Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
OLEH :
I MADE SANDIADNYANA,S.KEP
NIM : 08.322.0036
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Pasien
Nama pasien : WR
No Rekam medis : 01301983
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar/31-12-1944
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jalan Kesari 60 Denpasar
Tanggal masuk ke RS : 14 Agustus 2009
Diagnosa medis : Kesadaran Menurun ec Enchephalopati Metabolik
b. Penanggung jawab
Nama : MK
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 35 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jalan Kesari 60 Denpasar
2. KELUHAN UTAMA
Kesadaran menurun
3. GENOGRAM
4. RIWAYAT KESEHATAN
Pasien mengalamai kesadaran menurun sejak 6 jam sebelum MRS, pasien mengalami ini
setelah pasien minum obat diabetes “Matrix“ dan pasien dikatakan lebih banyak tidur.
7. RIWAYAT REKREASI
Pasien dikatakan tidak mempunyai waktu rekreasi yang khusus, pasien lebih banyak
mengisi waktu luangnya dengan menonton televisi dan membaca Koran. Pasien sering
berjalan-jalan disekitar rumah.
17. THERAPY
Cefotaxim 3 x 1 gram
Vit B1, B6, B12 1 x 1 ampul
Azythromicin 1 x 500 mg
Piracetam 4 x 3 gram
ANALISA DATA
Nama klien : WR
Usia : 65 Tahun
Ruang : Gandasturi
Tanggal : 14 Agustus 2009
2 Hipertermi berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Monitor suhu, nadi, warna kulit dan 1. Pemantauan tanda – tanda
dengan kerusakan keperawatan selama 1x24 jam suhu kulit @ 3 jam hipertermi akan membantu
termoregulasi sekunder diharapkan pasien menunjukan memberikan intervensi dini
terhadap proses infeksi tanda – tanda suhu tubuh dalam 2. Monitor penurunan tingkat 2. Hipertermi yang disertai dengan
batas normal dengan kriteria kesadaran tiap 3 jam penurunan kesadaran
evaluasi; menunjukkan adanya gangguan
Suhu tubuh 36 - 37º C pada system syaraf pusat
Nadi 60-80 x/mnt 3. Monitor intake dan output tiap 6 jam 3. Peningkatan suhu tubuh akan
Tidak ada perubahan warna kulit meningkatkan metabolisme dan
diaphoresis yang memungkinkan
peningkatan kehilangan cairan
1 2 3 4 5 6
4. Berikan kompres hangat pada lipat 4. Pemberian kompres hangat akan
paha dan aksila membantu menurunkan
metabolisme dan mencegah
terjadinya menggigil
5. Kolaborasi pemberian antipiretik 5. Membantu menurunkan suhu
tiap 8 jam atau sesuai kondisi pasien tubuh
6. Kolaborasi pemberian cefotaxim 1 6. Jika suhu tubuh tidak dapat
gram tiap 8 jam diturunkan dengan antipiretik dan
adanya tanda infeksi perlu
diberikan antibiotika
7. Kolaborasi pemberian ringer laktat 7. Peningkatan suhu tubuh akan
20 tts/mnt atau kolaborasi dengan meningkatkan metabolisme dan
medis sesuai dengan kondisi pasien diaphoresis yang memungkinkan
peningkatan kehilangan cairan
3 PK: Pneumonia Setelah diberikan asuhan 1. Pantau status pernapasan dan kaji 1. Infeksi saluran pernapasan akan
keperawatan selama 2x24 jam tanda dan gejala inflamasi mengganggu proses pertuaran
diharapkan masalah koaboratif gas, penurunan komplians dada
tidak terjadi dengan kriteria akan menggangu kualitas
evaluasi tidak adanya : pernapasan, pada lansia frekuensi
Batuk produktif nafas lebih dari 26 kali/menit
Demam menggigil tiba – tiba merupakan gejala pneumonia.
Penurunan bunyi nafas 2. Pertahankan theraphy oksigen sesuai 2. Theraphi oksigen mampu
Takikardia kebutuhan melalui simple face mask membantu mencegah dispneu dan
Dispnoe mengurangi risiko oedem paru.
sianosis 3. Lakukan chest phisiotheraphy tiap 6 3. Untuk menggerakkan secret yang
jam kental sehingga mencegah
terganggunya upaya ventilasi dan
pertukaran gas.
4. Lakukan perubahan posisi tiap 3 jam 4. Menggerakkan secret yang kental
sehingga mencegah terganggunya
ventilasi dan pertukaran gas.
1 2 3 4 5 6
4 Defisit perawatan diri Setelah diberikan asuhan 1. Mandikan pasien 2 kali perhari 1. Mandi merupakan tindakan untuk
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam membantu penyembuhan dan
Kerusakan persepsi dan diharapkan kebutuhan akan mengurangi bau dan pertumbuhan
kognitif perawatan diri pasien terpenuhi kuman di kulit. Hindari
dengan kriteria evaluasi : pemberian mandi hanya untuk
Badan pasien bersih, toileting memenuhi jadwal tapi
terpenuhi, makan terpenuhi, pertimbangkan kebutuhan pasien.
pakaian pasien terganti. 2. Ganti pakaian pasien tiap selesai 2. Pakaian yang lembab merupakan
mandi atau basah sumber ketidaknyamanan bagi
pasien dan merupakan tempat
pertumbuhan kuman.
3. Berikan makan jika diit peroral 3. Diit peroral dapat membantu
sudah diijinkan oleh medis. mencegah kerusakan mukosa
oral. Tapi akan sangat berbahaya
jika diberikan tanpa pemeriksaan
yang seksama.
4. Kaji bunyi usus pasien dan 4. Untuk dapat menentukakan
kebiasaan toileting pasien jadwal evaluasi toileting
5. Libatkan keluarga dalam setiap 5. Menjaga hubungan dengan
tindakan perawatan pasien keluarga dan meningkatkan
kemandirian keluarga
D. IMPLEMENTASI
Nama klien : WR Ruang : Gandasturi
Usia : 65 Tahun Tanggal : 14 Agustus 2009
E. EVALUASI