Está en la página 1de 5

BINTANG-BINTANG DAN CARA PENGAMATANNYA

RESUME MATERI

Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah IPBA

Dosen Pembimbing; Drs Yudi Dirgantara, M.Pd.


Rena Denya Agustina, S.Si., M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 10

Azmy Almas Dalila (1152070012)

Fitria Fatimatul Warda (1152070031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN


KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

TAHUN 2017/2018
A. Pembentukan Bintang

Bintang merupakan objek samawi yang terhasil daripada debu dan gas sejuk yang
dikenali sebagai nebula. (Beade 1963) Pembentukan bintang berlaku apabila zarah-zarah
kecil yang terdiri daripada debu-debu dan gas bergerak rapat dan berlanggar antara satu sama
lain. Hal ini berlaku disebabkan adanya graviti, malahan ketika ini suhu meningkat dan
terasnya menjadi panas. (Motz 1957) Kemudian, pematangan bintang bermula apabila adanya
graviti untuk membentuk protobintang. (Rees 2007) Pembentukan protobintang ini berlaku
hasil daripada proses pelakuran nukleus yang memerlukan suhu tinggi dan panas. (Eddington
1927)

Bintang terbentuk dari kontraksi gumpalan gas dan debu yang dingin dan padat (10 K =
−263°) Pengamatan-pengamatan terbaru dengan menggunakan Teleskop Antariksa Herschel
menunjukkan bahwa gumpalan-gumpalan ini terletak di dalam suatu struktur berwujud
filamen (lihat Gambar 1.1). Di dalam filamen-filamen ini terdapat gumpalan-gumpalan padat
dengan berbagai ukuran dan massa. Sepanjang untaian filamen ini terdapat inti-inti kecil yang
akan membentuk bintang-bintang bermassa rendah seperti Matahari kita. Inti-inti padat ini
menjadi tempat penyimpanan massa untuk pembentukan bintang dan sistem tata surya.
(Harsono t.thn.) Hampir semua bintang mempunyai komposisi yang sama yaitu didominasi
oleh 90 % hidrogen, diikuti 10% helium dan 0.1% unsur-unsur berat yang lain (Kaler 1997)

Gambar 1.1 — Citra gabungan berwarna pada lima panjang gelombang berbeda yang diambil oleh instrumen Photodetector
Array Camera and Spectrometer (PACS) dan Spectral and Photometric Imaging Receiver (SPIRE) pada Teleskop Antariksa
Herschel (Sumber: ESA dan konsorsium SPIRE dan PACS.)

B. Tata Nama Bintang

Badan otoritas penamaan bintang disebut International Astronomical Union secara


resmi mengakui 88 rasi bintang. Penamaan diambil dari nama awal Alpha sebagai bintang
paling terang, disusul bintang kedua paling terang dengan nama Beta dan Gamma dan
seterusnya. Sampai semua huruf Yunani digunakan, selanjutnya mengunakan angka.
Sejumlah bintang sudah diberi nama sejak jaman dahulu. Bintang Betelgeuse misalnya
disamakan dengan tangan (raksasa) dalam bahasa Arab. Menjadi bintang paling terang di
kelompok Orion. Selama bertahun tahun astronomi mulai mengunakan sistem nomor
unik. Mengunakan katalog Henry Draper sebagai pelopor dunia astronom, menyediakan
klasifikasi dari posisi 272.150 bintang. Sudah digunakan lebih dari 50 tahun lamannya
katalog tersebut. Tapi penamaan bintang tersebut hanya sebagian saja, setidaknya yang
terlihat secara visual dan teleskop. Sedangkan jumlah bintang di galaksi Bima Sakti yang
berjumlah miliaran bintang. (Obengplus.com 2017)

C. Evolusi Bintang
a. Evolusi Bintang Pra Deret Utama
Nebula

Mawan > MJeans

Kondensasi besar

Kondensasi kecil Fragmentasi

Kondensasi lebih kecil

Protobintang

Massa sangat kecil Teff cukup


0,1 𝑀⊙ , Teff <<
Massa dan komposisi
Katai coklat kimia homogen

ZAMS

Deret Utama

Gambar 1.2.
Diagram Evolusi Bintang Pra Deret Utama
b. Evolusi Bintang Tahap Lanjut
Deret Utama

0,5 𝑀⊙ Massa kecil Massa Sedang Massa > 10𝑀⊙


1 -3 𝑀⊙

Reaksi pp Reaksi Daur Karbon Reaksi Daur Karbon


Reaksi pp

Katai putih Raksasa merah Maharaksasa merah


Raksasa merah
yang terang

Katai gelap Helium flash Terbentuk inti besi


Carbon Flash
Planetari Nebula Bintang runtuh

Bintang hancur
Katai Putih Supernova

Supernova
Remant Massa akhirl Massa akhir l
< 1,44 𝑀⊙ > 1,44 𝑀⊙

Bintang Lubang
Gambar 1.3
Neutron Hitam
Diagram Evolusi Bintang Tahap Lanjut
(Suyanto 2012)

Daftar Pustaka
Beade, Walter. "Evolution of Stars and Galaxies. Gaposchkin, Cecilia Helena Payne (ed.)."
Cambridge: Harvard University Press, 1963: 12.

Eddington, A. S. "Stars and Atoms." London: Oxford University, 1927: 106.

Harsono. Ringkasan. n.d. www.ita.uni-heidelberg.de/~harsono/thesis/ringkasan.pdf (accessed


February Sunday , 2018).

Kaler, James B. Stars and their Spectra. United Kingdom: Cambridge University Press, 1997.

Motz, Lloyd. Astronomy A to Z. New York: Grosset & Dunlap, 1957.

Obengplus.com. Bintang dan galaksi pemberian nama dan perubahan di alam semesta. July 10,
2017. http://obengplus.com/articles/5349/1/Bintang-dan-galaksi-pemberian-nama-dan-
perubahan-di-alam-semesta.html (accessed February Sunday, 2018).

Rees, Martin. Universe. London: Dorling Kindersley, 2007.

Suyanto, Ahmad. "Evolusi Bintang." March 7, 2012.


https://ahmadsuyanto67.files.wordpress.com/2012/03/7-evolusi-bintang.docx (accessed
February Monday, 2018).

También podría gustarte