Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
MAKALAH
ANALISIS RISIKO DI RUMAH SAKIT
KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Risiko di Rumah
Sakit”. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Dr. dr.
Syamsiar S. Russeng, MS. yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah
wawasan kepada para pembaca sekalian. Penulis juga menyadari bahwa di dalam penulisan
makalah ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengaharapkan masukan berupa kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan
penulis buat di masa yang akan dating.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca.
Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan.................................................................................................. 11
B. Saram ........................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
aspek dalam pengelolaan program. Dengan tidak berjalannya program K3 di
perusahaan maka hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif berupa
meningkatnya kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Menurut data International Labor Organization (ILO) tercatat setiap
tahunnya lebih dari dua juta orang yang meninggal akibat kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Sekitar 160 juta orang menderita penyakit akibat kerja
dan terjadi sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia.
Di Indonesia, PT Jamsostek melaporkan bahwa pada 2005, dari 8 juta peserta
Jamsostek terdapat sekitar 150 orang korban meninggal akibat kecelakaan
kerja, 95.418 kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2004 dan 75.667 kasus
pada Januari sampai September 2005.
Survei nasional di 2.600 rumah sakit di USA rata-rata tiap rumah sakit
68 karyawan cedera dan 6 orang sakit. Cedera tersering adalah strain dan
sprain, luka tusuk, abrasi, contusino, lacerasi, cedera punggung, luka bakar
dan fraktur. Penyakit tersering adalah gangguan pernapasan, infeksi,
dermatitis dan hepatitis. Hasil identifikasi hazard RS ditemukan adanya gas
anestesi, ethylen oxyde dan cytotoxic drug. Risiko bahaya dalam kegiatan
rumah sakit dalam aspek kesehatan kerja, antara lain berasal dari sarana
kegiatan di poliklinik, bangsal, laboratorium, kamar rontgen, dapur, laundry,
ruang medical record, lift, generator-set, penyalur petir, alat-alat kedokteran,
pesawat uap atau bejana dengan tekanan, instalasi peralatan listrik, instalasi
proteksi kebakaran, air limbah, sampah medis, dan sebagainya.
B. Tujuan
Berdasarkan latr belakang diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
stapphylococci, yang umumnya berasal dari pasien). Begitu besar risiko yang
mendapat perhatian yang serius. Tahun 1977 dari seluruh rumah sakit di AS
±5% dan CFR 1%, di U.K ± 9,2%, di Malaysia prevalensi ±12,7%, di Taiwan
bertambah 5-10 hari, demikian pula angka kematian pasien menjadi lebih
hanya sebesar 3%. Tenaga medis RS mempunyai risiko terkena infeksi 2-3
kali lebih besar daripada medis yang berpratik pribadi. Kerugian akibat
narkotika dan lain-lain, pemaparan dengan dosis kecil namun terus menerus
seperti anstiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati. Formaldehyde untuk
3
mensterilkan sarung tangan karet medis atau paramedis dikenal sebagai zat
yang salah), faktor fisik yaitu pajanan dengan dosis kecil yang terus menerus
panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, dan lain-lain) serta
dan bangsal penyakit jiwa, shift kerja, hubungan kerja yang kurang harmonis,
dan lain-lain).
sering mengalami tertusuk jari, luka bakar, terpeleset, keletihan, stres kerja,
dan lain-lain. Teknisi radiologi potensial terpajan radiasi dari sinar X dan
radioaktif isotop atau zat kimia lainnya. Perawat sering cedera punggung,
terpajan zat kimia beracun, radiasi, dan stres akibat shift kerja. Petugas di
Pajanan limbah gas anaestesi, risiko luka potong–tusuk, radiasi, dan lain-lain.
kimia beracun dan radioaktif. Hal ini dapat membahayakan dan menimbulkan
4
sakit. Di samping itu, jika pengelolaannya tidak baik dapat menjadi sumber
dan limbah rumah sakit merupakan bagian dari upaya penyehatan lingkungan,
B. Kapasitas Kerja
rumah sakit merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan
beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka
bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan
gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa anemia. Kondisi kesehatan seperti ini
yang optimal. Hal ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja
yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non
5
melakukan tugasnya mungkin sering mendapat kendala terutama menyangkut
tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat
gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang
Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stres.
C. Beban Kerja
jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu metode perhitungan
tenaga kesehatan adalah metode estimasi beban kerja yaitu suatu metode
ISN ini adalah metode untuk menetapkan jumlah tenaga berdasarkan jenis
kegiatan dan volume pelayanan pada suatu unit atau institusi. Dengan metode
6
estimasi beban kerja setiap tenaga kesehatan mempunyai beban kerja efektif
anak.
7
Melakukan pelayanan/tindakan gigi dan mulut, melakukan
pasien.
lingkungan.
8
h. Tugas pokok tenaga pelaksana farmasi
9
Mempersiapkan peralatan di loket, pelayanan pendaftaran/mengisi
2. Tugas Tambahan
10
BAB III
A. Kesimpulan
kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima
kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja terlalu
B. Saran
Agar tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
11
DAFTAR PUSTAKA
12