Está en la página 1de 1

2.

Uji Pembentukan Osazon

Karateristik hasil uji ini berbentuk kristal yang dapat diamati dengan mikroskop.
Prinsip ujinya : 1. Kedalam larutan aldosa atau petosa di tambah dengan larutan fenilhidrazin
lalu dipanaskan, maka akan terbentuk hidrazon (osazon)yang berupa kristal berwarna kuning.

2. Larutan dextrosa ditambah dengan larutan 2 – fenilhidrazin akan


dihasilakan dextosazon, 2H2O, dan CO2, atom C yang mengalami reaksi ini adalah atom C-1
dan C-2 dari aldosa atau ketosa. Glukosa dan fruktoa memberikan osazon yang sama.

3. Kromatografi Lapis Tipis

Karbohidrat dapat dianalisis dengan menggunakan KLT. Cara uji karbohidrat dengan
KLT dilakukan dengan membandingkan nilai Rf sampel dengan nolai Rf baku karbohidrat.
Jika nilai Rf antara sampel dengan baku sama, maka dapat dikatakan bahwa dalam sampel
terdapat karbohidrat yang di uji.

4. Kromatografi Gas

Syarat suatu senyawa bis dianalisis dengan suatu gas adalah senyawa tersebut harus
mudah menguap. Jika tidak mudah menguap maka,harus dilakukan derifatisasimenjadi
senyawa mudah menguap, misalnya menggunakan eter trimetilsilin. Untuk uji kualitatif,
parameter yang digunakan adalah waktu retensi (Rf). Cara ujinya adalah membandingkan
nilai tr sampel dengan tr karbohidrat baku. Jika nilai tr antara saampel dengan baku sama
pada kondisi kromatografi yang sama, maka dapat dikatakan bahwa dalam sampel terdapat
karbohidrat yang diuji.

5. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Pada prinsipnya analisis kualitatif dengan KCKT ini identik dengan kromatografi gas.
Cara ujinya adalah membandingkan nilai tr sampel dengan tr karbohidrat baku. Jika nilai tr
antara saampel dengan baku sama pada kondisi kromatografi yang sama, maka dapat
dikatakan bahwa dalam sampel terdapat karbohidrat yang diuji.

También podría gustarte