Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Deprivasi Fisik
Malnutrisi di masa bayi dapat mengahmbat pertumbuhan fisik, melemahkan day tahan
terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan otak dan berakibat menurunkan tingkat
inteligensi. Saat dewasa akibat diet yang terlalu ketat dapat menurunkan daya tahan
seseorangdan meningkatkan kemungkinan terkena psikosis atau gangguan mental lainnya.
2. Proses Emosi yang berlebihan
Gelora emosi yang ekstrim yang berlangsung singkat dapat mengganggu kemampuan seseorang
dalam bereaksi secara tepat pada situasi darurat. Gejolak yang ekstrim demikian jika jika
berlangsung lama dapat berakibat negative terhadap penyesuaian diri orang itu secara
keseluruhan. Dan mengakibatkan munculnya penyakit tertantu yang sulit disembuhkan seperti
gangguan pernafasan, gatal-gatal, sebagai suatu penyakit yang disebut psikosomatik.
3. Patologi Otak
Merupakan ganguan organic yang langsung melumpuhkan funsi otak. Ganguan demikian dapat
bersifat sementara seperti suhu tubuh yang tinggi dan dapat pula permanen sperti infeksi sifilis.
b. Faktor Psikososial
Merupakan pengalaman yang mengahancurkan rasa aman, rasa mampu, dan harga diri sehingga
menimbulkan luka psikis yang sulit disembuhkan spenuhnyayang dapt menimbulkan masalah prilaku
pada masa dewasa.
2. Deprivasi Parental
Merupakan tiadanya kesempatan untuk memproleh rangsangan emosi dari orang tua, berupa
kehangatan, kontak fisik, rangsangan intletktual, emosional dan sosial. Penyebabnya : (1) dipisahkan dari
orang tua, (2) kurangnya perhatian dari pihak orang tua walaupun tinggal bersama orang tua .
Hubungan yang patogenik adalah hubungan yang tidak serasi antara orang tua dengan anak yang
menimbulkan gangguan tertentu pada anak. Menurut Coleman, Butcher dan Carson (1980) ada tujuh
jenis pola hubungan orang tua anak yang bersifat patogenik yaitu : penolakan dalam bentuk
menelantarkan secara fisik, tidak menghargai hak dan perasaan anak, Overprotektif dan serba
mengekang, menuntut secara tidak realistis, terlalu lunak pada anak, disiplin yang salah, komunikasi
yang tidak memadai, dan teladan buruk dari orang tua.
Bentuk gangguan prilaku yang disajikan disadasrkan pada penggolongan DSM III tahun 1980, sehingga
setiap bentuk gangguan prilaku mengakibatkan taraf disfungsi psikologis yang berlainan. Menninger,
Mayman dan Pruyser membedakan lima taraf disfungsi psikologis karena gangguan prilaku :
1. Berupa gejala kehilangan control atau disorganisasi yang sifatnya masih ringan. Prilaku
seseorang masih efektih dan merasa nyaman tetapi menunjukkan tanda-tanda nervous berupa
rasa terhambat, emosi yang meningkat dan butuh upanya sadar untuk mengendlikan diri
2. Berupa pemutusandari realitas dan rasa tidak nyaman pada tingkat yang masih ringan, dalam
bentuuk simtom-simtom sperti pingsan, kehilangan kesadaran atau control diri, fobia, konversi
histeris, impotensi, dan adiksi atau kecanduan.
3. Pada taraf ke 3ini ditandai dengan pelampiasan agresi dalam bentuk tindak kekerasan yang
dilakukan secara akut, secara episodic dan berulang-ulangn namun biasanya tidak dalam
intensitas tinggi.
4. Pada taraf ini keadaan disorganisasi atau kekacauan yang ekstrim berupa penyangkalan realitas
dan regresi yang lebih lasim dikenal sebagai psikosis. Sindrom-sindromnya meliputi
kemurungan, kegembiraan yang tak terkendali, manerisme atau cara prilaku tertentu berlebihan
, kebingungan, perasaan dikejar-kejar, kekacauan orientasi.
5. Taraf ke lima berupa disintegrasi kepribadian yang bersifat total, kemunduran fungsi secara total
dan putusan yang mengaruh upaya bunuh diri
Berikut adalah bentuk gangguan prilaku yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat: