Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Ni Putu Widari*
Wiwik Sri Sumariani**
ABSTRAK
Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu
dan bayinya secara berkala, dengan frekuensi minimal 4 kali selama hamil yaitu pada kehamilan trimester
pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan,
dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah 36 minggu dua kali kunjungan, tujuan penulisan
karya tulis ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan
Kehamilan (Antenatal Care) Di Bps Mien Hendro Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo. Penelitian ini
menggunakan desain “Deskriptif”, Populasi sebanyak 27 orang,sampel 25 orang , metode sampling yang
digunakan adalah consecutive sampling, data dikumpulkan melalui kuesioner. Berdasarkan penelitian ini
didapatkan hasil yaitu ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 19 orang (76%), ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (8%) dan ibu
hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (16%). Dari hasil penelitian ini didapatkan
bahwa gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) yaitu
baik, sehingga ibu lebih aktif dalam memeriksakan kehamilannya dan ibu memperoleh informasi tentang
kunjungan pemeriksaan kehamilan dari petugas kesehatan serta dapat mencegah atau mendeteksi secara dini
adanya komplikasi kehamilan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kunjungan pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)
Hasil Penelitian
Data Umum Gambar 2 Diagram Pie Distribusi Frekuensi
Data umum ini menggambarkan tentang Responden Berdasarkan Umur Di BPS
karakteristik responden berdasarkan pendidikan, Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa
umur, pekerjaan, usia kehamilan, dan paritas. Bangah-Sidoarjo Pada Tanggal 1-14 April
2013.
Primigravida
44% 48% (hamil
Wiraswasta 44%
pertama)
lain - lain
56%
8% Tidak Bekerja Multigravida
(hamil
beberapa
kali)
Lestrina Girsang*
PRODI Kebidanan STIKES William Booth Surabaya.
ABSTRAK
Seks berarti melakukan hubungan lahir batin dalam sebuah ikatan suci berupa pernikahan. Seks
bebas merupakan ancaman bagi masa depan remaja. Jadi perbuatan tersebut perlu dihindari, perkembangan
seksual yang terjadi sekarang ini jika tidak di perhatikan seksama akan menimbulkan masalah baik bagi
remaja itu sendiri maupun keluarga serta lingkungan. Secara teori ada beberapa faktor yang mempengaruhi
seseorang melakukan seks bebas antara lain tekanan yang datang dari teman pergaulannya, pengaruh orang
terdekat (pacarnya), rasa penasaran, keluarga/lingkungan dalam keluarga, pelampiasan diri dan adanya
kebutuhan badaniah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan
utama untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam menemukan ide baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pada remaja
di Wilayah RT07 RW 04 Banyu Urip Wetan Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Surabaya. Sampel
dalam penelitian dengan jumlah 42 responden, dimana responden yang dipilih remaja. Metode sampling
yang digunakan adalah “ Total Sampling“ . Data dikumpulkan dengan kuesioner. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan seks bebas adalah karena faktor
kebutuhan badaniah (87%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi Perilaku Seks
Bebas Pada Remaja di RT 07 RW 04 Banyu Urip Wetan Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan
Surabaya adalah faktor adanya kebutuhan badaniah.
40%
Laki - laki
Metode Penelitian 60%
Perempuan