Está en la página 1de 5

ANALISIS JURNAL

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KECEMASAN


LANSIA YANG TINGGAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL
“MANDIRI” PUCANG GADING SEMARANG
Sebagai tugas mata kuliah Jiwa

Disusun Oleh
Reni Ariska
(153210033)

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2016/2017
Tanggal : 13 maret 2018 Metodologi Penelitian
Nama Mahasiswa : Lokasi penelitian : penelitian dilakukan di
Informasi Citasi balai rehabilitasi sosial “mandiri” pucang
Pengarang : gading Semarang.
 Siti Azizah
 Puji Lestari, S. Kep., Ns., M. Variabel yang diteliti : Human (manusia)
Kes
 Liya Novitasari, S.Kep., Ns Metode pengumpulan data : menggunakan
questioner atau pengambilan data.
Tahun : 2013

Judul artikel : pengaruh komunikasi


terapeutik terhadap kecemasan lansia
yang tinggal di balai rehabilitasi sosial
“mandiri” pucang gading semarang

Penerbit / nama jurnal : Jurnal


Keperawatan Jiwa

Volume : 1

Issue / No : 1

Halaman : 10
Latar Belakang Hasil Penelitian / Studi
Kecemasan lansia yang terjadi secara Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
terus-menerus dalam waktu lama, dapat peneliti pada kelompok kontrol pada
menyebabkan kelelahan yang sangat pengukuran posttest di Balai Rehabilitasi
berat bahkan kematian. Penurunan Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang,
derajat kecemasan pada lansia dapat paling banyak dalam kategori cemas berat,
dilakukan dengan psikoterapi. Salah yaitu sejumlah 7 orang (46,7%), dari 15
satunya yaitu menggunakan komunikasi responden. Hasil penelitian yang dilakukan
terapeutik. oleh peneliti kepada responden pada
Komunikasi terapeutik memiliki empat kelompok intervensi di Balai Rehabilitasi
fase yaitu prainteraksi, orientasi, kerja Sosial “Mandiri” Pucang Gading
dan fase terminasi. Semarang,pada pengukuran postest sebagian
Serta sikap komunikasi terapeutik dan besar dalam kategori cemas ringan, yaitu
teknik komunikasi terapeutik yang dapat sejumlah 10 orang (66,7%), dari 15
membantu penurunan derajat responden.
kecemasan lansia. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh Hasil penelitian didapatkan mean difference
komunikasi terapeutik terhadap kecemasan lansia kelompok kontrol dan
kecemasan lanisa yang tinggal di Balai intervensi yaitu -7,600. Berdasarkan uji t
Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang independen, didapatkan nilai t hitung sebesar
gading semarang. -4,962 dengan p-value sebesar 0,000. Oleh
karena p-value 0,000 < (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan tingkat kecemasan lansia sesudah
diberikan komunikasi terapeutik antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
pada pengukuran posttest di Balai
Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading,
Semarang. Ini juga menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan komunikasi
terapeutik terhadap kecemasan pada lansia di
Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang
Gading Semarang.
Tujuan Penelitian / Studi Implikasi Hasil Penelitian
1. Tujuan Umum
 Mengetahui pengaruh Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada
komunikasi terapeutik terhadap panti social terutama untuk manula dalam
kecemasan lansia di Balai melakukan penerapan komunjikasi terapeutik
Rehabilitasi Sosial “Mandiri” dalam penataalaksanaan keperawatan dalam
Pucang Gading, Semarang. menurunkan derajat kecemasan.
2. Tujuan Khusus
 Mengetahui gambaran kecemasan
pada lansia sesudah diberikan
komunikasi terapeutik pada
kelompok intervensi di Balai
Rehabilitasi Sosial “Mandiri”
Pucang Gading Semarang
 Mengetahui gambaran kecemasan
lansia pada kelompok kontrol
pada pengukuran postest.
 Mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik terhadap kecemasan
pada lansia kelompok kontrol
dan kelompok intervensi di Balai
Rehabilitasi Sosial “Mandiri”
Pucang Gading Semarang
Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian / Studi
Jurnal ini baru dan bisa diterapkan di
1. Apa Pengaruh komunikasi terapeutik pantisosial terutama untuk manula.
terhadap kecemasan lansia ?
2. Bagaimana cara menggunakan
komunikasi terapeutik agar
kecemasan pada lansia berkurang ?
Desain Penelitian / Studi Keterbatasan Penelitian / Studi
1. Peneliti tidak mengukur aspek fisiologis
Deskriptif yang dapat menyebabkan kecemasan yang
meliputi hasil laboratorium dan hasil
pemeriksaan medis.
2. Peneliti tidak melakukan kontrol terhadap
faktor yang bisa menyebabkan kecemasan
lansia seperti keadaan fisik lansia,
lingkungan yang dirasa kurang nyaman,
dan kurang nya dukungan dari keluarga.
KESIMPULAN
1. Kecemasan lansia di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading
Semarang sesudah diberikan komunikasi terapeutik pada kelompok intervensi
sebagian besar dalam kategori cemas ringan, yaitu sejumlah 10 orang (66,7%),
dari 15 responden.
2. Kecemasan lansia di Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading
Semarang pada kelompok kontrol pada pengukuran postest paling banyak dalam
kategori cemas berat, yaitu sejumlah 7 orang (46,7%), dari 15 responden.
3. Ada pengaruh terhadap kecemasan lansia kelompok post perlakuan dan post
kontrol di Balai Rehabilitsi Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang, dengan
menggunakan t-test independen nilai signifikan didapatkan nilai t hitung sebesar
-4,962 dengan p-value sebesar 0,000 < (0,05).

También podría gustarte