Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan
satu dari beberapa alat yang berguna bagi manajer dalam memberikan perintah”.
profit merupakan metode untuk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan keputusan
pemasaran mempengaruhi laba bersih, berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya
variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output”.
sebagai berikut:
1) Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
2) Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan
tertentu.
kerugian.
4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.
5) Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan.
Alat ini membantu manajemen suatu perusahaan untuk memahami hubungan timbal balik
antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen
berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap,
1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume berubah.
2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi element variable dan tetap.
Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah konstan secara total dalam
4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang diproduksi
Analisis cost volume profit memiliki manfaat yang sangat banyak bagi manajemen suatu
perusahaan. Manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk membuat kalkulasi perencanaan
laba dan anggaran penjualan dari suatu perusahaan menjadi akurat. Dengan menggunakan analisis
cost volume profit akan dapat diketahui berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak
mengalami kerugian maupun untung, untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus
dicapai untuk mencapai target laba tertentu, Analisis cost volume profit juga dapat digunakan
untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami
kerugian, serta dapat digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran
Carter dan Usry (2006:58) mendefinisikan ”biaya tetap sebagai biaya yang secara total tidak
berubah saat aktivitas bisnis meningkat dan menurun”. Dengan kata lain, biaya tetap per unit
semakin kecil seiring dengan bertambahnya aktivitas dalam rentang relevan. Biaya tetap akan
konstan dan jumlah totalnya akan berubah bila produksi berubah atau produksi bertambah dan
sebaliknya bila produksi turun maka biaya tetap per unitnya akan naik. Contoh biaya tetap adalah
biaya asuransi, biaya sewa, gaji manajer pabrik dan biaya tetap lainnya.
Carter dan Usry (2006:59) mendefinisikan ”biaya variabel sebagai biaya yang secara total
meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara
proporsional terhadap penurunan aktivitas”. Biaya variabel per unit jumlahnya akan tetap pada
saat terjadi perubahan tingkat aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai
bentuk, seperti unit yang dihasilkan, unit yang dijual, jam mesin yang dioperasikan, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan
dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan. Contoh biaya variabel adalah biaya
Carter dan Usry (2006:60) mendefinisikan ”biaya semivariabel sebagai biaya yang
memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel”. Biaya
semivariabel merupakan biaya yang mengandung unsur biaya variabel dan juga unsur biaya tetap.
Biaya semivariabel terjadi karena hubungan jumlah biaya dengan basis aktivitas atau fungsi biaya
memiliki unsur yang tetap dan unsur yang variabel terhadap perubahan volume aktivitas. Sebagian
dari biaya semivariabel berubah seiring dengan volume aktivitas dan sebagian lagi berperilaku
tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air, telepon, dan
biaya pemeliharaan.
Masalah dari Cost Volume Profit analysis
Menurut Garrison, dkk (2006:325) ”Titik impas adalah tingkat penjualan dimana laba adalah
nol”. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di mana biaya dan pendapatan sama
besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi. Analisa terhadap titik impas ini digunakan
untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang
Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation method) dan
1) Metode Persamaan
Metode persamaan menggunakan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan
format kontribusi. Format laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:
Metode margin kontribusi pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari metode persamaan
yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual
memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap. Untuk
menentukan berapa unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi
𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒓𝒋𝒖𝒂𝒍 =
𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐫 𝐔𝐧𝐢𝐭
𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒐𝒍𝒂𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 =
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑪𝑴
Target Pendapatan
Analisis CVP juga digunakan ketika perusahaan sedang mencoba untuk menentukan tingkat
penjualan yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan tertentu, juga disebut pendapatan
ditargetkan . Untuk menghitung tingkat penjualan yang dibutuhkan, pendapatan yang ditargetkan
ditambahkan ke biaya tetap, dan total dibagi dengan rasio margin kontribusi yang diperlukan untuk
menentukan dolar penjualan, atau total dibagi dengan marjin kontribusi per unit untuk menentukan
berguna bagi seorang manajer untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena dengan
alat ini sangat membantu manajemen suatu perusahaan dalam memahami hubungan timbal balik
antara biaya, volume dan laba organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen
berikut: harga jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap,
Jadi, dengan menggunakan analisis cost volume profit perusahaan akan dapat mengetahui
berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak mengalami kerugian maupun untung, dan
juga untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai target laba
tertentu. Selain itu, analisis cost volume profit juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum mengalami kerugian, serta dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan dari setiap jenis ukuran yang diproduksi untuk
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018