Está en la página 1de 6

Analisa Spektrofotometri

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk menganalisis kadar obat.


Spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara maksimal
dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul
obat dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron molekul
obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi. bertujuan untuk menetukan kadar obat secara
spekrofotometri serapan pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak.

Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi


elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan
panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan
panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum
nampak 400-760 mm (Anonim, 1979).

Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah
ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin,
hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa metode ini memberikan metode
sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Anonim, 1979).

Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem
kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran
penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1986).

Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah
ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan
lebar pita kurang dari 1 nm (Anonim, 1979).
Persyaratan mendasar dalam titrasi kompleksometri ialah terbentuknya kompleks molekul netral
yang terdisosiasi dalam larutan adalah kelarutan tingkat tinggi, seperti kompleks logam dengan
EDTA. Demikian juga titrasi dengan merkuro nitrat dan perak sianida juga dikenal sebagai titrasi
kompleksometri (Khopkar, 1990).

Daerah di sekitar ion logam pusat di mana ligand-ligand (valensi tambahan bertanggung jawab
dalam ikatan dengan gugus koordinasi) ditemukan dinamakan lengkung koordinasi (Petrucci,
1985).

Terbentuknya ikatan kovalen parsial dengan ligand diakibatkan oleh adanya interaksi antara ion
logam pusat dengan ligand yang melibatkan pembagian pasangan elektron bebas ion logam pada
tiap molekul ligand. Ion kompleks seperti ini mempunyai warna gelap namun mencolok (Oxtoby,
2001).
Pengertian Spektrofotometri - Spektroskopi adalah suatu studi mengenai interaksi antara
energi cahaya dan materi. Warna-warna yang tampak dan fakta yang dapat dilihat adalah akibat-akibat
adsorpsi energi oleh senyawa organik dan anorganik.
Spektroskopi adalah suatu studi mengenai interaksi antara energi cahaya dan materi. Warna-
warna yang tampak dan fakta yang dapat dilihat adalah akibat-akibat adsorpsi energi oleh senyawa
organik dan anorganik. Teknik-teknik spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan struktur
senyawa yang tidak diketahui dan untuk mempelajari karakteristik ikatan dari senyawa yang diketahui
( Fessenden dan Fessenden, 1992).
Analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber reaksi yang menjorok kedalam daerah
ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini dipilih panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang
dari 1 nm instrumen yang digunakan adalah spektrofotometer yang terdiri dari dua instrumen dalam
satu kotak dan sebuah fotometer (Basset, dkk., 1994).
Spektrofotometri elektronik dapat secara umum membedakan deret terkonjugasi dan tidak
terkonjugasi. Deret konjugasi dapat mempengaruhi tegangan didalam suatu molekul spektrofotometri
elektronik dapat digunakan untuk mempengaruhi tegangan dengan menghubungi perubahan dalam
spektro dengan absorpsi suatu ikatan (Sudjadi, 1985).
2.2 Panjang Gelombang Cahaya
Pengukuran yang dilakukan pada spektrofotometri adalah pengukuran panjang gelombang
suatu sampel yang dianalisa, dimana bila suatu zat disinari dengan radiasi elektromagnetik, zat ini akan
menyerap gelombang tertentu dari radiasi dan membiarkan panjang gelombang yang lewat pada
panjang gelombang yang diserap suatu zt disebut spektrum adsorpsi (Keenan, dkk., 1990).
Adsorpsi energi disimpan sebagai adsorben. Adsorpsi pada saat panjang gelombang tertentu
didefinisikan sebagai (Fessenden dan Fessenden, 1992):
A = I/Io .....(1)
Dimana:
A = adsorben
Io = Intensitas cahaya
I = Intensitas berkas cahaya
Banyaknya molekul yang tertransisi dapat menambah adsorbansi suatu senyawa pada suatu
panjang gelombang tertentu. Adsorben tergantung pada struktur elektrolit senyawa yang bersangkutan.
Selain itu, kepekatan suatu senyawa juga dapat mempengaruhi adsorbansinya. Oleh karena itu,
ilmuwan kimia menyatakan adsorbsi energi itu sebagai adsorptivitas molar (koefisien molar) dan
bukan sebagai adsorben sebenarnya. Sedangkan spektra uv diatur ulang untuk menunjukkan log E dan
bukan A sebagai ordinat. Nilai log E terutama berfungsi bila harga E sangat besar (Fessenden dan
Fessenden, 1992):
E = .....(2)
Dimana:
E = adsorvitas molar
A = adsorben
C = konsentrasi
L = panjang sel (cm)
Manusia melihat dengan normal pada daerah tempat spektrum dengan mengkorelasikan
panjang gelombang cahaya yang dapat terlihat oleh mata dengan mengetahui warna. Kadang-kadang
digunakan agar tidak dapat menandai pori-pori spektrum tertentu. Seperti tabel berikut (Day dan
Underwood, 2002).
Tabel 2.2 Spektrum tampak dan warna-warna komplementer

Panjang gelombang Warna Warna Komplementer


400-435 Lembayung (violet) Kuning Hijau
435-480 Biru Kuning
480-490 Hijau Biru Jingga
490-500 Biru Hijau Merah
500-560 Hijau Ungu
560-580 Kuning Hijau Violet
580-595 Kuning Biru
595-610 Jingga Hijau Biru
610-750 Merah Biru Hijau

2.3 Adsorpsi
Adsorpsi adalah penyerapan suatu zat sehingga masuk kedalam pori-pori suatu zat lain.
Adsorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dan gas, zat cair dan cair, serta zat cair
dan gas. Adsorpsi ini disebabkan oleh gaya tarik molekul-molekul dipermukaan adsorben (Sukardjo,
1990).
Adsorpsi diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu adsorpsi fisik dan adsorpsi kimia. Adsorpsi
fisik terjadi dimana adanya ikatan Van Der Waals dan merupak kejadian yang baik ke keadaan awal.
Adsorpsi kimia terjadinya reaksi kimia antara padatan dan larutan adsorbat, reaksi yang terjadi tidak
dapat balik (Setyowati, 1998).

2.4 Radiasi Elektromagnetik


Merupakan energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang. Tipe-tipe
oksidasi elektromagnetik ( gelombang radio, ultraviolet, inframerah dan lain-lain) dicirikan oleh
panjang gelombang, yaitu jarak antara puncak gelombang satu kepuncak gelombang lainnya ( Day dan
Underwood, 2002).

Panjang gelombang yang sedikit lebih pendek dari panjang gelombang cahaya tampak jauh
dalam daerah ultraviolet, sedangkan yang sedikit lebih panjang termasuk dalam inframerah. Berikut
adalah spektrum elektromagnetik ( Day dan Underwood, 2002).
Tabel 2.4.2 Spektrum elektromagnetik ( Day dan Underwood, 2002)
Sinar kosmik Sinar X Ultraviolet Sinar tampak Inframerah Gelombang
dan gamma makro dan
radio

20 cm 10-6 10-5 10-4 10-3,10-2,10-1

2.5 Hukum Lambert - Beer


2.5.1 Hukum Lambert
Lambert berhasil menyelidiki serapan cahaya sebagai fungsi ketebalan medium meskipun
sebenarnya ia hanya memperluas konsep yang pada mulanya dikembangkan oleh Bangeur. Hukum
lambert menjelaskan bahwa bila cahaya monokromatik melewati medium tembus cahaya,
berkurangnya intensitas oleh bertambahnya ketebalan ( Basset, dkk., 1994).

2.5.2 Hukum Beer


Beer mengkaji efek konsentrasi penyusun yang berwarna dalam larutan, terasumsi maupun
adsorpsi cahaya. Menurutnya, intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier ( Basset, dkk., 1992).
It = Io. E –kl .....(4)
2.5.3 Hukum Lambert- Beer
Jika seberkas cahaya dengan intensitas Io serta memiliki panjang gelombang tertentu melewati
suatu larutan yang mengandung zat sebagai penyerap cahaya tersebut, maka setelah melewati larutan
ini, intensitasnya menjadi intensitas akhir I, dimana intensitas cahaya ini dapat diukur dengan suatu
alat defektor yang sesuai dengan bekas cahaya yang melewati tersebut. Secara sistematis, hukum
Lambert- Beer dapat dituliskan (Meissler dan Tarn, 1991).
Log = A = E. L.c .....(5)
Dimana :
A = adsorbansi
E = adsorvitas molar suatu zat ( L mol-1 cm-1)
I = Intensitas cahaya
L= panjang/ tebal larutan yang dilewati cahaya
C = konsentrasi zat terlarut
2.6 Zwitter Ion dan Metil Merah
Merupakan suatu zwitter ion dalam larutan . Zwitter ion adalah senyawa yang memiliki ion
positif dan ion negativ. Senyawa metil merah dalam suasana asam berupa I (HMR) dan dalam suasana
basa sebuah proton akan hilang dan terjadi II anion (MR-) yang berwarna kuning. Sedangkan dalam
suasana asam berwarna merah. Keadaan kesetimbangan antara kedua bentuk metil merah yang
berlainan warnanya ditunjukkan sebagai berikut :
I è II
Bentuk asam è Bentuk basa
HMR (Merah) è MR- (kuning)
Berikut merupakan struktur metil merah dalam larutan basa

Gambar 2.6.1 Struktur metil merah dalam larutan basa

Dalam larutan asam, ion hidrogen ( barang kali tidak diharapkan ) menempel pada salah satu
nitrogen pada ikatan rangkap dua nitrogen – nitrogen .

2.7 Gugus Kromofor


Untuk menyerap sinar pada daerah antara 200-800 nm, molekul harus mengandung ikatan pi
atau terdapat atom dengan orbital non ikatan ( pasangan elektron bebas). Bagian molekul yang dapat
menyerap sinar disebut sebagai gugus kromofor. Absorbansi adalah ukuran banyaknya sinar yang
diserap.
Hasil identifikasi spektrofotometri inframerah menunjukkan bahwa isolat kemungkinan
termasuk senyawa golongan triterpenoid asam karboksilat, serta memberi serapan maksimum di daerah
uv-vis pada panjang gelombang 242 nm dan serapan landai pada panjang gelombang 280 nm.
Pengambilan sampel makanan menggunakan metode spektrofotometri untuk mengetahui kadar unsur
( Aryan, dkk., 2009 ; Rita, 2010).

Sumber: http://wenimandasari.blogspot.com/2011/12/laporan-spektofotometri.html

También podría gustarte