Está en la página 1de 9

BAB I

PNENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang


berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik
sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri
menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan
dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam
diri siswa seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar
sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru dan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara
bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Wina Sanjaya,
2012: 26).

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar.


Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta
didik yang cinta lingkungan.

Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi


bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat di minimalkan dan
pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya.

Media Pendidikan Sains 1


1.2 Rumusan Masalah

Berikut merupakan rumusan masalah dari makalah teori dan filosofi media pembelajaran
berbasis lingkungan :

1. Bagaimana teori dan filosofi pembelajaran berbasis lingkungan ?


2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis lingkungan ?
3. Apa Kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis lingkungan?
4. Apa saja contoh dari pembelajaran berbasis lingkungan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah teori dan filosofi media pembelajaran berbasis lingkungan sebagai
berikut :

1. Menjelaskan teori dan filosofi pembelajaran berbasis lingkungan.


2. Menjelaskan dimaksud dengan pembelajaran berbasis lingkungan.
3. Menjelaskan Kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis lingkungan.
4. Mengetahui contoh dari pembelajaran berbasis lingkungan.

Media Pendidikan Sains 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori dan Filosofi Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Menurut Hamzah B.Uno (2007:114) pengertian media dalam pembelajaran adalah


segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari
sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Beberapa teori yang menyatakan pembelajaran berbasis lingkungan sebagai
berikut: Mc. Graw-Hill (2007:2) memberikan definisi sains : “Science is concerned with
making sense out of theenvironment” dapat diartikan bahwa sains berkonsentrasi pada
lingkungan sekitar.Menurut Jan Lightghart, Sumber utama bentuk pengajaran ini adalah
lingkungan di sekitar anak. Melalui bentuk pengajaran ini akan tumbuh keaktifan anak dalam
mengamati, menyelediki serta mempelajari lingkungan.

Kondisi lingkungan yang sesungguhnya juga akan menarik perhatian spontan anak
sehingga anak memiliki pemahaman dan kekayaan pengetahuan yang bersumber dari
lingkungannya sendiri. Bahan-bahan pengajaran yang ada pada lingkungan sekitar anak akan
mudah diingat, dilihat dan dipraktikan sehingga kegiatan pengajaran menjadi berfungsi
secara praktis.Inti pengajaran barang sesungguhnya adalah mengajak anak pada kondisi
lingkungan sesungguhnya. Semua bahan yang ada di lingkungan sekitar anak dapat dipakai
sebagai pusat minat atau pusat perhatian anak.

Gagne (Sadiman, dkk, 1986) menyatakan bahwa media pembelajaran lingkungan


siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Pendapat Gagne ini senada dengan
penjelasan AECT (1984) bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi.

Secara umum media pembelajaran dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang
secara khusus (by design) untuk pembelajaran dan media yang tidak dirancang untuk belajar
tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran (by utilization). Salah satu bentuk
media belajar yangtidak dirancang tersebut adalah lingkungan (Anderson, 1994), (AECT,
1984).

Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal terhadap diri individu,
karena lingkungan merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui panca indera yang

Media Pendidikan Sains 3


kemudian diterima oleh otak (Djaafar, 2001). Lingkungan menyediakan berbagai hal yang
dapat menjadi bahan pembelajaran. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini
tidaklah terbatas. Hal ini sangat bergantung pada sejauh mana yang bersangkutan bisa
memanfaatkannya secara efektif.

Lingkungan diasumsikan memiliki keefektifan belajar dalam meningkatkan


kemampuan. Dale (Sadiman, dkk, 1986) mengklasifikasikan pengalaman belajar menurut
tingkat yang paling kongkrit ke yang paling asbtrak, yang dikenal dengan nama Kerucut
Pengalaman (core of experience). Menurut Dale, proses belajar yang paling rendah diperoleh
melalui pesan verbal, sedangkan yang paling tinggi adalah melalui pengalaman langsung. Ini
berarti proses belajar yang efektif bagi penyuluh adalah pengalaman-pengalaman yang
langsung ditemukan, dirasakan, dan dilakukan di lingkungan tempat tugasnya.

Model environmental learning atau model pembelajaran berbasis lingkungan yang


dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan
sekitar. Ali (2010:26) menyatakan bahwa, “Model environmental learning adalah model
pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam
sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan”.
Artinya, model pembelajaran environmental learning ditujukan agar siswa dapat memiliki
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Model environmental learning digunakan dengan tujuan agar siwa dapat dengan
mudah berinteraksi dengan bahan pelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan model
pembelajaran. Bahan pembelajaran yang disajikan kepada siswa disusun dengan melibatkan
lingkungan sekitar. Artinya, pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi
juga di luar kelas dengan tujuan agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam proses
pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis lingkungan ini menerapkan sistem permainan dan


belajar di luar kelas. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam model environmental
learning yaitu isi dan prosedur pembelajaran harus sesuai dengan lingkungan pembelajar,
pengetahuan yang diberikan harus memberikan jalan keluar dalam menanggapi lingkungan.

Media Pendidikan Sains 4


2.2 Pengertian Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Karjiyadi (2012) mengatakan bahwa: “Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah


pada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Lingkungan
dapat diformat maupun digunakan sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, guru dapat
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga
dapat mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari”. Menurut Mulyasa (Wahyuni, 2010: 12)
pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa
dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan
pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber
tiruan, seperti model dan gambar.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas pembelajaran berbasis lingkungan adalah


pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang membimbing
peserta didik untuk menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari.

Proses belajar berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya,
bahwa sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan (Ecole pour la vie par lavie).
Dikemukakan bahwa bawalah kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup
di masyarakat.

Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual, ialah alam
sekitar dan lingkungan. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang
jauh maupun yang dekat letaknya, baik yang silam maupun yang akan datang, tidak terikat
pada waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki
makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.

Secara umum lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lingkungan alam
atau lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.

Media Pendidikan Sains 5


1. Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah,
seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan
(flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
2. Lingkungan sosial terkait dengan kehidupan bermasyarakat.
3. Lingkungan budaya dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia.

Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisi


kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang
penting.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Kelebihan memanfaatkan media pembelajaran berbasis lingkungan antara lain:

1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan bendabenda yang telah ada di lingkungan.


2. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak
verbalistik.
3. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda- benda tersebut
akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep
pembelajaran kontekstual (contextual learning).
4. Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan
kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering
menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
5. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
6. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi
atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
7. Lebih komunikatif.

Kelemahan media pembelajaran berbasis lingkungan antara lain:

1. Membutuhkan Tenaga yang Lebih.


Tenaga lebih yang dimaksud yaitu keahlian guru dalam menyusun tema materi
pembelajaran yang harus disesuaikan dengan lingkungan belajar siswa.

Media Pendidikan Sains 6


2. Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.

Di luar ruangan, guru tentunya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk dapat lebih
membesarkan volume suaranya. Hal ini karena gelombang bunyi akan terus menyebar, di
mana tidak ada batas ruang. Selain itu banyak terdapat gangguan bunyi-bunyi lain yang ikut
mengacaukan suara guru. Kondisi ini juga ikut mempengaruhi besaran volume suara yang
dapat diterima audiens.

3. Sangat tergantung cuaca.

Cuaca memegang kendali yang cukup besar dalam pembelajaran berbasis lingkungan.
Ada hal-hal yang sebaiknya menjadi perhatian guru. Apabila pembelajaran dilakukan di luar
ruangan harus lebih banyak yang harus dipersiapkan. Di samping itu guru juga harus
mengantisipasi kondisi cuaca; cerah atau hujan, karena kita tidak dapat membiarkan anak-
anak basah kuyup terkena air hujan. Demikian pula ketika panas terik, anak-anak biasanya
tidak mau berpanas-panas di bawah terik matahari.

2.4 Contoh dari Pembelajaran Berbasis Lingkungan

Contoh praktikum IPA dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
sekitar antara lain : Struktur atom dan molekul, yakni dengan cara menggosokkan balon ke
rambutLarutan asam-basa, yakni dengan menggunakan indikator alami seperti daun kubis
ungu, bunga sepatu, kunyit, dan secang; Tekanan osmosis, yakni dengan mengisikan air yang
diberi garam dan air tawar kemudian memasukkan wortel ke dalam gelas.

Media Pendidikan Sains 7


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beberapa teori yang menyatakan pembelajaran berbasis lingkungan sebagai berikut:


Mc. Graw-Hill (2007:2) memberikan definisi sains : “Science is concerned with making
sense out of theenvironment” dapat diartikan bahwa sains berkonsentrasi pada lingkungan
sekitar.Menurut Jan Lightghart, Sumber utama bentuk pengajaran ini adalah lingkungan di
sekitar anak. Melalui bentuk pengajaran ini akan tumbuh keaktifan anak dalam mengamati,
menyelediki serta mempelajari lingkungan.

Ali (2010:26) menyatakan bahwa, “Model environmental learning adalah model


pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam
sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan”.
Artinya, model pembelajaran environmental learning ditujukan agar siswa dapat memiliki
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Pengertian dari pembelajaran berbasis lingkungan mengarah pada pembelajaran yang


memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Lingkungan dapat diformat maupun
digunakan sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, guru dapat mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga dapat mendorong peserta didik
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari”.

Kelebihan memanfaatkan media pembelajaran berbasis lingkungan antara lain:

1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan bendabenda yang telah ada di lingkungan.


2. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak
verbalistik.
3. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda- benda tersebut
akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep
pembelajaran kontekstual (contextual learning).
4. Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan
kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering
menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
5. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
6. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi
atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
7. Lebih komunikatif.

Media Pendidikan Sains 8


Kelemahan media pembelajaran berbasis lingkungan antara lain:

1. Membutuhkan Tenaga yang Lebih.


Tenaga lebih yang dimaksud yaitu keahlian guru dalam menyusun tema materi
pembelajaran yang harus disesuaikan dengan lingkungan belajar siswa.

2. Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.

Di luar ruangan, guru tentunya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk dapat lebih
membesarkan volume suaranya. Hal ini karena gelombang bunyi akan terus menyebar, di
mana tidak ada batas ruang. Selain itu banyak terdapat gangguan bunyi-bunyi lain yang ikut
mengacaukan suara guru. Kondisi ini juga ikut mempengaruhi besaran volume suara yang
dapat diterima audiens.

3. Sangat tergantung cuaca.

Cuaca memegang kendali yang cukup besar dalam pembelajaran berbasis lingkungan.
Ada hal-hal yang sebaiknya menjadi perhatian guru. Apabila pembelajaran dilakukan di luar
ruangan harus lebih banyak yang harus dipersiapkan. Di samping itu guru juga harus
mengantisipasi kondisi cuaca; cerah atau hujan, karena kita tidak dapat membiarkan anak-
anak basah kuyup terkena air hujan. Demikian pula ketika panas terik, anak-anak biasanya
tidak mau berpanas-panas di bawah terik matahari.

Contoh praktikum IPA dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
sekitar antara lain : Struktur atom dan molekul, yakni dengan cara menggosokkan balon ke
rambutLarutan asam-basa, yakni dengan menggunakan indikator alami seperti daun kubis
ungu, bunga sepatu, kunyit, dan secang; Tekanan osmosis, yakni dengan mengisikan air yang
diberi garam dan air tawar kemudian memasukkan wortel ke dalam gelas.

Media Pendidikan Sains 9

También podría gustarte