Está en la página 1de 51

Pertanian Pertambangan

Pemilihan Lokasi Pemukiman Bencana Analisis Sosial-Ekonomi

Kehutanan

Oleh : Lutfi Muta’ali.


luthfimutaali@ugm.ac.id
081328760017
Disampaikan Dalam Pelatihan Perencanaan Daerah (PPD) –
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM).
Diselenggarakan BAPPENAS dan MAP UGM
Yogyakarta , 4 April 2018
ANALISIS SPASIAL DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
UU NO. 25 TAHUN
PERENCANAAN 20014 (SPPN)
UMUM

UU NO. 26 TAHUN
2007 (UUPR) PERENC PERENC
SPATIAL
ANAAN ANAAN
TATA APPROACH LINGKU
RUANG NGAN UU NO. 32 TAHUN
2009 (PPLH)

UU Sektoral
Contoh UU No. 3 TAHUN PERENCANAAN
2014 INdustri SEKTORAL
UU NO. 25 TAHUN 20014 UU NO. 26 UU NO. 32 UU SEKTORAL
TAHUN 2007 TAHUN 2009
RPJP-N RPJM-N RTRW-N RPPLH-N RIPIN-N

RPJP-P RPJM-P RTRP-P RPPLH-P RIPIN-P

RPJP-K RPJM-K RTRP-K RPPLH-K RIPIN-K

RPJP-Kota RPJM-Kota RTRW-Kota RPPLH-Kota RIPIN-Kota


PENDEKATAN DAN ANALISIS KERUANGAN
DALAM GEOGRAFI (RHOAD MURPHEY)
WHAT IS GEOGRAPHY ?
 Studi geografi hakekatnya adalah studi keruangan tentang
gejala-gejala geografi (Hagget).
 Study of areal differentiation.”
 A description of “… spatial arrangements and associations
of activities and processes in geographical space.”
 Ilmu yang mempelajari fenomena geosfer, dengan
pendekatan ekologi dan keruangan dalam konteks
kompleks wilayah.

 The distribution and relationship of mankind over the earth and the spatial aspects
of human activities and use of the earth.
 The interrelation between human society and the physical environment as part of
the study of areal differences.
 The regional framework and the analysis of specific region.
The distribution and relationship of mankind over the earth and the spatial
aspects of human activities and use of the earth
KONSEP-KONSEP SPASIAL

Lima komponen ruang versi Morril (19


1. Distance
2. Accessibility
3. Agglomeration
4. Size
5. Relative location
APLIKASI ANALISIS SPASIAL DALAM
PEMBANGUNAN

1. PENDEKATAN KEWILAYAHAN
2. RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Perencanaan PEMBANGUNAN BERBASIS KEWILAYAHAN
Share PDRB thdp Nasional
CONTOH PENDAKATAN KEWILAYAHAN Dengan migas 4,06%
Tanpa migas 4,49%
Share PDRB thdp Nasional Pertmbh Ekonomi 6,88%
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 9,13% Pendapt perkapita 8,72 jt
Dengan migas 23,02%
Tanpa migas 6,40% Pendudk miskin 1,71 jt (17,0%)
Tanpa migas 20,44%
Pertumb. Ekonomi 3,14% Koefisien Gini 0,274
Pertumb. Ekonomi 4,9%
Pendaptn perkapita 24,58 jt
Pendaptn perkapita 16,65 jt Share PDRB thdp Nasional
Pendudk miskin 1,35 jt (10,4%)
Penduduk miskin 2,0 jt (16,5%) Dengan migas 1,17%
Koefisien Gini 0,280
Koefisien Gini 0,272 Tanpa migas 1,25%
Pertmbuh Ekonomi 5,37%
Pendaptn perkapita 24,95 jt
Pndudk miskin 1,06 jt (40,4%)
Koefisien Gini 0,334

Share PDRB thdp Nasional


Dengan migas 60,21%
Share PDRB thdp Nasional
Tanpa migas 64,78%
Dengan migas 0,25%
Pertumbh Ekonomi 6,16% Share PDRB thdp Nasional
Tanpa migas 0,28%
Pendapt perkapita 15,86 jt Dengan migas 1,56%
Pertumbh Ekonomi 5,75%
Pendudk miskin 2,17 jt Tanpa migas 1,62%
(16,0%) Pendaptn perkapita 4,50 jt
Pertmbuh Ekonomi 4,55%
Koefisien Gini 0,334 Pendudk miskin 0,52 jt (23,2%)
Pendapt perkapita 5,88 jt
Sumber: diolah dari BPS Koefisien Gini 0,300
Pendudk miskin 0,23 jt
(26,2%)
Koefisien Gini 0,289
PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
HOLISTIK, TEMATIK, INTEGRATIF DAN
SPASIAL
 Holistik- Tematik:
Tematik berarti focus mencapai sasaran prioritas pembangunan, yang
melibatkan multilembaga, multisector sehingga memerlukan koordinasi
(Supaya holistic menyeluruh)
 Integratif: Pencapaian sasaran prioritas perlu dilakukan secara
terintegrasi melalui peningkatan berbagai macam program pendukung
(kombinasi berbagai program/kegiatan).
 Spasial: perlu dukungan lokasi yang seuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, selain integraif dan holistik kegiatan
pembangunan harus FOKUS dan LOKUS
 Fokus mendasarkan pada sasaran program prioritas, spesifik tematik.
Berdasarkan RPJM
 Lokus mendasarkan pada prinsip spasial tentang ketersediaan dan
kesesuaian lokasi kegiatan pembangunan. Berdasarkan RTRW (Misalnya
kawasan prioritas)
MONEY FOLLOW FUNCTION TO MONEY
FOLLOW PROGRAM
 Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran disetiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada
BiroPerencanaan.
 Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat, dan berorientasi pada
prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
 Kebijakan anggaran belanja tidak berdasarkan money follow function, tetapi money
follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) dibiayai secara merata
 Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi
rakyat.
 Nomenklatur Proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya.
(Pemberdayaan=tidak jelas)
ARAHAN PRESIDENTERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)

MONEY FOLLOW FUNCTION

MONEY FOLLOW PROGRAM


FOKUS
Program
Prioritas
Kegiatan
Prioritas

Program
Prioritas
Prioritas Nasional

FOKUS DAN
LOKUS
DISKUSI
BAGAIMANA IMPLEMENTASI DI DAERAH

 RPJM KAB/PROV. PRIORITASNYA


APA?
 RTRW KAB/PROV. RUANG
PRIORITAS KEGIATAN
PEMBANGUNAN DIMANA?
 BAGAIMANA SISTEM INTEGRASI
DAN KOORDINASINYA (HOLISTIK
INTEGRATIF)
DAFTAR ISI BUKU
1. Penataan ruang wilayah
2. Metode dan teknik
perencanaan tata ruang
3. Pengendalian dan
pemanfaatan ruang dan
peraturan zonasi
4. Monitoring, evaluasi dan
review tata ruang
5. Kelembagaan penataan ruang
dan partisipasi masyarakat
MENGAPA TATA RUANG PENTING?
RTRW, Produk Perencanaan yang outputnya adalah peta (GEOGRAFI).
Peta RTRW memiliki kekuatan hukum dan menjadi Peta paling
menentukan “power full”
• MEDIA UNTUK MENGATUR TEMPAT TINGGAL DAN WADAH KEHIDUPAN KITA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN YANG KITA INGINKAN (Pertumbuhan, Pemerataan spasial,
kesejahteraan dan keberlanjutan)
• PROBLEMATIKA LINGKUNGAN (KERUSAKAN LINGKUNGAN, BENCANA, KONFLIK RUANG
dan AGRARIA, EKONOMI, DLL). Tata Ruang sebagai Instrumen Pengendalian
Dampak Lingkungan
• PROBLEM TATA RUANG : (1) KONFLIK RUANG, (2) KOMPETISI RUANG, (3) TEKANAN
PERTUMBUHAN, (4) AKSES RUANG (PUBLIK/PRIVATE)
• TATA RUANG BERKAITAN ERAT DENGAN “HAJAT HIDUP” MASYARAKAT BESERTA
KEBERLANJUTANNYA. RUANG TIDAK HANYA DIMENSI WADAH (3 DIMENSI), NAMUN
JUGA MENGANDUNG ASPEK RUANG SOSIAL, EKONOMI, DAN POLITIK. SEHINGGA
SETIAP TARIKAN GARIS DALAM PETA TATA RUANG MERUPAKAN “GARIS KEHIDUPAN”
• TATA RUANG MENUNJUKKAN DIMENSI RUANG ARAH DAN TUJUAN PEMBANGUNAN,
“MAU DI BAWA KEMANA WILAYAH KITA”
• KESELARASAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH . MEDIA KISS PEMBANGUNAN
(KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI, SINERGI). VERTIKAL (ANTAR TINGKATAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN HORISONTAL (ANTAR SEKTOR ANTAR WILAYAH
• RESPON PERKEMBANGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS (GLOBAL, REGIONAL,
NASIONAL);
• TATA RUANG TERKAIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN (INVESTASI)
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) harus sinkron
dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
Menengah (RPJP/RPJM) disemua tingkatan
Pemerintahan, baik Nasional, Provinsi maupun
Kabupaten Kota
(Ketua Bappenas, 2015)
TATA RUANG=
TATA UANG
Produk PENATAAN RUANG
adalah Peta, sehingga selalu
berhubungan dengan HIRARKI
dan SKALA
RTRW PRODUK PETA TERIKAT DENGAN HUKUM SKALA PETA
(BERSERTA SEMUA IMPLIKASINYA)
Skala / Jangka Waktu
Rencana Umum Rencana Rinci Pemberlakuan

RTRW Nasional
RTR Pulau Skala 1 : 1.000.000
RPJP Nasional RTRW Nasional Jangka Waktu 20 tahun
RTR Kawasan Strategis Nasional

RPJM Nasional RTRW Provinsi


Skala 1 : 250.000
Jangka Waktu 20 tahun
RPJP Propinsi RTRW Provinsi RTR Kawasan Strategis Provinsi

RPJM Propinsi
RTRW Kabupaten
Skala 1 : 50.000
RDTR Kabupaten
RTRW Jangka Waktu 20 tahun
Kabupaten RTR Kawasan Strategis
Kabupaten RTRW Kota
Skala 1 : 25.000Jangka
RPJP Waktu 20 tahun
Kabupaten/Kota
RDTR
RDTR Kota Skala 1 : 5.000
RPJM RTRW Kota Jangka Waktu 20 tahun
Kabupaten/Kota RTR Kawasan Strategis Kota
ekonomi ekologi
POLA RUANG
STRUKTUR
RUANG

KAWASAN
STRATEGIS
MUATAN RTRW
30 FINGSI
KAWASAN

30 FINGSI KAWASAN
LINDUNG
16 FUNGSI KAWASAN
BUDIDAYA
TEKNIK GENERALISASI (DARI
KEGIATAN MENJADI FUNGSI)

TEKNIK PENDETILAN (DARI


FUNGSI MENJADI KEGIATAN
*) Douglas (1998) menyebutkan lima tipe
arus keterkaitan kegiatan ekonomi
tersebut, yaitu: people, production,
commodities; capital dan information.
Kota Besar
Kawasan Strategis Berdasarkan Sudut Kepentingan

Pertumbuhan Ekonomi Pendayagunaan dan Pengembangan Pendayagunaan dan Pengembangan Pemberdayaan dan Perlindungan
Sosial dan Budaya Teknologi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kawasan potensi ekonomi Kawasan yang mempunyai potensi cagar Kawasan yang mempunyai potensi sebagai Kawasan yang memiliki potensi
Kawasan sumber daya alam budaya, adat istiadat dan lingkungan yang tempat penelitian, pengembangan ilmu perlindungan bagi flora, fauna,
Kawasan sektor-sektor unggulan memiliki ciri kearifan lokal serta pengetahuan dan teknologi yang dapat keanekaragaman hayati dan non hayati,
yang dapat dikembangkan dan mempunyai nilai sejarah, ilmu menciptakan peluang usaha produktif keseimbangan ekosistem dan tingkat
dimanfaatkan menjadi kawasan pengetahuan, pendidikan, agama berbasis ilmu pengetahuan. kerawanan bencana
pusat-pusat pertumbuhan sudah dan/atau kebudayaan yang perlu
mampu mendorong dilestarikan.
perkembangan daerah sekitar

Ciri-ciri : Ciri-ciri : Ciri-ciri : Ciri-ciri :


a) Pusat Kegiatan perdagangan a) Pusat kegiatan pelestarian dan a) Pusat kegiatan pengembangan ilmu a) Pusat kegiatan perlindungan
dan jasa pengembangan adat istiadat pengetahuan dan teknologi strategis keanekaragaman hayati dan non
b) Pusat kegiatan yang b) Pusat kegiatan warisan budaya yang b) Pusat kegiatan pengembangan dan hayati
mempunyai pengaruh bersifat kebendaan berupa benda, pengendalian antariksa, tenaga atom b) Pusat kegiatan aset nasional berupa
terhadap pertumbuhan sektor bangunan, struktur dan situs cagar dan nuklir. kawasan lindung yang ditetapkan
dan pengembangan wilayah budaya bagi perlindungan ekosistem, flora
c) Pusat kegiatan yang c) Pusat kegiatan cagar budaya yang dan/atau fauna yang hampir punah
dilengkapi oleh prasarana dan perlu dilestarikan keberadaanya baik atau diperkirakan akan punah yang
sarana yang memadai yang terletak di darat dan/atau di harus dilindungi dan/atau
d) Pusat kegiatan pengelolaan, perairan (sungai, danau, waduk, situ dilestarikan
pengolahan dan distribusi pesisir/pantai, laut) c) Pusat kegiatan yang memberikan
bahan baku menjadi bahan perlindungan dan keseimbangan
jadi sumber daya air
e) Pusat budidaya pangan d) Pusat kegiatan yang memberikan
f) Pusat pengembangan produk perlindungan terhadap perubahan
unggulan iklim dan bentang alam; dan
e) Pusat kegiatan pada kawasan
rawan bencana dan mempunyai
resiko bencana alam

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:


1. kawasan perkotaan 1. kawasan konservasi cagar budaya (b 1. kawasan teknologi tinggi, terapan, 1. kawasan pengembangan sumber
2. kawasan koridor ekonomi dan c) sederhana (a dan b) daya alam
kawasan perdesaan 2. kawasan konservasi 2. kawasan perlindungan dan
3. kawasan ekonomi cepat permukiman/komunitas adat (a dan pelestarian lingkungan hidup
tumbuh b) 3. kawasan rawan bencana
4. kawasan tertinggal/terisolir 4. kawasan kritis lingkungan
5. kawasan perlindungan pesisir dan
pulau-pulau kecil
43
1) Zoning map berisi tentang pembagian blok peruntukan (zona) dengan ketentuan aturan untuk tiap blok
peruntukan dan mengggambarkan peta guna lahan dan lokasi tiap fungsi lahan dan kawasan,
2) Zoning text/statement/legal text berisi tentang aturan-aturan yang menjelaskan tentang guna lahan suatu
kawasan, permitted and conditional uses, minimum lot requirements, standar pengembangan, dan administrasi
pengembangan zoning.
3) Ketentuan pelaksanaan dari zoning map dan zoning text yang telah disusun
Diijinkan (I) “permitted”, kegiatan sesuai
fungsi utama (zona) tidak menimbulkan
dampak negatif kepada lingkungan
Terbatas (T) “restricted”, Diberikan
ketentuan mengenai keterbatasan-nya,.
Bersyarat (B) “conditional”, kegiatan
diijinkan bersyarat. Diberikan ketentuan
mengenai syarat-syarat yang harus
dikenakan,
Dilarang (X) “not permitted”, kegiatan
tidak diijinkan/dilarang. Krn memberikan
dampak negatif terhadap kawasan

También podría gustarte