Está en la página 1de 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai
masalah. Diantaranya adalah bagairnana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien
mungkin, sehingga dapat tercaya keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi
masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga
kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera
diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan akuntansi manajemen.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dalgan objek informasi
seperti produk departemen dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan informasi
akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif
yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang
sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan pemilihan
beberapa alternatif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungakan dengan
wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi
akuntansi pertanggungjawaban yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi
perilaku manusia dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi manajemen?
2. Apa peranan akuntansi manajemen?
3. Apa Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?
4. Bagaimana Teori Manajemen Klasik?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian akuntansi manajemen
2. Mengetahui peranan akuntansi manajemen
3. Mengetahui Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
4. Mengetahui Teori Manajemen Klasik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Manajemen

Akutansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan,


analisis, penyiapan dan komunikasi informasi finansial yang digunakanoleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta
untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber – sumber dan pertanggung jawaban
sumber – sumber tersebut.
Perkembangan yang pesat di bidang akuntansi manajemen pada dasawarsa
terakhir, mendorong para pakar dan teoritis akuntansi baik perorangan maupun dalam
wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen. Definisi
akuntansi manajemen dan profesi akuntansi manajemen ini masa yang akan datang.
Karena belum adanya kesepakatan yang umum diterima mengenai definisi manajemen,
maka penulis mencoba mengutip definisi akuntansi manajemen dari beberapa
teoritikus akuntansi baik perorangan maupun lembaga akuntansi.
1. Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen
diartikan sebagai berikut :
“Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi,
pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang
informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan
organisasi”.
Definisi akuntansi manajemen di atas menjelaskan bahwa informasi yang
disajikan akuntansi manajemen harus relevan, artinya informasi tersebut harus
sesuai dengan masalah yang dihadapi. Untuk menghasilkan informasi yang
relevan dan jelas harus melalui proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi,
analisa, penafsiran dan kemudian dilaporkan kepada manajer yang bersangkutan,
sehingga manajer tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh
Management Accounting Practices (MAP) Comite yang dibentuk oleh National
Association of Accountants (NAA) seperti yang dikutip RA Supriyono (1993,
hal.8) yang berbunyi sebagai berikut :
” Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan,
analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi,
serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan
pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen
seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, lembaga-lembaga
pengaturan, dan penguasa perpajakan”.
Definisi akuntansi manajemen di atas merupakan definisi akuntansi
manajemen yang seharusnya ada atau apa yang dicita-citakan (nonnatif) dan
tidak menjelaskan tentang akuntansi manajemen yang ada sekarang (positif).
Akuntansi manajemen menurut komite MAP tidak hanya menyediakan infonnasi
untuk pihak inter perusahaan tetapi juga untuk para ekstem. Informasi finansial
yang telah diidentifikasikan dan dianalisis oleh akuntan manajemen digunakan
oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dan sebagai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber-sumber yang ada dalam
perusahaan.
3. Hariadi (2002:3), bahwa akuntansi manajemen merupakan identifikasi,
pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan
kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar
manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan pengendalian dan
pengambilan keputusan.
4. Abdul Halim dan Bambang Supomo (2001:3), Akuntansi manajemen adalah
suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen
untuk pengambilan keputusan eknomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.
5. Mulyadi (2001:2) menyatakan bahwa, akuntansi manajemen adalah informasi
keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi
manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.
6. Hansen & Mowen
Akuntansi manajemen adalah serangkaian sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses tersebut dapat
berupa pengumpulan (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan
(storing), analisis (anlysis), pelaporan (reporting) dan pengelolaan (managing)
informasi. (1999 : Hansen/Mowen Jilid I)

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa akuntansi manajemen adalah


suatu kegiatan atau proses yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen yang
digunakan manajer untuk :
1. Perencanaan, yaitu pernyataan lengkap suatu kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian, yaitu aktivitas untuk mengarahkan kegiatan agar berjalan sesuai
dengan yang direncanakan.
3. Pengambilan keputusan, yaitu proses memilih diantara beberapa alternatif.
Akuntansi manajemen tidak hanya diperlukan oleh pihak manajemen intern
perusahaan saja tetapi juga ada pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
lainnya seperti pemegang saham, para kreditor, aparat pemerintah dan penguasa
perpajakan. Akuntansi manajemen memberikan informasi-informasi kepada setiap
manajerial dimana dalam hal ini akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi yang
dipandang untuk mengolah informasi keuangan memenuhi keperluan manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Hal ini tentu memberikan manfaat
seperti :

 Mengurangi kepastian

 Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik


 Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal

 Membantu manajemen dalam penilaian kinerja

 Membantu perencanaan manajemen

 Memotivasi manajemen

Informasi akuntansi manajemen meliputi data historis maupun estimasi yang


digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan operasi sehari-hari, perencanaan operasi di
masa datang, dan mengembangkan strategi bisnis secara menyeluruh. Akuntansi
manajemen mampu membantu manajer mengenali masalah-masalah, menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dan mengevaluasi kinerja. Dengan demikian, akuntansi
manajemen diharapkan mampu membantu perusahaan menghadapi perubahan lingkungan
operasi sehingga perusahaan dapat terus bertahan.

B. Peranan Akuntansi Manajemen


Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting
dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi
pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki
tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi
yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan
secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan
informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra
organisasi.
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama,
yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem akuntansi
tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah
masukan menjadi keluaran. Adapun sistem informasi akuntansi keuangan digunakan bagi
pihak eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen digunakan bagi pihak
internal.
Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para
pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen
tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem
informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas
seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan
informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun
yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya
fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki
tiga tujuan umum : (Hansen, 2009:4)
a. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya
yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan
informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk
mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan
produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.
b. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan
yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain
untuk menciptakan perbaikan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya
pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk
akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka
panjang bagi perusahaan.
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi manajemen, masukan (input) berupa
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Di dalam proses (process) terjadi
aktivitas pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan data
atau informasi. Setelah melalui proses, maka menghasilkan keluaran (output) berupa
laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan komunikasi
pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan
keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen tidak hanya digunakan pada
perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan
nirlaba.

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari
akuntansi manajemen, antara lain :
1. Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi
Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam
perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan :
a) Pencatat skor (score keeping)
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas
dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen
berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana
aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan
sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi
manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik
kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun.
Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada
manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi
pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai
pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi
persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).

b) Penarik perhatian manajemen (attention directing)


Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi
penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen,
agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya
penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika
akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
c) Penyedia informasi untuk pemecah masalah (problem solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status
perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan
sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang
dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya
dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka
lakukan.

2. Peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi


Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu
yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan
selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak
alternatif yang tersedia. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu berusaha
mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya
dalam memilih alternatif tindakan tersebut.
Disamping uraian mengenai garis besar pentingnya akuntansi manajemen
dalam suatu proses bisnis diatas, peran akuntan manajemen sebagai “pelaksana”
sistem akuntansi manajemen juga tidak kalah penting, serta merupakan peran
pendukung dalam suatu organisasi. Mereka membantu orang-orang yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi (Hansen, 2009:20).
Posisi yang bertanggungjawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut
sebagai posisi lini (line position) dan posisi yang sifatnya mendukung dan tidak
bertanggungjawab secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai
posisi staf (staff position).
Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan, dan
mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai
tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari
organisasi dan bertanggung jawab menyediakan informasi.
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu
manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi perusahaan
menjadi pertimbangan utama. Oleh karenanya, manajer dan akuntan manajemen
seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba yang akan mengakibatkan mereka
membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah
memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi
dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai
dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah
beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain :
 CMA (Certificate in Management Accounting ) adalah sertifikasi yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah
satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin
ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
 CPA (Certificate in Public Accounting ), utamanya ditujukkan bagi mereka
yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen
yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui .
 CIA (Certificate in Internal Auditing ) Adalah sertifikasi bagi auditor internal
dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

C. Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan


1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi


keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, seperti antara lain: pemegang saham,
kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah. Sementara itu, tujuan
masing-masing para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan
tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih
pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di
lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.

Lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya


menyajikan informasi keuangan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan
modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-
rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara
keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan,
maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan
(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini
sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan
sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.

Untuk kriteria informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip


akuntansi berterima umum (GAAP). Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari
perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai
laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen mempunyai tujuan fokus menyediakan informasi


keuangan bagi pihak internal perusahaan (manajemen), sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan. Lingkup
informasi, pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus
pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup
informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan,
seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas
lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini
nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam
membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi
pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan
datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari
biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya
masa datang (future cost).

Kriteria informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip


akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak
manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen
untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik
untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu
menyangkut masa yang akan datang. Maka, Akuntansi Manajemen tidak hanya
mengandalkan ilmu akuntansi saja, namun juga menggunakan disiplin ilmu antara
lain: manajemen, psikologi , perilaku organisasi dan peramalan.

Selain perbedaannya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen juga memiliki


kesamaan, yaitu:
 Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan
keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan
secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-
satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawabanyang
lebih terinci.

 Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dibangun dalam suatusistem


akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain
karenapenyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak
yangberwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk
diimplementasikankarena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga
ekstra.

D. THE CLASSICAL MANAGEMENT THEORIES (TEORI MANAJEMEN


KLASIK)

Pendahulu Teori Manajemen Klasik


Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri di Inggris
pada abad ke 19 (tahun 1800-an). Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu
pendekatan manajemen yang sistematis. Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang
mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi
industri itu adalah :
1. James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan
mesin uap. Mereka mengambil manajemen dan Soko Engineering Foundry di
Inggris, yang didirikan ayah mereka pada tahun 1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi per-
hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :
 Penelitian dan peramalan pasar,
 Perencanaan produksi,
 Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan,
 Standar produksi dan
 Standarisasi komponen-komponen produksi.

Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain adalah :
 Catatan-catatan statistik yang rinci dan
 Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan
keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen.
Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain
adalah :
 Pelatihan karyawan
 Program pengembangan eksekutif,
 Penelitian Kerja,
 Program Kesejahteraan dll

2) Robert Owen (1771-1858)


Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang
Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan
pentingnya unsur manusia dalam produksi.
Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5
atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang
amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa :
 Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat
tinggal karyawan
 Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan
pabrik menjadi menariki
 Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan took-toko untuk menjual
keperluan hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak)
 Menyediakan makanan bagi karyawan
 Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mem-perkerjakan anak
dibawah umur 10 tahun)
 Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhari
Karena jasanya ini beliau disebut sebagai “Bapak Manajemen Personalia
Modern”
Jika para manajer lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik, maka
Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurut Owen, itulah
investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja,
beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja secara terbuka dan bersaing.juga secara terbuka.

3) Charles Babbage (1792 – 1871)


Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator
serta Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah akan
terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.
Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja berdasarkan
spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan dibuat
rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan dimekanisasi dengan alat
kalkulator.
Pada tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang
disebut Difference Machine (Mesin penambah dan pengurang). Prinsip-prinsip
dasarnya digunakan pada mesin mesin hitung hampir seabad kemudian, kalkulator
yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah mesin analitis (Analysis Machine)
pada tahun 1833, yaitu sebuah komputer yang otomatis dan mempunyai segala
unsure dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan sebagai “Bapak
Komputer”.
Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya “On Economy of
Machinery and Manufactures” (1832), dia tertarik dan terkesan pada :
1. Prinsip efesiensi pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah,
untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga
kerja supaya mendapat kan hasil yang sebaik-baiknya.
2. Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja,
melainkan juga untuk aktivitas mental.
3. Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada
kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik.
4. Menganjurkan adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga para
pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut
menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
5. Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan bagian keuntungan dan ditambahkan
Apbonus untuk setiap saran yang mereka berikan untuk meningkatkan
produktivitas.
Sumbangan terbesar beliau adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik, dan
insentif, berdasarkan keyakinan akan spesialisasi dan alokasi imbalan sesuai
produktivitas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitik beratkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan
organisasi tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu
manajer mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil
biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.
Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen menyajikan informasi yang terutama
ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan
tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu
mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu
menjalankan fungsi manajer tersebut.

B. Saran
Pembuatan sebuah makalah haruslah sesuai dengan realita yang ada dan kami sadar
bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran dari semua pihak yang dapat mendukung pembuatan makalah ini
agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini kami tujukan sebagai salah satu pemenuhan tugas kuliah kami dan juga
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi baik
kepada pembaca dan kepada diri kami tentunya.

Daftar Pustaka

Hansen, Don R. dan Marryanne M. Mowen. 2009. Managerial Accounting ; Akuntansi


Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen ; Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba
Empat.
http://dinhamfeunnes.blogspot.co.id/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html
http://brainbodymind.blogspot.com/2014/09/modul-akutansi-manajemen-bab-1-peran.html
http://brainbodymind.blogspot.com/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-2-
konsep.html

También podría gustarte