Está en la página 1de 8

I.

PENDAHULUAN

Manajer keuangan di setiap perusahaan berkompeten dalam mendesain model keuangan


untuk menyesuaikan keputusan operasional dan strategis, seperti perencanaan laba atau
penggunaan optimal dari suatu sumber daya yang langka dan membangun suatu model dasar
keuangan, yaitu cost-volume-profit (CVP).
Model keuangan adalah penyajian kenyataan di dalam dunia bisnis. Model keuangan
memerlukan analisis yang mengembangkan satu set persamaan yang menghadirkan suatu operasi
perusahaan dan hubungan keuangannya. Jika model keuangan dikembangkan, maka akan dapat
digunakan untuk menyelidiki kombinasi variabel berbeda yang saling berhubungan satu sama
lainnya dan juga untuk melihat apa saja hasil yang diperkirakan dalam skenario berbeda.
Model keuangan menawarkan beberapa manfaat kepada para pemakai. Jika model keuangan
dikembangkan, maka para pemakai dapat berkonsentrasi atas analisa kepentingan departemen
sebagai ganti jumlah yang dibahas. Hal ini memberi pengertian yang mendalam pada para manajer
keuangan tentang kemungkinan hasil bisnis tanpa resiko mencobanya terlebih dahulu.
Satu model yang telah terbukti bermanfaat adalah model Cost-Volume-Profit (CVP). Model
ini memperlihatkan efek perubahan volume pada biaya perusahaan, pendapatan, dan laba. Model
dasar ini menggabungkan empat variabel penting: volume penjualan, biaya-biaya, pendapatan, dan
laba. Walaupun model ini disebut cost-volume-profit, model ini juga dapat digunakan oleh
perusahaan nirlaba juga. Perusahaan seperti itu melaksanakan analisa untuk meyakinkan bahwa
mereka hanya membelanjakan dana yang mereka punyai.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba menulis Paper yang berjudul: Cost-
Volume-Profit analysis.

Tujuan penulisan makalah


1. Tujuan penulisan Paper ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “
Controllership” yang dibimbing oleh Bapak Hasan Basri. Selaku dosen mata kuliah
tersebut.
2. Untuk mengetahui serta memahami pengertian dan pembahasan yang terkait dengan Cost-
Volume-Profit analysis.
II. Pengertian Analisis Cost Volume Profit

Menurut Hansen & Mowen (2000:429) ”Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit

analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan

keputusan”. Sedangkan menurut Garrison, dkk (2006:322) ”Analisis biaya-volume-laba adalah

satu dari beberapa alat yang berguna bagi manajer dalam memberikan perintah”.

Menurut Blocher/Chen/Cokins/Lin (2009:387) yaitu: “analisis cost-volume-

profit merupakan metode untuk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan keputusan

pemasaran mempengaruhi laba bersih, berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya

variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output”.

Menurut Bustami (2006:208), analisis cost-volume-profit dapat digunakan untuk hal-hal

sebagai berikut:

1) Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

2) Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan

tertentu.

3) Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami

kerugian.

4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.

5) Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan.

Alat ini membantu manajemen suatu perusahaan untuk memahami hubungan timbal balik

antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen

berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap,

dan bauran produk yang dijual.


Menurut Garrison, dkk (2006:350), ada beberapa asumsi yang mendasari analisis cost

volume profit yaitu:

1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume berubah.

2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi element variable dan tetap.

Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah konstan secara total dalam

rentang yang relevan.

3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah konstan.

4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang diproduksi

sama dengan jumlah unit terjual.

Analisis cost volume profit memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manajemen suatu

perusahaan. Manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk membuat kalkulasi perencanaan

laba dan anggaran penjualan dari suatu perusahaan menjadi akurat. Dengan menggunakan analisis

cost volume profit akan dapat diketahui berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak

mengalami kerugian maupun untung, untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus

dicapai untuk mencapai target laba tertentu, Analisis cost volume profit juga dapat digunakan

untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami

kerugian, serta dapat digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran

yang diproduksi untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan.

III. Konsep dan Masalah dalam Cost – Volume – Profit (CVP)

 Konsep dari Cost Volume Profit

a. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Carter dan Usry (2006:58) mendefinisikan ”biaya tetap sebagai biaya yang secara total tidak

berubah saat aktivitas bisnis meningkat dan menurun”. Dengan kata lain, biaya tetap per unit
semakin kecil seiring dengan bertambahnya aktivitas dalam rentang relevan. Biaya tetap akan

konstan dan jumlah totalnya akan berubah bila produksi berubah atau produksi bertambah dan

sebaliknya bila produksi turun maka biaya tetap per unitnya akan naik. Contoh biaya tetap adalah

biaya asuransi, biaya sewa, gaji manajer pabrik dan biaya tetap lainnya.

b. Biaya Variabel (Variable Cost)

Carter dan Usry (2006:59) mendefinisikan ”biaya variabel sebagai biaya yang secara total

meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara

proporsional terhadap penurunan aktivitas”. Biaya variabel per unit jumlahnya akan tetap pada

saat terjadi perubahan tingkat aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai

bentuk, seperti unit yang dihasilkan, unit yang dijual, jam mesin yang dioperasikan, dan lain

sebagainya. Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan

dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Contoh biaya variabel adalah biaya

bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

c. Biaya Semivariabel (Semi-Variable Cost)

Carter dan Usry (2006:60) mendefinisikan ”biaya semivariabel sebagai biaya yang

memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel”. Biaya

semivariabel merupakan biaya yang mengandung unsur biaya variabel dan juga unsur biaya tetap.

Biaya semivariabel terjadi karena hubungan jumlah biaya dengan basis aktivitas atau fungsi biaya

memiliki unsur yang tetap dan unsur yang variabel terhadap perubahan volume aktivitas. Sebagian

dari biaya semivariabel berubah seiring dengan volume aktivitas dan sebagian lagi berperilaku

tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air, telepon, dan

biaya pemeliharaan.
 Masalah dari Cost Volume Profit analysis

Break Event Point

Menurut Garrison, dkk (2006:325) ”Titik impas adalah tingkat penjualan dimana laba adalah

nol”. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di mana biaya dan pendapatan sama

besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi. Analisa terhadap titik impas ini digunakan

untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang

terjadi dalam periode tersebut dapat tertutupi.

Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation method) dan

metode margin kontribusi (contribution method).

1) Metode Persamaan

Metode persamaan menggunakan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan

format kontribusi. Format laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:

Laba = (Penjualan – Beban Variabel) - Beban Tetap

Persamaan tersebut dapat diubah menjadi:

Penjualan = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba

Sumber : (Garrison, Noreen, Brewer, 2006:334)


2) Metode Margin Kontribusi

Metode margin kontribusi pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan

yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual

memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap. Untuk

menentukan berapa unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi

dengan margin kontribusi per unit.

𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒋𝒖𝒂𝒍 =
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐫 𝐔𝐧𝐢𝐭

𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 =
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑪𝑴

Sumber : (Garrison, dkk, 2006:336)

 Target Pendapatan

Analisis CVP juga digunakan ketika perusahaan sedang mencoba untuk menentukan tingkat

penjualan yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan tertentu, juga disebut pendapatan

ditargetkan . Untuk menghitung tingkat penjualan yang dibutuhkan, pendapatan yang ditargetkan

ditambahkan ke biaya tetap, dan total dibagi dengan rasio margin kontribusi yang diperlukan untuk

menentukan dolar penjualan, atau total dibagi dengan marjin kontribusi per unit untuk menentukan

tingkat penjualan yang dibutuhkan dalam satuan .


IV. KESIMPULAN

Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) adalah suatu alat yang sangat

berguna bagi seorang manajer untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena dengan

alat ini sangat membantu manajemen suatu perusahaan dalam memahami hubungan timbal balik

antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen

berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap,

dan bauran produk yang dijual.

Jadi, dengan menggunakan analisis cost volume profit perusahaan akan dapat mengetahui

berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak mengalami kerugian maupun untung, dan

juga untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba

tertentu. Selain itu, analisis cost volume profit juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami kerugian, serta dapat

digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran yang diproduksi untuk

mencapai target laba yang telah ditetapkan.


ANALISIS VOLUME BIAYA LABA

MUH ADNAN (A21116320)


INDRA FERDIAWAN (A21116321)

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018

También podría gustarte