Está en la página 1de 3

TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN INFUS

Inisial Pasien : An. A

Diagnosa Medis : Diare.

Umur : 1 Tahun 10 Bulan.

No. Register : 002031-18

Pengkajian : 31 Januari 2018 pukul 14.30

Ruangan : Theresia III HND

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Diagnosa keperawatan : Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui rute normal : Diare
DS :
- Ibu mengatakan anak bab cair campur lendir kurang lebih tiga kali sehari
- Ibu mengatakan sebelumnya anak riwayat bab lendir campur darah
- Ibu mengatakan nafsu makan anak menurun

DO :

- Bab ampas cair campur lendir


- Pasien tampak lemas
- Pasien bab tiga kali cair

Dasar pemikiran

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga
kali/lebih) dalam satu hari (Depkes RI, 2011)

Diare adalah suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali/lebih dengan bentuk encer
/cair (Suradi dan Rita 2001)

Diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus (C.L
Betz dan L.A Sowden 1996)

Tindakan keperawatan yang dilakukan

Pemasangan Infus .
2. Prinsip-prinsip tindakan
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan kebagian karet atau akses selang
kebotol infus
4. Isi cairan kedalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka
klem selang hingga cairan memnuhi selang dan udara selang keluar
5. Letakkan pengalas dibawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan
6. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung )10-12 cm diatas tempat
penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkuler ( bila sadar )
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Disinfeksi darah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
9. Lakukan penusukkan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian bawah vena dan posisi
jarum ( abocath ) mengarah keatas
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath )maka tarik keluar bagian dalam (
jarum) sambil meneruskan tusukan kedalam vena
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan tahan bagian atas vena
dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar kemudian bagian infus
dihubungkan atau disambungkan dengan selang infus
12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
14. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

3. Analisa tindakan keperawatan


Pasien dengan resiko kekurangan volume cairan harus segera dilakukan tindakan pemasangan
infus untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, serta menjaga jumlah cairan tubuh yang
cukup agar tidak jatuh dalam kondisi gawat

4. Bahaya yang mungkin muncul


- Venospasme
Mekanisme pelindung dimana vena merespon stimulasi dari jarum dengan melakukan
konstriksi .
- Hematoma atau lebam
Ekstravasasi darah kedalam ruang interstitial di sekitar pembuluh darah menyebabkan
pembengkakan local dan perubahan warna .
- Infiltrasi
Dimana cairan masuk kedalam jaringan di sekitar pembuluh darah.
- Komplikasi vena lokal
Trauma pada didnding vena yang disebabkan oleh jarum
- Emboli udara
Keadaan dimana adanya udara yang memasuki pembuluh darah dan menyebabkan
sumbatan aliran darah.
- Over hidrasi
Tanda-tandanya adalah edema paru, kesulitan pernafasan dan peningkatan denyut jantung
dan tekanan darah.

5. Hasil yang didapat dan maknanya


S : Ibu mengatakan anak bab ampas satu kali
O: Nadi 120x/menit, RR 25x/menit , Suhu 37 celcius
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi dan monitor keadaan umum

6. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnose keperawatan diatas
- Observasi tanda-tanda vital
- Monitor pengeluaran faces
- Monitor bising usus
- Pertahankan intake cairan
- Monitor status hidrasi : turgor kulit, kelembaban membran mukosa

7. Evaluasi diri
Tindakan pemasangan infus ini dilakukan dengan prinsip aseptik ( steril ) seperti mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan, memakai handscoon tujuannya agar pasien
terhindar dari infeksi nasokomial.

También podría gustarte