Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KEKUATAN (S) :
Keberhasilan pemerintah desa dalam mengelola desa dapat terlihat dari hasil
pembangunn yang telah dicapai. Pemerintah desa Tulungrejo selalu berupaya untuk
meningkatkan pembangunan fisik maupun non fisik yang di dukung oleh adanya
program-program pemerintah seperti Alokasi Dana Desa (ADD), Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan lain-lain.
Jika dilihat dari segi pembangunan fisik, sarana dan prasarana yang ada di Desa
Tulungrejo dapat dikatakan sudah cukup memadai dan masih dalam kondisi yang baik
atau layak, seperti contohnya telah dilakukan perbaikan jalan dan telah dilakukan
pembangunan Open Defecation Free (ODF) yaitu kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak membuang air besar sembarangan.
2. Bidang Produksi
KELEMAHAN (W)
2. Bidang Produksi
Home Industry pada Desa Tulungrejo merupakan usaha yang dilakukan oleh
pengusaha bermodal besar yang bukan berasal dari luar Desa Tulungrejo yang
membangun tempat produksi di Desa Tulungrejo. Akan tetapi, masyarakat hanya diiming
imingi lapangan pekerjaan untuk para wanita di Desa tanpa adanya izin formal langsung
kepada pemerintahan desa. Kegiatan produksi sudah berjalan selama 10 tahun, tanpa
adanya izin dan membayar pajak, serta CSR dari perusahaan untuk Desa. Jika perusahaan
tersebut membayar pajak dan CSR itu akan bias digunakan untuk pembangunan sarana
dan prasarana serta pendidikan untuk Desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berinovasi usaha dan lebih memilih
menjadi pekerja dibanding berwirausaha. Seperti contohnya yaitu baru terdapat usaha
tambak lele oleh seorang petani, padahal keuntungan dari tambak lele tersebut cukup
menjanjikan.
Selain itu, hampir semua petani di Desa Tulungrejo juga menggunakan pupuk non
organik secara berlebihan yang menyebabkan ketergantungan. Padahal penggunaan
pupuk non organik yang berlebihan tersebut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
seperti merusak tekstur tanah.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber
Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan
perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan masyarakat yang akan mendorong tumbuhnya kewirausahaan dan lapangan
kerja baru, sehingga dapat membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Dari data yang kami dapatkan, sekitar 55% warga desa
Tulungrejo hanya lulusan SD.
Hal tersebut menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Tulungrejo tidak
mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar Sembilan tahun (SD
dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia yang memadai dan mumpuni,
keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan Desa Tulungrejo, tidak terlepas dari
terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, disamping itu masalah ekonomi
dan pandangan hidup masyarakat yang terlihat dari kurangnya kesadaran orang tua akan
pentingnya pendidikan anaknya. Para orang tua hanya sekedar menyekelohkan saja tanpa
adanya motivasi dan dukungan orang tua. Sarana pendidikan di Desa Tulungrejo baru
tersedia hingga tingkat pendidikan dasar 6 tahun (SD), sementara untuk pendidikan
tingkat menengah pertama dan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatih jauh.
Dalam hal pendidikan agama di Desa Tulungrejo sudah terselenggara taman
pendidikan Al-Qur’an yang telah berjalan cukup lama. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, saat ini santri yang belajar mengaji hanya sampai pada usia
sekolah dasar saja. Setelah para generasi muda ini beranjak pada jenjang sekolah
menengah, banyak diantara mereka yang enggan untuk belajar mengaji kembali. Hal ini
dikarenakan adanya pengaruh budaya asing. Tradisi jawa dan Islam yang biasanya masih
diikuti, sekarang sudah mulai pudar.
Masalah pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga masyarakat dan suatu
hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang
produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari tingkat kesehatan masyarakat yaitu dapat dapat
dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit.
Dari data yang ada menunjukan adanya jumlah masyarakat yang terserang
penyakit relative tinggi. Adapun penyakit yang diderita antara lain diare. Penyakit
tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca, rendahnya kesadaran warga untuk hidup
sehat, serta kondisi lingkungan yang kurang sehat dan kesadaran untuk berkerja bakti
sangat kurang. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan penegelolaan sampah serta tidak
adanya tempat pembuangan akhir menyebabkan warga hanya menumpuk sampahnya di
halaman rumah dan apabila sampah sudah terlihat menumpuk tinggi baru kemudian di
bakar. Hal tersebut tentu bisa menyebabkan pencemaran udara dan juga menimbulkan
bau tidak sedap. Selain itu, tidak adanya deker untuk memudahkan membakar sampah
juga bisa membahayakan jika cara pembakaran tidak hati-hati karena bisa menyebabkan
kebakaran di area sekitarnya.
Peluang (O)
a. Peluang Anggaran Dari Pemerintah Pusat
b. Program Pemberdayaan Masyarakat
c. Adanya Organisasi Masyarakat
d. Partisipasi masyarakat
Ancaman (T)
a. Biaya operasionalisasi dan pemeliharaan
b. Ketidakberlanjutan pengelolaan
c. Konflik sosial
d. Tidak berkembangnya potensi desa
KEKUATAN (S)
INTERNAL
EKSTERNAL