Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PROPOSAL
Oleh :
A. Latar Belakang
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2012). Tingginya
angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu
dan frekwensi pemeriksaan ANC yang tidak teratur. Keteraturan ANC dapat ditunjukkan
melalui frekwensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua ibu
hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil normal sehingga
kelainan yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini mungkin. Ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa ibu hamil kurang termotivasi dalam
melakukan Antenatal care secara teratur dan tepat waktu antara lain: kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care, kesibukan, tingkat sosial ekonomi yang
rendah, dukungan suami yang kurang, kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal,
asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa
(Sarwono, 2012).
perdarahan 30-35%, infeksi 20-25%, gestosis 15-17%, penyebab utama kematian bayi
baru lahir yaitu berat bayi lahir rendah. Saat ini angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
masih tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB), 34/1000
kelahiran hidup salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah menurunkan
angka kematian maternal menjadi 102/100.000,- kelahiran hidup dan angka kematian
dan perkiraan WHO adalah 227 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012. Menurut hasil
survei kesehatan rumah tangga (SKRT), angka kematian ibu (AKI) pada Tahun 2012
sebesar 228/100.000 Kelahiran hidup. Tercatat bahwa kejadian yang tertinggi yang
Partus lama (6,9%), Eklamsia (12,9%), penyebab lansung kematian ibu (7,9%), dan
Data dari dinas kesehatan (DINKES) Provensi Sulawesi Selatan 2011 angka
sebesar 19 kejadian, infeksi sebesar 5 kejadian dan penyebab lain sebesar 20 kejadian dan
Tidak memadainya akses pelayanan kesehatan terhadap wanita juga tercermin dari
statistik kematian. Meskipun angka kematian ibu dan bayi menurun secara bermakna
selama 5 tahun terakhir, tetapi belum bisa mencapai target yaitu kematian ibu menjadi
102/100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi menjadi 16/1000 kelahiran hidup. Pada
sebagian besar kasus, hambatan utama akses pelayanan kesehatan bagi wanita adalah
masalah sosial budaya atau yang bersifat informasional, termasuk kurangnya kesadaran
Keberhasilan upaya ANC selain tergantung pada petugas kesehatan juga perlu
partisipasi ibu hamil itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan yang bertujuan
perawatan kehamilan sehingga akan dapat merubah sikap serta kepatuhan melaksanakan
antenatal care.
Puskesmas Batua Raya merupakan Puskesmas yang memiliki pelayanan rawat jalan
dan rawat inap untuk persalinan dan penyakit lainnya. Rawat jalan termasuk melayani
kesehatan ibu dan anak. Pada waktu peneliti mengambil data awal juamlah ibu
primigravida yang berkunjung pada bulan Januari-April 2012 sebanyak 201 orang.
Menurut keterangan beberapa ibu hamil yang berkunjung di puskesmas batua bahwa
mereka memeriksakan kehamilan jika merasa mual dan muntah yang sangat mengganggu,
kemudian yang ibu lebih dari dua anak, kadang datang sudah pada umur kehamilan lebih
antara pengetahuan dan sikap tentang kehamilan dengan kepatuhan pelaksaan Antenatal
care pada ibu primigravida dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu, deteksi
A. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini “Apakah ada
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
di Puskesmas Bahu
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan ibu primigravida tentang
2. Bagi Institusi
a. Institusi Pendidikan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado dan Sebagai sumber bahan bacaan dan
Puskesmas Bahu.
c. Masyarakat
Diharapkan pada masyarakat khususnyan ibu primigravida dapat secara rutin
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan yang terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan,
perilaku baru dalam diri orang tersebut menjadi proses berurutan, yakni:
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik.
d. Trial (mencoba), dimana subjek mulai mecoba melakukan sesuatu dengan apa yang
2. Tingkat Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2012) :
a. Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” adalah merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
itu tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
b. Memahami (Comprehention)
secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu materi harus dapat
c. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi
d. Analisis (Analilysis)
e. Sintesis (Synthesis)
yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama kehamilan serta tanda bahaya
yang perlu diwaspadai. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan termotivasi
kuat untuk menjaga dirinya dan kehamilannya dengan mentaati nasehat yang diberikan
oleh pelaksana pemeriksa kehamilan, sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya
dengan baik dan menghasilkan bayi yang sehat (Kusmiyati, Wahyuningsi, & Sujiyatini,
2010).
kehamilannya. Pada kunjungan pertama, wanita hamil akan senang bila diberitahu
kunjungan yang lebih sering. Kunjungan pertama biasanya memakan waktu yang lama,
selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang status nutrisi seorang wanita hamil
yang memiliki efek langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan ibu
hamil sehingga ibu hamil memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari gizi yang
Tanda komplikasi potensial, Ibu hamil harus mengetahui tentang tanda dan
gejala yang berpotensi menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan mengetahui cara
diri sendiri sebaiknya tidak dilakukan dan pemberian imunisasi sebagai proteksi selama
kehamilan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2011). Pengukuran pengetahuan dapat juga
dilakukan dengan wawancara atau angket dengan menanyakan tentang isi materi yang
a. Umur
harus dikaji secara teliti, misalnya perkembangan fisik dan perhatian serta
b. Pendidikan
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Notoatmodjo, 2012).
c. Pekerjaan
menurut ibu untuk mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, keadaan ini
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak
A. Pengertian Kehamilan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi
(Sulistyawati, 2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus
reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu
(Varney, 2007).
B. Tanda-tanda kehamilan
melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a. Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan Folikel de graff dan ovulasi . Hal ini menyebabkan terjadinya amenorea pada
seorang wanita yang sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT)
dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari perkiraan lahir (HPL)nyaitu dengan
menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada tahun.
berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang
fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
e. Payudara Tegang
lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
h. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada dinding perut terdapat
striae albican, striae livide dan linea nigra semakin menghitam. Pada sekitar payudara
terdapat hiperpigmintasi pada bagian areola mammae, puting susu makin menonjol.
i. Epulis
j. Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah
terjadi pada sekitar genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini
a. Perut Membesar
1. Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang dan lunak
2. Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
3. Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada unilateral pada
4. Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan karena
dengan ultrasonografi.
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu keadaan di mana kehamilan itu dapat
berpengaruh buruk terhadap keadaan ibu atau sebaliknya, penyakit ibu dapat berpengaruh
buruk pada janinnya, atau keduanya ini saling berpengaruh. Kehamilan risiko tinggi (high
Ibu hamil yang mempunyai faktor risiko perlu mendapat pengawasan yang lebih intensif
dan perlu di bawa ketempat pelayanan kesehatan sehingga risikonya dapat di kendalikan
(manuaba, 1998).
Faktor risiko pada ibu hamil menurut Depkes RI (2010) sebagai berikut :
d) Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
f) Tinggi badan < 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang
belakang
ekstraksi vakum/forseps.
l) Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat
kongenital
o) Kelainan letak dan posisi janin : lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan
c. Hipertensi dalam kehamilan (HDK): tekanan darah tinggi (sistolik >140 mmHg,
hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. Oleh karenanya
deteksi dini faktor risiko pada ibu merupakan salah satu upaya penting dalam
3. Komplikasi dan dampak dari kehamilan berisiko pada janin, menurut Depkes RI
(2010), yaitu :
b. Prematuritas dan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram).
c. Asfiksia.
d. Infeksi bakteri.
e. Kejang.
f. Ikterus.
g. Diare.
h. Hipotermia.
i. Tetanus neonatorum.
Tanda-tanda bahaya kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu maupun janin.
a). Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat-akibat tertentu) sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup di
luar kandungan.
b). Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim misalnya dalam tuba,
ovarium, rongga perut, serviks, partsinterstisialis tuba atau dalam tanduk rudimenter
rahim. Kehamilan ektopik dikatakan terganggu apabila berakhir dengan abortus atau
c). Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun yang sudah ditemukan pada umur
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan di perberat oleh kehamilan (
a) Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat
preeklamsia.
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang jika di bawa istirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan preeklampsia.
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3 sebelum proses
Bila Ibu tidak merasakan gerakan janinnya atau gerakan janin kurang dari 3 kali
adalah nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah di bawa istirahat.( Pantiawati
A. Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan menurut kamus bahasa Indonesia (Dep. Dik. Bud, 2012) patuh
adalah suka menurut perintah, taat pada perintah atau aturan. Kepatuhan adalah
pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan dokter atau
Menurut Sackett (2010) yang di kutip oleh Niven, bahwa kepatuhan adalah
sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang di berikan oleh
profesional kesehatan.
a. Faktor situasi, yaitu adanya dukungan yang diberikan kepada pasien dan
pasien dan keluarga untuk mematuhi anjuran dokter yang melibatkan faktor
pasien.
perkembangan kesehatan.
aksesibilitas.
dipengaruhi oleh:
a. Pola kepatuhan.
adalah akibat faktor pesan perawat memakai dirinya secara terapiutik dan
memakai berbagai teknik komunikasi yang efektif (Keliat, 2011). Menurut Blevin
dan Lubkin (2008), seperti dikutip oleh Carpenito (2011), bahwa kepatuhan
a. Inisial dan kepercayaan yang terus menerus pada pemberi kesehatan yang
profesional.
g. Gejala yang minimal pada aktifitas sehari-hari atau orang terdekat lainnya.
h. Keuntungan yang lebih banyak didapatkan pada terapi dari pada kerugiannya.
individu atau kelompok yang sebenarnya mau melakukan tetapi dicegah dari
(Carpenito, 2011).
mengemukakan bahwa beberapa hal yang dapat diamati pada kepatuhan adalah
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan pada ibu hamil secara berkala
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan
normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
Menurut Sondakh (2011) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil secara
keseluruhan yaitu:
c. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
sedangkan.
Tujuan dari antenatal care seperti dikutip dalam buku Manuaba (2012), adalah:
dan nifas.
dan nifas.
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental untuk menyelamatkan ibu dan
anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan
Tujuan dan maksud dari perawatan Antenatal care adalah: 1) kelahiran bayi
yang sehat, baik fisik maupun mental, 2) Ibu dalam keadaan selamat tanpa
mengalami ruda paksa, 3) ibu sanggup untuk merawat dan meneteki bayi yang
dilahirkannya, serta 4) Suami istri berniat dan sanggup untuk melaksanakan
Untuk melakukan antenatal care ibu hamil dapat dibantu oleh tenaga
tenaga terlatih seperti dukun bersalin terlatih. Pelayanan antenatal care dapat
2011):
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Intervensi dasar
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang
datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu di pantau jika
terjadi penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan
diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan
sebagai berikut:
c. Minimal dua kali pada trimester III ( Dep Kes RI, 2011).
Menurut Jumiarni (2012), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali
(7-9) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal.
sebagai berikut:
ginekologi.
5. Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB)
7. KIE pada ibu hamil tentang kebersihan diri dan gizi ibu hamil
8. Pemberian imunisasi TT 1.
dilakukan lagi).
aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan
plasenta.
kehamilan pertama)
trimester III.
6. Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur
memeriksakan kehamilannya
Total 4 9 15
Sumber : Dep. Kes RI, 2012 : 24, Jumiarni, 2012 : 34.
triwulan I, II, III. Frekuensi ini dapat terjadi bila segalanya normal tanpa
adanya resiko dan frekuensi lebih sering dilakukan pada triwulan III untuk
dengan usia kehamilan 28 minggu dilakukan satu bulan satu kali. Pada usia
minggu sekali. Pemeriksaan kehamilan ini yang paling ideal sehingga diharapkan
dengan frekuensi seperti ini penyulit kehamilan dapat terdeteksi dan diatasi sedini
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Keterangan
: Diteliti
B. Hipotesa Penelitian
Varibel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
operasional
Independent
Pengetahuan pemahaman atau Pengetahuan Kuesioner - Baik ordinal
yang diketahui ibu - Kurang
primigravida dapat diukur
tentang kehamilan dengan
memberikan
jawaban dari
kuesioner yang
telah diberi
bobot dengan
skor jawabannya
adalah Benar : 1
dan Salah : 0
Kriteria Objektif:
Baik : Jika
nilai skor yang
dicapai > 7
Kurang: Jika
nilai skor yang
dicapai ≤ 7
Dependent
Kepatuhan Kepatuhan adalah Kepatuhan dapat Kuesioner - Baik Ordinal
kunjungan kesadaran ibu - kurang
ANC primigravida atau diukur dengan
responden di memberikan
wilayah kerja
puskesmas Bahu jawaban dari
untuk kuesioner yang
melaksanakan
pemeriksaan telah diberi
antenatal care bobot dengan
(ANC) sesuai pro
gram yang skor jawabannya
ditentukan.
adalah Ya : 1
dan Tidak : 0.
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Adapun Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
Dalam hal ini peneliti ingin melihat hubungan pengetahuan tentang kehamilan
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu Primigravida diwilayah
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu primigravida yang datang
penelitian ini harus memenuhi kriteria sampel yang telah di tetapkan. Adapun
umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau (Sastroasmoro
2) Kriteria Eksklusi
b) Ibu Multigravida
Besar sampel di hitung berdasarkan rumus besar sampel untuk populasi menurut
Zainuddin M (2007) yang dikutip oleh Nursalam (2007), besar sampel dalam
N
n
1 N (d ) 2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
46
n (0,05) 2
1 46
n = 46 x 0.0025
n = 0.115
n = 0.115 + 1
n = 46 / 1.115
n = 40 orang.
1. Tempat
Penelitian ini akan di ruang pemeriksaan ANC Puskesmas Bahu
2. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 1 otober s/d 1 november 2016.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan dengan 2 cara yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diambil dari responden, sementara data
sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Bahu dengan bekerja sama
dengan kepala ruang beserta staf yang bertugas di ruang pemeriksaan ANC
2. Instrumen Penelitian
melaksanakan antenatal care, digunakan sekala Guttman dengan pemberian skor pada
setiap alternatif jawaban yaitu jika Ya =1 dan Tidak = 0. Pengetahuan responden baik
atau kurang ditentukan berdasarkan nilai median. Nilai diatas median, pengetahuan
baik atau kurang dari atau sama dengan nilai median dianggap kurang. Peryatanaan
ditentukan sebaagai berikut: Baik Bila responden menjawab dengan total skor >7-14.
0-14 merupakan rentang nilai responden. Nilai ini diurutkan dari nilai terkecil
sampe dengan nilai terbesar, sehingga didapatkan nilai median untuk pengetahuan
adalah 7. Sedangkan untuk mengukur sikap baik atau kurang responden digunakan
skala Likert dengan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban, yaitu sangat tidak
setuju 1, tidak setuju 2, setuju 3 dan sangat setuju 4. Dikatakan baik jika total skor
kurang dari sama dengan nilai median. Jumlah butir pertanyaan tentang sikap
sebanyak 10 butir pertanyaan sehingga nilai median ditentukan seperti berikut: Baik
Bila responden menjawab dengan total skor > 75 %, dan Kurang Bila responden
1. Pengolahan Data
a. Pemeriksaan kembali (Editing) yaitu untuk memeriksa data apa sudah sesuai dengan
b. Pengkodean (Coding) yaitu setelah data terkumpul kemudian diberikan symbol serta
SPSS.
d. Tabulasi data (Tabulating) yaitu mengelompokkan data dalam bentuk tabel sesuai
2. Analisa data
berikut:
1. Analisis Univariat
Analisis ini akan menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel
yang diteliti.
2. Analisis Bivariat
Ananlisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel
0,05 dengan ketentuan hubungan dikatakan bermakna bila P value < 0,05 dan
hubungan dikatakan tidak bermakna bila P value > 0,05 dengan menggunakan
rumus Chi-Square. Tetapi jika tabel 2 X 2 tidak layak untuk di uji chi-square
karena sel expected-nya kurang dari 50% jumlah sel (yaitu sel c dan sel d),
oleh karena itu uji yang dipakai adalah uji alternatifnya yaitu uji fisher.
X2
O E 2
E
Keterangan :
X2 = Chi-square
O = Nilai observasi
= Jumlah data
F. Etika Penelitian
Masalah etika dalam penelitian yang menggunakan subyek manusia menjadi issue
sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subyek
yang digunakan adalah manusia, maka penelitian harus memahami prinsip-prinsip etika
Persetujuan dan kerahasiaan responden adalah hal utama yang perlu diperhatikan.
Oleh karena itu peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan
ethical clearance kepada pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
penelitian, agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak (otonomi) manusia yang
Lembar persetujuan ini akan diberikan kepada subyek yang akan menjadi
sampel dalam penelitian. Subyek yang menjadi sampel penelitian akan mendapatkan
penjelasan secara detail tentang maksud penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian diadakan. Selain hal tersebut subyek yang menjadi sampel juga diberikan
informasi lain seperti: penjelasan bahwa responden bebas dari eksploitasi dan
informasi yang didapatkan tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan responden
dalam bentuk apapun, hak-hak selama dalam penelitian, hak untuk menolak menjadi
lembar pengumpulan data maupun pada lembar kuisioner, tetapi hanya dengan
3. Rahasia (Confidentiality)
Manuaba, IBG. 2003. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berenenna
Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC.
Narusalam , 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.