Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pada Linux, kita bisa mengunduh atau download file tidak hanya menggunakan aplikasi
downloader seperti gwget, downloader bawaan browser, atau aplikasi downloader yang lain.
Kita juga bisa memanfaatkan terminal atau konsole Linux sebagai salah satu alat untuk
download. Kita bisa menggunakan prozilla, atau juga kita bisa menggunakan wget. Untuk
download menggunakan prozilla, anda bisa mengunjungi artikel berikut ini untuk
mengetahui cara download menggunakan Prozilla Download Accelerator. Kali ini yang akan
saya bahas disini adalah download file melalui terminal linux menggunakan wget.
Keuntungan dari download file menggunakan wget pada terminal linux adalah sebagai
berikut:
Gratis
Non-Graphic Interface
Resume
Mirroring
Dukungan ekstensi file
Bila anda masih belum mengetahui apakah paket wget telah terpasang dalam Linux anda,
bisa anda cek dengan perintah berikut
wget http://url-website/file
2. Jika download telah gagal, kita bisa menambahkan opsi -c untuk memulai melanjutkan
download file yang sudah didownload sebelumnya:
wget -c http://url-website/file
3. Mendownload seluruh isi dari sebuah website dengan opsi -r:
wget -r http://url-website/file
4. Mirorring dengan opsi -m:
wget -m http://url-website/file
5. Download pada background atau proses download tidak ditampilkan menggunakan opsi -
b:
wget -b http://url-website/file
6. Download pada situs yang tidak mengizinkan download manager menggunakan opsi -U:
wget -c -U http://url-website/file
7. Download file dengan ekstensi tertentu, misal mp3, jpg, dan lain-lain:
wget -c -i nama_file.txt
10. Membatasi kecepatan download menggunakan opsi –limit-rate:
wget -c –limit-rate=kecepatan-download http://url-website/file
kecepatan-download bisa ada ganti dengan kecepatan download yang anda inginkan. Misal
5k.
11. Memilih tingkat download kedalam sebuah situs dengan menggunakan opsi -l
wget -r -ltingkat-level http://url-website/
tingkat-level bisa anda ganti menggunakan angka tingkat level sesuai keinginan anda. Misal
4.
Cara-cara diatas adalah kelebihan dan juga fitur yang dimiliki oleh wget. Jadi, dalam
sebuah Linux, kita tidak hanya bisa mengandalkan aplikas download manager yang ada,
atau menggunakan downloader browser saja. Kita juga bisa memanfaatkan wget atau bisa
juga dengan prozilla pada terminal Linux sebagai salah satu download manager. Tertarik
menggunakan wget? Silahkan anda coba untuk menggunakan salah satu download manager
milik Linux yang menggunakan terminal Linux ini
Hi semua, siang ini sya mau berbagi sedikit tips pada kawan-kawan yang mungkin
kebetulan lagi tergila2 sama terminal. Karena trik ini juga saya temukan pas saya lagi
tergila2nya sama terminal.
Oke langsung saja, kita akan membahas judul diatas berurutan:
1. Untuk membuka gambar melalui terminal yang harus kalian ketikkan adalah: eog
[nama_gambar]. Misalnya disini saya akan membuka file gambar yang
bernama me.jpg, jadi perintah yang harus saya ketikkan adalah eog me.jpg.
2. Dan untuk membuka file musik melalui terminal yang harus saya ketikkan tidak
jauh beda dengan yang pertama, bedanya hanya pada program yang akan
menjalankan file tersebut, seperti pada contoh pertama program yang menjalankan
file gambar tersebut adalah eog (eye of genome), dan program yang akan
menjalankan file musik, kalian bisa pilih menggunakan apa saja sesuai daftar
aplikasi pemutar musik yang kalian punya, tapi di linux (saya menggunakan
ubuntu) pemutar musik yang sudah terinstall secara langsung
adalah rhythmbox jadi disini saya akan menggunakan program tersebut sebagai
contoh. Misalnya saya akan memutar file musik yang bernama Seize the day.mp3,
jadi perintah yang harus saya ketikkan adalah sbb: rhythmbox Seize\
the\ day.mp3 [lalu enter].
3. Dan untuk cara yang terakhir saya tidak perlu panjang lebar lagi untuk
menjelaskan, karena saya rasa di point pada nomer 2 tersebut sudah sangat jelas,
dan saya rasa kalian sudah paham cara kerjanya. Saya akan menggunakan
program mplayer sebagai pemutar video saya. Contohnya saya akan memutar file
video yang berjudul The Da Vinci Code.mkv, jadi perintah yang harus saya
ketikkan adalah: mplayer The\ Da\ Vinci\ Code.mkv [enter]. Jika kalian ingin
memutar video kalian dengan full screen, kalian hanya perlu menambahkan
perintah -fs setelah nama file video tersebut (jadinya: mplayer The\ Da\
Vinci\ Code.mkv -fs[enter]). Adapun untuk attribute2 tambahan lainnya kalian
bisa melihatnya dengan cara mengetikkan mplayer –help (diterminal).
Cukup mudah kan :), adapun yang perlu kalian perhatikan disana adalah:
o Sebelum kalian ingin membuka file yang kalian ingin buka, pastikan kalian
sedang berada didalam direktori dimana file yang kalian ingin buka tersebut
berada.
o Untuk penulisan file yang terdiri lebih dari 1 kata, contohnya The Da
Vinci Code.mkvkalian harus menambahkan tanda “\” setelah perkata tersebut,
itu dikarenakan terminal tidak mengenal istilah space, jadi jika kalian
menuliskan nama file yang terdiri lebih dari satu kalimat tanpa tanda “\”
contohnya: mplayer The Da Vinci Code.mkv, terminal kalian tidak mengenal
nama file tersebut, karena terminal akan membacanya seperti ini:terminal: hey
mplayer!
mplayer: yah, apa pak? (sambil garuk2 kepala)
terminal: kamu, sekarang juga puter file video yang bernama The!
mplayer: owh, ya ya, baik pak (sambil manggut2 polos tidak tau arah)
user: o.O lah koq, filenya kagak bisa dibuka?
Linus Torvald: yahhh, lasingan elu mah kenapa nulisnya kayak gitu, terminal
lu mah kagak kenal yang namanya file The yang ada direktori lu tuh nama
filenya The Da Vinci Code, tuh cara nulis lu yang salah, kalo terminal tuh,
setiap space dia tuh nganggap perintahnya sudah selesai, makanya yang
kebaca ama terminal cuman The doang yang lainnya kagak kebaca, cobak deh
lu tambahin tanda “\” pada akhir setiap kalimat ntuh, pasti terminal lu
bakalan proses file yang bernama sesuai yang elu tulis, yakin deh ye (Linus
Torvald garuk2 kepale).
user: owh, ya ya yah, gw paham sekarang, makasih mbah (sambil cium tangan
dan cupika-cupiki)
Nah, kira-kira ilustrasi percakapannya kayak gitulah :D,
Sekian
1 Comment
Kembali lagi nih kita udah lama juga ngak nulis nih… jadi gatel juga tangan akhirnya nulis juga yah walaupun masih yang
simple-simple tapi mudah-mudahan berguna. Kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana mencari file atau direktori
pada sistem kita, kan capek tuh kalo punya hardisk gede trus mau cari file tapi kita lupa taruh file itu dimana, apalagi kalo
cuma pake konsole wah ngak kebayang dah capeknya. Kalo diwindows mungkin kita tinggal menggunakan utilitas search di
explorer tapi lama juga sih, sekarang kalo di linux gimana ya caranya apalagi kalo kita ngak pake X Windows. Nah untuk
mengatasi permasalahan tersebut kita bisa menggunakan GNU findutils yang sangant mudah dan sangant membantu
banget. File merupakan hal yang sangat umum dan sangat diperlukan bila kita bekerja dengan komputer baik oleh user
maupun administrator. Dan di linux file ini sangat penting karena linux menggunakan file untuk merepresentasikan
komponennya dengan sebuah file seperti konfigurasi sebuah aplikasi harddisk, cdrom, mouse dan berbagai device di linux
secara sederhana adalah sebuah file yang dapat kita ubah dan konfigurasi sesuai yang kita inginkan maka itulah maka linux
disebut opensource. Dan maka dari itu linux memberi kategori untuk file yaitu :
1. File biasa : Yaitu file umum yang ditemukan pada sistem seperti file kernel, music, gambar, mp3, video, source code
program yang sebagian besar adalah file biasa.
2. Direktori : Merupakan file yang tampak bagi user-user sebagai file yang mengandung file-file yang lain.
3. Block special file : Merupakan file special dimana transfer data dilakukan perblock contohnya adalah file harddisk, cdrom,
floppy dan lain-lain yang biasanya merupakan media penyimpanan.
4. Character special file : Merupakan file special dimana transfer data dilakukan perkarakter. Contoh filenya adalah mouse.
5. Symbolic link : Merupakan file yang mengacu kepada file lain. Sekilas mirip dengan shortcut pada Windows, namun
memiliki cara kerja yang sunguh berbeda.
6. Fifo ( first in first out ) : Disebut juga named pipe ( pipa bernama ). File yang dapat menerima ouput dari suatu proses,
kemudian menyimpan sementara outputnya, dan kemudian dapat dibuka oleh proses lainnya sebagai input.
7. Socket : Cara kerjanya mirip dengan fifo, namun socket dapat bekerja lintas komputer.
Karena file merupakan suatu yang special di linux maka file pada suatu sistem linux bisa berjumlah puluhan ribu bahkan
bisa sampai ratusan ribu bila banyak aplikasi yang treinstall. Dan dari banyaknya file tersebut bagaimana kah kita bisa
mencari file-file tersebut bila kita mempunyai permasalahan seperti berikut. Kita ingin mencari file yang kita lupa letaknya,
kita ingin mencari file-file bertipe tertentu yang mungkin berguna bagi administrator seperti file bertipe .conf atau yang lain,
kita ingin mencari file-file yang baru saja dimodifikasi dalam dua hari terakhir dan mungkin banyak alasan yang lainnya.
Dengan special nya file pada linux maka para hacker mambuat suatu paket pencari dan hasilnya terciptalah GNU findutils.
GNU findutil adalah paket software yang dikembangkan hacker-hacker terkenal seperti David Mackenzie dan Jan
Brittenson. Pada paket ini terdapat program find dan xargs yang dua-duanya dapat digunakan untuk melakukan pencarian
file baik pencarian dasar maupun advance. Kita musti ngucapin makasih banyak buat orang-orang ini nih karena udah bikin
paket software yang canggih kayak gini nih. Paket software ini bisa di download di http://www.gnu.org/software/findutils/ .
Program find merupakan program utama pencarian yang punya banyak kebisaaan yang bikin kita tercengang deh kayak :
1. Mencari file dangan nama tertentu.
2. Mencari file dengan tipe tertentu.
3. Mencari file dengan ukuran tertentu.
4. Memformat keluaran dari pencarian
5. Mencari file yang dimiliki oleh user.
6. Melakukan aksi untuk hasil pencarian.
7. Mencari file dengan hak akses tertentu
8. Dan banyak yang canggih lainnya..,
Udah ya penjelasan teorinya langsung ama prakteknya aja ya . Ini saya kasih beberapa contoh untuk menggunakan utilitas
find pada linux, anda bisa memodifikasinya sesuai dengan kesukaan anda sebdiri atau kegunaannya .
1. Mendaftar isi direktori
Karena ini permulaan maka kita mulai dengan yang dasar aja dulu okeh. Dengan find kita bisa melihat daftar isi
dari sebuah direktori, kenapa ngak pake ls aja kan lebih simple mungkin anda bertanya-tanya. Bila menggunakan
ls memang lebih simple dan bisa di format seperti yang kita inginkan tetapi bila menggunakan find kita bisa
melihat isi direktori itu secara lengakap sampai dalam-dalamnya lengkap dengan pathnya sekalian ngak percaya
coba aja ketik
[root@www ~]# find
dan temukan bedanya.
1. Mencari file berdasarkan nama
Mungkin ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan yaitu mencari file berdasarkan namanya. Pada
pencarian ini kita bisa menggunakan character wildcard seperti *. Misalnya kita ingin mencari file yang
mengandung angka 1 di dalam filenya:
[root@www ~]# find -name “*1*”
./.opera/toolbar/standard_toolbar (1).ini
./Boot Skins/Y-Boot/3211.jpg
./Boot Skins/XP-Tan Professional/2411.jpg
./Boot Skins/XP Temptress Edition/-tempt~1.boo
./Boot Skins/XP Temptress Edition/2412.jpg
Mudah bukan dan ini adalah contoh dimana kita mencari file dengan dua karakter dimana karakter pertama bebas
dan karakter kudanya 1 maka perintahnya akan seperti ini :
[root@www akmal]# find -name “?1”
./.beagle/TextCache/01
./.beagle/TextCache/11
./.beagle/TextCache/21
Nah simple bukan , ini merupakan pencarian yang sering digunakan oleh saya dan mungkin anda juga akan sering
menggunakannya. Sekarang bagaimana kalau kita ingin mencari file di suatu folder tertentu, contoh kita akan
mencari file pada folder /usr/local/ ayng nama filenya diawali dengan ‘ti’ maka perintahnya seperti ini :
[root@www akmal]# find /usr/local/ -name “ti*”
/usr/local/Zend/ZendStudio-5.5.0/docs/PHPmanual/timezones.others.html
/usr/local/Zend/ZendStudio-5.5.0/docs/PHPmanual/timezones.america.html
/usr/local/Zend/ZendStudio-5.5.0/docs/PHPmanual/timezones.pacific.html
/usr/local/Zend/ZendStudio-5.5.0/docs/PHPmanual/timezones.arctic.html
Oke udah mengerti kan kalau kita ingin mencari file pada direktori tertentu maka argumen pertama yaitu direktori
yang akan kita cari maka pencarian akan dilakuakan pada direktori tersebut sampai sub dirktori dibawahnya.
1. Mencari berdasarkan tipe file tertentu
Program find juga bisa digunakan untuk mencari file berdasarkan tipe tertentu contohnya kita akan mencari
direktori-direktori dibawah /usr/local/ maka perintahnya seperti berikut :
[root@www akmal]# find /usr/local/ -type d
/usr/local/
/usr/local/ExecuteQuery
/usr/local/ExecuteQuery/docs
/usr/local/ExecuteQuery/lib
/usr/local/man
/usr/local/man/man8
Dan bila kita ingin tahu berapa jumlah direktori pada /usr/local/ kita tinggal piping perintah tadi ke program wc.
[root@www akmal]# find /usr/local/ -type d | wc -l
450
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya di Linux kita mengenal 7 macam tipe file, jadi yang dimaksudkan tipe
file disini bukan ekstensinya tetapi tipe filenya dan kita sudah mengenal satu perintah untuk mencari file bertipe
direktori, pada contoh berikut ini kita akan mencari file bertipe block special di direktori /dev/ tetapi yang
memiliki nama file diawali dengan hda :
[root@www akmal]# find /dev/ -type b -name “hda*”
/dev/hda6
/dev/hda5
/dev/hda2
/dev/hda1
Pada contoh diatas kita mengkombinasikan argumen type dan name dan berarti anda sudah mengerti cara
menggunakan find dengan dua argumen. Untuk notasi tipe-tipe file yang dikenal oleh linux akan dijelaskan seperti
berikut:
1.
1. b untuk block special
2. c untuk character special
3. d untuk direktori
4. p untuk fifo
5. f untuk regular file
6. l untuk symbolik link
7. s untuk socket
2. Mencari berdasarkan ukuran tertentu
Pencarian ini juga merupakan salah satu yang sering digunakan apalagi oleh seorang administrator untuk mencari
file yang kosong atau yang terlalu besar untuk sistem. Pada contoh berikut kita akan mencari file yang berukuran 0
byte :
[root@www akmal]# find -empty
./tmp/ksocket-akmal/artsd-samples
./tmp/orbit-akmal/bonobo-activation-register.lock
./tmp/Vektor.java~
./tmp/Vektor.javz~
./Pictures/web/loading/untitled folder
Keluaran dari perintah diatas adalah file yang berukuran 0 byte (kosong) atau direktori yang kosong ( yang tidak
ada file didalamnya ) jadi jangan kaget bila keluarannya terdapat banyak direktori. Contoh berikut adalah
pencarian pada folder /home yang ukuran filenya lebih dari 200 KB perintahnya adalah :
[root@www akmal]# find /home/ -size +200k
/home/home/.Trash-0/files/MMxpt.dll
/home/home/.Trash-0/files/Sd242.dll
/home/home/.Trash-0/files/Common Files/InstallShield/Engine/6/Intel 32/IKernel.exe
/home/home/.Trash-0/files/Common Files/InstallShield/IScript/iscript.dll
/home/home/.Trash-0/files/Common Files/Macromedia/2004/SourceControl/RDS.dll
Contoh berikut kita akan mencari file pada folder bin yang berukuran kurang dari 10 KB dan bertipe regular file
perintahnya adalah :
[root@www akmal]# find /bin/ -size -10k -type f
/bin/unicode_start
/bin/arch
/bin/igawk
/bin/unicode_stop
/bin/doexec
Nah kita udah bahas file yang kuran dari dan lebih dari sekarang gimana cari file yang ukurannya udah pasti kita
tentukan, gampang sekali perintahnya sebagai berikut :
[root@www akmal]# find /bin/ -size 10k -type f
/bin/tracepath
/bin/tracepath6
/bin/mktemp
Kita jangan menggunakan + atau – untuk mencari file dengan ukuran yang sudah pasti. Sekarang bagaimana kalau
mencari file yang ukurannya diantara atau dalam range tertentu, tenag jangan pusing dulu perintahnya sebagai
berikut :
[root@www akmal]# find /bin/ -size +10k -size -20k
/bin/link
/bin/false
/bin/pwd
/bin/kill
/bin/uname
Gamapang banget ngak sih, ya iya lah masa ya iya dong. Dari tadi kan kita mencari file dengan ukuran Kilobyte
gimana mencari file yang satuannya lain, nah ini beberapa contoh argumen yang dapat digunakan :
1.
1. b untuk blok 512 byte
2. c untuk byte
3. w untuk word
4. k untuk kilobyte (1024)
5. M untuk mega byte (1048576)
6. G untuk giga byte ( (1073741824)
Bersambung …. Ke Bagian dua….
Source : http://estehmanis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=24&Itemid=39
Posting kali ini saya akan memberikan beberapa perintah yang dapat digunakan untuk memeriksa partisi
pada sistem linux anda. Perintah akan memeriksa partisi pada setiap disk dan rincian lainnya seperti total
ukuran yang digunakan pasrtisi dan file sistem, dll. Perintah seperti fdisk, sfdisk dan cfdisk adalah alat
partisi umum yang tidak hanya dapat menampilkan informasi partisi, tetapi juga dapat digunakan untuk
memodifikasi. Berikut perintah-perintahnya:
1. FDISK
Fdisk adalah perintah yang paling sering digunakan untuk memeriksa partisi pada disk. Perintah fdisk
dapat menampilkan partisi dan rincian seperti jenis file sistem, namun itu tidak melaporkan ukuran setiap
partisi.
$ sudo fdisk -l
Setiap perangkat dilaporkan secara terpisah dengan rincian tentang size, seconds, id and individual
partitions.
2. SFDISK
Sfdisk adalah utilitas lain dengan tujuan yang sama untuk fdisk, tetapi dengan lebih banyak fitur. Hal ini
dapat menampilkan ukuran setiap partisi di MB.
/dev/sda3 0 - 0 0 0 Empty
/dev/sda4 0 - 0 0 0 Empty
/dev/sdb2 0 - 0 0 0 Empty
/dev/sdb3 0 - 0 0 0 Empty
/dev/sdb4 0 - 0 0 0 Empty
3. CFDISK
Cfdisk adalah editor partisi linux dengan antarmuka pengguna yang interaktif. Hal ini dapat digunakan
untuk daftar keluar partisi yang ada serta membuat atau memodifikasi mereka. Berikut adalah contoh
bagaimana menggunakan cfdisk untuk daftar partisi.
Cfdisk bekerja dengan satu partisi. Jadi jika Anda perlu untuk melihat rincian disk tertentu, maka
perlu nama device untuk cfdisk.
4. PARTED
Parted adalah satu lagi utilitas baris perintah untuk menampilkan daftar partisi dan mengubah mereka jika
diperlukan. Berikut adalah contoh yang berisi keluaran daftar rincian partisi.
$ sudo parted -l
5. DF
Df bukanlah utilitas partisi, tapi hanya menampilkan rincian tentang sistem file saja yang terpasang. Daftar
yang dihasilkan oleh df bahkan termasuk sistem file yang tidak terpartisi secara nyata. Berikut ini adalah
contoh sederhana
$ df -h
$ df -h | grep ^/dev
Untuk menampilkan partisi disk bersama dengan tipe partisi, menggunakan df seperti ini
Catatan: df hanya menunjukkan yang termount file sistem atau partisi dan tidak semua.
6. PYDF
Peningkatan versi df, yang ditulis dalam python. menampilkan semua partisi hard disk yang mudah dibaca.
$ pydf
7. LSBLK
Daftar dari semua blok penyimpanan, yang meliputi partisi disk dan drive optik. Rincian termasuk total
ukuran partisi/blok dan mount point. Tidak menampilkan used/free disk pada partisi.
$ lsblk
Jika tidak ada titik mount, maka itu berarti bahwa sistem berkas belum dipasang. Untuk cd/dvd ini berarti
bahwa tidak ada disk. Lsblk adalah menampilkan informasi lebih lanjut tentang masing-masing perangkat
seperti label dan model. Lihat halaman manual untuk informasi lebih lanjut.
8. BLKID
Mencetak perangkat blok (partisi dan media penyimpanan) atribut seperti jenis uuid dan sistem file. Tidak
melaporkan ruang di partisi.
$ sudo blkid
9. HWINFO
Hwinfo adalah alat informasi hardware, tujuan umum dapat digunakan untuk mencetak disk dan partisi
daftar output namun tidak mencetak rincian tentang setiap partisi seperti perintah di atas.
disk:
/dev/sda ST3500418AS
/dev/sdb Sony Storage Media
partition:
/dev/sda1 Partition
/dev/sda2 Partition
/dev/sda5 Partition
/dev/sda6 Partition
/dev/sda7 Partition
/dev/sda8 Partition
/dev/sdb1 Partition
cdrom:
Semoga bermanfaat.
1 Vote
Untuk para linuxer (newbie) yang baru memulai membiasakan mengoperasikan dan
menggunakan sistem operasi linux, mungkin ini membantu untuk instalasi program aplikasi
dengan file yang berekstensi seperti judul diatas. sering kali saat ingin menginstall something
di dalam linux kita. yang di dapat adalah file-file berekstensi aneh (bagi yang blom pernah
liat :D). yaah.. wajar sih, kan udah biasa pake OS tetangga yang instalasinya tinggal di klik-
klik next-next. hhehe… nah file tersebut akan tidak asing dan bersahabat bagi para linuxer.
Tapi, masalah yang mulai muncul adalah, bagaimana cara instalnya. Tentu aja gak tinggal
double klik aja cara nginstalnya. Harus lewat console, yaitu dengan terminal. oke langsung
aja kita bahas step demi stepnya. yuhuuu ::
Tap secara umum, sebagian besar instalasi paket tarbal (tar.gz atau tar.bz2) bisa melalui
langkah-langkah berikut (lewat terminal)
$ cd folder ekstrak
$./configure
pastikan saat ini tidak ada masalah. Jika ada paket-paket lain yg harus diinstal, instal terlebih
dulu paket-paket yg dibutuhkan.
$make
Lalu install (sebagai root)
$su
#make install
2. Untuk install .sh
Buka Terminal
Letakkan file .sh di folder Document
ketik : /Document $ sh namafile.sh
Tunggu proses instalasi file, selesai
3. Untuk instalasi .deb
Sebenarnya cara instal file .deb di Linux ada beberapa cara. Yang pertama dingan double
click/Open. Akan tetapi cara ini biasanya sering eror maka jika eror silahkan menggunakan
cara yang lain.
Buka Terminal
Letakkan file di folder Document
ketik : $ sudo dpkg -i namafile.deb
masukkan password root
tunggu loading/proses hingga selesai.
4. Untuk instalasi .bin
Buka terminal
Menuju ke lokasi dimana file .bin tersebut berada dengan perintah
cd nama folder
Rubah atribut file tersebut untuk bisa dieksekusi,
chmod +x file.bin
Misal:
chmod +x GoogleEarthLinux.bin
Eksekusi dengan perintah ./file.bin
Misal :
./GoogleEarthLinux.bin
Maka setelah menekan tombol “Enter” proses installasinya akan berjalan.
fined
undefined
==== Sharing Printer melalui Wireless / Internet ====
Disini kita menggunakan Samba Dan CUPS untuk melakukan sharing printer Debian7.
1. Yang pertama kita install dahulu CUPS. File tersebut perlu kita edit, agar aplikasi CUP dapat kita akses
menggunakan komputer lain melalui browser (Ip_server:631).
#. . .
# Only listen for connections from the local machine.
Listen localhost:631
Listen 10.10.104.2 #Tambakan script ini
Listen /var/run/cups/cups.sock
# Show shared printers on the local network.
Browsing On
BrowseOrder allow,deny
BrowseAllow all
# Default authentication type, when authentication is required...
DefaultAuthType Basic
# Restrict access to the server...
<Location />
Order allow,deny
Allow 10.10.*.* #Agar cups dapat diakases dari lokal
</Location>
# Restrict access to the admin pages...
<Location /admin>
Order allow,deny
Allow 10.10.*.* #Agar cups dapat diakases dari lokal
</Location>
# Restrict access to configuration files...
<Location /admin/conf>
AuthType Default
Require user @SYSTEM
Order allow,deny
Allow 10.10.*.* #Agar cups dapat diakases dari lokal
</Location>
#. . .
Setelah selesai mengkonfigurasi, jangan lupa untuk merestart CUPS tersebut.
===Authentication ====
[printers]
comment = All Printers
browseable = yes
path = /var/spool/samba
printable = yes
guest ok = no
read only = yes
create mask = 0700
[print$]
comment = Printer Drivers
path = /var/lib/samba/printers
browseable = yes
read only = yes
guest ok = yes
Di sistem operasi GNU/Linux ada dua command line yang dapat digunakan untuk melihat kapasitas
harddisk. Keduanya akan dijelaskan dalam artikel Tutorial Ngoprek kali ini.
Command line pertama adalah df. Perintah ini digunakan untuk melihat penggunaan kapasitas harddisk.
Cara paling mudah untuk mengeksekusinya yaitu tanpa argumen.
df
Eksekusi tanpa argumen seperti ini akan menampilkan semua partisi dikaitkan (mounted) di sistem lengkap
dengan informasi ruang yang digunakan, ruang yang tersedia, dan persentasenya.
Sebagian orang mungkin bingung melihat angka-angka yang ditampilkan perintah df tersebut. Untuk
menampilkan ruang harddisk dalam satuan yang lebih dapat dimengerti manusia, tambahkan argumen
berikut.
df -h
Keluarannya tampak lebih mudah dibaca.
Pelajari argumen-argumen lain yang dapat digunakan dengan membaca manual perintah df.
man df
Command line ke-2 adalah du. Perintah ini digunakan untuk melihat penggunaan ruang harddisk per file
secara rekursif. Kita dapat menjalankan perintah ini tanpa argumen.
du
Eksekusi perintah di atas akan menampilkan ukuran setiap file di dalam direktori aktif saat ini secara
rekursif.
Untuk menampilkan informasi ukuran dalam satuan yang lebih mudah dibaca, jalankan perintah berikut.
du -h
Dengan menggunakan argumen di atas, ukuran file akan ditampilkan menggunakan satuan Kilo, Mega,
atau Giga.
Kita juga dapat mencegah perilaku rekursif du untuk melihat ukuran file yang tepat berada satu tingkat di
bawah direktori saat ini saja.
du -h --max-depth=1
Keluaran perintah di atas akan lebih ringkas seperti tampak pada screenshot berikut.
Selain itu kita juga dapat menampilkan ukuran direktori saat ini dengan menggunakan argumen di bawah
ini.
du -sh
Keluarannya tentu saja akan semakin ringkas.
Dengan mengetahui ukuran file atau direktori beserta kapasitas harddisk yang masih tersedia dan harddisk
yang sudah dipakai, diharapkan nantinya anda akan lebih bisa mengontrol dan memanage harddisk anda,
kira-kira mana saja aplikasi yang tidak penting, mana saja file dan direktori yang tidak penting, sehingga
anda bisa menghapusnya untuk menghemat kapasitas harddisk yang tersedia.
Menghemat kapasitas harddisk ini sangat penting, terutama bagi anda yang mempunyai harddisk dengan
kapasitas yang tidak terlalu besar (dibawah 50GB). Harddisk dengan kapasitas tidak terlalu besar akan
lebih memerlukan perawatan ekstra, karena selain akan digunakan untuk menyimpan file, anda juga harus
menyediakan ruang khusus untuk sistem operasi yang anda gunakan.
Jika pada sistem operasi windows, anda bisa melakukan pengecekan harddisk dan ukuran file atau folder
dengan klik kanan dan properties, maka untuk sistem operasi linux, anda bisa mengetikan
command du dan df dengan berbagai macam variasi, sesuai dengan kebutuhan anda.
Command du digunakan untuk mengetahui ukuran file atau direktori, sedangkan command df digunakan
untuk mengetahui total kapasitas harddisk, kapasitas harddisk yang tersisa serta kapasitas harddisk yang
sudah digunakan.
Command du (disk usage) adalah merupakan perintah standar Linux / Unix yang digunakan untuk
memeriksa informasi dari penggunaan disk pada file maupun direktori Linux / Unix. Command du ini
memiliki banyak pilihan parameter yang dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut adalah macam-macam parameter command du :
o Untuk mengetahui ukuran file, direktori serta subdirektori tertentu :
du /var/www
Silahkan anda ganti /var/www dengan path direktori yang ingin anda cek.
o Tambahkan opsi -h (human readable) untuk menampilkan ukuran file, direktori dan subdirektori
dengan menggunakan B (Bytes), K (Kilobytes), M (Megabytes), G (Gigabytes), T (Terabytes) dan
seterusnya.
du -h /var/www
o Untuk mengetahui total ukuran direktori tertentu, silahkan tambahkan opsi -s seperti berikut :
du -sh /var/www
o Gunakan opsi -a untuk mengetahui ukuran seluruh file dan direktori yang ada :
du -a /var/www
o Jika ingin menampilkan informasi ukuran file atau direktori dalam kilobytes, maka gunakan opsi -k,
sedangkan jika ingin menampilkan ukuran file atau direktori dalam megabytes, maka gunakan opsi -
m. Anda bisa menambahkan opsi -h untuk membuat tampilannya mudah dipahami (human readable).
du -k /var/www
du -m /var/www
o Untuk mengetahui informasi jumlah total ukuran keseluruhan file dan subdirektori pada direktori yang
dicek, silahkan tambahkan opsi -c :
du -ch /var/www
o Apabila anda ingin mengetahui ukuran semua file dan sub direktori yang ada, kecuali file dengan
format tertentu misalnya format .html, maka anda harus menambahkan opsi -–exclude disertai dengan
format file yang tidak ingin anda ketahui (.html) seperti berikut ini :
Tidak jauh berbeda dengan du (disk usage), df (disk filesystem) juga memiliki variasi parameter command
yang sangat mirip. Jika anda sudah memahami apa saja dan digunakan untuk apa saja variasi parameter
command du, maka anda akan bisa memahami juga apa saja dan untuk apa saja variasi dari command df.
o Gunakan command df untuk mendapatkan informasi nama device, total ukuran disk, disk yang sudah
digunakan, disk yang masih tersedia, persentasi penggunaan disk dan lokasi penempatan disk.
df
o Tambahkan opsi -h untuk mempermudah anda dalam memahami tampilan informasi yang muncul di
layar console :
df -h
o Untuk opsi lainnya, silahkan anda lihat dengan mengetikan opsi –help :
df --help
Dengan
mengetikan opsi tersebut, anda akan mengetahui opsi apa saja yang bisa anda gunakan untuk
mengetahui kapasitas harddisk, seberapa banyak harddisk yang sudah dipakai dan seberapa banyak
harddisk yang masih tersisa dengan ragam opsi, seperti opsi -i untuk menampilkan informasi inode,
opsi -a untuk menyertakan informasi dummy file system dan lain sebagainya.
Demikianlah cara mengetahui kapasitas harddisk, ukuran harddisk yang digunakan dan harddisk yang
tersedia serta cara mengetahui ukuran atau size file dan direktori pada sistem operasi linux.
Bagi anda yang ingin mengetahui cara menghapus file atau direktori untuk menghemat penggunaan
harddisk Linux, silahkan baca artikel tentang mengenal perintah dasar linux.
Sebaiknya pada saat anda ingin menyewa sebuah VPS, silahkan anda pilih paket VPS dengan harddisk
berukuran minimal 20GB. 20GB merupakan ukuran yang sangat minimal, mengingat harddisk tersebut
bukan hanya akan dipergunakan untuk menyimpan file-file saja, tapi juga dibutuhkan ruang untuk sistem
operasi yang akan digunakan.
Saat melihat judul postingan ini “Memutar MP3 Menggunakan Terminal Linux”
mungkin anda berfikir di era yang serba GUI seperti sekarang ini kenapa harus
menggunakan terminal kalau hanya sekedar ingin memutar lagu kesayangan, toh
sekarang sudah bertebaran aplikasi pemutar musik berbasis GUI yang lebih mudah
digunakan. Tapi untuk sebagian orang (pengguna Linux) bekerja dengan baris
perintah (menggunakan Terminal) merupakan hal yang menyenangkan, karena
selain executable dan akses data yang lebih cepat, semua pengoperasian system
dapat dilakukan dengan lebih cepat ketimbang menggunakan aplikasi berbasis GUI.
Keinginan memutar musik melalui terminal ini terjadi ketika kemarin saya sedang
iseng melihat-lihatpackage dan beberapa aplikasi di Debian saya melalui Synaptic,
tak sengaja saya menemukan aplikasi bernama MOC (Music on Console). Setelah
saya lihat deskripsinya, ternyata itu adalah aplikasi pemutar musik via terminal. Saya
coba install dan ternyata work fine dan sangat ringan. Nah, bagi anda yang tertarik
untuk memutar musik melalui terminal menggunakan aplikasi ini, berikut step by
stepnya silahkan disimak.
Buka Terminal kemudian install aplikasinya dengan perintah :
Bagaimana? mudah bukan??? Dibawah ini saya sertakan beberapa fungsi yang
terdapat pada aplikasi moc.
A. Pengertian
Moc (Musik On Console) adalah pemutar musik ringan yang terdiri dari 2 bagian, server
(Moc) dan pemain / antarmuka (Mocp). Hal ini mirip dengan MPD , tapi tidak seperti MPD,
Moc dilengkapi dengan antarmuka. server-nya tidak mendukung akses remote.
VLC media player (umumnya dikenal sebagai VLC) adalah portabel , bebas dan open
source , cross-platform media player dan media streaming server yang ditulis oleh
VideoLAN proyek.
B. Latar belakang
latar belakang saya melakukan ini karena saya ingin tahu bagaimana cara memutar music
dan memutar video melalui terminal di linux
E. Waktu pelaksanaan
waktu dalam melaksanakan ini sekitar 10 menit
F. Tahap pelaksanaan
Memutar music
langkah pertama yaitu kita buka terminal kita dan masuk ke root,kemudian install
"Moc" dengan perintah seperti dibawah ini
setelah itu kita install paket yang dibutuhkan oleh MOC dengan perintah " apt-get
install moc-ffmpeg-plugin "
kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini,untuk melihat fungsi keyboard
untuk perintah music ini pencet tombol "H"
Memutar Video
kemudian ketikan perintah untuk memutar video tersebut dengan perintah seperti
dibawah ini
H. Referensi
https://wiki.archlinux.org/index.php/Moc
https://en.wikipedia.org/wiki/VLC_media_player
sudo su
Untuk lokasi/path saya menggunakan tanda titik (.) yang artinya lokasi
saat ini. Untuk syntax saya menggunakan -iname yang artinya mencari file
apapun tanpa memperhatikan besar kecilnya huruf (case insensitive). Dan
untuk nama file, karena saya tidak yakin pasti judulnya, maka saya
menggunakan wild card asterisk (*) yang dicantumkan di awal dan di akhir
kata hepatitis. Arti keseluruhan perintah di atas yakni “carilah file di lokasi
flash disk ini hingga ke sub-folder, ga peduli besar kecilnya huruf, yang
judulnya mengandung kata hepatitis.” Jika diketik menjadi seperti berikut:
Maka muncullah lokasi file yang diinginkan, kita bisa membuka filenya dari
terminal atau menuju ke direktori file tersebut. Proses mencari lokasi file
dengan command ini super cepat dan praktis. Dengan syntax yang lain
anda bisa mencari file yang baru saja diakses 5 menit yang lalu misalnya,
mencari file dengan jenis dan atribut tertentu, mencari file dengan hak
akses tertentu, mencari file dengan ukuran tertentu, mencari file yang
tersembunyi, mencari file yang dibuat atau diubah pada waktu tertentu,
dan banyak lagi…
find / -mtime 50
Sometimes, the keys to success lay on speed and simplicity. The sooner you
do great job, the sooner the great result come. And also, the simpler you
handle the task, the better the outcome.
Source:
http://www.tecmint.com/35-practical-examples-of-linux-find-command/
http://content.hccfl.edu/pollock/Unix/FindCmd.htm
http://linux.about.com/od/commands/a/blcmdl1_findx.htm
http://alvinalexander.com/unix/edu/examples/find.shtml
Cara Menampilkan File Tersembunyi
Command Linux
Category : Server dan security
Cara Menampilkan File Tersembunyi Command Linux – Linux memiliki format yang
berbeda dengan Windows selain case sensitive (huruf besar dan kecil diperhitungkan), linux
juga memiliki eksetensi file yang otomatis tersembunyi atau hidden meski sebenarnya file
tersebut tidak memiliki atribut hidden.
Salah satu ekstensinya adalah tanda dot atau titik (.). Ketika nama sebuah file diawali dengan
dot, maka secara otomatis tidak muncul ketika kita menjalankan perintah untuk melakukan
list seperti command berikut:
# ll
# ls -l
#ls -ld
# ls -ld .*
# ls -ld .?*
Dengan perintah tersebut maka secara otomatis semua file dan folder yang diawali dengan
dot (.) dan tanda tanya (?) akan dimunculkan.
Semoga bermanfaat.
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Cara Mencari File Menggunakan Terminal di Linux
Pada Linux, melakukan pencarian file secara default dengan menggunakan GUI
bukanlah cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk menemukan sebuah file.
Kamu bisa melakukan pencarian file pada sistem operasi GNU/Linux melalui
Terminal dengan menggunakan beberapa tool yang tersedia. Pencarian file melalui
Terminal Linux ini akan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan tool GUI
karena tidak akan memakan banyak sumber daya.
Ada beberapa tool yang bisa kamu gunakan untuk melakukan pencarian file di Linux
menggunakan Terminal, diantaranya adalah dengan menggunakan tool “locate” yang
mencari file berdasarkan database, serta menggunakan tool “Find”.
Berbeda dengan perintah “locate” yang agak sulit untuk digunakan oleh para
pengguna awam, perintah “find” dapat digunakan dengan mudah untuk melakukan
pencarian file.
Meski lebih mudah digunakan, perintah ini juga memiliki kinerja yang lebih lambat
dibandingkan dengan perntah “locate”. Ini dikarenakan perintah ini sebenarnya
mencari langsung file dan direktori pada disk penyimpanan kamu.
Find cocok digunakan untuk mencari file atau sebuah direktori namun kamu tidak bisa
mengingat namanya dengan sempurna.
Karena perintah ini bisa mencari file dengan kriteria spesifik tertentu seperti
dari user atau group user tertentu, file yang dimodifikasi atau diakses sebelumnya, file
dengan spesifik rentang ukuran tertentu, file tersembunyi, file executeable, file dengan
akses read only, dan file dengan hak akses tertentu lainnya.
Bagian terbaiknya adalah kamu juga bisa dengan bebas mengkombinasikan kriteria-
kriteria tersebut dalam satu perintah tunggal dengan menggunakan perintah “find” ini.
Pertama, sebagai dasar, kamu bisa mencari file dengan menggunakan Terminal di
Linux pada direktori atau area spesifik tertentu. Jika kamu sedang mencari sebuah file
dan mengatahui dimana mungkin file tersebut bisa berada, kamu bisa menggunakan
cara ini.
Baca Juga : Cara Mudah Crop dan Resize Gambar di Linux
Dengan cara ini, proses pencarian file akan menjadi lebih cepat karena tidak perlu
memindai keseluruhan direktori dengan ukuran yang besar. Tetapi kecepatan proses
pencarian ini juga bergantung pada ukuran direktori tersebut.
Buka terminal pada Linux kamu dan kemudian masuk dalam direktori dimana
mungkin file tersebut akan berada dengan menggunakan perintah “cd” seperti berikut:
cd /nama_direktori/
Jika kamu ingin mencari di dalam direktori home milik kamu, masuk ke direktori
home milik kamu dengan menggunakan perintah “cd ~” dan jika kamu mencari di
keseluruhan file sistem, gunakan perintah “cd /”.
Sebagai contoh, jika kamu ingin mencari sebuah file gambar di dalam direktori
“Downloads” kamu. Kamu hanya tahu bahwa file tersebut memiliki nama yang
dengan kata “sudoway”, tapi kamu tidak tahu secara tepatnya nama file tersebut.
Pertama masuk ke dalam direktori Downloads kamu dengan perintah “cd Downloads”
dan masukkan perintah berikut di Terminal untuk mencarinya:
Kemudian akan muncul semua file yang ada pada direktori tersebut yang memiliki
nama “sudoway”.
Tanda titik (.) pada perintah tersebut mengindikasikan agar perintah “find” hanya
mencari pada direktori dimana kamu sedang berada saat ini.
Jika kamu ingin mencarinya pada direktori Home, ganti tanda tersebut
dengan tilde (~) dan jika kamu ingin mencarinya pada keseluruhan direktori, ganti
tanda tersebut dengan menggunakan tanda garis miring (/), jangan lupa untuk
menggunakan “sudo” jika kamu mencari pada keseluruhan direktori.
Baca Juga : Install TIlix, Terminal Emulator Cantik yang Kaya Fitur
Untuk mencari sebuah file yang tidak kamu ketahui namanya secara jelas, kamu
bisamengganti parameter “-name” dengan parameter “-iname”, seperti berikut:
Dengan menggunakan parameter ini, kamu bisa melakukan pencarian file pencarian
tanpa perlu memperhatikan huruf yang sensitif. Jadi ini akan menjadi hal yang
bermanfaat ketika kamu tidak mengetahui dengan pasti tentang nama dari file yang
kamu cari.
Selanjutnya kamu bisa mencari sebuah file dengan ukuran yang spesifik, misalnya
kamu sedang mencari sebuah file gambar yang sama, satu-satunya hal yang kamu
ingat dari file tersebut adalah ukuran file tersebut kurang dari 10 MB. Kamu bisa
mencarinya dengan menggunakan perintah berikut:
Jika kamu mengatahui bahwa file itu lebih besar dari 4 MB, kamu bisa menggunakan
perintah “find . -size +4M”. Kamu juga bisa mengkombinasikan parameter ini
dengan parameter sebelumnya.
Misalnya kamu mengatahui bahwa file tersebut lebih kecil dari 10 MB dan lebih besar
dari 4 MB. Kamu bisa menggunakan perintah berikut untuk mencarinya:
Terakhir, kamu juga bisa melakukan pencarian file yang terakhir kali kamu akses,
kamu bisa menentukan sebuah rentang waktu untuk menemukan sebuah file yang
terakhir kali kamu akses pada rentang waktu tertentu.
Misalnya kamu kamu sedang mencari sebuah file dan satu-satunya hal yang kamu
ketahui adalah kamu terakhir kali mengaksesnya sekitar 3 menit yang lalu. Untuk
menemukannya, kamu bisa menggunakan perintah berikut:
find . -amin -3
Jika file yang kamu cari tersebut terakhir kali kamu akses sekitar setengah jam yang
lalu, kamu mencarinya dengan mengubah parameter menjadi “-amin -30” dan jika
kamu mengkasesnya dua jam yang lalu kamu bisa mengubah parameter tersebut
menjadi “ -amin -120” dan seterusnya.
Sedangkan Jika kamu mengaksesnya dua hari yang lalu, kamu bisa menggunakan
perintah berikut:
find . -time -2
Ini akan menunjukkan semua file yang kamu akses selama dua hari terakhir di lokasi
direktori yang kamu cari tersebut. Silahkan sesuaikan parameter “2” pada perintah
diatas dengan rentang waktu yang ingin kamu cari.
Penutup
Untuk proses pencarian yang lebih efisien dan maksimal, jika kamu sedang mencari
sebuah file dan mengatahui beberapa kriteria dari cara di atas, kamu bisa melakukan
kombinasi kriteria-kriteria tersebut untuk proses pencarian yang lebih efisien.
Silahkan gunakan cara ini jika menurut kamu cara ini lebih cepat dan efisien
dibandingkan dengan melakukan pencarian menggunakan pencarian default di GUI,
atau kamu tetap bisa melakukan pencarian dari GUI jika menurut kamu proses
pencarian dengan menggunakan GUI jauh lebih mudah.