Está en la página 1de 29

A.

PENGERTIAN PROTEIN

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar
bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting
dalam fungsi kehidupan.

B.STRUKTUR KIMIA PROTEIN

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas


unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat
Belerang(S),dan Fosfor(P).

Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer
tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu
atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH2),satu gugus
karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan Peptida
adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain
yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein
(Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.

Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat penting bagi
pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga harus
didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain asam amino
esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino non-esensial merupakan asam
amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan bakunya berasal dari asam amino
lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3,ditambah
dengan asam amino semiesensial.Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.

Home » Biologi » Pengertian, Fungsi dan Struktur Protein


Pengertian, Fungsi dan Struktur Protein
in Biologi - on 01:27 - 13 comments
Pengertian Protein, Fungsi Protein, Struktur Kimia Protein, Pembagian Protein, dan metabolisme
protein. Itulah beberapa hal yang akan saya bagikan kepada sobat sobat dalam postingan kali ini.
Semoga dapat bermanfaat ilmunya, terus kunjungi softilmu.blogspot.com.

A.PENGERTIAN PROTEIN

Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar
bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting
dalam fungsi kehidupan.

B.STRUKTUR KIMIA PROTEIN

Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas


unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat
Belerang(S),dan Fosfor(P).

Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer
tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu
atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH2),satu gugus
karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan Peptida
adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain
yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein
(Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di dalam ribosom.Setelah
disintesis,protein mengalami”pematangan”menjadi protein yang lebih kompleks.

Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat penting bagi
pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga harus
didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain asam amino
esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino non-esensial merupakan asam
amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan bakunya berasal dari asam amino
lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa asam amino terbagi menjadi 3,ditambah
dengan asam amino semiesensial.Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat
menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial.

Protein

B.PEMBAGIAN PROTEIN

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptid,Protein dapat digolongkan


menjadi3,Yaitu:

1.Protein Sempurna

Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam
maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada umumnya
protein hewan adalah Protein Sempurna

2.Protein Kurang Sempurna

Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi beberapa
diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan,Namun
hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya Protein lagumin
pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.
3.Protein Tidak Sempurna

Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung
asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan
kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari
tumbuhan.

D.FUNGSI PROTEIN

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi
sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk
hidupContoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan
lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan
komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk
hidup.Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu.

Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang
siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:

 Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel lainnya
 Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
 Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
 Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
 Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa
penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.Sebagai
zat larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di
dalam sekat-sekat rongga tubuh.
 Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke
dalam tubuh.

Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti


kwashiorkor,anemia,radang kulit,dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem.Karena
terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh.

Protein Turunan

Protein turunan adalah senyawa yang diperoleh dengan metode kimia atau dengan metode
enzimatik dan dipilah ke dalam turunan primer dan turunan sekunder bergantung pada derajat
perubahan yang terjadi. Turunan primer sedikit dimodifikasi dari tidak larut dalam air, kasein
yang diogulasi dengan rennet (lambung sapi) merupakan protein turunan pimer.

Turunan sekunder mengalami perubahan yang lebih lengkap dan mencakup protease, pepton dan
peptida. Perbedaan antara hasil urai ini terletak pada ukuran dan kelarutan . Semua larut dalam
air dan tidak dikougalisasi oleh bahang, tetapi protease dapat diendapkan dengan larutan
amonium sulfat jenuh.Peptida mengandung dua atau lebih sisa asam amino. Hasil urai ini
terbentuk selama pemrosesan banyak makanan, misal selama pematangan keju.

Rumus dari asam amino adalah sebagai berikut :

H O

| II

R – C – C – OH

NH2

TURUNAN KARBOHIDRAT

1. Peran Karbohidrat dalam Penentuan Gologan Darah


Sistem golongan darah ABO merupakan sistem penggolongan darah yang pertama kali
ditemukan oleh karl landsteiner dari institut Reckefeller pada tahun 1900 dan pada tahun 1953
walter morgan dan winifred watkins dari institut lister menemukan bahwa ciri terbesar dari tipe
darah secara spesifik ditentukan oleh gula- gula yang terikat pada permukaan sel darah merah.
Contohnya perbedaan antara golongan darah A dan golongan darah B berbeda pada sebuah unit
gula yang terikat pada bagian luar dari ujung rantai karbohidrat dari glikoprotein atau glikolipid
pada permukaan sel darah merah. Pada golongan darah A gula yang terikat adalah asetil
galaktoamin, dan pada golongan darah B gula yang terikat adalah galaktosa.
Molekul sebagai penentu golongan darah dalam sistem ABO ada 4 macam, yaitu:
1. D-galactose
2. N-acetylgalactosamine
3. N-acetylglucosamine
4. L-fucose

• Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan
kombinasi dari antigen A dan antigen B.

• Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan, namun terbukti bahwa
golongan darah O masih memiliki ikatan karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri
atas 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus ini tidak
bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak memiliki antigen permukaan
masih bisa diterima.

Yang kelebihan N-acetylgalactosamine akan menjadi golongan A, dan kelebihan D-galactose


menjadi golongan B. Sebelum D-galaktosa dapat menerima monomer karbohidrat yang
menentukan aktivitas A atau B, molekul ini harus sudah mengikat monomer karbohidrat fukosa.
Suatu gugus D-galaktosa yang sudah mengikat fukosa, tetapi tanpa Nasetilgalaktosamin aktif-A
atau D-galaktosa aktif B, memiliki aktivitas antigenic yang disebut H. Sel-sel yang hanya
memiliki konfigurasi monomer karbohidrat aktif-H tidak memiliki aktivitas A atau B dan disebut
golongan O.
2. Glikoprotein
Glikoprotein adalah senyawa organik yang mengandung protein dan karbohidrat yang bergabung
bersama dalam ikatan kimia kovalen. Definisi lain menyebutkan senyawa molekul protein
dengan substansi yang mengandung kelompok karbohidrat. Kelompok karbohidrat mungkin
dalam bentuk monosakarida, disakarida, oligosakarida, polisakarida atau turunannya (seperti
substitusi sulfo- atau fosfo). Proteoglikan adalah sub kelas dari glikoprotein yang unit
karbohidratnya adalah polisakarida yang mengandung gula amino sehingga disebut juga sebagai
glikosaminoglikan. Bagian karbohidrat pada glikoprotein biasanya adalah komponen gula
sederhana yang tidak lebih dari 8 – 10 unit monosakarida.
Fungsi Glikoprotein
Salah satu bagian dari glikoprotein menonjol dari dinding sel dan bertindak sebagai reseptor
untuk molekul lain. Mereka juga dapat membantu sel-sel tetap bersama untuk membentuk
sebuah jaringan yang kuat, seperti tulang rawan. Jenis darah manusia A, B, dan O juga
tergantung pada keberadaan glikoprotein tertentu di luar sel-sel darah merah.
Bentuk lain dari glikoprotein berkisar seluruh tubuh. Salah satu contohnya adalah hormon set
glikoprotein, termasuk human chorionic gonadotropin, yang berfungsi selama reproduksi, dan
eritropoietin, yang membantu mengontrol kadar sel darah merah. Berbagai glikoprotein juga
dapat bekerja untuk membawa molekul yang berguna di sekitar tubuh, seperti vitamin.
Melakukan reaksi tertentu adalah fungsi lain dari anggota kelompok glikoprotein, dan tiga
kelompok enzim hidrolase, transferase, dan oxidoreductases adalah glikoprotein. Glikoprotein
tertentu juga dapat menghambat molekul lain yang berfungsi untuk memecah protein.
Penggunaan glikoprotein pada hewan bukan manusia juga mencakup efek antibeku pada ikan
tertentu yang hidup di perairan Antartika. Spesies kumbang juga dapat menggunakan
glikoprotein sebagai lapisan disinfektan di bagian luar tubuh kumbang.

3. Glukosamin
Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam sintesis biokimia
dari protein glikosilasi dan lemak. Glukosamin ditemukan sebagai komponen utama dari rangka
luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin merupakan salah satu monosakarida yang
banyak dijumpai. Dalam industri, glukosamin diproduksi dengan cara hidrolisis rangka luar
krustasea.
Glukosamin ditemukan secara alami dalam tubuh, yang tersusun dari glukosa dan asam amino
glutamin. Glukosamin diperlukan untuk menghasilkan glycosaminoglycan, yang penting dalam
pembentukan dan perbaikan tulang dan jaringan tubuh lainnya. Produksi glukosamin akan
menurun seiring dengan pertambahan usia.
Sumber makanan yang mengandung glukosamin
Glukosamin diidentifikasi pertama kali oleh Dr. Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi
struktur stereokimia baru ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939. Glukosamin
biasanya tersedia sebagai suplemen kesehatan. Suplemen glukosamin diproduksi di laboratorium
dari kitin, yang ditemukan di kulit udang, kepiting, lobster, dan hewan laut lainnya.
Sebagai suplemen, glukosamin sering digabungkan dengan chondroitin sulfat, yang secara alami
ditemukan dalam tulang rawan. Kondroitin memberikan elastisitas tulang rawan dan mencegah
kerusakan tulang rawan. Selain itu, suplemen glukosamin juga kadang dikombinasikan dengan
methylsulfonylmethane, atau MSM untuk kinerja yang lebih optimal.

Fungsi glukosamin dalam tubuh


Glukosamine memainkan peranan yang penting dalam pembentukan tulang rawan, dan
pergerakan sendi. Fungsi dari glukosamin di dalam tubuh adalah untuk memproduksi
proteoglikan dan glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk cairan sinovial. Cairan ini
berfungsi sebagai pelumas bagi tulang rawan sehingga pergerakan tulang menjadi lebih baik.
Kekurangan cairan sinovial dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sendi berupa
osteoarthritis, yaitu penyakit radang pada sendi yang ditandai oleh adanya kelainan pada
kartilago (tulang rawan) sendi dan tulang di sekitarnya.
Produksi glukosamin ini akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia sehingga
tubuh pun mengalami kekurangan glukosamin. Hal ini mengakibatkan terganggunya produksi
cairan sinovial yang dapat berakibat pada kerusakan tulang rawan pada sendi.
4. Kondroitin Sulfat
Kondroitin yang lebih dikenal dengan nama Kondroitin sulfat adalah glikosaminoglikan (GAG)
tersulfatisasi yang tersusun atas rantai gula bercabang (N-asetilgalaktosamin dan asam
glukuronat). Ia biasanya ditemukan menempel pada protein sebagai bagian dari senyawa
proteoglikan. Rantai kondrotin dapat memiliki lebih dari 100 gula individual yang dapat
tersulfatisasi di setiap bagian variabel. Kondroitin sulfat merupakan komponen struktural penting
penyusun jaringan kartilago dan berperan dalam meningkatkan ketahanannya terhadap tekanan.
Bersama dengan glukosamin, kondroitin sulfat digunakan secara luas sebagai suplemen makanan
untuk mencegah osteoartritis.
Kondroitin sulfat secara alami ditemukan dalam tulang rawan. Kebanyakan kondroitin dibuat
dari jaringan kartilago sapi dan babi (trakea sapi dan telinga serta hidung babi). Beberapa sumber
lain seperti kartilago hiu, ikan dan unggas.
Fungsi Kondroitin Sulfat dalam Tubuh
1. Kondroitin memberikan elastisitas tulang rawan dan mencegah kerusakan tulang rawan.
2.Untuk meringankan gejala osteoarthitis, seperti nyeri dan kelemahan fungsi akibat
osteoarthritis.
3. Mengontrol fungsi kandung kemih. Kondroitin sulfat dapat membantu pada pasien dengan
kandung kemih terlalu aktif atau kontrol kandung kemih yang tidak stabil.
5. Asam Muramat

Asam-N-asetil muramat (kiri) dan asam-N-asetil glukosamin (kanan) merupakan unit penyusun
struktur molekul peptidoglikan, dimana dihubungkan oleh ikatan β-1,4.
Peptidoglikan (murein) adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asam-N-
asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat yang dihubungkan ikatan β-1,4, dan sebuah rantai
peptida pendek yang contohnya terdiri dari asam amino l-alanin, d-alanin, d-asam glutamat, dan
baik l-lisin atau asam diaminopimelik (DAP)-asam amino langka yang hanya ditemukan pada
dinding sel prokariot. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat
kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya.
Struktur dasar peptidoglikan adalah sebuah selubung yang menyelimuti sel yang tersusun dari
utas-utas peptidoglikan yang berdampingan satu sama lain dan dihubungkan dengan ikatan
silang tetrapeptida yang terbuat dari asam amino.
6. Asam Sialat
Asam sialat adalah karbohidrat yang pembentuk gangliosida pada sel otak. Gangliosida berperan
merangsang saraf bekerja optimal dan membentuk memori jangka panjang. Gangliosida
dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan, migrasi dan pamatangan sel saraf otak, serta
pembentukan synaps (hubungan antarsel saraf). Sialic Acid (asam sialat) adalah nutrisi otak
selain DHA (Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arracidonic Acid).
Menurut penelitian, suplementasi gangliosida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan
mengingat pada anak. Gangliosida banyak terkonsentrasi diarea abu-abu otak, otak besar dan
cerebral cortex yang merupakan area penting dalam pembentukan memori. Asam sialaat bekerja
sienergis dengan asam lemak Omega-3 (asam dokosahek-saenoat/DHA) dan asam lemak
Omega-6/ (asam arakhidonat/ARA). Ketiganya merupakan zat pembangun independent jaringan
saraf untuk fungsi otak yang lebih baik. Hati mampu mensintesis asam sialat tapi dalam jumlah
kecil, sehingga perlu asupan dari luar seperti ASI. Produk susu formula banyak yang
menambahkan asam sialat.

Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan / struktur dari tubuh manusia dan hubungan
antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya , anatomi juga mempunyai pengertian urai
dari tubuh manusia,
ana = bagian
tomi = memotong

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia dalam keadaan normal,
keterangan fungsi dari tubuh manusia dijabarkan dalam fungsi setiap organ dari fungsi masing
masing sistem dalam tubuh manusia dalam keadaan normal.

Anatomi dan fisiologi ini hubungannya sangat erat sekali, tidak bisa dipisah pisahkan ,
ex : ada kelainan di dari susunan / struktur suatu organ maka fungsi dari organ tadi akan
terganggu.
ex : organ paru paru ( pulmo ) organ paru paru yang terkena penyakit TBC akan mengalami
kerusakan baik sel selnya,
jaringan jaringannya sehingga fungsi dari paru paru dalam proses pernafasan mengalami
gangguan , sehingga kita bisa mendeteksi / mengetahui pasien tersebut mengalami sesak nafas,
nyeri waktu bernafas, batuk batuk mengeluarkan darah.

Nama Latin Organ Tubuh Manusia

Cerebrum : otak besar


Cerebellum : otak kecil
Diencephalon : otak depan
Lobus frontale : otak bagian dekat os. frontale
Lobus temporale : otak bagian dekat os. temporale
Lobus parietale : bagian otak yang dekat os. parietale
Lobus occipitale : bagian otak yang dekat os. occipitale
Ren : ginjal
Kardio : jantung
Pulmo : paru-paru
Hepar : hati
Gastrin ; Ventrikulus : lambung
Integumen : kulit
Musci : otot
Feses : Kotoran
Femur : tulang paha
Lacrimal : tulang air mata
Zigomaticum : tulang pipi
Esophagus : kerongkongan
Pelvis renalis : rongga ginjal
Sphingter Esophageal : klep antara Esophagus dan Ventrikulus
Gastro / Gaster : perut
Illeum : usus halus
Duodenum : usus 12 jari
Kolon : usus besar
Tibia : tulang betis
Vertebrae : tulang belakang
Fibula : tulang kering
Patella : tempurung lutut
Falx cerebri : garis tengah bagian bawah tulang otak parietal
Foramen magnum : lubang batang otak
Sendi humero ulnar : sendi antara humerus dan ulnar
Cavum orbital : lubang orbit (mata)
Sfingter anni : otot lingkar anus
Sfingter pilorus : otot lingkar usus
Miokardium : otot jantung
Medulla spinalis : sumsum tulang belakang
Medulla oblongata : sumsum lanjutan
Musculus interkostalis : Otot antar tulang rusuk
Tulang Maleus : tulang martil
Tulang Inkus : tulang landasan
Tulang stapes : tulang sanggurdi

Sistem Saraf

Salah satu yang paling penting dari 11 sistem tubuh manusia adalah sistem saraf. Sistem saraf
terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Tugas dari sistem saraf pusat untuk
menerima informasi dan mengirimkan instruksi. Sistem ini terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dalam tubuh. Saraf ini mengirimkan pesan ke
bagian lain dari tubuh. Otak bertindak sebagai pusat kendali tubuh, karena membantu
mengontrol semua organ dan jaringan. Otak juga memungkinkan manusia mengingat hal-hal dan
pengalaman lima indra sentuhan, rasa, bau, penglihatan dan pendengaran.

Sumsum tulang belakang terdiri dari bundel tebal saraf yang menghubungkan otak ke seluruh
tubuh. Vertebra, tulang kecil, melindungi sumsum tulang belakang dari cedera dan kerusakan.
Empat jenis saraf membantu untuk mengontrol tubuh. Saraf otonom menghubungkan otak dan
sumsum tulang belakang untuk organ-organ seperti jantung dan usus. Saraf kranial
menghubungkan mulut, telinga, mata dan hidung ke otak. Saraf perifer menghubungkan sumsum
tulang belakang dengan lengan dan kaki. saraf Pusat menghubungkan struktur dalam sumsum
tulang belakang dan otak.

Sistem rangka

Sistem kerangka terdiri dari semua tulang dan jaringan yang menghubungkan mereka bersama-
sama. Sistem ini melindungi organ dari cedera, memberikan dukungan bagi tubuh dan
memungkinkan tubuh untuk bergerak. Tengkorak melindungi otak. Kolom vertebral melindungi
sumsum tulang belakang. Kolom ini terdiri dari atlas dan sumbu, tulang leher, tulang dada,
tulang lumbal dan vertebra sakral. Tulang yang umum lainnya dalam tubuh manusia termasuk
tulang rahang (mandibula), tulang dada (sternum), tulang paha (femur), pergelangan kaki
(tarsals) dan tempurung lutut (patella). Jaringan yang menyambungkan tulang ke otot dan tulang
tulang lainnya termasuk ligamen, tendon dan tulang rawan.

Sistem otot

Sistem otot terdiri dari tiga jenis otot. Otot polos memiliki beberapa fungsi dalam tubuh. Jenis
otot mendorong makanan melalui saluran pencernaan, mendorong makanan kembali ke
kerongkongan ketika seseorang muntah dan membantu mendorong bayi keluar dari tubuh saat
melahirkan. Otot kardiak adalah otot jantung. Otot ini melemaskan dan berkontraksi untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Bantuan otot rangka dalam gerakan dan menopang tubuh.
Setiap kelompok otot utama memiliki fungsi yang berbeda. Paha depan, misalnya, membantu
Anda berdiri, berjalan dan memanjat tangga.

Sistem peredaran Darah

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jaringan ini mensirkulasikan
darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari bilik atas dan bawah (atrium dan ventrikel) dan
empat katup yang mengontrol arah aliran darah. Arteri membawa darah dari jantung, sedangkan
vena membawa darah menuju jantung. Kapiler, pembuluh darah terkecil dalam tubuh,
memungkinkan darah beredar antara arteri dan vena.

Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan mengontrol napas sebagai sarana penyediaan darah dengan oksigen. Darah
kemudian membawa oksigen ini ke organ-organ dan jaringan tubuh. Saat bernafas, seseorang
bernafas oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Sistem pernapasan terdiri dari paru-paru,
diafragma, mulut, trakea dan hidung. Mulut dan hidung memungkinkan oksigen masuk ke dalam
tubuh. Trakea membawa oksigen ke rongga dada, di mana terbagi menjadi bronkus. Bronkus
dibagi lagi dan membentuk tabung bronkial, yang membawa oksigen ke paru-paru. Oksigen
masuk ke dalam kantung kecil yang disebut alveoli dan kemudian berdifusi ke dalam arteri darah
melalui kapiler. Darah dari vena melepaskan karbon dioksida ke alveoli dan keluar karbon
dioksida tubuh ketika seseorang mengembuskan napas. Diafragma adalah lembaran otot yang
membantu Anda menghirup dan menghembuskan napas. Ini lembaran otot juga membantu dalam
pernafasan karbon dioksida dan menghirup oksigen.

Sistem pencernaan

Sistem pencernaan memecah makanan dan menyerap nutrisi. Makanan memasuki mulut, di
mana bercampur dengan air liur. Air liur membantu melembutkan dan memecah makanan
sehingga lebih mudah untuk menelan. Dari mulut, makanan melewati kerongkongan, tabung
berotot yang mendorong makanan ke dalam perut. Perut mengandung enzim dan asam yang
memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil. Hal ini membuat makanan lebih mudah
dicerna. Makanan bergerak dari perut ke usus kecil dalam bentuk chyme, cairan kental.

Usus kecil terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Usus kecil juga mengandung jutaan vili,
yang adalah tonjolan kecil yang membantu dalam penyerapan nutrisi. Setiap makanan tercerna
dalam usus kecil bergerak ke usus besar. Organ ini menghilangkan air dari makanan yang tidak
tercerna dan bentuk kotoran, atau limbah padat. Rektum menyimpan limbah padat ini sampai
siap untuk meninggalkan tubuh.

Sistem endokrin

Sistem endokrin mengontrol produksi dan sekresi hormon. Hormon mengatur pertumbuhan,
perkembangan seksual, metabolisme dan fungsi tubuh lainnya. Sistem ini terdiri dari kelenjar
pituitari, hipotalamus, kelenjar tiroid, tubuh pineal, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid dan
pankreas. Kelenjar pituitari bertindak sebagai kelenjar utama karena menghasilkan hormon yang
berperan dalam fungsi kelenjar sistem endokrin lainnya. Kelenjar ini menghasilkan hormon
pertumbuhan, adrenocorticotropin, thyroid-stimulating hormone, hormon luteinizing,
vasopressin, prolaktin dan oksitosin.

Hipotalamus mengatur metabolisme, perasaan kenyang setelah makan dan suhu tubuh. Kelenjar
ini juga mengeluarkan hormon yang mengontrol pelepasan hormon dari kelenjar pituitari.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme. Kelenjar ini juga
berpartisipasi dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf, pengaturan tekanan darah,
pencernaan, reproduksi, otot dan regulasi denyut jantung. Ini tubuh pineal mengeluarkan
melatonin, yang membantu mengatur siklus tidur.

Kelenjar adrenal, yang terletak di bagian atas setiap ginjal, terdiri dari medula adrenal dan
korteks adrenal. Korteks adrenal menghasilkan kortikosteroid untuk mengatur keseimbangan
cairan garam, fungsi sistem kekebalan tubuh, metabolisme dan fungsi seksual. Medula adrenal
menghasilkan hormon yang mengontrol respon tubuh terhadap stres. Kelenjar paratiroid
mengontrol kadar kalsium dalam darah dan tulang. Pankreas mengeluarkan enzim pencernaan
dan mensekresikan glukagon dan insulin. Insulin dan glukagon kontrol jumlah glukosa dalam
darah, sehingga kerusakan pada pankreas dapat menyebabkan diabetes.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi laki-laki menghasilkan sperma, pelepasan sperma ke dalam sistem reproduksi
wanita dan menghasilkan hormon seks pria yang menjaga sistem reproduksi bekerja normal.
Struktur eksternal dari sistem ini termasuk penis, testis dan skrotum. Penis memiliki akar yang
menempel ke perut tubuh. Uretra, yang mengangkut urin dan air mani, berada di ujung penis.
Skrotum berisi testis, pembuluh darah dan saraf. Skrotum mengontrol suhu testis, karena mereka
harus tetap pada suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh normal. Ini akan membantu
memastikan perkembangan normal sperma. Testis menghasilkan sperma dan menghasilkan
hormon seks pria seperti testosteron. Organ aksesori dari sistem reproduksi laki-laki termasuk
vas deferens, epididimis, vesikula seminalis dan saluran ejakulasi.

Sistem reproduksi wanita memiliki beberapa fungsi. Ini menghasilkan telur dan mengangkut
telur ke lokasi fertilisasi. Sistem ini juga berpartisipasi dalam kehamilan bayi dan proses
persalinan, menstruasi dan menopause. Struktur eksternal dari sistem reproduksi wanita meliputi
labia minora, labia majora, klitoris dan kelenjar Bartholin. Struktur internal meliputi uterus,
ovarium, vagina dan saluran tuba. Ovarium menghasilkan telur dan melepaskan mereka. Telur
berjalan menuruni tuba falopi. Rahim berperan dalam kehamilan dan persalinan. Lapisan rahim,
yang disebut endometrium, menumpuk dalam persiapan untuk pembuahan. Jika pembuahan
tidak terjadi, rahim menumpahkan lapisan selama menstruasi. Jika pembuahan tidak terjadi, sel
telur dibuahi menempel pada dinding rahim. Rahim memegang zigot, yang menjadi janin,
sepanjang 40 minggu kehamilan. Vagina berfungsi sebagai tempat hubungan seksual dan
melahirkan. Vagina mengembang untuk mengakomodasi janin saat keluar tubuh.
Sistem ekskretoris

Sistem ekskresi membantu tubuh menyingkirkan produk-produk limbah. Organ utama dalam
sistem ini adalah ginjal, paru-paru dan kulit. Karbon dioksida dan gas limbah lainnya keluar
tubuh melalui paru-paru. Kulit membantu menghilangkan keringat dan sel kulit mati dari tubuh.
Ginjal membuang limbah dari darah dengan menyaring darah, mengirim nutrisi kembali ke
dalam tubuh dan mengeluarkan limbah dalam urin. Jika terjadi kerusakan ginjal, sampah bisa
menumpuk dalam darah dan menyebabkan seseorang menjadi sangat sakit.

Sistem integumen

Ini terbesar dari 11 sistem tubuh manusia adalah sistem integumen. Sistem ini menyumbang 12
sampai 15 persen dari berat tubuh kita, menurut Estrella Mountain Community College. Sistem
ini terdiri dari kulit, rambut, kuku dan membran mukosa. Sistem ini mengontrol suhu tubuh,
melindungi tubuh dari kerusakan, menyerap nutrisi, membantu mempertahankan homeostasis
dan bekerja dengan sistem saraf untuk mengontrol rasa sentuhan. Sistem integumen juga
mengandung kelenjar dan folikel rambut. Kelenjar ekrin yang ditemukan di seluruh tubuh,
sementara kelenjar apokrin ditemukan di ketiak dan pangkal paha. Kelenjar apokrin
menghasilkan zat yang menggabungkan dengan bakteri menghasilkan bau badan.

Sistem kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan melindungi tubuh terhadap organisme berbahaya. Sistem ini terdiri dari organ,
jaringan, protein dan sel-sel khusus yang membantu mencegah infeksi dan membuat kita tetap
sehat. Sel darah putih mengidentifikasi organisme berbahaya dan menghancurkan mereka.
Diproduksi oleh sumsum tulang, timus dan limpa, leukosit beredar di pembuluh darah dan
jaringan getah bening. Fagosit memecah organisme berbahaya, limfosit membantu tubuh
mengenali dan menghancurkan organisme organisme.

Para ilmuwan mengklasifikasikan limfosit sebagai limfosit B dan limfosit T. Limfosit yang tetap
di sumsum tulang adalah limfosit B. Limfosit lain meninggalkan sumsum tulang dan melakukan
perjalanan ke kelenjar timus. Ini adalah limfosit T. Limfosit B mengidentifikasi penjajah dan
mengirimkan sel untuk menghancurkan mereka. limfosit T menghancurkan penjajah. Kadang-
kadang, sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi jaringan normal sebagai penyerbu asing.
Sistem kemudian menyerang jaringan normal dan menyebabkan kerusakan jaringan. Hal ini
dikenal sebagai penyakit autoimun. Gangguan autoimun termasuk lupus, skleroderma dan
rheumatoid arthritis. Sebuah sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi juga berperan dalam respon
alergi.

1. Posisi Fowler

Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Tujuan

1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.


2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan
ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

Indikasi

1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan

2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Alat dan bahan :

1). Tempat tidur khusus


2). Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Dudukkan pasien
3. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat tidur.
4. Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
5. Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.

2. Posisi semi fowler

Pengertian

Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat

Tujuan
1. Mobilisasi

2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas

3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan

Cara / prosedur

1. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat)

2. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien
lumpuh

3. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut dari
tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak poplital ( di bawah lutut )

3.Posisi sim

Definisi :

Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).

Tujuan :

1. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang

2. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

3. Memasukkan obat supositoria

4. Mencegah dekubitus

Indikasi :

1. Untuk pasien yang akan di huknah


2. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut
Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan
setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat
tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan
lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat
tidur.

4. Posisi trendelenburg

Definisi :

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Indikasi :

1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut

2) Pasien shock

3) Pasien hipotensi.

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan
setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke
dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur

5. Posisi dorsal recumbent

Definisi :

Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau direnggangkan)
diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada
proses persalinan.

Tujuan :

Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.

Indikasi :

1. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia


2. Untuk persalinan

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur
2. Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara kepala dan
ujung tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat tidur khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien.

6. Posisi Litotomi

Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat
kontrasepsi.

Indikasi :

1. Untuk ibu hamil


2. Untuk persalinan
3. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja:

1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik ke
arah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4. Pasang selimut

7. Posisi Genu pectrocal/ Knee chest

Definisi :

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.

Tujuan :

Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.

Indikasi :

1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Cara kerja :
1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
mencmpel pada kasur tempat tidur.
2. Pasang selimut pada pasien.

Rangka Tubuh Mempunyai Fungsi Sebagai Berikut:

Fungsi kerangka manusia adalah sebagai berikut :

1). sebagai penegak tubuh


2). sebagai pembentuk tubuh
3). sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
4). sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
5). sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
6). sebagai alat gerak pasif

Sumber Artikel : http://trisetiono79.blogspot.com/2014/10/mengenal-tulang-letak-dan-


fungsinya.html#ixzz3iyzo4PWp
1. Bagian-Bagian Rangka Manusia

Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Rangka kepala/ tengkorak berfungsi melindungi otak


2. Rangka Badan berfungsi melindungi organ - organ tubuh seperti paru-paru,
jantung, hati dan lain-lain.

3. Rangka anggota gerak berfungsi bergerak seperti, berjalan, berlari,


memegang benda dan sebagainya.

Rangka-rangka Tubuh Di Bedakan Menjadi Tiga Macam,

Rangka Yang Terdapat Pada Hewan Yang Tubuhnya Lunak,


Seperti: Cacing Tanah Di Sebut Rangka Hidrostatik.

Rangka Yang Terdapat Pada Insekta Yang Berupa Lapisan Luar Yang Membungkus
Tubuh. Dan Terbuat Dari Zat Kitin, Di Namakan Rangka Luar (Eksoskeleton) Pada
Hewan Vertebrata Terdapat Kumpulan Tulang Rawan Dan Tulang Keras Yang
Berbentuk Suatu Rangkaian Menurut Aturan Yang Tertentu Yang Di Sebut Rangka
Dalam (Endoskeleton)

Rangka dalam tersusun atas berbagai bentuk dan jenis tulang. Coba Anda perhatikan
pada tulang ayam. Kekerasan bagian ujung tulang dada dan tulang paha berbeda. Apa
yang membuat tulang paha bersifat keras, sedangkan ujung tulang dada bersifat lunak

Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang.


Berdasarkan letak tulang-tulang terhadap sumbu tubuh, rangka manusia dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok.

Sumber Artikel : http://trisetiono79.blogspot.com/2014/10/mengenal-tulang-letak-dan-


fungsinya.html#ixzz3iyzu2Tpt

Kelompok pertama adalah rangka aksial yang berada di bagian tengah sumbu tubuh.
Kelompok kedua, adalah rangka apendikular yang berada di bagian tepi dari sistem rangka
aksial. Rangka aksial terdiri atas tulang kepala (tengkorak), ruas-ruas tulang belakang (vertebrae)
tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (kosta). Rangka Apendikular terdiri atas gelang bahu,
anggota gerak atas (tungkai atas), gelang panggul, dan anggota gerak bawah (tungkai bawah).

Rangka Aksial:

Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh. Tulang
rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

1. Tulang Kepala

Rangka kepala

Tulang-tulang yang menyusun rangka kepala adalah :
a. tulang dahi
b. tulang ubun-ubun
c. tulang pelipis
d. tulang tengkorak
e. tulang baji
f. tulang air mata
g. tulang pipi
h. tulang hidung
i. tulang rahang atas
j. tulang rahang bawah
k. tulang lidah

Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung (kranium) dan tulang rahang. Tulang kepala
berfungsi sebagai pelindung Otak, Organ Pendengaran, dan Organ Penglihatan. Tulang
tengkorak terdiri atas 28 buah tulang. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, mata,
dan telinga dalam. Tulang-tulang pembentuk tengkorak dibedakan atas tulang tengkorak
wajah (muka) dan tengkorak pelindung otak (kubah) Ingat kembali pelajaran tentang
rangka manusia Di (SMP). Coba sebutkan Tulang-tulang penyusun Tengkorak wajah dan
tengkorak pelindung otak.

Hubungan tulang yang terdapat pada tengkorak kepala bersifat suture yaitu tidak dapat
digerakkan. Kesatuan susunan tengkorak yang tegak seolah ”terletak” seimbang di atas
ruas teratas (pertama) tulang belakang adalah tulang atlas. Sendi yang menghubungkan
tengkorak dengan tulang belakang ini disebut sendi atlas (sendi putar) sehingga
memungkinkan gerak kepala mengangguk ke depan dan ke belakang, menggeleng ke kiri
dan ke kanan, bahkan berputar ke kiri dan ke kanan dengan wajah tetap menghadap ke
depan.
2. Rangka badan
Tulang-tulang penyusun rangka badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

a. 33 ruas tulang belakang


b. 12 pasang tulang rusuk ( 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, 2 pasang
rusuk melayang)
c. Tulang dada terdiri dari :
- tulang hulu
- tulang badan
- tulang pedang-pedangan.
- tulang bahu terdiri dari : 2 tulang selangka dan 2 tulang belikat
- tulang panggul terdiri dari : 2 tulang duduk, 2 tulang usus dan 2 tulang kemaluan

3. Rangka anggota gerak


Tulang-tulang penyusun anggota gerak terdiri dari :

Anggota gerak atas (tangan)


a. Anggota gerak atas (tangan) terdiri dari :

- tulang pengumpil
- tulang lengan atas
- tulang hasta
- tulang pergelangan tangan
- tulang telapak tangan
- ruas-ruas jari tangan

b. Anggota gerak bawah (kaki)


Tulang-tulang penyusun anggota gerak bawah terdiri dari :

- tulang paha
- tulang tempurung lutut
- tulang kering
- tulang betis
- tulang pergelangan kaki
- tulang telapak kaki
- ruas-ruas jari kaki
2- Tulang Belakang (Columna Vertebralis)

Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang
(vertebrae) Di antara tulang-tulang vertebrae terdapat discus invertebralis merupakan tulang
rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis memungkinkan tulang
belakang bergerak ke segala arah. Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lekukan
leher (cervix) lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan selangkang (sacral).

Pada tulang belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi sebagai penyangga berat dan
memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak.

3- Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa)

Tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai (manubrium sterni), bagian badan (corpus
sterni), dan taju pedang (processus xyphoideus), Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang
rusuk, yaitu 7 pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), dan 2 pasang
rusuk melayang (costa fluctuantes).

Bersama lekukan thorax pada tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk membentuk rongga
dada (thorax) yang melindungi organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh
darah. Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.

1- Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang
belakang, sedangkan ujung depan melekat pada tulang dada.

2- Tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang
dengan ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.

3- Tulang rusuk melayang berjumlah dua pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang,
sedangkan ujung depan bebas tidak melekat.(KR) Sekian Terimakasih.

Jenis dan Fungsi Tulang

Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

A. Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak terdapat
pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring,
trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.

Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini
dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah
menyambung kembali. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

B. Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras banyak
mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 )dan kalsium fosfat ( Ca(PO4)2)
yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang
berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.

Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka.


Contoh tulang keras :
- tulang paha
- tulang lengan
- tulang betis
- tulang selangka

Bentuk Tulang

Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu :

1. Tulang pipa
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga, berfungsi sebagai tempat pembentukan sel
darah merah
Contohnya :
- tulang paha
- tulang lengan atas
- tulang jari tangan

2. Tulang pipih
Bentuknya pipih ( gepeng ), berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih
Contohnya :
- tulang belikat
- tulang dada
- tulang rusuk
3. Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat, berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih
Contohnya :
- ruas-ruas tulang belakang
- tulang pergelangan tangan
- tulang pergelangan kaki

Persendian

Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian
mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.

Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga ( 3 macam) yaitu :

1. Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya
pergerak kan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan
terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku

3. Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan
dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.

Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan
dibahas 4 macam sendi, diantaranya:

a. Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya :
- persendian antara tulang paha dengan tulang betis
- persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

b. Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya :
- persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
- persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

c. Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah
Contohnya :
- persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas
- persendian antara gelang panggul dengan tulang paha

d. Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya :
- persendian pada ibu jari tangan
- persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan

Sumber Artikel : http://trisetiono79.blogspot.com/2014/10/mengenal-tulang-letak-dan-


fungsinya.html#ixzz3iz048HAG

También podría gustarte