Está en la página 1de 8

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Diajukan oleh:
HARNIAH
15020160182

Laboratorium Mikrobiologi Farmasi


Program Studi S1 Ilmu Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2018
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM
ANALISIS SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Dipersiapkan dan disusun oleh


HARNIAH
15020160182

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


.................................................

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

Asri Mawaddah tanggal...................................


ANALISIS SENSITIVITAS ANTIBIOTIK
Harniah1 dan Asri Mawaddah2
1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email: Harniah07@gmail.com

ABSTRAK

Antibiotik adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang


pada konsentrasi rendah dapat memusnahkan atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain. Penggunaan dari antibiotik dan antimikroba inipun telah
meningkat, seiring dengan bermunculannya berbagai jenis infeksi yang kemungkinan
ditimbulkan oleh jenis bakteri baru ataupun virus baru. Namun saat ini, bakteri yang
resisten terhadap antibiotik merupakan masalah global. Oleh karena itu, penggunaan
antibiotik yang tepat merupakan bagian dari pencegahan resistensi. Adapun tujuan
untuk menentukan sensitivitas antibiotika terhadap suatu penyakit dengan melihat
zona hambatannya. Pengujian ini dilakukan dengan metode eksperimental
(pengujian). Berdasarkan pengamatan hasil analisis sensitivitas antibiotik ini
diperoleh pada antibiotik Amoxicillin memiliki rata-rata zona hambat 1,13 mm, pada
antibiotik Cefadroxil memiliki rata-rata zona hambat 0,73 mm, pada antibiotik
Ciprofloksasin memiliki rata-rata zona hambat 0,7 mm, pada antibiotik Clindamicyn
memiliki rata-rata zona hambat 0,8 mm, pada antibiotik Cefixime memiliki rata-rata
zona hambat 1,03 mm, pada antibiotic Doxicyclin memiliki rata-rata zona hambat
0,83 mm, pada antibiotik Erythromicyn memiliki rata-rata zona hambat 1 mm, pada
antibiotik Metronidazole memiliki rata-rata zona hambat 1 mm, dan pada antibiotik
Tetrasiklin memiliki rata-rata zona hambat 1 mm. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa antibiotik yang paling efektif menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan adalah Amoxicillin dimana
memiliki zona hambat terbesar yakni 1,13 mm.
Kata Kunci: Antibiotik, Resistensi, Amoxicillin, Cefadroxil, Cefixime, Ciprofloxacin,
Clindamicyn, Doxiciclin, Erythromycin, Kloramfenikol, Metronidazole, Tetrasiklin.

PENDAHULUAN
Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme, yang
mempunyai kemampuan menghambat atau mematikan mikroorganisme lain. Namun
batasan tersebut bahwa antibiotic merupakan produk yang dihasilakan oleh
mikroorganisme. Sejumlah antibiotic juga telah ditemukan untuk mengendalikan
penyakit-penyakit akibat mikroorganisme antara lain adalah bakteri dan fungi pada
tumbuhan1
Pemberian antibiotik yang berlebihan merupakan faktor resiko yang akan
membuat bakteri mengalami mutasi dan menjadi resisten (Methicillin Resistant
Staphylococcus Aureus)3
Ada beberapa cara untuk menentukan kekuatan preparat antibiotic. Penentuan
ini biasanya dilakukan dalam “Laboratorium pengontrol” dibawah pengawasan
instansi pemerintah. Cara-cara penentuan ini biasanya dimuat dalam farmakope dari
tiap negara pada pemeriksaan ini semua bahan-bahan yang digunakan, medium
pembiakan, organisme uji, alat-alat harus menurut ketentuan yang telah dibakukan.
Penentuan kekuatan ini dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut3 :
1. Menghitung daerah penghambatan dalam lempeng agar dapat menghambat
pertumbuhan ( Minimal Inhibitory Concentration, MIC)
2. Penentuan kesensitifan (Sensivity test) dari suatu antibiotic terhadap organism yang
belum diketahui. Penentuan ini bisanya dilakukan di laboratorium rumah sakit, dan
penting untuk melakukan terapi.
Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhambat pertumbuhannya
akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah daerah untuk menghambat
pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar oleh antibiotik. Contohnya:
Tetracycline, Erytromycin, dan Streptomycin. Tetracycline merupakan antibiotik yang
memiliki spektrum yang luas sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri
secara luas4.
METODE PRAKTIKUM
Jenis Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi, Fakultas
farmasi Universitas Muslim Indonesia. Metode yang digunakan pada paraktikum ini
yaitu metode ekperimental.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan yaitu cawan petri, lampu spiritus, ose bulat, paper disk,
pinset, penggaris, spidol, spoit, tabung reaksi dan vial. Bahan yang digunakan
antibiotik Amoxicillin, Cefadroxil, Cefixime, Ciprofloxacin, Clindamicyn,
Doxiciclin, Erythromycin, Kloramfenikol, Metronidazole, Tetrasiklin, Cotton swab
steril, kapas, medium MHA, plastik wrap dan tissue.
Sampel Praktikum
Bakteri biakan infeksi saluran pencernaan.
Pengujian Sensitivitas Antibiotik
Dimasukkan 10 mL medium MHA ke dalam cawan petri yang telah dipatron
lima dan dibiarkan memadat, dibuat sebanyak dua cawan petri. Digoreskan biakan
bakteri pada masing-masing cawan dengan menggunakan cotton swab. Dimasukkan
paper disk yang sebelumnya telah dicelupan dalam obat antibiotik Amoxicillin,
Cefadroxil, Cefixime, Ciprofloxacin, Clindamicyn, Doxiciclin, Erythromycin,
Kloramfenikol, Metronidazole, Tetrasiklin ke dalam cawan petri. Kemudian bungkus
dengan menggunakan plastik wrap. Diinkubasi selama 1 x 24 jam dan diamati zona
hambat yang terbentuk dalam cawan petri.
Analisis Hasil
HASIL PENELITIAN

Gambar 1. Pertumbuhan bakteri infeksi saluran pencernaan pada medium MHA


Tabel 1. Analisis sensitivitas antibiotik pada obat antibiotik Amoxicillin, Cefadroxil,
Cefixime, Ciprofloxacin, Clindamicyn, Doxiciclin, Erythromycin,
Kloramfenikol, Metronidazole, Tetrasiklin terhadap biakan bakteri infeksi
saluran pencernaan pada medium MHA.
Diameter Zona Hambatan (mm)
Antibiotik I II III Rata-rata
Amoxicillin 1 1 1,4 1,13
Cefixime 1 1,1 1 1,03
Cefadroxil 0,7 0,7 0,8 0,73
Clindamicyn 0,8 0,8 0,8 0,8
Ciprofloxacin 0,7 0,7 0,7 0,7
Doxiciclin 0,7 0,9 0,9 0,83
Erythromicyn 1 1 1 1
Kloramfenikol 0,7 0,7 0,7 0,7
Metronidazole 1 1 1 1
Tetrasiklin 1 1 1 1

PEMBAHASAN
Antibiotik merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme,
sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.
Sensitivitas adalah keadaan atau sifat peka, yang sering digunakan untuk sifat
responsif abnormal terhadap rangsangan atau memberi respons secara cepat dan akut.
Sensitif adalah dapat menerima atau memberi respons terhadap rangsangan, sering
digunakan untuk sifat responsif abnormal terhadap rangsangan atau memberi respons
secara cepat dan akut.
Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan
sensitif ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan
resistensi adalah ketahanan suatu mikroorganisme terhadap suatu antimikroba
tertentu.
Parameter tingkat sensitivitas suatu antimikroba berdasarkan luas zona
hambatan, jika suatu antimikroba memiliki zona hambatan yang paling luas maka
antimikroba tersebut dinyatakan paling sensitive terhadap bakteri yang diuji artinya
antimikroba ini paling efektif digunakan untuk pengobatan jika terinfeksi bakteri uji
tersebut.
Berdasarkan pengamatan hasil analisis sensitivitas antibiotik ini diperoleh pada
antibiotik Amoxicillin memiliki rata-rata zona hambat 1,13 mm, pada antibiotik
Cefadroxil memiliki rata-rata zona hambat 0,73 mm, pada antibiotik Ciprofloksasin
memiliki rata-rata zona hambat 0,7 mm, pada antibiotik Clindamicyn memiliki rata-
rata zona hambat 0,8 mm, pada antibiotik Cefixime memiliki rata-rata zona hambat
1,03 mm, pada antibiotic Doxicyclin memiliki rata-rata zona hambat 0,83 mm, pada
antibiotik Erythromicyn memiliki rata-rata zona hambat 1 mm, pada antibiotik
Metronidazole memiliki rata-rata zona hambat 1 mm, dan pada antibiotik Tetrasiklin
memiliki rata-rata zona hambat 1 mm.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
antibiotik yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi
saluran pencernaan adalah Amoxicillin dimana memiliki zona hambat terbesar yakni
1,13 mm.
SARAN
Sebaiknya bahan maupun alat yang diguanakn disiapkan untuk tiap kelompok
agar praktikum tidak saling menunggu dan lebih memperlancar berlangsungnya
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
1.Djide, N. 2006. Mikrobiologi Farmasi Dasar. UH: Makassar.

2.Irianto.2006. mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme. Yrama Widya :


Jakarta.

3.Jawetz, Melnick, Adelbergs. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah dan


editor bagian Mikrobiologi FK Universitas Airlangga, Salemba Medika :
Jakarta.
4.Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang.
UMM Press.

También podría gustarte