Está en la página 1de 34

ALKITAB KRISTEN SEHARUSNYA DIKASIHANI

Suatu titik balik saya alami pada semester kedua, dalam sebuah mata kuliah
yang dosennya adalah seorang profesor yang sangat dihormati dan saleh
bernama Cullen Story. Mata kuliah itu membahas eksegesis Injil Markus,
yang pada waktu itu (dan sampai sekarang) adalah injil favorit saya. Untuk
mata kuliah itu, kami harus bisa membaca injil Markus seluruhnya dalam
bahasa Yunani (saya menghafalkan seluruh kosa kata bahasa Yunani dalam
Injil itu satu pekan sebelum semester tersebut dimulai); kami harus
menuliskan dalam buku catatan kami eksegesis kami renungan-renungan
kami tentang penafsiran ayat-ayat kunci; kami membahas masalah-masalah
penafsiran naskah; dan kami harus menulis sebuah makalah akhir semester
tentang masalah penafsiran pilihan kami. Saya memilih suatu bagian di
Markus 2 yang menceritakan bahwa Yesus sedang digugat oleh orang-orang
Farisi karena murid-muridnya berjalan melintasi ladang gandum, memakan
bulir gandum pada hari Sabat. Yesus ingin memperlihatkan kepada orang-
orang Farisi itu bahwa “hari Sabat diadakan demi manusia, dan bukan
manusia demi Sabat” dan dengan demikian mengingatkan mereka tentang
apa yang dilakukan Daud yang agung sewaktu ia dan orang-orangnya
sedang kelaparan, bagaimana mereka masuk ke dalam Rumah Allah
“sewaktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar” dan memakan roti
persembahan, yang tidak boleh dimakan kecuali oleh para imam. Salah satu
masalah terkenal tentang cerita itu adalah bahwa sewaktu kita melihat
bagian Perjanjian Lama yang Yesus kutip (1 Sam 21:1-6), ternyata Daud
tidak melakukan hal itu sewaktu Abyatar menjabat sebagai imam besar,
tetapi, sesungguhnya, sewaktu ayah Abyatar, Abimelekh, menjabat sebagai
imam besar. Dengan kata lain, hal itu adalah salah satu bagian yang
diajukan guna membuktikan bahwa Alkitab sama sekali tidak bebas salah,
tetapi berisikan kesalahan-kesalahan !

Dalam makalah saya untuk Profesor Cullen Story, saya mengembangkan


sebuah argument yang panjang dan rumit bahwa, meskipun buku Markus
menunjukkan bahwa hal itu terjadi “sewaktu Abyatar menjabat sebagai
imam besar”, buku itu tidak benar-benar memaksudkan bahwa Abyatar
menjabat sebagai imam besar, tetapi bahwa peristiwa itu terjadi dalam
bagian naskah Alkitab dimana Abyatar adalah salah satu tokoh utamanya.

Argumen saya diatas didasarkan pada makna kata-kata Yunani yang terkait
dan argumen itu (memang) agak sulit dipahami. Saya sangat yakin bahwa
Profesor Cullen Story akan menghargai argument itu, karena saya tahu
bahwa dia adalah seorang cendekiawan Kristen yang baik yang tampaknya
(seperti saya) berpendapat bahwa tidak mungkin ada kesalahan dalam
naskah asli Alkitab.

Tetapi, diakhir makalah saya, ia menuliskan sebuah catatan singkat yang


karena alasan tertentu cukup mengena bagi saya. Ia menulis, “Mungkin
Markus memang membuat Kesalahan.” Saya mulai memikirkan hal itu,
mengingat semua pekerjaan yang harus saya lakukan untuk menghasilkan
makalah tersebut, karena menyadari bahwa saya harus merancang siasat
eksegesis yang mengesankan guna mengatasi masalah itu, dan bahwa solusi
saya ternyata agak luar biasa. Saya akhirnya menyimpulkan, “Hmmmm….
Mungkin Markus memang melakukan kesalahan.”

(SUMBER : MISQUOTING JESUS)

JAWAB :

Tuduhan/ anggapan Markus melakukan kesalahan, oleh penuduh diatas justru


memperlihatkan bahwa penuduh tsb kurang memahami bahasa Yunani dan
konteks historis.

* Markus 2:26
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai
Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh
imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
TR Translit, pôs eisêlthen eis ton oikon tou theou epi abiathar tou archiereôs
kai tous artous tês protheseôs ephagen ous ouk exestin phagein ei mê tois
iereusin kai edôken kai tois sun autô ousin

versus

* 1 Samuel 21:1
21:1 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam itu. Dengan gemetar
Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya: "Mengapa engkau
seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama dengan engkau?"
21:2 Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: "Raja menugaskan sesuatu kepadaku,
katanya kepadaku: Siapa pun juga tidak boleh mengetahui sesuatu dari hal yang
kusuruh kepadamu dan yang kutugaskan kepadamu ini. Sebab itu orang-orangku
telah kusuruh pergi ke suatu tempat.
21:3 Maka sekarang, apa yang ada padamu? Berikanlah kepadaku lima roti atau
apa pun yang ada."
21:4 Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, hanya roti
kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan."
21:5 Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami tidak
diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala apabila aku maju
berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa,
apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir tubuhnya."
21:6 Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena tidak ada roti
di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang dari hadapan TUHAN,
supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti baru.

* 1 Samuel 22:20
Tetapi seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar luput; ia melarikan
diri menjadi pengikut Daud.

-----

Markus 2:26 mengutip Yesus sedang bertanya kepada orang-orang yang ada
dihadapanNya, apakah mereka tidak pernah membaca apa yang telah dilakukan
Daud ketia dia dengan orang-orangnya kelaparan dan masuk ke tempat suci di
Nob untuk meminta makanan pada zaman Abyatar menjadi imam besar (1
Samuel 21:1-6). Tetapi, kenyataannya, Daud berhadapan dengan ayah Abyatar,
Ahimelekh sebab yang menjadi imam besar ketika peristiwa itu terjadi adalah
Ahimelekh.

Apakah Yesus keliru ketika Dia menyebut tentang imam besar yang tidak tepat?
Pemeriksaan atau penyelidikan secara seksama atas Markus 2:26 mengungkapkan
sebenarnya. Yesus tidak mengimplikasikan Abyatar yang menjadi imam besar
ketika Daud berkunjung kesana. Yesus hanya mengatakan “epi abiathar tou
archiereôs", yang artinya "pada zaman Abyatar menjadi imam besar". Ketika
segala sesuatu berubah, maka Raja Saul yang haus darah ini membantai
Ahimelekh dan semua imam Tuhan di Nod mamakai tangan Doeg, orang Edom itu
:
* 1 Samuel 22:18-19
22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para
imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu.
Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod
dari kain lenan.
22:19 Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang;
laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula
lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.

Selanjutnya hanya Abyatar, anak Ahimelekh, satu-satunya yang cukup beruntung


melarikan diri. Dia lari dan bergabung dengan Daud (ayat 20)

* 1 Samuel 22:20
Tetapi seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar luput; ia melarikan
diri menjadi pengikut Daud.

Lalu Abyatar ini mengabdi kepada Daud dan menjadi imamnya selama Daud
berada dalam pengembaraan dan pengasingan.
Maka, adalah wajar dia diangkat sebagai imam besar oleh Daud setelah ia
menjadi raja; Abyatar berbagi kedudukan sebagai imam besar dengan Zadok,
orang yang diangkat oleh Saul, sampai dengan kematian Daud.
Dibawah keadaan seperti ini, adalah tepat sejali untuk menyebut Abyatar
sebagai imam besar – kendatipun pengangkatannya sendiri terjadi agak
belakangan, setelah peristiwa di Nob – itu sama dengan mengemukakan sebuah
anekdot dengan mengatakan "Ketika Raja Daud masih menajdi seorang pemuda
penggembala" kendatipun kenyataannya Daud bukanlah raja ketika ia menjadi
penggembala.

Menurut WF Arndt dan FW Gringricch (A Greek-English Lexicon of the New


Testament, Chicago : University of Chicago, 1957, p 286) kata "epi" dengan
genitif (penanda hubungan milik) hanya bisa berarti "pada zaman…", itulah
pengertian yang dipakai pada Markus 2:26.
Bentuk yang sama dipakai dalam :
* Kisah 11:28
Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia
mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar.
Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
TR Translit, anastas de eis ex autôn onomati agabos esêmanen dia tou
pneumatos limon megan mellein esesthai eph olên tên oikoumenên hostis kai
egeneto epi klaudiou kaisaros

* Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang
ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
TR Translit, ep eschatôn tôn hêmerôn toutôn elalêsen hêmin en huiô on
ethêken klêronomon pantôn di ou kai tous aiôna

Kisah 11:28 " pada zaman kaisar Klaudius", ("epi klaudiou kaisaros") dan Ibrani
1:2 "pada zaman akhir ini" ("ep eschatôn tôn hêmerôn toutôn").

Bandingkan dengan Markus 2:26 :


bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai
Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh
imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
TR Translit, pôs eisêlthen eis ton oikon tou theou epi abiathar tou archiereôs
kai tous artous tês protheseôs ephagen ous ouk exestin phagein ei mê tois
iereusin kai edôken kai tois sun autô ousin

Peristiwa tersebut terjadi "pada zaman" Abyatar; dia bukan saja hidup, tetapi
kenyataannya hadir ketika peristiwa itu terjadi, dan segera sesudah itu dia
menjadi imam besar setelah ayahnya Ahimelekh, dibunuh oleh Saul.

Jika kata-kata Yesus itu ditafsirkan sebagaimana yang Yesus maksudkan, maka
mutlak hal tersebut tidak berbeda dengan fakta sejarah.
Sumber :
- Archer, Gleason, L., Encyclopedia of Bible Difficulties, 1994 Revised Edition,
1982, Zondervan Publishing House, p 362.
- Arndt WF & FW Gringricch, A Greek-English Lexicon of the New Testament,
Chicago : University of Chicago, 1957, p 286

Top

Post subject:
BP
Posted: Fri Nov 10, 2006 11:39 am

Tuduhan :
Quote:
Begitu saya membuat pengakuan itu, terbukalah pikiran saya. Karena
jika di dalam Markus 2 terdapat satu kesalahan kecil dan remeh, bias
jadi ada kesalahan di bagian-bagian lainnya juga. Mungkin, sewaktu
Yesus kemudian mengatakan di Markus 4 bahwa biji sesawi adalah
Joined: Fri Jun 09, 2006
“biji yang terkecil di dunia”, mungkin saya tidak perlu menyusun
5:20 pm
Posts: 4416 penjelasan yang mengesankan tentang bagaimana biji sesawi bisa
dikatakan sebagai biji terkecil sedangkan saya tahu betul bahwa
tidaklah demikian halnya.

JAWAB :

Sayang sekali penuduh hanya menuduh berdasarkan opini pribadi


saja, tanpa menunjuk biji manakah yang lain yang lebih kecil
daripada biji sesawi.

* Markus 4:31
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.
Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang
ada di bumi.
KJV, It is like a grain of mustard seed, which, when it is sown in the
earth, is less than all the seeds that be in the earth:
TR, ως κοκκω σιναπεως ος οταν σπαρη επι της γης μικροτερος
παντων των σπερματων εστιν των επι της γης
Interlinear, hôs {seperti} kokkô {biji} sinapeôs {sesawi/ mustard} hos
{yang} hotan {apabila} sparê {ia ditaburkan} epi {di} tês gês {tanah}
mikroteros {lebih kecil} pantôn {dari segala} tôn spermatôn {benih-
benih} estin {adalah} tôn epi {diatas} tês gês {bumi}

Matius juga sepakat dengan Markus, bahwa biji sesawi adalah biji
yang terkecil :

* Matius 13:31-32
13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi,
yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih,
tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada
sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di
udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Yesus Kristus memberikan perumpamaan tentang "biji sesawi" dalam


pengajaranNya :

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan
ditaburkan orang di ladangnya". Dalam pemahaman Yahudi pada
masa Yesus memberikan perumpamaan itu. Memang biji itu yang
paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh,
sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi
pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada
cabang-cabangnya."

Pohon sesawi umumnya itu kira-kira 4 meter tingginya. Ia lebih


nampak sebagai semak belukar. Tetapi juga yang bisa bertumbuh
hingga mencapai ketinggian 15 meter, dan karena itu ia layak
disebut sebagai pohon. Dan di atas pohon sesawi dengan ketinggian
inilah burung-burung datang bersarang. Di Israel tak ada pohon yang
luar biasa besar kecuali pohon zaitun dan pohon ara. Karena itu
burung-burung juga bersarang pada pohon-pohon yang rendah dan
semak-semak. Apa yang ditekankan Yesus dalam perumpamaan ini?
Suatu pertumbuhan. Yang ditekankan bukanlah pohonnya, tetapi
proses pertumbuhan yang dimulai dari suatu biji yang kecil hingga
menjadi sebatang pohon. Sehingga dapat dimengerti maknanya
bahwa pekerjaan Allah dimulai dalam bentuk yang sangat kecil dan
tidak kelihatan. Namun pekerjaan itu akan bertumbuh menjadi besar
dan luas, bagaikan benih sesawi yang tumbuh menjadi pohon besar
yang mampu menampung burung-burung yang datang dan bersarang
di dahan-dahannya.

Iman "sebiji sesawi", mampu melakukan hal-hal yang besar, dengan


bahasa figuratif pula Yesus Kristus mengatakan :

* Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman
sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan
takkan ada yang mustahil bagimu.

Dibawah ini pengertian biji-sesawi (Mustard Seed), menurut kamus :

Mustard :
From Easton's Bible Dictionary

a plant of the genus sinapis, a pod-bearing, shrub-like plant, growing


wild, and also cultivated in gardens. The little round seeds were an
emblem of any small insignificant object. It is not mentioned in the
Old Testament; and in each of the three instances of its occurrence
in the New Testament (Matthew 13:31,32; Mark 4:31,32; Luke
13:18,19) it is spoken of only with reference to the smallness of its
seed. The common mustard of Palestine is the Sinapis nigra. This
garden herb sometimes grows to a considerable height, so as to be
spoken of as "a tree" as compared with garden herbs.
http://bibletools.org/index.cfm/fuseact ...
on/ID/2628

MUSTARD :
From International Standard Bible Encyclopedia

mus'-tard (sinapi (Matthew 13:31; Mark 4:31; Luke 13:19; Matthew


17:20; Luke 17:6)): The minuteness of the seed is referred to in all
these passages, while in the first three the large size of the herb
growing from it is mentioned. In Matthew 13:32 it is described as
"greater than the herbs, and becometh a tree" (compare Luke
13:19); in Mark 4:32 it "becometh greater than all the herbs, and
putteth out great branches." Several varieties of mustard (Arabic,
khardal) have notably small seed, and under favorable conditions
grow in a few months into very tall herbs--10 to 12 ft. The rapid
growth of an annual herb to such a height must always be a striking
fact. Sinapis nigra, the black mustard, which is cultivated, Sinapis
alba, or white mustard, and Sinapis arvensis, or the charlock (all of
Natural Order Cruciferae), would, any one of them, suit the
requirements of the parable; birds readily alight upon their branches
to eat the seed (Matthew 13:32, etc.), not, be it noted, to build
their nests, which is nowhere implied.
Among the rabbis a "grain of mustard" was a common expression for
anything very minute, which explains our Lord's phrase, "faith as a
grain of mustard seed" (Matthew 17:20; Luke 17:6).

The suggestion that the New Testament references may allude to a


tall shrub Salvadora persica, which grows on the southern shores of
the Dead Sea, rests solely upon the fact that this plant is sometimes
called khardal by the Arabs, but it has no serious claim to be the
sinapi of the Bible.
E. W. G. Masterman
http://bibletools.org/index.cfm/fuseact ...
BE/ID/6205

Top

Post subject:
BP
Posted: Fri Nov 10, 2006 1:43 pm

Tuduhan :
Quote:
Dan mungkin “kesalahan-kesalahan” itu juga terdapat dalam kasus-kasus
yang lebih besar :

1. Mungkin ketika Markus mengatakan bahwa Yesus disalib pada hari


Joined: Fri Jun 09, 2006
setelah perjamuan Paskah (Markus 14:12; 15:25) dan Yohanes
5:20 pm
Posts: 4416 mengatakan bahwa Yesus wafat pada hari sebelum perjamuan Paskah
(Yoh 19:14) – mungkin perbedaan itu memang ASLI.

JAWAB :

Penuduh kurang memahami konteks historis, penjelasannya demikian :

* Markus 14:12-17
14:12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu
orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-
Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk
mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke
kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi
berisi air. Ikutilah dia
14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan
Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah
bersama-sama dengan murid-murid-Ku?
14:15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang
besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus
mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"
14:16 Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati
mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka
mempersiapkan Paskah.
14:17 Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua
belas murid itu.

Versus :

* Yohanes 13:1,29-30
13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu,
bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.
Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah
sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus
menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau
memberi apa-apa kepada orang miskin. 13:30 Yudas menerima roti itu
lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

* Yohanes 18:28
Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika
itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu,
supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.

Yesus disalibkan pada siang hari sebelum Paskah. Alasan Markus seolah-
oleh mengatakan bahwa peristiwa penyaliban itu terjadi setelah jamuan
Paskah, hanyalah merupakan masalah budaya dan kontekstualisasinya.

Bukti kencang dalah Kitab Injil adalah bahwa Yesus mati pada saat
menjelang malam Paskah, ketika perjamuan Paskah akan disantap
setelah matahari terbenam. Sebelum kita tuntaskan masalah ini, harap
diperhatikan bahwa Markus 14 telah menjelaskan bahwa Yesus tidak
makan perjamuan Paskah bersama murid-muridNya.

Lukas 22:1 menyebutkan sebagai "Hari Raya Roti Tidak Beragi" (Ibrani,
"KHAG HAMATSOT") yang disebutnya juga sebagai "Paskah" (Ibrani,
"PESAKH").

* Lukas 22:1
Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat.
KJV, Now the feast of unleavened bread drew nigh, which is called the
Passover.
TR, ηγγιζεν δε η εορτη των αζυμων η λεγομενη πασχα
Interlinear, êggizen {mendekat} de {adapun} hê heortê {perayaan} tôn
azumôn {roti tidak beragi} hê {yang} legomenê {disebut} pascha
{paskah}

Seperti namanya, hari raya Roti tidak beragi ini diselenggarakan dengan
memakan roti tidak beragi. Ini adalah perintah yang ditaati sampai saat
ini untuk jamuan Paskah, Karena Allah memerintahkannya dengan amat
jelas :

Peringatan Paskah dan larangan makan roti yang beragi :

* Keluaran 12:1-20
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan
menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh
bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut
kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk
mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan
tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor,
menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan
menurut keperluan tiap-tiap orang.
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun;
kamu boleh ambil domba atau kambing.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan
ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya
pada waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan
pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di
mana orang memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang
dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta
sayur pahit.
12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya
dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi
perutnya.
12:10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi;
apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.
12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada
kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya;
itulah Paskah bagi TUHAN.
12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua
anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan
kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana
kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari
pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah
kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
12:14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus
merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus
merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
12:15 Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada
hari pertama pun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab
setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai
hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.
12:16 Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang
pertama maupun pada hari yang ketujuh; pada hari-hari itu tidak boleh
dilakukan pekerjaan apa pun; hanya apa yang perlu dimakan setiap
orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.
12:17 Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang
tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-
pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini
turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.
12:18 Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu
pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai
kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.
12:19 Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab
setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus
dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia
orang asli.
12:20 Sesuatu apa pun yang beragi tidak boleh kamu makan; kamu
makanlah roti yang tidak beragi di segala tempat kediamanmu."

Ditegaskan kembali pada :

* Imamat 23:5
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada
waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
Hebrew Translit Interlinear, BAKHODESY {pada bulan} HARI'SYON
{pertama itu} BE'ARBA'AH {pada empat} 'ASAR {sepuluh} LAKHODESY
{kepada bulan} BEYN {antara} HA'ARBAYIM {petang} PESAKH {Paskah}
LAYHOVAH {bagi TUHAN}

Tanggal 14 Nisan pada waktu senja Kalangan Yudaisme menamakan hari


itu sebagai 'EREV PESAKH. Pada saat ini orang Israel sudah tidak makan
roti beragi. Tanggal 15 Nisan mereka merayakan PESAKH. Perayaan ini ini
dikenal juga dengan nama KHAG HAMATSOT (Hari Raya Roti Tidak Beragi,
15 Nisan).

* Imamat 23:6
Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi
bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak
beragi.
Hebrew Translit Interlinear, UVAKHAMISYAH {dan pada lima} 'ASAR
{sepuluh} YOM {hari} LAKHODESY {kepada bulan} HAZEH {itu} KHAG {hari
raya} HAMATSOT {roti tidak beragi itu} LAYHOVAH {bagi TUHAN} SYIV'AT
{tujuh} YAMIM {hari} MATSOT {roti tidak beragi} TO'KHELU {engkau harus
makan}

* Markus 14:12
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang
menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke
tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan
perjamuan Paskah bagi-Mu?"
TR Translit Interlinear, kai {adapun} tê prôtê {pertama} hêmera {pada
hari} tôn {dari} azumôn {Roti tidak beragi} hote {ketika} to pascha
{domba Paskah} ethuon {mereka merayakan/ mereka mentembelih}
legousin {berkata} autô {kepada Dia} hoi mathêtai {murid-murid} autou
{Nya} pou {kemana} theleis {Engkau menghendaki} apelthontes {pergi}
etoimasômen {kami menyiapkan} hina {supaya} phagês {Engkau makan} to
{itu} pascha {domba Paskah}

Kata Yunani untuk "Roti Tidak Beragi" adalah "azumos". Kata inilah yang
digunakan oleh Markus dalam "Hari Raya Roti Tidak Beragi". Sedangkan
kata Yunani untuk roti biasa (beragi) adalah "artos".

Seluruh penulis kitab Injil termasuk Markus, menulis yang sama, bahwa
saat itu merupakan perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridNya
memakan "artos" (roti biasa beragi) :

* Markus 14:22
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil
roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya
kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."
TR Translit Interlinear, kai {lalu} esthiontôn {ketika sedang makan} autôn
{mereka} labôn {setelah mengambil} ho iêsous {Yesus} arton {roti (roti
biasa beragi)} eulogêsas {mengucap syukur/ pujian} eklasen {Ia
membelah} kai {lalu} edôken {memberikan} autois {kepada mereka} kai
{dan} eipen {berkata} labete {ambilah} phagete {makanlah} touto estin
{inilah} to sôma {tubuh} mou {Ku}

Oleh karena itu, perjamuan makan malam itu walaupun sebuah


"perjamuan Paskah", namun itu bukan perjamuan paskah dengan Roti
Tidak Beragi, sebab itu hanya dapat dimulai pada waktu petang 14 Nisan
saat Yesus Kristus ada di kayu Salib. Dengan demikian terjadinya
"perjamuan terakhir" dalam yang diceritakan dalam Markus 14:22 adalah
sebelum tanggal 14 Nisan.

Hal tersebut ditujukan dengan adanya penggunaan kata yang berbeda


pada pasal yang sama. Karena untuk Paskah, tidak mungkin mereka akan
memakan sesuatu yang telah dilarang oleh Allah melalui Hukum Musa
(yaitu memakan "artos" – roti biasa beragi), dan tidak memakan sesuatu
yang diperintahkan untuk dimakan (yaitu roti tidak beragi - "azumos").

Jikalau begitu, apa maksud Markus 14 dalam ayat 12-17?

Pertama, kita baca, "ada tradisi pada waktu itu untuk menyembelih
domba Paskah". Perjamuan Paskah harus dilaksanakan pada hari ke-14
pada bulan Nisan. Tetapi, ternyata ada perbedaan pendapat dalam hal
menentukan hari itu, karena mereka menggunakan sistem kalendar yang
berbeda untuk menghitung hari-hari Raya. Tampaknya, perbedaan tradisi
ini terus berlanjut sampai dengan masa kehidupan Yesus. Jadi, memang
sebagian orang sudah bisa mulai menjalankan tradisi mereka dengan
mengorbankan domba Paskah pada hari itu, sementara sebagian orang
lainnya menganggap bahwa Paskah baru akan dirayakan esok malamnya.
Perbedaan kebiasaan ini disebabkan karena hari Yahudi dimulai puluh
18:00 petang sedangkan hari Romawi mulai pada jam 24:00 tengah
malam.

Kedua, murid-muridNya bertanya kepada Yesus, "Ke tempat mana


Engkau menghendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan
Paskah bagiMu?". Mereka tidak menyangka bahwa malam itu yesus akan
segera menyerahkan nyawaNya untuk menebus dosa manusia di dunia
seperti domba Paskah dalam Keluaran pasal 12, yang dikorbankan untuk
menyelamatka orang Israel dari murka Allah terhadap orang mesir.
Yesus sesungguhnya telah menjelaskannya kepada murid-muridNya,
namun mereka tidak dapat memahami pengorbanan ini karena berbagai
alasan, termasuk ketika Yesus di-elu-elukan oleh orang-orang Israel
sebagai Mesias (Raja Penyelamat, bukan korban), yang masih terus
"bergema di telinga mereka". Yesus tidak menyatakan bahwa Ia akan
amkan Perjamuan Paskah bersama-sama dengan murid-muridNya. Yesus
sangat ingin, tetapi Ia tahu hariNya tidak sampai untuk melakukannya.
Tidak ada peluang bagi satu dogma pun yang dapat menyatakan bahwa
perjamuan Paskah tersebut dipinjam dan disiapkan. Tetapi yang pasti,
orang-orang Yahudi, karena telah diatur dalam Kitab Keluaran 12,
mempersiapkan rumah mereka untuk Hari Raya Roti Tidak Beragi (Ibrani,
"KHAG HAMATSOT").

Ketiga, dalam beberapa cara, Kitab Injil menecritakan tentang


Perjamuan Terakhir, dalam bentuk penggenapan karya Yesus, seperti
misalnya dalam Lukas pasal 22 yang menuliskan kerinduan yesus untuk
makan Perjamuan paskah "ini" bersama dengan murid-muridNya. Lalu
apakah Lukas mengatakan bahwa saat itu adalah perjamuan paskah?
Tidak! Mengapa? Antara lain karena penggunaan yang sama untuk kata
"artos" (roti biasa beragi) dan bukan "azumos" (roti tidak beragi).
Yesus memang menjadikan makan malam terakhir ini sebagai sejenis
santapan paskah (tidak dalam arti sebenarnya, melainkan simboliknya)
karena Ia hendak bersekutu secara khusus dengan murid-muridNya,
menyadari akhirnya Ia harus masuk kedalam penderitaan beberapa jam
setelah itu.

Yesus juga ingin menunjukkan kepada murid-muridNya bahwa Paskah itu


berbicara tentang diriNya, yaitu bahwa Ia adalah korban yang
memberikan Perjanjian Baru yang telah Allah janjikan (reff. Yeremia
31:31-33, Ibrani 7:27) seperti domba yang disembelih 1500 tahun
sebelumnya untuk menyelamatkan orang-orang Israel dari Muka Allah di
tanah Mesir.
Dalam perjamuan tersebut, Yesus menggambarkan diriNya sebagai "Anak
Domba Allah yang menghapus dosa dunia" seperti yang dikatakan Yohanes
Pembabtis (reff Yohanes 1:29). Yesus ingin menyantap jamuan Paskah
bersama murid-muridNya, karenanya Ia mengatakan :

* Lukas 22:16
22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini
bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.
TR Translit, kai eipen pros autous epithumia epethumêsa touto to pascha
phagein meth humôn pro tou me pathein

22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi
sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."
TR Translit, legô gar umin hoti ouketi ou mê phagô ex autou eôs otou
plêrôthê en tê basileia tou theou

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu


berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.
TR Translit, kai dexamenos potêrion eucharistêsas eipen labete touto kai
diamerisate eautois

22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak
akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
TR Translit, legô gar uminoti ou mê piô apo tou gennêmatos tês ampelou
eôs otou hê basileia tou theou elthê

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya


dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
TR Translit, kai labôn arton eucharistêsas eklasen kai edôken autois legôn
touto estin to sôma mou to uper humôn didomenon touto poieite eis tên
emên anamnêsin

22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia


berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagi kamu.
TR Translit, ôsautôs kai to potêrion meta to deipnêsai legôn touto to
potêrion hê kainê diathêkê en tô aimati mou to uper humôn
ekchunomenon
Perhatikan ayat 16, Yesus mengatakan "Aku tidak akan memakannya lagi
sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah". Dan kegenapan
itu adalah kematianNya, "Sebab anak domba Paskah kita juga telah
disembelih, yaitu Kristus" (1 Korintus 5:7)

Kemudian, perhatikan ayat 19, sama seperti Markus, Lukas juga menulis
roti yang dimakan adalah roti biasa (yang beragi) yaitu "artos" dan bukan
"azumos" yang sedianya dimakan pada jamuan Paskah dalam EREV
PESAKH tanggal 14 Nisan, maupun pada jamuan "KHAG HAMATSOT" pada
15 Nisan maupun 7 hari setelahnya.

Maka, dengan ini jelas tidak ada pertentangan seperti apa yang
dituduhkan. Yesus mati sebelum orang-orang Yahudi merayakan PASKAH
dan memakan jamuan PASKAH.

Sumber :
- Yohannes/ Biblika
-Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James
Schaeffer, 101 Contradictions in the Bible Cleared Up

Artikel terkait :

1. PERJAMUAN YANG TERAKHIR sebagai sejenis PERJAMUAN PASKAH, di


http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=531#531

2. MITSVOT TENTANG PASKAH DAN HARI RAYA LAIN, silahkan baca di


http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=449#449

3. HARI-HARI RAYA DALAM ALKITAB di


http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=459#459

4. PERJAMUAN KUDUS di
http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=525#525
Top

Post subject:
BP
Posted: Fri Nov 10, 2006 1:55 pm

Tuduhan :
Quote:
2. Atau ketika Lukas menunjukkan dalam kisahnya tentang kelahiran
Yesus bahwa Yusuf dan Maria pulang ke Nazaret sebulan lebih sedikit
setelah mereka tida di Betlehem (dan mengadakan upacara
pemurnian/pentahiran; Luk 2:39), sedangkan Matius menunjukkan
Joined: Fri Jun 09, 2006
bahwa mereka melarikan diri ke Mesir (Mat. 2:19-22) – MUNGKIN
5:20 pm
Posts: 4416 MEMANG ADA PERBEDAAN.

JAWAB :

Ada perbedaan cara penulisan antara penulis Injil Lukas dan Injil
Matius, meski berbeda bukan berarti mereka berkontradiksi,
melainkan apa yang ditulis di masing-masing Injil itu saling
melengkapi.

* Matius 2:13-23
2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat
Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah
Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai
Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu
untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya
malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil
Anak-Ku."
2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-
orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh
semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang
berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih;
Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab
mereka tidak ada lagi."
2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf
dalam mimpi di Mesir, katanya:
2:20 "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah
ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu,
sudah mati."
2:21 Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya
dan pergi ke tanah Israel.
2:22 Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di
Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena
dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
2:23 Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama
Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan
oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

versus

* Lukas 2:21-40
2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya.
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat
Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya
kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang
difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang
benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus
ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak
akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu,
dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa
yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang
dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu
Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu
tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel
dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia
hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah
dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap
syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua
orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum
Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret
di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan
kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Kontradiksi semu diatas tampaknya menanyakan : "Apakah nyawa
bayi terancam di Yerusalem" Menurut Matius 2:13-23 "ya" sedangkan
menuurt Lukas 2:21-40 agaknya "tidak". Kedua cerita diatas
sebenarnya saling melengkapi kisah hidup Yesus pada masa bayi dan
bukan bertentangan sama-sekali. Perlu waktu bagi Herodes untuk
menyadari bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang Majus. Injil
Matius mengatakan bahwa ia membunuh semua bayi laki-laki yang
berusia kurang dari 2 tahun di Betlehem dan sekitarnya. Sebelum itu
Yusuf dan Maria mempunyai kesempatan bebas untuk melakukan
ritual adat istiadat Yahudi di Bait Allah di Yerusalem, lalu kembali ke
Nazare di Galilea. Dari situlah kemungkinan mereka pergi ke Mesir,
setelah Herodes mati barulah mereka kembali lagi.

Sumber :
Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James
Schaeffer, 101 Contradictions in the Bible Cleared
Up .

Top

Post subject:
BP
Posted: Sun Nov 12, 2006 6:35 pm

Tuduhan :
Quote:
3. Atau ketika Paulus mengatakan bahwa setelah ia bertobat di jalan
menuju Damaskus ia tidak pergi ke Yerusalem untuk menemui rasul-
rasul sebelum dia (Gal. 1:16-17), sedangkan buku Kisah Para Rasul
mengatakan bahwa hal itulah yang pertama kali ia lakukan setelah
Joined: Fri Jun 09, 2006
meninggalkan Damaskus (Kis. 9:26) – MUNGKIN MEMANG ADA
5:20 pm
Posts: 4416 PERBEDAAN.
JAWAB :

* Galatia 1:16-17
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku
memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang
telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab
dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.

versus :

* Kisah 9:26
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada
murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka
tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.

Untuk mengetahui kronologi pertobatan Paulus, sebaiknya dibaca


secara lengkap, supaya tidak terjadi salah paham :

* Kisah 9:1-19 Saulus bertobat


9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan
membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-
laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap
mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu,
tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang
berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya
Aku?"
9:5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah
Yesus yang kauaniaya itu.
9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena
mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang
juga pun.
9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia
tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke
Damsyik.
9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia
tidak makan dan minum.
9:10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman
Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini
aku, Tuhan!"
9:11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan
Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama
Saulus. Ia sekarang berdoa,
9:12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang
bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke
atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."
9:13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar
tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya
terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam
kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
9:15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini
adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada
bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
9:16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak
penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia
menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus,
saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di
jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya
engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya,
sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
9:19a Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.
9:19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-
murid di Damsyik.

Pertobatan Paulus adalah dalam perjalanan menuju kota Damsyik,


kemudian setelah kejadian yang menakjubkan dimana ia bertemu
dengan Yesus dalam pengelihatan, teman-temannya menuntun dia
masuk ke kota Damsyik disana ia bertemu dengan Ananias yang
mendapat perintah khusus dari Tuhan untuk menyertai Paulus dan
membabtisnya.

* Kisah 9:20-25 Penginjilan pertama Paulus


9:20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat,
dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
9:21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata:
"Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa
yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini
dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan
imam-imam kepala?"
9:22 Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia
membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena
ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
9:23 Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu
rencana untuk membunuh Saulus.
9:24 Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam
orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya
dapat membunuh dia.
9:25 Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya
mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam
sebuah keranjang.

Pertobatan Paulus, berkelanjutan, ia segera menjadi pekabar Injil.


Perubahan sikapnya yang tiba-tiba ini membingungkan kalangan
Yahudi yang ada di Damsyik. Kaum Yahudi itu ingin membunuhnya,
kemudian ia diselamatkan teman-temannya dengan
mengeluarkannya dari tembok kota Damsyik, dari sini ia menuju ke
Yerusalem :

* Kisah 9:26-31 keluar dari Damsyik menuju Yerusalem


9:26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri
kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena
mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
9:27 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-
rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat
Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan
bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
9:28 Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem,
dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.
9:29 Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi
yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
9:30 Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara
anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ
membantu dia ke Tarsus.
9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan
Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan
hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar
oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Itu adalah kisah awal Paulus mulai pertobatannya, sampai ia dibabtis


dan menjadi penginjil. Ia memang pernah ke Yerusalem, sebagai
pelarian sementara ketika ia terancam berada di kota Damsyik.
Bahkan iapun dicatat pergi ke kota-kota lain. Tetapi jelas sekali pada
ayat-ayat diatas bahwa penginjilan Paulus yang efektif tidak terjadi
saat ia berada di Yerusalem, melainkan di luar kota Yerusalem,
karena keselamatannya di Yerusalem juga terancam.

Apa yang diceritakan Paulus dalam Galatia 1:16-17 bukan


kontradiksi, dari apa yang ditulis dalam Kitab Kisah Para Rasul.
Maksud Paulus dalam ayat tersebut adalah bahwa Paulus mendapat
tugas khusus untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang
bukan Yahudi, yaitu orang-orang diluar kota Yerusalem. Apa yang
diceritakan oleh Paulus dalam Kitab Galatia ini adalah hal-hal yang
terjadi setelah apa yang tertulis dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal
9. Dimana Ia telah memulai pelayanan sebenarnya diluar kota
Yerusalem :

* Galatia 1:11-17
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa
Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan
manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya
oleh penyataan Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam
agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan
berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak
teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang
yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku
dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, 1:16 berkenan
menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di
antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak
minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang
telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab
dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.

Yerusalem adalah pusat berkumpulnya para rasul mula-mula. Paulus


tidak bergabung bersama-sama mereka untuk mengabarkan Injil,
melainkan ia melakukan tugasnya sesuai panggilannya, yaitu untuk
melakukan pengabaran Injil di tanah Arab dan di Damsyik. Inilah
yang dimaksud dalam ayat 17, dan ayat ini tidak berkontradiksi
dengan apa yang tertulis dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 9.

Top
Post subject:
BP
Posted: Sun Nov 12, 2006 6:59 pm

Tuduhan :
Quote:
Kesadaran itu selaras dengan masalah-masalah yang sedang saya
hadapi seiring semakin dalamnya penelitian saya terhadap
manuskrip-manuskrip Perjanjian Baru yang masih bertahan hingga
sekarang. Disatu pihak, orang mengatakan bahwa naskah-naskah asli
Joined: Fri Jun 09, 2006
Alkitab diilhami, tetapi kenyataannya adalah kita tidak memiliki
5:20 pm
Posts: 4416 naskah-naskah ASLI itu – mengatakan bahwa naskah-naskah itu
terilhami tidaklah banyak membantu, kecuali saya bisa memulihkan
naskah-naskah aslinya. Selain itu, sebagian besar orang Kristen di
sepanjang sejarah Gereja tidak memiliki akses untuk membaca
naskah aslinya, sehingga keterilhaman naskah-naskah itu
DIPERTANYAKAN. Kita bukan hanya tidak memiliki naskah aslinya,
kita juga tidak memiliki salinan pertama dari naskah aslinya. Kita
bahkan tidak memiliki salinan dari salinan naskah aslinya, atau
salinan dari salinan dari salinan naskah aslinya. Yang kita miliki
hanyalah salinan yang dibuat lama kemudian – sangat lama
kemudian. Dalam banyak kasus, salinan itu dibuat berabad-abad
kemudian.

JAWAB :

Kami akui dengan senang hati. Naskah-naskah bahasa asli Alkitab


yang ada sekarang memang adalah "salinan" naskah asli
(authographa). Tidak berbeda jauh dengan Al~Qur'an yang beredar
masa kini yang juga merupakan "salinan" dari naskah asli.

Naskah asli (authographa) sudah tidak ada lagi. Seperti yang kita
ketahui, Perjanjian Lama (PL) ditulis pada abad ke 17 s/d 5 sebelum
Masehi diatas kulit-kulit dan Papyrus yang mudah rusak, sehingga
perlu terus menerus disalin ulang selama lebih dari 3,000 tahun, dan
Perjanjian Baru disalin ulang selama 1,400 tahun, oleh masyarakat
yang terserak ke pelbagai komunitas di tempat-tempat dan benua
yang berbeda-beda, tetapi isinya tidak mengalami perubahan
mendasar.

Tuduhan :
Quote:
Dan, salinan salinan itu berbeda satu dengan yang lainnya, dan
bagian yang berbeda berjumlah ribuan. Sebagaimana akan kita lihat
dalam buku ini, salinan-salinan itu berbeda satu dengan lainnya
dalam begitu banyak bagian sehingga kita bahkan tidak tahu berapa
banyak perbedaan yang sebenarnya ada. Mungkin hal itu bisa lebih
mudah dipahami dengan perbandingan berikut :

JUMLAH PERBEDAAN YANG TERDAPAT DI ANTARA MANUSKRIP-


MANUSKRIP KITA LEBIH BANYAK DARI PADA JUMLAH KATA-KATA
DALAM PERJANJIAN BARU.

Sebagian besar dari perbedaan itu sama sekali tidak penting.


Banyaknya jumlah perbedaan demikian semata-mata menunjukkan
bahwa para penyalin di zaman dahulu tidak lebih hebat kemampuan
mengejanya dari pada kebanyakan orang dewasa ini (dan mereka
malah tidak punya kamus, apalagi perangkat lunak untuk memeriksa
ejaan). Meskipun demikian, apa arti dari semua perbedaan itu? Jika
ada pendapat yang bersikukuh mengatakan bahwa Allah mengilhami
kata-kata Alkitab, apa gunanya jika kita tidak memiliki kata-kata
Alkitab tersebut? Dalam beberapa kasus, sebagaimana akan kita
lihat, kita benar-benar tidak bisa yakin bahwa kita telah memulihkan
naskah aslinya secara akurat. BAGAIMANA KITA BISA TAHU ARTI
KATA-KATA ALKITAB JIKA KITA BAHKAN TIDAK TAHU APA KATA-
KATANYA?

Hal itu mengganggu pandangan saya terhadap pengilhaman, karena


saya menyadari bahwa kalau Allah bisa mengilhami kata-kata Alkitab
dahulu, pastilah Ia juga bisa melestarikannya. Jika Ia ingin agar
umat-Nya bisa membaca firman-Nya, pastilah Ia akan
memberikannya kepada mereka (dan bahkan mungkin
memberikannya dalam bahasa yang bisa mereka pahami, bukan
bahasa Yunani atau Ibrani). Fakta bahwa kita tidak memiliki kata-
kata itu pastilah memperlihatkan, menurut saya, bahwa Ia tidak
melestarikannya untuk kita. Dan jika Ia tidak melakukan mujizat
tersebut, tampaknya tidak ada alas an untuk berfikir bahwa Ia telah
melakukanf mujizat sebelumnya, yakni pengilhaman kata-kata itu.

Singkatnya, penelitian saya terhadap Perjanjian Baru bahasa Yunani,


dan penyelidikan saya terhadap manuskrip-manuskripnya,
menghasilkan perubahan radikal terhadap pemahaman saya akan
Alkitab. Hal itu merupakan perubahan yang sangat berpengaruh bagi
saya. Sebelumnya – dimulai dari pengalaman lahir-kembali (reborn)
di SMA, melalui hari-hari saya di Moody Institute (Sekolah teologi)
sebagai fundamentalis, dan lewat hari-hari saya di Wheaton sebagai
evangelis – iman saya didasarkan sepenuhnya pada pandangan bahwa
Alkitab sepenuhnya diilhami, firman yang tak bisa salah dari Allah.
Sekarang, saya tidak lagi memandang Alkitab dengan cara seperti
itu. Bagi saya, Alkitab mulai tampak sebagai buku yang sangat
manusiawi. Sebagaimana para penyalin; manusia telah menyalin, dan
mengubah, naskah Alkitab ; demikian pula para penulis: manusialah
yang pada awalnya menulis naskah Alkitab. Alkitab adalah buku yang
manusiawi dari awal hingga akhir. Alkitab ditulis oleh beragam
penulis manusia pada waktu yang beragam dan di tempat yang
beragam guna membahas beragam keperluan. Banyak dari para
penulis itu tak diragukan lagi percaya bahwa mereka diilhami oleh
Allah untuk menulis Alkitab, tetapi mereka memiliki sudut pandang
sendiri, kepercayaan sendiri, pandangan sendiri, kebutuhan sendiri,
dan hasrat sendiri, teologi sendiri; dan sudut pandang, kepercayaan,
pandangan, kebutuhan, hasrat, dan teologi itu memberi informasi
tentang segala sesuatu yang mereka tulis. Dalam semua itu, mereka
berbeda satu dengan yang lainnya. Diantaranya, hal itu berarti
bahwa Markus tidak mengatakan hal yang sama seperti Lukas.
Yohanes berbeda dengan Matius – tidak sama. Surat Paulus berbeda
dengan buku Kisah para rasul. Dan Yakobus berbeda dengan Paulus.
Tiap penulis Alkitab adalah penulis manusia dan karyanya harus
dibaca sebagaimana sang penulis menulisnya, tidak menganggap
bahwa apa yang dikatakan sang penulis sama, sesuai, atau konsisten
dengan apa yang para penulis lainnya katakana. Alkitab, pada
akhirnya, adalah buku yang sangat manusiawi.
(SUMBER : MISQUOTING JESUS)

JAWAB :

Dewasa ini, banyak catatan-catatan yang usianya tua ditemukan


sehingga dapat mendukung pembuktian tulisan kitab-kitab yang telah
ada. Kitab Perjanjian Baru (PB) sendiri memiliki 5,300 naskah dan
fragmen (bagian-bagian naskah) dalam bahasa Yunani, 10,000 naskah
latin Vulgate dan 9,300 naskah tua dalam terjemahan bahasa
lainnya.

Dengan kata lain, PB memiliki lebih dari 24,000 salinan naskah untuk
digunakan!. Jelas bahwa luasnya per-naskah-an ini memungkinkan
kita membuat gambaran terhadap setiap ayat variant (tidak baku)
yang selalu akan ada. Dimana muncul variant tertentu, maka teks
tersebut kemudian diidentifikasi dan disisihkan untuk dijadikan
catatan kaki pada ayat yang bersangkutan. Tetapi hal tersebut tidak
membuat Alkitab menjadi cacat (ketika kita membandingkannya
dengan tulisan aslinya).

Orang Kisten dengan senang hati mengakui, bahwa ada "ketidak


sempurnaan" dalam penyalinan ulang terhadap PL dan PB. Tetapi hal
seperti itu memang diluar kemampuan manusia manapun untuk
dihindari, karena menyalin ulang halaman demi halaman dengan
tangan secara manual akan menghasilkan kesalahan manusiawi, baik
untuk buku suci maupun sekuler. Apalagi kalau naskahnya yang akan
dialin itu sudah buram ditelah usia dan cara penyimpanan yang tidak
bisa sempurna. Namun, kita tahu bahwa naskah aslinya (yang
disebut autograph, yaitu yang diinspirasikan langsung oleh Tuhan
kepada penulis Alkitab) tidak akan memiliki kesalahan sedikitpun
juga . Tetapi berhubung dokumen-dokumen yang asli telah ditulis
pada masa yang amat lampau, maka dokumen tersebut tidak dapat
lagi ditampilkan.
Para analis naskah kuno mencatat bahwa setiap orang yang menulis
ulang (juru-tulis atau penyalin ulang) cenderung membuat 2 jenis
kesalahan dalam penulisan salinan kitab :
Yang pertama berhubungan dengan ejaan nama-nama (apalagi
nama-nama aneh dan asing). Dan yang kedua berkenaan denga
bilangan-bilangan. Kenyataan bahwa kedua jenis "kesalahan" ini saja
yang utamanya mulcul dalam salinan Alkitab semakin membuktikan
bahwa kesalahan-kesalahan dalam naskah Alkitab hanya dilakukan
oleh para penyalin ulang belaka. Jika memang benar bahwa pesan-
pesan Alkitab asli-lah yang bertentangan, maka tentulah buktinya
dapat ditemukan dalam isi Alkitab itu sendiri. (Archer 1982:221-222).

Yang perlu disadari oleh kita semua adalah bahwa tidak ada satupun
perbedaan dalam serentetan salinan ulang Alkitab yang sampai ke
tangan kita itu, menggeser atau mengubah doktrin Alkitab itu
sendiri. Justru Roh Kudus telah melakukan "campur tangan" dan
menjaga agar penyalinan ulang teks Alkitab jangan sampai
menggeser ajaran-ajaran doktrinal itu sendiri.

(Catatan : Bila ada yang menjahili Alkitab agar ajarannya


terselewengkan, maka tentulah sasaran penjahilnya bukan pada
tetek-bengek angka dan huruf yang sama-sekali tidak ada bobot
signifikansinya terhadap ajaran doktrinal itu sendiri!)

Tuhan menjadikan kebenaran FirmanNya lewat


pewahyuan/pengilhaman. Namun Tuhan tidak pernah berjanji tidak
ada keteledoran dalam penulisan ulang Alkitab. Maka dapat
dipastikan bahwa naskah asli Alkitab (autograph) merupakan ilham
dari Tuhan sendiri yang tidak ada cacatnya. Karena itu kita perlu
menjadikan kritik-kritik yang ada sebagai alat untuk menemukan
keteledoran yang mungkin saja terdapat dalam salinan ulang Alkitab.

Secara keilmuan, teks Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani


terbukti amat terpelihara dalam Alkitab, sehingga bersama
Westminter Confession, kami mampu menegaskan bahwa dibawah
penjagaan Tuhan, maka keabsahan dan otoritas Kitab Sudi tidak
sedikitpun dirusakkan oleh adanya salinan ulang yang "kurang
sempurna" dalam bentuknya, bukan dalam isi dan pesan-pesan
doktrinalnya.

Blessings,
BP
November 12, 2006

También podría gustarte