Na+ dan Ka+ dihilir tubuli distal dan duktub
tubuli distan
Adapun waktu paru atau kerja maksimal obat diuretic Furosemida dan
Spironolakton yaitu untuk Furosemida mulai kerja pesatnya, oral 0,5 – 1 jam dan
bertahan 4 – 6 jam, intravenal dalam beberapa menit dan 2,5 jam lamanya.
lemah.
60 menit ada yang mengeluarkan urine. Dan yang paling banyak mengeluarkan
urine yaitu pada pemeberian obat HCT.Dimana obat HCT berkhasiat kuat.
seharusnya yang berkhasiat kuat yaitu obat furosemid tetapi ada kesalahan pada
saat perlakuan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh praktikan agar pada saat melakukan
praktikum selalu mengikuti peraturan dan tata tertib yang telah ditentukan
dan selalu menanamkan kedisiplinan dan kerjasama anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.
LAMPIRAN
A. Skema kerja
Perlakuan
Pengumpulan data
Analisa data