Está en la página 1de 7

ANALISA STABILITAS TUBUH EMBUNG SUMBERURIP

KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK


MENGGUNAKAN SOFTWARE GEO-STUDIO

Zahra Mutiara Putri1, Andre Primantyo Hendrawan2, Very Dermawan2.


1)
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2)
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Jalan MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mail: zazazahraa@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Kabupaten Nganjuk
adalah membuat embung di Kecamatan Berbek. Pada suatu embung, perlu dianalisis
stabilitas lerengnya untuk menghindari keruntuhan. Untuk keperluan desain dan analisa
stabilitas tubuh embung dapat dilakukan secara manual dan dengan menggunakan bantuan
software Geo-Studio.
Pada studi ini pertama-tama dilakukan analisa ketersediaan material tubuh embung.
Kemudian. analisa kestabilan lereng untuk tiga alternatif kemiringan lereng hulu dan hilir
tubuh embung juga dilakukan. Selanjutnya dengan menggunakan SEEP/W akan dianalisa
mengenai laju rembesan yang terjadi pada tubuh embung dan stabilitas lereng tubuh
embung menggunakan SLOPE/W yang akan ditinjau berdasarkan berbagai kondisi,
diantaranya saat embung selesai dibangun, saat muka air pada elevasi NWL, HWL, dan saat
terjadinya penurunan muka air mendadak. Sebagai hasil penelitian. didapatkan bahwa
kestabilan lereng embung dalam berbagai kondisi di atas telah memenuhi kriteria faktor
keamanan yang disyaratkan.

Kata kunci: Material, Lereng, Tubuh Embung, Angka Keamanan, Stabilitas

ABSTRACT
One of the efforts to fulfill the irrigation water needs in Kabupaten Nganjuk is to
build a small dam in Kecamatan Berbek. In a small dam, the slope stability should be
analyzed carefully to avoid collapse. The design and analysis of small dam stability can be
done manually and by using Geo-Studio software.
In this study, first, the material availability to construct the small dam body will be
analyzed. Then, the analysis of slope stability for three alternatives condition of upstream
and downstream slope of the small dam body will be conducted. Furthermore, by using
SEEP / W the analysis of rate of seepage that occurs in the body of the small dam and the
slope stability of the small dam body using SLOPE / W which will be reviewed based on
various conditions, such as when the small dam is completed, and when the water level
were reached at NWL, HWL and at rapid drawdown condition. As the result of this
research, it can be concluded that the slope stability of the small dam for all the conditions
have been qualified the required safety factor criteria.

Keywords: Material, Slope, Small Dam, Safety Factor, Stability


1. PENDAHULUAN 2. Bagaimana hasil analisis stabilitas
Dari seluruh air yang ada tiap alternatif dalam keadaan
dipermukaan bumi hanya 2,5% yang normal, banjir, dan rapid draw
berupa air tawar. Air tawar tersebut down dengan menggunakan
berupa es dan salju 1,75%, air di udara bantuan software Geo-Studio
0,001%, yang berada di sungai dan danau SLOPE/W?
0,001%, dan yang berupa air tanah 3. Berapa material yang dibutuhkan
0,72%. Dengan jumlah yang sangat untuk tiap-tiap alternatif dimensi
terbatas ini, maka perlu adanya dan zona tubuh embung?
perlindungan tentang keberadaan sumber 4. Berapa kemiringan lereng hulu dan
daya air dan pemanfaatannya yang hilir efektif yang direncanakan?
seoptimal mungkin. Dalam rangka Untuk memfokuskan permasalahan
mempertahankan fungsi Kabupaten pada studi ini, maka diperlukan suatu
Nganjuk sebagai penyangga pangan batasan masalah. Adapun batasan ma-
propinsi, maka diperlukan optimasi salah pada studi ini adalah sebagai
produktivitas lahan pertanian yang ada berikut:
untuk meningkatkan produksi pangan dan 1. Studi ini dilaksanakan pada
mencapai target swasembada pangan. perencanaan embung di Kecamatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan Berbek Kabupaten Nganjuk.
air irigasi di daerah irigasi kabupaten 2. Analisa didasarkan pada perencanaan
Nganjuk, salah satu upaya yang konsultan yang sudah dilakukan.
dilakukan adalah dengan membuat 3. Tidak menghitung desain pelimpah.
embung di Kecamatan Berbek. Pem- 4. Tidak membahas analisa hidrologi,
bangunan embung perlu diperhatikan hidrolika, dan ekonomi.
stabilitasnya agar tidak terjadi ke- 5. Tidak membahas dampak lingkungan
runtuhan. Untuk mencegah terjadinya dan sosial.
keruntuhan tersebut, maka perlu di- 6. Studi ini menggunakan software
lakukan analisa stabilitas tubuh embung. Geostudio.
Analisa stabilitas tubuh embung dapat
dilakukan secara manual dan dengan 2. BAHAN DAN METODE
menggunakan bantuan software Geo- Embung Sumberurip terletak di
Studio. Kecamatan Berbek dengan koordinat
Beberapa faktor yang perlu di- rencana lokasi 7°38'18.07"S
pertimbangkan dalam melakukan analisa 111°49'34.64"T. Luas wilayah adminis-
stabilitas tubuh embung, selain nilai kuat tratif Kecamatan Berbek adalah 265,2
geser tanah (, C, γ), yaitu adanya Km2 dengan batas-batas wilayah, sebelah
timbunan perubahan tekanan air pori di utara berbatasan dengan Desa Kacangan,
dalam tubuh embung. Dengan bantuan sebelah timur berbatasan dengan Desa
software kita dapat mensimulasi berbagai Bendung Rejo, sebelah selatan berbatasan
kondisi yang mungkin dapat terjadi pada dengan Desa Mojoduwur, dan sebelah
waktu operasi, misalnya kemungkinan barat berbatasan dengan hutan.
terjadinya hal-hal ekstrim seperti rapid Data pendukung studi yang di-
draw down. butuhkan antara lain adalah data teknis
Berdasarkan uraian di atas maka Embung Sumberurip sebagai data untuk
rumusan masalah dalam studi ini adalah: menganalisa kapasitas rembesan dan
1. Berapa kapasitas rembesan pada stabilitas tubuh bendungan, data geologi
tiap alternatif tubuh Embung Embung Sumberurip untuk mengetahui
Sumberurip dengan menggunakan kondisi geologi dan tanah pada lokasi
software Geo-Studio SEEP/W? pembangunan Embung Sumberurip, dan
data material timbunan Bendungan
Ladongi untuk mengetahui kondisi umum, metode analisis stabilitas lereng
material timbunan yang ada. yang digunakan dalam Slope/W meng-
Secara umum tahapan pengerjaan ikuti beberapa metode yang ada,
yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, diantaranya Metode Ordinary (Fellenius),
yaitu analisa ketersediaan material tubuh Metode Bishop, Metode Janbu, Metode
bendungan, analisa rembesan tubuh Spencer, Metode Morgenstern-Price, Me-
bendungan, dan analisa stabilitas lereng tode Crops of Engineering, Metode
tubuh bendungan. Lowe-Karafiath, Metode Keseimbangan
Batas, dan Metode Tekanan Terbatas.

Analisa Ketersediaan Material Tubuh


Embung
Pada studi ini, dilakukan analisa
awal berupa analisa ketersediaan material
Gambar 1. Lokasi Embung Sumberurip tubuh bendungan. Analisa ini memiliki
beberapa tahap, yaitu penentuan dimensi
Analisa Rembesan Tubuh Bendungan dan zona material tubuh bendungan,
Tahap selanjutnya dilakukan adalah penentuan kemiringan hulu dan hilir
analisa rembesan tubuh bendungan untuk efektif tubuh bendungan, analisa keter-
mengetahui kapasitas filtrasi yang ada sediaan material timbunan tubuh ben-
pada tiap alternatif tubuh embung yang dungan dan analisa kebutuhan material
direncanakan. Untuk memperkirakan yang direncanakan.
besarnya kapasitas filtrasi dapat meng- Pada tahap penentuan kemiringan
gunakan bantuan software Geo-Studio hulu dan hilir efektif tubuh bendungan
SEEP/W. memakai pedoman dari Departemen
SEEP/W adalah produk software Permukiman dan Prasarana Wilayah (Pd
CAD untuk menganalisa rembesan air T-14-2004-A) dan Design of Small
tanah dan masalah disipasi tekanan air Dams.
pori berlebih dalam material berpori se- Untuk tahap analisa kebutuhan
perti tanah dan batuan. SEEP/W dapat material yang direncanakan, meng-
digunakan untuk membuat analisa dan gunakan cara metode perhitungan volume
desain rekayasa geoteknik, hidrogeologi, timbunan tanah yang bernama metode
dan pertambangan. SEEP/W dapat meng- penampang rata-rata, seperti pada rumus
ilustrasikan aliran jenuh dan tidak jenuh. di bawah ini
Dalam analisa ini digunakan model
SEEP/W. Data yang diperlukan dalam Volume = xd
analisa ini adalah permeabilitas tanah dan
volumetric water content.
dimana:
Analisa Stabilitas Tubuuh Embung A1 = Luas penampang 1
Pada analisa stabilitas tubuh embung A2 = Luas penampang 2
menggunakan bantuan software Geo- d = Jarak antar penampang 1 dan 2
Studio SLOPE/W agar lebih cepat dan
efektif.
Geo-studio Slope/W merupakan
suatu software yang menggunakan teori
keseimbangan batas (limit equilibrium
theory) yang digunakan dalam meng-
analisa stabilitas lereng dan menghitung
nilai faktor keamanan tanggul. Secara Gambar 2. Metode Penampang Rata-rata
Untuk lebih mengetahui tentang Tabel 1. Alternatif Kemiringan Lereng
tahap pengerjaan penelitian ini dapat Hulu dan Hilir Tubuh Embung
mengacu pada gambar di bawah ini. Alternatif Zona
Kemiringan
Hulu Hilir
Tubuh Embung 1:2,5 1:2,5
I Inti 1:0,2
Filter 1:0,2
Tubuh Embung 1:2,0 1:2,0
II Inti 1:0,15
Filter 1:0,15
Tubuh Embung 1:1,5 1:1,5
III Inti 1:0,1
Filter 1:0,1
Sumber: Hasil Analisa

Perhitungan untuk menentukan total


rembesan pada inti tubuh embung
dilakukan menggunakan Geo-Studio
SEEP/W. Dikarenakan adanya perbedaan
tebal dan tipisnya zona-zona penyusun
tubuh bendungan tiap alternatif, maka
hasil dari kapasitas filtrasi nantinya juga
berbeda. Berikut adalah hasil analisa
rembesan untuk tiap alternatif tubuh
Tidak
embung:

Tabel 2. Kapasitas Filtrasi dari Tiap


Alternatif Tubuh Embung
Kapasitas Rembesan m3/det
-6
Alternatif 1 4,339 . 10
Gambar 3. Diagram Alir Pengerjaan
Alternatif 20,076342
-7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Alternatif 3 5,7841 . 10
Untuk laporan tugas akhir ini Sumber: Hasil Perhitungan
terdapat tiga alternatif kemiringan lereng
hulu dan hilir yang berbeda. Tabel Analisa selanjutnya adalah analisa
berikut berisikan alternatif kemiringan stabilitas lereng tubuh embung. Pada
lereng hulu dan hilir yang akan analisa stabilitas ini menggunakan
mempengaruhi potongan melintang as bantuan Geo-Studio SLOPE/W dengan
embung di mana pada tiap alternatif akan metode Bishop dan Fellenius. Berikut
berbeda ketebalam zona-zona tim- adalah hasil analisa stabilitas untuk tiap
bunannya dikarenakan perbedaan ke- alternative tubuh embung:
miringan lereng hulu dan hilir tersebut.
Tubuh Embung Alternatif 1 Tubuh Embung Alternatif 2

Gambar 4. Penggambaran Bidang


Longsor Alternatif 1 Gambar 5. Penggambaran Bidang
Longssor Alternatif 2
Dapat dilihat bahwa tubuh embung
dengan kemiringan alternatif 1 pada Dapat dilihat bahwa tubuh embung
semua kondisi dengan gempa (k = 0,12) dengan kemiringan alternatif 2 pada
memiliki nilai angka keamanan yang semua kondisi dengan gempa (k = 0,12)
sesuai dengan kriteria angka keamanan memiliki nilai angka keamanan yang
minimum yang telah ditentukan. Maka sesuai dengan kriteria angka keamanan
dapat disimpulkan bahwa kemiringan tu- minimum yang telah ditentukan. Maka
buh bendungan alternatif 1 dapat di- dapat disimpulkan bahwa kemiringan
jadikan acuan dalam perencanaan pem- tubuh bendungan alternatif 2 dapat
bangunan Embung Sumberurip. Untuk dijadikan acuan dalam perencanaan pem-
lebih lengkapnya, dapat mengacu pada bangunan Embung Sumberurip. Untuk
tabel 3 dan tabel 4. lebih lengkapnya, dapat mengacu pada
tabel 5 dan tabel 6.
Tabel 3. Rekapitulasi Keamanan
Stabilitas Alternatif 1 Tanpa Gempa Tabel 5. Rekapitulasi Keamanan
Alternatif 1 Stabilitas Alternatif 2 Tanpa Gempa
Lereng Hulu Lereng Hilir SF Alternatif 2
Kondisi Status
SF Bishop SF Fellenius SF Bishop SF Fellenius Minimum Lereng Hulu Lereng Hilir SF
Kondisi Status
Kosong 1.990 1.883 2.063 1.906 1,5 Aman SF Bishop SF Fellenius SF Bishop SF Fellenius Minimum
NWL 1.927 1.658 2.055 1.988 1,5 Aman Kosong 1,764 1,659 1,907 1,766 1,5 Aman
HWL 2.181 1.780 2.021 1.962 1,5 Aman NWL 1,797 1,574 1,679 1,501 1,5 Aman
Rapid Drawdown 1.988 1.764 1.996 1.933 1,3 Aman HWL 2,293 2,055 1,803 1,743 1,5 Aman
Rapid Drawdown 1,676 1,499 1,855 1,794 1,3 Aman
Sumber: Hasil Perhitungan
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 4. Rekapitulasi Keamanan
Stabilitas Alternatif 1 Kondisi Gempa Tabel 6. Rekapitulasi Keamanan
Alternatif 1 Stabilitas Alternatif 2 Kondisi Gempa
Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Status Alternatif 2
Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Status
Kosong 1.664 1.524 1.1 Aman
Kosong 1.373 1.432 1.1 Aman
NWL 1.103 1.527 1.1 Aman
NWL 1.181 1.255 1.1 Aman
HWL 1.134 1.501 1.1 Aman
HWL 1.182 1.355 1.1 Aman
Rapid Drawdown 1.316 1.48 1.1 Aman
Rapid Drawdown 1.184 1.398 1.1 Aman
Sumber: Hasil Perhitungan Sumber: Hasil Perhitungan
Tubuh Embung Alternatif 3 Tabel 8. Rekapitulasi Keamanan
Stabilitas Alternatif 3 Kondisi Gempa
Alternatif 3
Kondisi Hulu Hilir SF Minimum Status
Kosong 1.234 1.243 1.1 Aman
NWL 1.035 1.147 1.1 Tidak Aman
HWL 1.075 1.164 1.1 Tidak Aman
Rapid Drawdown 1.04 1.138 1.1 Tidak Aman
Sumber: Hasil Perhitungan

Analisa berikutnya yaitu analisa


kebutuhan material timbunan tiap
alternatif tubuh bendungan yang dihitung
menggunakan metode perhitungan
volume timbunan tanah yang bernama
metode penampang rata-rata. analisa
kebutuhan material tubuh Embung
Sumerurip adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Penggambaran Bidang


Longssor Alternatif 3

Dapat dilihat bahwa tubuh embung


dengan kemiringan alternatif 3 pada Gambar 7. Potongan Melintang Tubuh
beberapa kondisi dengan gempa (k = Embung Alternatif 1
0,12) memiliki nilai angka keamanan
yang tidak sesuai dengan kriteria angka
keamanan minimum yang telah diten-
tukan. Maka dapat disimpulkan bahwa
kemiringan tubuh bendungan alternatif 3
tidak dapat dijadikan acuan dalam peren-
Gambar 8. Potongan Melintang Tubuh
canaan pembangunan Embung Sumber-
Embung Alternatif 2
urip. Untuk lebih lengkapnya, dapat
mengacu pada tabel 7 dan tabel 8.

Tabel 7. Rekapitulasi Keamanan


Stabilitas Alternatif 3 Tanpa Gempa
Alternatif 3
Lereng Hulu Lereng Hilir SF
Kondisi Status
SF Bishop SF Fellenius SF Bishop SF Fellenius Minimum Gambar 9. Potongan Melintang Tubuh
Kosong 1,567 1,492 1,582 1,496 1,5 Tidak Aman
NWL 1,620 1,430 1,465 1,390 1,5 Tidak Aman Embung Alternatif 3
HWL 1,868 1,589 1,485 1,413 1,5 Tidak Aman
Rapid Drawdown 1,425 1,258 1,455 1,381 1,3 Tidak Aman
Dapat dilihat pada gambar di atas,
Sumber: Hasil Perhitungan adalah gambar potongan melintang tubuh
bendungan yang memiliki 3 alternatif
kemiringan berbeda dengan zona-zona
material sebagai berikut:
1. Zona Inti (Clay)
2. Zona Filter
3. Material Random Tanah
4. Rip-rap
Tabel 9. Kebutuhan Material Alternatif 1 Saran
Zona Volume (m3) Saran yang dapat diberikan dalam
1 653,187375 penelitian ini data jenis tanah dan data
2 638,366875 mekanika tanah harus lebih lengkap dan
3 4720,07375 jelas sesuai dengan standar yang ada
4 1418,172 untuk mempermudah analisa kebutuhan
Sumber: Hasil Perhitungan material yang dibutuhkan, serta diperlu-
kan data yang lebih aktual tidak hanya
Tabel 10. Kebutuhan Material Alternatif menggunakan data sekunder saja agar
2 hasil analisa lebih akurat dan optimal.
Zona Volume (m3)
1 717,2902625 DAFTAR PUSTAKA
2 412,6452272 Anonim. 2016. Slope Stability Analysis.
3 3758,089966 http://www.geo-
4 994,4792414 slope.com/products/
Sumber: Hasil Perhitungan slope-w (diakses 20 April 2016)
Das Braja M., Endah Noor. 1988.
Tabel 11. Kebutuhan Material Alternatif Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsio
3 Rekayasa Geoteknis). Jilid 1.
Zona Volume (m3) Jakarta : Penerbit Erlangga.
1 774,7056822 Kasiro, I. 1997. Pedoman Kriteria
2 266,7389963 Desain Embung Kecil Untuk
3 2992,109845 Ddaerah Semi Kering di
4 697,3907724 Indonesia. Jakarta: PT Mediatama
Sumber: Hasil Perhitungan Saptakarya
Masrevaniah, Aniek. 2010. Konstruksi
4. KESIMPULAN DAN SARAN Bendungan Urugan. Malang : CV.
Kesimpulan Asrori Malang.
Berdasarkan hasil perhitungan dan Soedibyo, 1993. Teknik Bendungan.
analisa yang dilakukan, maka dapat Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
diambil beberapa kesimpulan antara lain Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.
ketiga alternative seluruhnya dinyatakan Surabaya : Usaha Nasional.
aman dari rembesan namun hanya pada Sosrodarsono, Suyono & Takeda,
alternative 3 tidak memiliki stabilitas Kensaku. 1989. Bendungan Type
yang aman, sehingga alternative 3 tidak Urugan. Jakarta: Erlangga.
dapat digunakan sebagai acuan peren- Soedibyo. 1988. Teknik Bendungan.
canaan tubuh embung walaupun volume Jakarta: PT Pradnya Paramita.
kebutuhan materialnya paling sedikit UUK BPP Fakultas Teknik Universitas
dibandingkan dengan alternative yang Brawijaya. 2015. Laporan Akhir
lain. SID Embung di Kabupaten
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nganjuk. Malang: UUK BPP
pada perencanaan konstruksi sebaiknya Fakultas Teknik Universitas
enggunakan alternative 2 karena total Brawijaya.
debit rembesan dan angka keamanan
stabilitas berstatus aman serta tidak
membutuhkan material penyusun se-
banyak alternatif 1 sehingga dapat me-
nekan jumlah biaya yang dibutuhkan.

También podría gustarte