Está en la página 1de 2

A.1 Preparat yang digunakan adalah kalsitonin.

Karena kalsitonin befungsi menghambat pelepasan


kalsium dari tulang, mempertahankan kepadatan tulang serta menjaga keseimbangan kalsium
dalam darah

A.2 Dengan cara mengukur kadar kalsium di dalam darah. Karena ketika terjadi peningkatan hormon
kalsitonin maka akan terjadi penurunan kadar kalsium di dalam darah, namun sebaliknya
kalsitonin merangsang penyerapan kalsium dan fosfat oleh tulang

B.1 Pada kondisi fisiologis, empedu disekresikan diantara waktu makan dan disimpan dalam kandung
empedu yang nantinya akan disekresikan ke duodenum. Namun, pada atresia bilier, terjadi
gangguan pada proses tersebut. Dampaknya, terjadi gangguan metabolisme sehingga jam
biologis untuk rasa lapar juga dapat terpengaruh

B.2 Banyak hal yang dapat menimbulkan rasa lapar pada seseorang, salah satunya adalah efek
hormonal. Kemungkinan yang menjadi masalah pada penderita atresia bilier adalah efek
hormonal, salah satunya adalah hormon leptin yaitu hormon yang disekresikan oleh jaringan
adiposa yang berasal dari hasil metabolisme lemak. Pada atresia bilier dapat terjadi gangguan
metabolisme lemak terutama pada kondisi hepar yang sudah tidak baik. Selain itu, peningkatan
metabolisme juga menjadi salah satu faktor penyebab munculnya rasa lapar untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan metabolisme yang cepat

B.3 Uji kadar bilirubin total dan direk dapat dilakukan dengan menggunakan metode Jendrassik &
Grof. Pada hasil analisis pasca transplantasi hati, biasanya akan terjadi peningkatan kadar serum
bilirubin sesaat setelah operasi dan menurun secara bertahap pada minggu kedua setelah
transplantasi hingga mencapai nilai normal serum bilirubin

C.1 Proses hemodialisa dilakukan dengan cara mengalirkan darah ke luar tubuh dan disaring ke dalam
ginjal buatan (dialyzer) kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh.

C.2 Perbedaan warna urine biasanya dipengaruhi oleh kadar urobilin. Urin yang dikeluarkan pagi hari
biasanya berwarna lebih kuning atau lebih pekat, ini berarti zat warna urin atau urobilin pada urin
pagi lebih banyak. Sedangkan pada urin sore dan malam hari, urobilin lebih sedikit.

C.3 Urine dikatakan normal apabila terdapat unsur-unsur urea, ammonia, kreatinin & kreatin, asam
urat, asam amino, Cloride, Sulfat, Fosfat serta mineral lainnya meliputi Natrium, Kalium, Kalsium
dan Magnesium dalam kadar yang normal. Sebaliknya fungsi ginjal dikatakan abnormal jika
ditemukan unsur unsur protein (albumin), glukosa, senyawa keton, bilirubin darah dan porfirin.
Unsur-unsur tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan urinalisis. Tes lainnya yang dapat
dilakukan adalah tes darah yang meliputi uji serum kreatinin, glomerulan filtration rate (GFR) dan
nitrogen urea darah (NUD). Pemeriksaan lainnya juga dapat dilakukan pencitraan seperti USG
atau CT scan dan juga pemeriksaan lanjutan seperti biopsy ginjal.

D.1 Organ reproduksi yang terpengaruh dengan overiektomi adalah uterus sedangkan organ lain yang
juga tepengaruh adalah kulit, hati dan ginjal.

D.2 Ketika kedua ovarium diangkat, wanita yang tidak memiliki kanker dimulai dengan terapi
hormonal untuk mengurangi gejala menopause yang terjadi karena estrogen yang diproduksi
oleh ovarium sudah tidak ada lagi. Jika bahkan sebagian dari satu ovarium tetap ada, estrogen
akan menghasilkan estrogen yang cukup sehingga masih dapat menstruasi, kecuali rahimnya
diangkat melalui histerektomi.

D.3 Preparat yang dapat diberikan adalah preparat estrogen yang memiliki manfaat serupa dengan
hormon estrogen alami yang diproduksi oleh tubuh. Karena itu, penanganan gejala-gejala
menopause yang berlebihan atau mengganggu biasanya dilakukan melalui terapi penggantian
hormon. Biasanya untuk orang yang telah melakukan pengangkatan Rahim (histerektomi) hanya
diberikan preparat estrogen namun pada pasien yang masih memiliki rahi biasanya dinerikan
kombinasi estrogen dan progesteron

D.4 Metode standar yang biasa digunakan untuk pemeriksaan status reseptor hormon adalah
Imunohistokimia. Imunohistokimia adalah proses untuk menetapkan lokasi dan jenis protein
(antigen) tersebut di dalam sel-sel jaringan.

También podría gustarte