Está en la página 1de 2

Kesulitan Penerapan Sistem Pertanian Ciptagelar di Indonesia

Kasepuhan Ciptagelar merupakan kelompok masyarakat adat yang tidak tertutup akan
kemajuan teknologi. Hal tersebut dapat dilihat dari masuknya aliran listrik ke Kampung
Ciptagelar serta terdapatnya stasiun TV lokal sendiri yang diberi nama Ciga TV. Masyarakat
Kampung Ciptagelar dapat menikmati listrik dengan memanfaatkan keberadaan sungai yang
berada di sekitar Kampung Ciptagelar yang dapat menggerakan turbin pembangkit listrik.
Selain itu, Kampung Ciptagelar pun memiliki pemancar radio dan masyarakat pun dapat
menggunakan telepon seluler setelah adanya izin pendirian pemancar salah satu provider
yang diberikan oleh pemimpin masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar. Meskipun tidak
tertutup terhadap perkembangan teknologi, namun terdapat hal yang tetap dipegang teguh
oleh masyarakat Ciptagelar yaitu sistem pertanian. Sistem pertanian yang diterapkan di
Kasepuhan Ciptagelar tetap dilakukan sesuai dengan adat dan tata cara bertani secara
tradisional sehingga tidak menggunakan alat-alat modern seperti traktor, gilingan padi,
maupun pupuk kimia. Keteguhan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar dalam mempertahankan
adat dan budayanya tak lepas dari adanya sosok pemimpin yang dapat dipercaya oleh seluruh
masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang memiliki peran dalam melaksanakkan tradisi-tradisi
tersebut. Pemimpin tersebut memiliki peran dalam menentukan waktu untuk melaksanakan
ritual-ritual adat seperti menentukan masa tanam padi serta pemimpin pun dipercaya dapat
berhubungan dengan leluhur dan mendapatkan petunjuk yang diberikan oleh leluhur.
Hal yang membuat sistem pertanian ini sulit untuk diterapkan di Indonesia yaitu
jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan adanya keberagaman yang ada di
masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa sistem pertanian di Kasepuhan Ciptagelar dapat
berlangsung secara serempak dengan adanya instruksi dari pemimpin Kasepuhan Ciptagelar
yang merupakan sosok yang dipercaya mendapatkan petunjuk dari leluhur dan seluruh proses
tani mulai dari persiapan tanam hingga pengolahan beras dilakukan sesuai dengan adat yang
telah diwariskan secara turun temurun sedangkan masyarakat Indonesia terdiri dari
kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki kepercayaan dan adatnya masing-masing.
Hal lainnya yang membuat sistem pertanian ini sulit diterapkan yaitu proses
penerimaan globalisasi yang berbeda-beda. Salah satu contoh yang merupakan hasil dari
adanya globalisasi adalah masuknya teknologi- teknologi dari luar ke dalam negeri.
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar ini dilingkupi oleh aturan dan tradisi adat istiadat leluhur.
Oleh karena itu, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar memiliki kesadaran untuk menyaring
teknologi-teknologi tersebut. Teknologi-teknologi yang sekiranya tidak sesuai dengan aturan-
aturan dan tradisi adat leluhur tidak akan digunakan sehingga dapat mengikuti kemajuan
teknologi namun adat istiadat leluhur tetap lestari. Fenomena yang terjadi di Indonesia saat
ini, modernisasi berjalan dengan sangat cepat namun sangat sedikit pihak yang sadar akan
pentingnya filter terhadap segala perubahan-perubahan yang terjadi.

También podría gustarte