Está en la página 1de 14

“PROYEK UMKM AKUNTANSI MANAJEMEN”

Salon Wenny

Nama kelompok :

1. Fridolina Adiputri ( 3203015251)


2. Frederisa Juita (3203015293)
3. Asti Susilowati (3203015321)

JURUSAN AKUNTANSI S1

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

TAHUN 2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................................1

Kata Pengantar .................................................................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan ..........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................6

Bab 2 Pembahasan.....................................................................................................................

2.1 Gambaran Umum UKM................................................................................................7

2.2 Perhitungan ....................................................................................................................8

Bab 3 Kesimpulan..........................................................................................................................12

Daftar Pustaka...............................................................................................................................13

Dokumentasi.................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah akuntansi manajemen tentang unit
masyarakat kecil menengah .

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Marini Purwanto yang telah memberikan tugas
ini sehingga kami dapat menambah pemahaman kami dapat mengaplikasikan ilmu Akuntansi
Manajemen yang telah kami pelajari ini dalam menganalisa UMKM. Kepada Ibu Wenny (Subjek
Proyek UMKM) atas kesediaan waktu dan tenaga dalam sesi wawancara bersama kami, dan
kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah
ini kami ucapkan terima kasih.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas menjelang Ujian
Akhir Semester dari Ibu Marini Purwanto. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun
makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atas makalah yang telah kami buat ini,
namun kami terus berupaya untuk dapat memberikan yang terbaik. Kami mohon maaf atas
kekurangan tersebut. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami kedepannya. Sekian.

Surabaya, April 2017

Penulis.
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

( UMKM JASA SALON )

BAB 1

PENDAHULUAN

Pembebanan biaya pada produk, jasa, pelanggan, dan objek lain yang menjadi perhatian
manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari sistem informasi akuntansi manajemen. Biaya
adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Sistem akuntansi
manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada entitas yang disebut sebagai
objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya.

Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung atau
tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan
akurat sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah
dan akurat sebagai objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan
pada objek-objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun pergerakan.
Hal ini berarti tidak ada hubungan sebeb akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran
tidak layak dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya
disebut alokasi. Karena tidak terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak
langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.

Pembebanan biaya terbagi menjadi tiga metode, yaitu penelusuran langsung, penelusuran
pergerakan, dan alokasi. Penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat, karena
bergantung pada sebab akibat yang dapat diamati secara fisik. Penelusuran pergerakan
bergantung pada faktor-faktor sebab akibat yaitu penggerak untuk membebankan biaya pada
objek biaya. Sedangkan alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya
paling rrendah dan penggunaannya sedapat mungkin dihindari.

Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang
dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga
diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal. Jasa berbeda dengan
produk berwujud dalam empat dimensi penting: tidak berwujud, tidak tahan lama, tidak dapat
dipisahkan, dan tidak selalu sama. Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah
perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Biaya produk dapat
diklasifikasikan sebagai bahan langsung, tenaga kerja, dan overhead.
1.1 Latar Belakang

UMKM (Usaha Masyarakat Kecil Menengah) merupakan suatu wujud usaha kecil
masyarakat dimana pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. UMKM merupakan suatu
bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. UMKM ini
adalah suatu usaha kecil, dimana dalam pendiriannya tidak diperlukan modal yang terlalu besar,
sehingga banyak sebagian masyarakat untuk memulai usaha ini. Sebagian besar masyarakat
memiliki anggapan bahwa UMKM hanya menguntungkan beberapa pihak saja, namun pada
faktanya UMKM sebenarnya dapat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada
dalam negeri Indonesia ini. Dimana dalam UMKM ini dapat membuka lapangan kerja, sehingga
banyak tenaga kerja yang dapat terserap, sehingga dapat memberikan peluang untuk mengurangi
angka pengangguran dalam negeri ini.
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti
dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk
mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu
pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan
kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.

Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi
partisipasi dan observasi non partisipasi. Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan
peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti
bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.

Dalam observasi ini, kelompok kami memilih untuk melakukan observasi di salon
“WENNY” yang berlokasi di jalan Gubeng Jaya 3 No. 17. Menurut kami, usaha bisnis yang
paling menarik , karena salon merupakan suatu kebutuhan sekunder dimana seorang wanita
untuk merawat atau mempercantik diri. Dimana dalam salon ini menjual jasanya berbagai
macam perawatan yang sangat beraneka ragam dan tentunya harganya juga bersahabat.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum UMKM

 Nama UMKM : Salon


 Jenis produk yang dihasilkan:
a. Smoothing
b. Warna rambut
c. Make up
d. Potong rambut
 Biaya yang dibebankan:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead
 Biaya bahan baku langsung:
1. Matrix
2. L’oreal
3. Viva ( untuk anak-anak)
4. Mac ( untuk dewasa)
 Presentasi total produksi:
1. Bahan baku ( 50%)
2. Biaya konversi: Tenaga kerja langsung ( 30%), overhead ( 20 %)
 Overhead yang dibebankan:
1. Listrik dan air
2. Peralatan ( catok, hairdryer, gunting)
3. Bahan penolong ( sisir, jepit, sarung tangan, handuk)
4. Bahan habis pakai ( vitamin rambut, sampo, kapas, pembersih muka)
 Iya, kami menggunakan sistem manajemen berdasarkan aktivitas.
Alasan: karena pendekatan yang kami gunakan untuk keseluruhan sistem yang berfokus
pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dan tujuan kami meningkatkan nilai
bagi pelanggan dan laba yang dicapai.
2.2 PERHITUNGAN

 Bahan baku
 BB langsung :
1. Matriks : Rp 126.000 (12 botol) = Rp 1.512.000
2. L’oreal : Rp 123.000 (12 botol variasi warna) = Rp 1.476.000
3. Viva : Rp 14.250 ( setengah lusin) = Rp 85.500
Mac : = Rp 150.000
 Tenaga kerja langsung
 2 orang pekerja( ditambah 1 orang pemilik) = 3 orang pekerja
(2 x Rp 1.500.000 = Rp 3.000.000)
 Overhead
 Listrik : Rp. 600.000
 Air : Rp 500.000
 Penyusutan Peralatan : catok : Rp 700.000 : 24 bulan = Rp 29. 167
Hairdryer : Rp 349.000 : 24 bulan = Rp 14.542
 Bahan penolong :
1. Sisir : Rp 22.000
2. Jepit rambut : Rp 12.000
3. Sarung tangan : Rp 5.000
4. Handuk : Rp 12.000
 Bahan habis pakai:
1. Vitamin rambut : Rp 45.000
2. Kapas : Rp 6.000
3. Pembersih muka : Rp 7.000
4. Sampo : Rp 34.000
 Biaya bahan baku:

Persediaan awal : Matriks : ( 2 botol ) = Rp 252.000

L’oreal : ( 4 botol ) = Rp 492.000

Viva : ( 2 botol ) = Rp 28.500 Rp 772.500

Pembelian : Rp 3.223.500
Persediaan akhir : Matriks ( 4 botol) = Rp 504.000
L’oreal ( 6 botol) = Rp 738,000
Viva ( 4 botol) = Rp 57.000 ( Rp 1.299.000)
Total biaya bahan baku Rp 2.697.000
Salon

Laporan harga pokok pendapatan

Untuk bulan yang berakhir 31 Maret 2017

BB : Rp 2.697.000

TKL : Rp 3.000.000

OH :

Listrik : Rp. 600.000

Air : Rp 500.000

Penyusutan Peralatan :

catok : Rp 29.167

Hairdryer : Rp 14.542

Bahan penolong : Rp 51.000

Bahan habis pakai: Rp 92.000

Bahan penolong : Rp 51.000

Total Overhead Rp 1.337.709

Harga pokok pendapatan Rp 7.034.709


Salon

Laporan Laba Rugi

Untuk bulan yang berakhir 31 Maret 2017

Pendapatan : Rp 12.500.000

(-) Hpp : ( Rp 7.034.709)

Laba operasi : Rp 5.465.291

Pendapatan lainnya

(penjualan crem) : Rp 4.500.000

Laba bersih : Rp 9.965.291


BAB 3
KESIMPULAN

Dalam mendirikan suatu usaha diperlukan adanya pencatatan atau pelaporan atas
biaya-biaya yang terjadi secara jelas selama kegiatan UMKM berlangsung, sehingga kita
bisa menghitung biaya unit per produk untuk usaha yang sedang kita kelola. Dalam suatu
usaha UMKM (Usaha Masyarakat Kecil Menengah) yang terpenting adalah
meningkatkan dan mengembangkan ide, inovasi, serta pola pemikiran yang dapat
menciptakan atau menarik perhatian pelanggan salon sehingga dapat meningkatkan
keuntungan atau profit pada usaha yang sedang dijalankan. Dalam penawaran jasa yang
diberikan kepada pelanggan harus memahami apa saja yang dibutuhkan pelanggan.
Dengan adanya style terbaru dan menjaga kualitas bahan yang dipakai dalam salon, serta
menjaga pelayanan yang diberikan sangat diperlukan guna meningkatkan kepuasan
pelanggan salon, sehingga pelanggan tidak bosan untuk datang di tempat salon Wenny.
Harga yang diberikan kepada pelanggan juga bersahabat, inilah yang menarik minat
masyarakat. Hubungan mitra antara Pemilik salon dan pelanggan salon cukup baik maka
dari itu pelanggan salon Wenny setia untuk melakukan perawatan apa saja yang ada di
dalam salon Wenny
DAFTAR PUSTAKA

http://peuyeumcipatat.blogspot.co.id/2013/05/pengertiankriteria-dan-klasifikasi-umkm.html

http://klikbelajar.com/umum/observasi-pengamatan-langsung-di-lapangan/
DOKUMENTASI

También podría gustarte