Está en la página 1de 4

alat buah (Drosophila melanogaster) dan arthropoda yang lain mempunyai konstruksi modular, suatu

seri segmen yang teratur. Segmen tersebut menyusun tiga bagian tubuh yang teratur: kepala, toraks
(tubuh bagian tengah, tempat sayap dan kaki berawal), dan abdomen, perut bagian bawah, seperti
hewan simetris bilateral lain, Drosophila mempunyai poros anterior-posterior (kepala-ekor) dan poros
dorsal-ventral (punggung-perut) (Campbell dkk. 2002: 423--424).

Alasan menggunakan Drosophila melanogaster dalam percobaan adalah Drosophila melanogaster


merupakan insekta yang memiliki jumlah kromosom yang sedikit, yaitu 2n = 8. Drosophila melanogaster
memiliki siklus hidup yang pendek yaitu sekitar 10-12 hari, dengan menghasilkan telur yang banyak tiap
kali Drosophila melanogaster betina bertelur, sehingga mudah dirawat dan mempunyai banyak karakter
mutan. Drosophila melanogaster memiliki tiga pasang kromosom penting, yang mempunyai sistem
kromosom XX / XY untuk penetapan kromosom seks, mempunyai kromosom raksasa pada kelenjar ludah
dari larvanya, dan pada Drosophila melanogaster jantan tidak ditemukan crossing over atau pindah
silang saat meiosis terjadi (Jones & Rickards. 1991: 48).

Kromosom kelamin dibedakan atas kromosom X dan kromosom Y. Drosophila melanogaster betina
memiliki kromosom X sebanyak dua buah dengan bentuk batang lurus. Kromosom Y hanya dimiliki oleh
Drosophila melanogaster jantan dengan bentuk sedikit bengkok pada salah satu ujungnya dan lebih
pendek dari kromosom X. Drosophila melanogaster jantan memiliki satu buah kromosom X dan satu
buah kromosom Y. Oleh karena itu, formula kromosom untuk Drosophila melanogaster betina adalah
3AA + XX (dengan 3 pasang autosom + 1 pasang kromosom X), sedangkan untuk Drosophila
melanogaster jantan adalah 3AA + XY (3 pasang autosom + sebuah kromosom X + sebuah kromosom Y)
(Suryo. 1990: 164-165). Lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan mahupun betina dewasa yang telah
matang dapat dilihat perbedaannya walaupun dengan kasat mata. Perbedaan tersebut diantaranya
sebagai berikut.

1. Drosophila melanogaster betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan
Drosophila melanogaster jantan.

2. Bagian abdomen (perut) Drosophila melanogaster betina terdapat garis-garis hitam yang tebal pada
bagian dorsal hingga ujung abdomen. Bagian abdomen Drosophila melanogaster jantan juga terdapat
pola garis hitam yang tebal di sepanjang abdomen bagian dorsal, akan tetapi garis hiam di bagian ujung
abdomennya berfusi.

3. Bagian ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lancip, kecuali ketika sedang dipenuhi telur-
telur, sedangkan ujung abdomen Drosophila melanogaster jantan membulat dan tumpul.

4. Khusus Drosophila melanogaster jantan terdapat karakter khusus berupa sex comb yaitu kira-kira 10
bulu berwarna gelap yang terletak di tarsal pertama pada kaki depannya. Sex comb adalah ciri utama
Drosophila melanogaster jantan. Sex comb dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis kelamin lalat buah
pada dua jam pertama setelah lalat tersebut menetas, ketika bentuk dan pigmentasi lalat tersebut belum
berkembang sempurna (Jones & Rickards. 1991: 51).
Bristle adalah rambut-rambut halus yang terletak pada ujung posterior dari toraks bagian dorsal yang
berfungsi untuk sensor mekanik. Halter merupakan sepasang sayap yang tereduksi dan berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tubuh pada saat terbang (Jones & Rickards. 1991: 52).

Ciri-ciri Drosophila melanogaster ¬normal (wild type) adalah sebagai berikut:

1. Drosophila melanogaster tipe liar (wild type) memiliki mata bulat lonjong dengan warna merah cerah.
Warna pigmen mata pada Drosophila melanogaster berasal dari pigmen pteridin dan ommochrome (Klug
& Curmings. 1994: 97).

2. Lalat tipe liar memiliki warna tubuh cokelat keabu-abuan dengan panjang ukuran sayap normal
(Campbell dkk. 2002: 282).

3. Indikasi sayap normal adalah sayap yang panjangnya lebih panjang melebihi panjang tubuhnya
(Campbell dkk. 2002: 282).

Hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan terhadap Drosophila melanogaster adalah jenis kelamin,
keadaan mata, keadaan sayap, dan warna tubuh. Mutasi yang terjadi pada mata Drosophila
melanogaster diantaranya adalah:

1. White (w) merupakan mutan dengan warna mata putih karena tidak memiliki pigmen pteridin dan
ommochrome. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 1,5.

2. Vermilion (v) merupakan mutan dengan warna mata merah yang sangat terang (warna vermilion).
Mutasi teradi pada kromosom nomor 1, lokus 33.

3. Bar (B) merupakan mutan dengan bentuk mata yang sipit. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1,
lokus 57.

4. Carnation (car) merupakan mutan dengan warna mata seperti anyelir. Mutasi terjadi pada kromosom
nomor 1, lokus 62,5.

5. Purple (pr) merupakan mutan dengan mata warna ungu. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2,
lokus 54,5.

6. Brown (bw) merupakan mutan dengan mata warna cokelat. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2,
lokus 104.

7. Lobe (L) merupakan mutan dengan mata yang tereduksi, sehingga mata terlihat sangat kecil dan tidak
berbentuk bulat lonjong. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 72,0.

8. Cinnabar (cn) merupakan mutan dengan mata berwarna merah sedikit agak orange. Mutasi terjadi
pada kromosom nomor 2, lokus 57,5.

9. Star (S) merupakan mutan dengan mata kasar dan kecil. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus
1,3.
10. Sepia (se) merupakan mutan dengan mata warna cokelat tua agak kehitaman, hal tersebut karena
mutan kelebihan pigmen sepiapterin. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 26.

11. Scarlet (st) merupakan mutan dengan mata warna merah tua. Mutasi terjadi pada kromosom nomor
3, lokus 44.

12. Rough (ro) merupakan mutan dengan permukaan mata yang agak kasar dan faset abnormal. Mutasi
terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,1.

13. Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau merah delima (ruby).
Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 100,7.

14. Eyemissing (eym) merupakan mutan yang tidak mempunyai organ mata. Mutasi terjadi pada
kromosom nomor 4, lokus 2,0.

Mutasi yang terjadi pada sayap Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut:

1. Cut wings (ct) merupakan mutan dengan sayap yang terpotong. Mutasi terjadi pada kromosom nomoe
1, lokus 20.

2. Miniature (m) merupakan mutan dengan panjang sayapnya sama dengan panjang tubuhnya. Mutasi
terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 36,1.

3. Dumpy (dp) merupakan mutan dengan bentuk sayap yang terbelah sehingga panjang sayap tampak
hanya dua per tiga dari panjang sayap normal.

4. Vestigial (vg) merupakan mutan dengan sayap yang tereduksi yang berarti panjang sayap mutan jauh
lebih pendek dibanding panjang sayap Drosophila melanogaster normal, akibatnya Drosophila
melanogaster dengan bentuk sayap tersebut tidak dapat terbang. Mereka hanya mengandalkan bristle
sebagai alat sensor mekaniknya.

5. Curly (Cy) merupakan mutan dengan sayap melengkung ke atas, baik pada saat terbang mahupun
hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 50,0.

6. Taxi (tx) merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika terbang mahupun hinggap.
Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0.

Mutasi pada warna tubuh Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut:

1. Yellow (y) merupakan mutan dengan warna tubuh kuning. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1,
lokus 0,0.

2. Black (b) merupakan mutan dengan warna tubuh hitam pekat. Mutasi terjadi pada kromosom nomor
2, lokus 48,5.

3. Ebony (e) merupakan mutan dengan warna tubuh gelap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3,
lokus 70,7
(Russell. 1994: 113).

Untuk menandai Drosophila melanogaster alel tipe normal dari gen beberapa lokus sering digunakan
tanda +. Alel mutan diberi simbol dengan menggunakan huruf pertama atau dua huruf pertama dari kata
yang mendeskripsikan mutasi tersebut. Misalnya bw adalah simbol untuk alel mata cokelat, vg untuk alel
sayap vestigial, dan w untuk alel mata putih. Alel tipe liar yang cocok dapat diberikan tanda +, atau bisa
juga dibedakan dengan cara menuliskannya bw+, vg+, dan w+. Alel mutan resesif dituliskan dengan huruf
kecil (misalnya vg), sementara alel mutan dominan dituliskan dengan huruf kapital (misalnya B untuk alel
mata Bar, atau B+ untuk alel mata normal) (Jones & Rickards 1991: 53). Cara penulisan suatu individu
mutan Drosophila melanogaster adalah dengan mengurutkan mulai dari seks, keadaan mata, keadaan
sayap, dan warna tubuh. Contahnya adalah sebagai berikut:

1. Drosophila melanogaster jantan normal, maka penulisan notasi individu tersebut adalah: ♂ w+ w+ m+
m+ e+ e+.

2. Drosophila melanogaster betina dengan sayap tereduksi, maka penulisan notasi individu tersebut
adalah: ♀ w+ w+ vg vg e+ e+.

3. Drosophila melanogaster betina dengan mata putih dan tubuh berwarna kuning, maka penulisan
notasi individu tersebut adalah: ♀ w w m+ m+ y y.

4. Drosophila melanogaster jantan dengan warna tubuh hitam dan sayapnya melengkung ke atas, maka
penulisan notasi individu tersebut adalah: ♂ w+ w+ cy cy b b.

5. Drosophila melanogaster jantan dengan warna tubuh gelap dan memiliki mata sipit, maka penulisan
notasi individu tersebut adalah: ♂ B B m+ m+ se se.

También podría gustarte