Está en la página 1de 43

BAB I

STRUKTUR BAJA

Baja adalah suatu jenis bahan bangunan yang berdasarkan pertimbangan ekonomi,
sifat, dan kekuatannya, cocok untuk pemikul beban. Oleh karena itu baja banyak dipakai
sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan bertingkat sebagai kolom dan
balok, sistem penyangga atap dengan bentangan panjang seperti gedung olahraga, hanggar,
menara antena, jembatan, penahan tanah, fondasi tiang pancang, bangunan pelabuhan,
struktur lepas pantai, dinding perkuatan pada reklamasi pantai, tangki-tangki minyak, pipa
penyaluran minyak, air, atau gas.
Struktur baja terbagi atas 3 kategori:
 Struktur rangka, dengan elemen-elemen tarik, tekan, dan lentur
 Struktur cangkang (elemen tarik dominan)
 Struktur tipe suspensi (elemen tarik dominan)

Gambar Struktur Rangka Batang pada Jembatan


Gambar Struktur Rangka Batang Kuda-Kuda

Gambar Struktur Cangkang (shell structure)

Gambar Struktur Cangkang di Australia (shell structure)


Gambar Suspension Bridge

SISTEM STRUKTUR RANGKA BATANG INDUSTRI

Bentang < 20 m -> tanpa haunch


Bentang > 20 m -> dengan haunch

Bentang 40 – 70 m
Bentang > 70 m  Rangka Batang Ruang

Panjang sampai (60-80 m)

Panjang melebihi (60-80 m)


BAB II
SIFAT-SIFAT BAJA

Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikan


perlawanan apabila diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis
adalah kekuatan bahan didalam memikul beban yang berasal dari luar. Sifat mekanis pada
baja meliputi:

 Regangan (e) : besar deformasi perpanjang awal (tanpa satuan)

 Tegangan (s) : gaya per satuan luas dalam satuan Mpa.

 Elongation : pertambahan panjang pada pengujian tarik (%).

 Kekuatan tarik (tensile strength) : besar tegangan (gaya) yang diperlukan unutk
mematahkan atau memutuskan benda uji.

 Kekuatan leleh (yield strength) : besar tegangan yang diperlukan untuk mencapai
regangan plastis 0.2%.

 Keliatan (ductility) : besar regangan maksimal yang dapat terjadi pada saat benda uji
patah atau putus dalam satuan persen (%).

 Kekerasan (hardness) : ketahanan bahan terhadap penetrasi dipermukaannya, yang


dinyatakan dalam Bilangan kekerasan Brinell (BHN), Vickers (DPH) dan atau kekerasan
Rockwell (R). BKB dihitung berdasarkan luas daerah lekukan yang ditimbulkan,
sedangkan R dihitung berdasarkan dalamnya lekukan.

 Keuletan (toughness) : daya tahan bahan terhadap lenturan dan puntiran – puntiran
berulang – ulang yang diukur dari besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan
suatu benda uji yang dinyatakan dalam satuan joule. Penilaian keuletan dilakukan dengan
tes Charpy atau Izod.

Kekuatan Baja.
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban, maka baja akan
cenderung mengalami deformasi/perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini akan menimbulkan
regangan/strain, yaitu sebesar terjadinya deformasi tiap satuan panjangnya. Akibat regangan
tersebut, didalam baja terjadi tegangan/stress sebesar, , dimana P = beban yang membebani
baja, A = luas penampang baja. Pada waktu baja diberi beban, maka terjadi regangan. Pada
waktu terjadi regangan awal, dimana baja belum sampai berubah bentuknya dan bila beban
yang menyababkan regangan tadi dilepas, maka baja akan kembali ke bentuk semula.
Regangan ini disebut dengan regangan elastis karena sifat bahan masih elastis. Perbandingan
antara tegangan dengan regangan dalam keadaan elastis disebut dengan “Modulus
Elastisitas/Modulus Young”. Ada 3 jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu :
- tegangan , dimana baja masih dalam keadaan elastis

- tegangan leleh, dimana baja mulai rusak/leleh

- tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapai kekuatan


maksimum.
Tegangan Leleh
Tegangan leleh sering disebut sebagai perilaku baja dimana pada saat ditarik dengan
tegangan tertentu, baja tersebut tidak dapat kembali ke panjang mula-mulanya pada saat
sebelum ditarik. Oleh karena itu sering dipakai asumsi bahwa tegangan leleh adalah tegangan
yang dapat menimbulkan regangan tetap sebesar 0,2%, sehingga tegangan leleh dapat
ditentukan dengan menarik garis lurus sejajar dengan kurva linier, melalui titik pada sumbu X
yang menunjukkan regangan sebesar 0,2% (Gambar 1.4)
Mutu baja dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kekuatan baja
tersebut, berikut adalah mutu baja yang terdapat di pasaran :

Tegangan putus Tegangan leleh Peregangan

Jenis Baja minimum, fu minimum, y f minimum

(MPa) (MPa) (%)

BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
 Sifat-sifat mekanis lainnya
Sifat-sifat mekanisme lainnya baja struktural untuk perencanaan adalah sebagai
berikut :
Modulus elastis : E = 200.000 Mpa
Modulus geser : G = 80.000 Mpa
Nisbah poisson :  = 0,3
Koefisien pemuaian :  = 12 . 10-6 / oC
BAB 3
PROFIL TUNGGAL
PROFIL GABUNGAN

Keterangan :
Profil siku 60x60x6 mm (2 buah)
Pelat 200x10 mm

Spesifikasi Profil siku :


 A = 6,91 cm2
 Ix/Iy = 22,8 cm4
 W = 5,29 cm3

Spesifikasi pelat :
 A = 20 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*1*203
= 666,67 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*202
= 400/6
= 66,67 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((6,91*183,1)+(6,91*
(6,91*183,1)+(6,91*183,1)+(20*100)) / (6,91+6,91+20)
= (1265,221 + 1265,221 + 2000) / (33,82)
= 4530,442/33,82
= 134
 X = ((6,91*43,1)+(6,91*
)+(6,91*86,9)+(20*65)) / (6,91+6,91+20)
= (297,821 + 600,479 + 1300) / (33,82)
= 2198,3 / 33,82
= 65

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((5,29*2)+66,67)
9*2)+66,67)
= 1600*77,25
= 123600 kgcm  1,24 tm
Keterangan :
Profil siku 60x60x6 mm (4 buah)
Pelat 200x10 mm

Spesifikasi Profil siku :


 A = 6,91 cm2
 Ix/Iy = 22,8 cm4
 W = 5,29 cm3

Spesifikasi pelat :
 A = 20 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*1*203
= 666,67 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*202
= 400/6
= 66,67 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((6,91*183,1)+(6,91*
(6,91*183,1)+(6,91*183,1)+(6,91*16,9)+(6,91*16,9)+(20*100
100))/
(6,91+6,91+20
(6,91+6,91+20+6,91+6,91)
= (1265,221 + 1265,221 + 2000 + 116,779 + 116,779)) / (47,64)
(
= 4764/47,64
= 100
 X = ((6,91*43,1)+(6,91*
)+(6,91*86,9)+(6,91*43,1)+(6,91*86,9)+(20*65))//
(6,91+6,91+20+6,91+6,91)
,91+6,91+20+6,91+6,91)
= (297,821 + 600,479 + 1300 + 297,821 + 600,479 +) / (47,64)
= 3096,6 / 47,64
= 65

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((5,29*4)+66,67)
)+66,67)
= 1600*87,83
= 140528kgcm  1,4 tm
Keterangan :
Profil siku 60x60x6 mm (4 buah)
Pelat badan 200x10 mm
Pelat sayap 130x7 mm (2 buah)

Spesifikasi Profil siku :


 A = 6,91 cm2
 Ix/Iy = 22,8 cm4
 W = 5,29 cm3

Spesifikasi pelat badan:


 A = 20 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*1*203
= 666,67 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*202
= 400/6
= 66,67 cm3

Spesifikasi pelat sayap:


 A = 9,1 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*13*0,73
= 0,3716 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*13*0,72
= 1,061 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((6,91*190,1)+(6,91*
,1)+(6,91*190,1)+(6,91*23,9)+(6,91*23,9)+(20*107
107)
(9,1*3,5
9,1*3,5)+ (9,1*210,5))/ (6,91+6,91+20+6,91+6,91+9,1+9,1
+9,1+9,1)
= (1313,59+1313,59
1313,59+1313,59+2140+165,15+165,15+31,85+1915,55)/
31,85+1915,55)/(65,84)
= 7044,88
7044,88/65,84
= 107
 X = ((6,91*43,1)+(6,91*
)+(6,91*86,9)+(6,91*43,1)+(6,91*86,9)+(20*65)+(9,1*65)+
+(9,1*65)+
(9,1+65)/
(9,1+65)/(6,91+6,91+20+6,91+6,9+9,1+9,11)
= (297,821+600,479+
(297,821+600,479+1300+297,821+600,479+591,5+591,5
591,5+591,5) / (65,84)
= 4279,6 / 65,84
= 65

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((5,29*4)+66,67
9*4)+66,67+(1,061*2))
= 1600*89,952
= 143923,2 kgcm  1,44 tm
Keterangan :
Profil IWF 200x100
Pelat sayap 100x5 mm

Spesifikasi Profil IWF :


 A = 27,16 cm2
 Ix/Iy = 1840 cm4
 W = 184 cm3

Spesifikasi pelat :
 A = 5 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*10*0,53
= 0,1041 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*10*0,52
= 0,416 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((27,16*105)+(5*2,5)+(5*207,5)) / (27,16+5+5)
= (2851,8 + 12,5 + 1037,5) / (37,16)
= 3901,8/37,16
37,16
= 105
 X = ((27,16*50)+(5**50)+(5*50)) / (27,16+5+5)
= 1858/37,16
= 50

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((184)+(0,416*2)
(0,416*2))
= 1600*184,832
= 295731,2 kgcm  2,96
,96 tm
Keterangan :
Profil IWF 200x100 (2buah)
Pelat badan 200x10 mm
Profil siku 60x60x6 (4 buah)

Spesifikasi Profil IWF :


 A = 27,16 cm2
 Ix = 1840 cm4
 Wy = 26,8 cm3

Spesifikasi Profil siku :


 A = 6,91 cm2
 Ix/Iy = 22,8 cm4
 Wx = 5,29 cm3

Spesifikasi pelat :
 A = 20 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*1*203
= 666,67 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*202
= 400/6
= 66,67 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((6,91*183,1)+(6,91*183,1)+(6,91*16,9)+(6,91*16,9)+(20*100)+
(27,16*-2,25)+(27,16*202,25)) / (6,91+6,91+20+6,91+6,91+27,16+
27,16))
= (1265,221+1265,221+2000 +116,779+ 116,779-61,1+5493,1)/ (101,96)
= 10196/101,96
= 100
 X = ((6,91*43,1)+(6,91*86,9)+(6,91*43,1)+(6,91*86,9)+(20*65)+
27,16*65)+(27,16*65))/ (6,91+6,91+20+6,91+6,91+27,16+
27,16))
= (297,821+600,479+1300+297,821+600,479+3530,8) / (101,96)
= 6627,4 / 101,96
= 65
ijin = 1600 kg/cm2, maka :
Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((5,29*4)+66,67+(
*4)+66,67+(26,8*2))
= 1600*141,43
= 226288 kgcm  2,26 tm

Keterangan :
Profil UNP 180x90x7x10,5 (2buah)
Pelat badan 300x10 mm
Profil siku 60x60x6 (2 buah)

Spesifikasi Profil UNP :


 A = 27,2 cm2
 Ix = 1380 cm4
 Wx = 150 cm3

Spesifikasi Profil siku :


 A = 6,91 cm2
 Ix/Iy = 22,8 cm4
 Wx = 5,29 cm3

Spesifikasi pelat :
 A = 30 cm2
 Ix = 1/12*b*h3
= 1/12*1*303
= 2250 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*302
= 150 cm3

Titik berat profil gabungan :


 Y = ((6,91*16,9)+(6,91*
)+(6,91*16,9)+(30*150)+(27,2*255)+(27,2*255))
/ (6,91+6,91+30
(6,91+6,91+30+27,2+27,2)
= (116,78++116,78+4500 +6936+ 6936) / 98,22
= 18605,56
18605,56/98,22
= 189,43
 X = ((6,91*43,1)+(6,91*
)+(6,91*86,9)+(30*65)+(27,2*38,5)+(27,2*91,5))/
))/
(6,91+6,91+30
(6,91+6,91+30+27,2+27,2)
= (297,821+600,479+
(297,821+600,479+1950+1047,2+2488,8)/ 98,22
= 6384,3 / 98,22
= 65

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*((5,29*2)+150+(
+(150*2))
= 1600*460,58
= 736928 kgcm  7,37 tm
Soal

Rav = 1/2Q + ½ P
= 3,5 + 2,5
= 6 ton
Mmax = 6 x 3,5 – 3,5 x 1,75
= 21 – 6,125
= 14,875 tm

Pemilihan profil tunggal

 PROFIL UNP (380X100X13X20)

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*924
= 1478400 kgcm  14,78 tm < 14,87 tm (dipilih karena profil yang terbesar)

 PROFIL IWF (396X199)

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin
M = 1600*1010
= 1616000 kgcm  16,16 tm > 14,875 tm

 PROFIL Double Siku (2L 250x250x35x12)

ijin = 1600 kg/cm2, maka :


Apabila  sama dengan ijin

M = 1600*1038,18
= 1661088 kgcm  16,61 tm > 14,875 tm

Pemilihan profil gabungan

Dari semua profil gabungan yang saya desain, tidaka ada yang memenuhi syarat.

Tetapi apabila menggunakan profil gabungan seperti di atas maka ukuran profilnya harus
diganti menjadi :

Spesifikasi Profil UNP (200x90x8x13,5


(200x90x8x13,5) :
 A = 28,65 cm2
 Ix = 2490 cm4
 Wx = 249 cm3

Spesifikasi Profil siku (130x130


130x130x12) :
 A = 29,76 cm2
 Ix/Iy = 467 cm4
 Wx = 48,89 cm3
Spesifikasi pelat 450x10:
 A = 60 cm2
 Ix = 1/12*1*453
= 1/12*1*453
= 7593,75 cm4
 Wx = 1/6*b*h2
= 1/6*1*452
= 337,5 cm3

W total = (249*2) + (49,89*2) + 337,5


= ( 498 + 99,78 + 337,5 )
= 935,28 cm3

M = 935,28 * 1600
= 14,96448 tm > 14,875 tm
BAB 5

KUAT TARIK BAJA PROFIL

Baja double siku (equal angle)


Baja IWF (Wide Flange)

Mencari Ukuran Profil Sesuai Besar Gaya

Tugas Baja
Sambungan Baut Sekuat Profil
TUGAS BAJA
Sambungan Baut Sekuat Momen
SOAL 1

Jawab

Dengan, y1 = 20 cm ; dan y2 = 10 cm
Soal 2
Karena momen yang bekerja berada dibagian bawah, jadi F terbesar berada di baut bagian
bawah.

y2 = 8 cm ; dan y1 = 16 cm

Karena Ngeser lebih kecil dari Ntumpu, maka yang digunakan adalah Ngeser dikali dengan
jumlah baut dalam 1 baris :

7052,8 x 4 = 28221,2 kg

Fbaut = F1 = 28221,2 kg

También podría gustarte