Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PNENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam
diri siswa seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar
maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar
sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran tidak hanya
menitikberatkan pada kegiatan guru dan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara
bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Wina Sanjaya,
2012: 26).
Berikut merupakan rumusan masalah dari makalah teori dan filosofi media pembelajaran
berbasis lingkungan :
Tujuan penulisan makalah teori dan filosofi media pembelajaran berbasis lingkungan sebagai
berikut :
PEMBAHASAN
Kondisi lingkungan yang sesungguhnya juga akan menarik perhatian spontan anak
sehingga anak memiliki pemahaman dan kekayaan pengetahuan yang bersumber dari
lingkungannya sendiri. Bahan-bahan pengajaran yang ada pada lingkungan sekitar anak akan
mudah diingat, dilihat dan dipraktikan sehingga kegiatan pengajaran menjadi berfungsi
secara praktis.Inti pengajaran barang sesungguhnya adalah mengajak anak pada kondisi
lingkungan sesungguhnya. Semua bahan yang ada di lingkungan sekitar anak dapat dipakai
sebagai pusat minat atau pusat perhatian anak.
Secara umum media pembelajaran dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang
secara khusus (by design) untuk pembelajaran dan media yang tidak dirancang untuk belajar
tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran (by utilization). Salah satu bentuk
media belajar yangtidak dirancang tersebut adalah lingkungan (Anderson, 1994), (AECT,
1984).
Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal terhadap diri individu,
karena lingkungan merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui panca indera yang
Model environmental learning digunakan dengan tujuan agar siwa dapat dengan
mudah berinteraksi dengan bahan pelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan model
pembelajaran. Bahan pembelajaran yang disajikan kepada siswa disusun dengan melibatkan
lingkungan sekitar. Artinya, pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi
juga di luar kelas dengan tujuan agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam proses
pembelajaran.
1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa
dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan
pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber
tiruan, seperti model dan gambar.
Proses belajar berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya,
bahwa sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan (Ecole pour la vie par lavie).
Dikemukakan bahwa bawalah kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup
di masyarakat.
Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual, ialah alam
sekitar dan lingkungan. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang
jauh maupun yang dekat letaknya, baik yang silam maupun yang akan datang, tidak terikat
pada waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki
makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.
Secara umum lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lingkungan alam
atau lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.
Di luar ruangan, guru tentunya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk dapat lebih
membesarkan volume suaranya. Hal ini karena gelombang bunyi akan terus menyebar, di
mana tidak ada batas ruang. Selain itu banyak terdapat gangguan bunyi-bunyi lain yang ikut
mengacaukan suara guru. Kondisi ini juga ikut mempengaruhi besaran volume suara yang
dapat diterima audiens.
Cuaca memegang kendali yang cukup besar dalam pembelajaran berbasis lingkungan.
Ada hal-hal yang sebaiknya menjadi perhatian guru. Apabila pembelajaran dilakukan di luar
ruangan harus lebih banyak yang harus dipersiapkan. Di samping itu guru juga harus
mengantisipasi kondisi cuaca; cerah atau hujan, karena kita tidak dapat membiarkan anak-
anak basah kuyup terkena air hujan. Demikian pula ketika panas terik, anak-anak biasanya
tidak mau berpanas-panas di bawah terik matahari.
Contoh praktikum IPA dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
sekitar antara lain : Struktur atom dan molekul, yakni dengan cara menggosokkan balon ke
rambutLarutan asam-basa, yakni dengan menggunakan indikator alami seperti daun kubis
ungu, bunga sepatu, kunyit, dan secang; Tekanan osmosis, yakni dengan mengisikan air yang
diberi garam dan air tawar kemudian memasukkan wortel ke dalam gelas.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens.
Di luar ruangan, guru tentunya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk dapat lebih
membesarkan volume suaranya. Hal ini karena gelombang bunyi akan terus menyebar, di
mana tidak ada batas ruang. Selain itu banyak terdapat gangguan bunyi-bunyi lain yang ikut
mengacaukan suara guru. Kondisi ini juga ikut mempengaruhi besaran volume suara yang
dapat diterima audiens.
Cuaca memegang kendali yang cukup besar dalam pembelajaran berbasis lingkungan.
Ada hal-hal yang sebaiknya menjadi perhatian guru. Apabila pembelajaran dilakukan di luar
ruangan harus lebih banyak yang harus dipersiapkan. Di samping itu guru juga harus
mengantisipasi kondisi cuaca; cerah atau hujan, karena kita tidak dapat membiarkan anak-
anak basah kuyup terkena air hujan. Demikian pula ketika panas terik, anak-anak biasanya
tidak mau berpanas-panas di bawah terik matahari.
Contoh praktikum IPA dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
sekitar antara lain : Struktur atom dan molekul, yakni dengan cara menggosokkan balon ke
rambutLarutan asam-basa, yakni dengan menggunakan indikator alami seperti daun kubis
ungu, bunga sepatu, kunyit, dan secang; Tekanan osmosis, yakni dengan mengisikan air yang
diberi garam dan air tawar kemudian memasukkan wortel ke dalam gelas.