Está en la página 1de 3

Nasehat Seorang

Judul :
Sahabat
Tema : Sosial
Jumlah pemeran : 5 orang
Penokohan/karakter : Irma(fitrah ;Baik dan suka menasehati
Sandi(agung;Baik dan peduli sama teman
Yoga ;Kurang grigat dalam belajar
Baik
Nirmala ;
(ibuYoga)
Ilham ;Suka bermain berlebihan

Siang itu sepulangnya Irma dari sekolah dia kemudian mengajak Sandi untuk berkunjung
kerumah Yoga. Yoga tidak masuk sekolah, namun tidak ada surat izin sakit.

Dialog Drama
Fitrah : Sandi, kita main kerumah Yoga yuuk!

Agung : Emang kamu mau ngapai kerumahnya si Yoga?

Fitrah :Kan tadi dia tidak masuk sekolah, dan dia juga nggak ada ngasih surat izin sama bu
guru. Jadi, aku mau tahu dia tuh kenapa kok nggak masuk sekolah.

Agung :Oh gitu.. ya sudah, ayukk.

Fitrah dan Agung lantas bergegas kerumahnya Yoga untuk mencari tahu apakah temannya
tersebut sakit atau kenapa.

Assalamu'alaikum... (suara Irma),, Wa'alikum Salam (Yoga menjawab salam Irma). Yoga
kemudian menyuruh Irma dan Sandi untuk masuk rumah.

Yoga:
Eh.. kalian.. ada apa? kok tumben kamu kerumahku?

Irma:
Oya Ga, kenapa kamu tadi tidak masuk sekolah? kamu juga nggak buat surat izin, itu kan
bolos namanya?!

Sandi:
Sandi:
Kamu main ampe jam segitu?! Gila kamu, Ga. Harusnya kamu tu kan mikir kalau paginya
kamu harus masuk sekolah. Gimana kamu nggak molor kalau tidurnya aja jam 5.

Irma:
Yoga, kamu lain kali nggak boleh kayak anak kecil. Ingat, kamu harus fokus sama pelajaran.
Main sih boleh aja, tapi kamu kan harus tidur tepat waktu supaya nggak bangun kesiangan.

Tidak lama kemudian, Ilham (teman Yoga) datang. Assalamu'alaikum (suara Ilham tedengar
didepan pintu).
Yoga:
Eh, kamu Ham,, ada apa?

Ilham:
Eh.. aku mau ngajak kamu main nih. Kamu nggak lagi ada acara kan?

Yoga:
Nggak ada, emang mau kemana sih?

Belum sempat Ilham menjawab, Irma pun lantas menyaut dan menasehati si Ilham supaya
tidak suka mengajak Yoga main samapai larut.

Irma:
Ilham, kamu temannya Yoga, kan?

Ilham:
Ya iyalah, emang kenapa?

Irma:
Nah, kalau kamu tuh temannya Yoga yang baik, kamu mestinya punya rasa peduli sama dia.
Lain kali kalau main itu jangan sampai pagi. Kalau kalian mainnya sampai pagi, alhasil
keesokan harinya nggak masuk sekolah karena bangunya telat.

Ilham:
Bener juga sih kata kamu, tapi masalahnya kalau lagi main gitu kita nggak ingat waktu lagi,
udah kebawa suasana.

Sandi:
Kebawa suasana sih boleh, tapi kan harus ada batasannya. Ingat, belajar itu penting untuk
masa depan kamu kelak.

Ilham hanya bisa berdiam diri dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Benar juga apa
yang mereka bilang ini, gimana aku mau lulus dengan nilai bagus kalau belajar aja nggak
konsisten" (bisik Ilham dalam hati).

Ilham:
Ok deh, makasih atas saran kalian. Setelah ini aku akan mencoba lebih care lagi dengan
waktu belajarku.

Setelah hampir 15 menit ngobrol, kemudian mamanya Yoga datang (Nirmala). Nirmala
merasa senang, karena teman-teman anaknya pada datang kerumah Yoga yang biasanya sepi.

Nirmala:
Eh.. kok pada ngumpul semua disini? tumben anak-anak.. tante senang deh kalau lihat rumah
tante rame kayak gini.

Yoga:
Oh.. ini ma, Irma sama Sandi risau soalnya aku tadi nggak masuk kelas.
Irma/Sandi:
Iya tante, aku cuman mau mastiin kalau Yoga nggak kenapa-kenapa.

Nirmala:
Tadi pagi tante itu sudah bangunin dia, tapi dianya kelihatan capek banget. Ya tante jadinya
nggak tega. Tapi, lain kali kalau dia main lagi sampai pagi, tante akan kasih dia hukuman,
karena kalau dibiarin terus-terusan entar sekolahnya jadi nggak karuan.

Sandi:
Iya, bener itu tante.

Iya, Ga.. emang kamu kemana? aku pikir kamu lagi sakit, tapi ini aku lihat kamu juga baik-
baik aja.

Yoga:
Oh.. maaf, aku emang nggak sakit kok. Aku tu tadi bangunnya molor, masak aku mau pergi
sekolah orang bangunku aja sudah jam 9-an.

Irma:
Emang kamu abis darimana kok sampai molor?

Yoga:
Semalem aku abis main dari tumah temenku. Saking asyiknya sama mereka, aku lupa kalau
udah jam 4 pagi. Abis itu aku pulang, dan jam 5 aku langsung tidur.

También podría gustarte