Está en la página 1de 4

ASKEP KLIEN DIARE

 Diare :
Frekuensi BAB > 4 kali dengan konsistensi encer.
Dapat berwarna hijau atau bercampur lender, darah (Ngastiyah, 1997 : 143)
 Penyebab :
a. Infeksi ; parasit, bakteri, virus.
b. Introleransi makanan/obat.
c. Psychogenic factor.
 Diare ….. 1. Tanpa dehidrasi (A)
2. Dehidrasi

Ringan/sedang (B) berat (C)

Patofisiologi :

Masuk “mikro organism” / benda asing pada saluran cerna.

Penetrasi kedalam usus

Melepaskan Obtruksi sel-sel Menyerang mukosa

Enterotoksin Gastrointestinal Epitel usus

Reaksi inflamasi Nekrosis Villi usus rusak

Usus halus

Mal absorpsi Ulserasi Mal absorpsi

Diare

Meningkatnya motalitas

Pengeluaran cairan / elektrolit

Diare

MANIFESTASI KLINIK
- BAB sering dan encer
- MUkosa membrane kering
- Ubun-ubun besar
- Turgor kulit jelek
- Mata cenung
- Hiper pelistatik usus
- Nyeri perut
- BB menurun
- Muntah
- Gelisah
- Kesadaran menurun
- Kelainan tanda vital
- Oliguria

LIHAT TABEL PENILAIAN

TINGKAT DEHIDRASI

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :

1. Elektrolit
Natrium, kalium, sodium menurun.
Normal : Na + : 135 – 145 m E2/L
CL : 95 – 110 m E2/L
K + : 3,5 – 5,5 m E2/L
2. Keseimbangan asam basa menurun.
Normal : PH : bayi = 7,36
Anak = 7,44
3. Hemoglobin dan hematokrit menurun.
Leukosit

Komplikasi :

1. Hipovolemi.
2. Hipokalemi.
3. Hipoglikemi.
4. Kejang ( hipertonik )
5. Malnutrisi.

KEMUNGKINAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit b/d


- Frekuensi BAB encer menurun.
- Kehilangan cairan lain.
Tujuan : cairan elektrolit seimbang.
Kriteria :

- Tidak ada tanda dehidrasi.


- Kadar elektrolit batas normal.
- Tanda vital dalam batas normal.
- Urine output normal 1 – 2cc/kgBB/jam.
Berat jenis 1008 – 1020.

Intervensi :

- Catat intake output.


- Monitor tanda vital.
- Kolaborasi pemberian elektrolit.
- Monitor oral/parental hidrasi.
- Evaluasi kebutuhan cairan.
- Periksa B.J urine.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi b/d an – oreksi, muntah, malabsorpsi.
Tujuan : Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan.

Kriteria :

- BB meningkat sesuai umur.


- Konjungtiva tidak anemis.
- Hemoglobin normal sesuai usia.

Intervensi :

- Diet TKTP sesuai umur dan BB.


- Berikan menu makan bervariasi, menarik.
- Timbang BB hari.
- Perhatikan kebersihan mulut.
- Hindari makanan yang merangsang (muntah).
3. Gangguan integritas kulit b/d kontak feces dengan perineum.
Tujuan : Integritas kulit baik

Kriteria :

- Kulit tidak kemerahan


- Kulit kering bersih
- Anus dan genital tidak lecet

Intervensi :

- Segera bersihkan daerah perineum setelah BAB (keringkan)


- Gunakan salep pada daerah yang ada ruam
- Upayakan daerah perineum tidak tertekan terus-menerus (sirkulasi darah dan udara)
- Perhatikan kebersihan personal hygiene.
6 Air mata Ada Sedikit Tidak ada
7 Sel. Lendir Basah Kering Sangat kering
8 Urine Normal Sedikit Tidak ada
9 Hilang Cairan 40-50 ml/kg BB 60-90 ml/kg BB 100 – 110 ml/kgBB

TOTAL BODY WATER

PERSENTASE TOTAL BB
BBL 1 th >2 th
EXTRACELLULAR 40-45 30 20-25
(Plasma interstitial)
INTRACELULLAR 30-35 35 35
TOTAL BODY
WATER 75-80 65 5-60

TINGKATAN DEHIDRASI

1. Ringan : BB menurun <5 %


2. Sedang : BB menurun 5 – 10 %
3. Berat : BB menurun > 10 %

Gejalan Ringan Sedang Berat


1 KU Haus,sadar, gelisah Haus, gelisah Ngantuk, lemah,
shock, koma
2 Nadi Normal Cepat, Kecil Cepat, kecil tak teraba
3 UUB Normal Cekung Cekung sekali
4 Turgor Segera Kembali Lambat Sangat Lambat
5 Mata Normal Cekung Sangat cekung
CARA PEMBUATAN LARUTAN RESOMAL

1. Campurkan 1 bungkus oralit 200 ml dengan satu botol kecil larutan elektrolit resomal.
2. Tambahkan 400 ml aquadest aduk sampai homogeny
3. Larutan siap untuk digunakan.

También podría gustarte