Está en la página 1de 13

Instrusi Magma

Intrusi magma merupakan sebuah proses penerobosan magma melalui kulit bumi
namun tidak sampai pada permukaan bumi. Proses intrusi magma ini juga kerap
disebut dengan istilah lainnya yaitu plutonisme. Proses intrusi magma ini tidak
sampai pada permukaan bumi namun menghasilkan batuan beku yang termasuk ke
dalam golongan batuan beku intrusive.
Bentuk-bentuk dari adanya intrusi magma ini antara lain adalah seperti gang,
apofisa, batolit, lakolit dan kepiting intrusi.

 Batolit – Batolit merupakan bentuk dari adanya intrusi magma yang mengalami
pembekuan di dalam dapur magma. Mengapa hal ini bisa terjadi? karena di dalam
dapur magma pun sebenarnya ada beberapa rongga yang memiliki suhu lebih rendah
dari pada ruangan lainnya sehingga terjadi pembekuan di dalamnya. semakin jauh
batuan dari inti dapur magma maka proses pembekuannya akan semakin cepat dan
sebaliknya.

 Lakolit – Lakolit merupakan jenis dari batuan beku yang terjadi karena adanya
magma yang menyusup ke dalam dua jenis batuan yang berbeda. Jika digambarkan
lakolit ini bentuknya seperti lensa cembung.

 Kepiting Instrusi – Kepiting intrusi atau yang juga dikenal sebagai sill merupakan
magma yang masuk ke dalam dua jenis batuan yang berbeda namun bentuknya pipih
dan melebar. Banyak yang tidak bisa membedakan antara sill dan lakolit karena
memang keduanya hampir mirip. Untuk bisa membedakannya perlu dilakukan
analisis yang sangat jeli.

 Gang – Gang atau yang juga disebut sebagai korok merupakan salah satu jenis
batuan beku yang terjadi karena adanya intrusi magma namun arahnya memotong
batuan secara tegak lurus sehingga terbentuk tekstur yang sangat unik karena adanya
gerakan ini.
 Apofisa – Apofisa merupakan cabang dari gang atau korok dimana di dalam satu
gang biasanya terdapat beberapa apofisa. Bentuknya pun lebih kecil dibandingkan
dengan gang. Jadi, apofisa itu adalah gang versi kecilnya.

Perbedaan Magma, Lava, dan Lahar

Magma: Materi yang terbentuk di dalam mantel bumi (lempeng tektonik) berupa
material lumpur yang berpijar pada suhu sangat tinggi (sampai dengan 1000 derajat
Celcius), bersifat asam atau basa, dan mempu menghasilkan gaya endogen yang
besar. Terjadi akibat adanya gesekan/ tumbukan dua lempeng tektonik, sehingga
menghasilkan suhu tinggi dan membentuk dapur magma yang mendorong keatas
dan dapat memunculkan adanya gunung api. Magma merupakan batu-batuan cair
yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma
di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal
semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadang
kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk
aliran lava atau letusan gunung berapi.
Sedangkan Lava (“lava flow”): adalah magma yang keluar dari permukaan dan
mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah betul-betul
material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai 1300C. Hasil
endapannya adalah batuan ekstrusif yang masif atau brecciated.
Lava merupakan magma yang keluar dari perut bumi/ gunung api akibat adanya
peningkatan aktifitas vulkanik di dalam gunung api. Lava keluar dapat berupa
leleran yang mengalir menuruni lereng gunung hingga tempat yang jauh di lembah,
magma bisa juga keluar dan berdiam disekitar puncak gunung api dan membentuk
kubah lava (dome) sehingga gunung api tersebut kelihatan lebih tinggi (contoh pada
gunung Merapi di Jawa tengah).

Terakhir adalah Lahar. Lahar yaitu materi Erupsi gunung api yang berbentuk padat
mulai dari ukuran debu vulkanik sampai ukuran bongkah (Bomb) dan telah
bercampur dengan air. Lahar keluar oleh letusan yang sifatnya explosif.
Sill (geologi)
Dalam geologi, sill adalah intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik
di antara dua lapisan yang lebih tua dari batuan sedimen, perlapisan lava gunung
berapi atau tuf, atau bahkan sepanjang arah foliasi di batuan metamorf. Istilah sill
identik dengan intrusi konkordan yang melembar. Ini berarti bahwa sill tidak
memotong batuan yang telah ada, berbeda dengan dike, intrusi diskordan melembar
yang memotong batuan yang lebih tua. Material sill disediakan oleh dike, kecuali di
lokasi yang tidak biasa di mana mereka terbentuk pada perlapisan yang hampir
vertikal terpasang langsung ke sumber magma. Batuan harus rapuh dan memiliki
rekahan untuk dapat membuat bidang sepanjang intrusi magma, baik jika terjadi di
antara batuan sedimen, perlapisan vulkanik, maupun foliasi batuan metamorf.

Sill terletak sejajar dengan perlapisan dan foliasi di batuan induk sekitarnya. Mereka
pada awalnya pasti horizontal. Namun, proses tektonik dapat menyebabkan rotasi
sill mendekati vertikal. Sill sulit dibedakan dengan aliran lava yang mengeras;
Namun, ada beberapa perbedaan di antara mereka. Sill yang mengintrusi akan
menunjukkan pencairan parsial dan penggabungan dengan batuan induk
disekitarnya. Pada kedua permukaan kontak dari batuan induk tempat sill
mengintrusi, bukti terjadinya pemanasan akan dapat diamati (kontak
metamorfisme). Aliran lava akan menunjukkan bukti ini hanya pada sisi bawah
aliran. Selain itu, aliran lava biasanya akan menunjukkan bukti vesikula
(gelembung) di mana merupakan sisa-sisa gas yang melarikan diri ke atmosfer.
Karena sill umumnya terbentuk pada kedalaman dangkal (sampai beberapa
kilometer) di bawah permukaan, tekanan dari batuan di atasnya mencegah hal ini
terjadi secara signifikan, walau tidak mencegah secara keseluruhan. Aliran lava juga
biasanya akan menunjukkan bukti pelapukan pada permukaan atas mereka,
sedangkan sill, jika masih tertutup oleh batuan induk, biasanya tidak memiliki
vesikula.
2 Langkah Klasifikasi Batuan Beku Intrusif dan Batuan Beku Ekstrusif

Batu Andesit adalah jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung api. Batu
Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan Andesit
pertama adalah batuan beku yang membeku atau terbentuknya didalam tanah,
sedangkan batuan andesit kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering
disebut lafa. Batu Andesit yang berada di Baleendah ini merupakan jenis batuan
beku lafa yang mempunyai struktur batuan columnar jointing (struktur tiang).

KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASARKAN GENETIK (TEMPAT


TERJADINYA)
1. Batuan beku Intrusif
Batuan beku Intrusif ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut
batuan beku dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai
karakteristik diantaranya, pendinginannya sangat lambat(dapat sampai jutaan
tahun),memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna
bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh batuan beku intrusif sendiri
mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan
batuan di sekitarnya. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi
batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan. berdasarkan
kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan
beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut
diskordan. yaitu:

1. Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya.
Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya.
Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh
intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan
bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari
1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan
penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30
km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena
tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat
mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat
tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada
proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan
yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih
padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap
fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua
magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan
yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.
2. Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
3. Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan
dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang
kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
4. Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan
magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya
tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol
dari topografi disekitarnya.
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan
diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.

 Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan
batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
 Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya,
batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah
landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses
geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt
tersingka di permukaan.
 Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya
cekung ke atas.
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai
struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan
lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

 Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
 Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal
seperti batang pensil.
 Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal
ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
 Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.
Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
 Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain
seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
 Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral
pada arah tertentu akibat aliran.
Columnar Joint

Bentuknya indah, seperti tiang pondasi istana, tersusun rapi dengan bentuk
yang hampir sama, seakan-akan dibuat oleh seorang arsitektur ahli, tapi ini
bukan buatan tangan dan pemikiran manusia, ini adalah proses alam yang
melambangkan kebesaran Allah SWT. ya,,,inilah yang disebut dengan
struktur columnar joint.

Allah tidak akan menciptakan suatu bentuk tanpa ada peroses. oleh sebab itu
manusia disuruh untuk belajar mengenai proses tersbut. berikut saya
paparkan peroses terbentuknya columnar joint yang bersal dari beberpa
referensi.

Joint (kekar) adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran, dan
columnar joint merupakan jenis khusus dari pola joint.

Columnar joint mencakup dua aspek yaitu petrologi dan geologi struktur,
tetapi pembahasan pada umumnya hanya menunjukkan kepada aspek
struktur geologi.
Menurut Bates dan Jackson, 1984, Columnar joint digambarkan dalam
bentuk taing-tiang prisma sejajar yang pada umumnya terbentuk pada aliran
basalt dan kadang-kadang terdapat pada batuan lain, dan pola khusus ini
dihasilkan akibat pendingan. Columnar joint biasanya ditemukan di daerah
intrusif dangkal atau ektrusif tubuh batuan beku, secara umum terdapat pada
basaltik, sill, dike dan aliran lava (lava flows).

Columnar joint dihasilkan oleh proses pendinginan. Basalt mengalir dengan


cepat. Menyebabkan penyusutan dan keretakan bentuk batuan dan umumnya
membentuk pola hexagonal. Ada beberapa contoh dari beberapa bentuk yang
tidak umum antara lain tiang-tiang tersebut menunjukkan 3 hingga 12 sisi,
dimana bentuk dari tiang-tiang tersebut berhubungan dengan tensional
stress. Diameter tiang berbeda-beda, berkisar beberapa inche hingga
beberapa kaki. Hill (1972) menjelaskan bahwa sisi-sisi tiang umumnya
memperlihatkan bidang horizontal yang disebut chisel marks.

Di Indonsia sangat jarang kelihatan bentuk columnar joint yang sangat jelas,
beda dengan beberapa tempat yang ada di Amerika serikat yang
memperlihatkan columnar jointing yang sanga t jelas dan indah, antara lain
: Devils Postpile di California, Devils Tower di Wyoming (pictured below),
Sheepeaters Cliffs di Yellowstone National Park, dan Palisades sill di New
Jersey.

Berikut ini adalah beberapa gambar struktur columnar joint :

www.flickr.com
Columnar Joint
MACAM MACAM BREKSI
 Breksi piroklastika (hidroklastika), adalah breksi yang fragmentasinya sebagai
akibat letusan gunungapi, baik yang bersifat magmatik, freatik maupun
freatomagmatik.

 Breksi autoklastika, adalah breksi yang fragmentasinya sebagai akibat pembekuan


magma atau lava yang sangat cepat.

 Breksi kataklastika, adalah breksi yang fragmentasinya sebagai akibat


deformasi/perubahan dlm tbh batuan akibat gaya yg bekerja pdanya. Proses
deformasi dapat berupa longsoran tubuh/ batuan gunungapi atau batuan gunungapi
yang tersesarkan. Breksi jenis kedua itu sering disebut breksi sesar.

 Breksi epiklastika, adalah breksi yang fragmentasinya sebagai akibat proses


pengerjaan kembali (oleh tenaga eksogen/dari luar seperti terkikis oleh angina dll
sehingga dapat merubah bentuk).

 Breksi laharik adalah breksi vulkanik yang berasal dari aliran lahar sehingga
dalam batuan tersebut terdaoat berbagai macam bahan hasil seretan, misalnya
fosil kayu dan bahan-bahan lainnya

 Breksi vulkanik adalah breksi yang materialnya berasal dari aktivitas letusan
gunung berapi
PERBEDAAN ARJOSARI DAN MANDALIKA
Samodaria dkk (1989 & 1991) membagi satuan yang bernama Formasi Besole ini
menjadi dua satuan yaitu Formasi Arjosari yang terdiri dari perselingan batupasir
dan breksi, yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal, dan Formasi Mandalika
yang tersusun oleh perselingan breksi, batupasir, serta lava bantal diendapkan pada
lingkungan laut dalam. Terlepas dari perbedaan litologi, dan lingkungan
pengendapan pada satuan yang bernama Formasi Besole ini, mempunyai penyebaran
menempati morfologi terjal, dan berbukit-bukit. Oleh Sartono (1964), satuan ini
merupakan bagian dari kelompok batuan Old Andesit (van Bemmelen, 1949),
seperti halnya yang terdapat di Kulon Progo. Jadi secara umum Formasi Besole
tersusun oleh satuan batuan volkanik (intrusi), lava dan volkanoklastik (breksi,
sisipan batupasir tufan).

Formasi arjosari: konglomerat aneka bahan,batupasir,batulanau,batu


gamping,batulempung,napal pasiran,batupasir berbatulempung, bersisipan breksi
gunungapi,lava,tuf.

Formasi mandalika: Perselingan breksi gunungapi,lava,tuf, bersisipan batupasir


tufan, batulanau dan batulempung
Batu Breksi adalah salah satu jenis batuan sedimen yang memiliki ukuran butiran-
butiran dengan diameter lebih dari 2 mm. Karena Terbentuk akibat pelapukan batuan
beku maka Batu Breksi termasuk ke dalam kelompok Batuan Sedimen Klasti. Batu
Breksi memiliki Fragmen – fragmen (pecahan) yang bertekstur kasar dan menyudut
(tajam). Ruang antar fragmen merupakan partikel atau mineral pengikat (semen)
yang merekatkan fragmen tersebut satu sama lain. Umumnya terbentuk dari
fragmen-fragmen yang berasal dari pecahan gunung berapi. Warna Batu ini biasa
merah, keemasan, atau coklat, dan sering dimanfaatkan sebagai hiasan atau
dijadikan kerajinan tangan.

También podría gustarte