Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
Maka dari itu, kebutuhan nutrisi merupakan bagian penting, tidak terkecuali
untuk lansia. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
Di Indonesia, jumlah orang lanjut usia (lansia) bertambah seiring peningkatan usia
harapan hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah penduduk
Indonesia sekitar 237 jiwa, sekitar 20 juta adalah penduduk berusia lanjut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
kebutuhan fisik.
Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh
dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
gandum, ubi, roti, singkong dll, selain itu dalam bentuk gula seperti gula,
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung protein, baik
protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur, kacangkacangan dan
olahannya.
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral,
Lansia berisiko tinggi mengalami masalah nutrisi. Hal ini cukup beralasan
sehingga prevelansi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia ini telah menjadi
sorotan dalam sejumlah survei (DHSS, 1997; Coates, 1985; Lehman, 1889) karna
terdapat fakta bahwa sebagian besar lansia di komunitas mengalami masalah nutrisi.
B. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
1. Kalori
orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot
dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan
protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal
dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk
lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila
jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan
berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka
cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
2. Protein
Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari
adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi
ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih
tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi
darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam
lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan
sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi
(susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah
terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi
lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak
dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia
vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya
buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia
kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi
lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,
6. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh
untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu
Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
pada pemenuhan nutrisi lansia. Oleh karena lansia sebagian besar mempunyai resiko
terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi dibandingkan dengan kelompok usia yang lain,
1. Tinggal sendiri: seseorang yang tinggal sendiri sering tidak memperdulikan tugas
makanannya sendiri.
3. Kehilangan: terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk
mereka sendiri, mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya
seimbang.
4. Depresi: menyebabkan kehilangan nafsu makan, mereka tidak mau bersusah payah
6. Penyakit saluran cerna: termasuk sakit gigi dan ulkus. Berkurangnya kemampuan
indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit, gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi,
8. Obat-obatan : lansia yang mendapatkan banyak obat dibandingkan kelompok usia lain
yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia. Pengobatan akan
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain terhadap
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
Barbara,1995:21).
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenanganoleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
kompleks.
psikologi.
2. Client advocate
Tugas perawat:
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak
dengan klie, sehingga dihaapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
3. Counselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologi atau masalah social untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan
4. Educator
Mengajar adalah merujuk kepada aktivitas dimana seseorag guru membantu muridnya
untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau
banyak pelajar dimana pembelajaran objek khusus atau keinginan untuk merubah
perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998:8). Inti dari perubahan perilaku selalu
BAB III