Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun oleh:
Kelas K
Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang " Analisis Laporan Keuangan PT Sepatu Bata Tbk tahun
2010 - 2011 " ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
analisis laporan keuangan dengan judul “Analisis Laporan Keuangan PT Sepatu Bata Tbk
tahun 2010 - 2011 ". Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam sebuah perusahaan pasti mempunyai suatu laporan finansial tentang keuangan,
hal ini digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan kerugian dalam menjalani
kegiatan perusahaan. kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai dengan
menggunakan empat analisis, yaitu analis laporan keuangan, rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut akan membahas lebih lanjut dengan judul “
Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Aktivitas pada PT Sepatu Bata Tbk
Periode 2010 – 2011”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk dari analisis rasio Likuiditas
tahun 2010 – 2011 ?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk dari analisis rasio
Solvabilitas tahun 2010 – 2011 ?
3. Bagaimana kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk dari analisis rasio
Profitabilitas tahun 2010 – 2011 ?
4. Bagaimana kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk dari analisis rasio Aktivitas
tahun 2010 – 2011 ?
c. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Sepatu Bata Tbk dilihat dari analisis
rasio Likuiditas tahun 2010 – 2011
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Sepatu Bata Tbk dilihat dari analisis
rasio Solvabilitas tahun 2010 – 2011
3. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Sepatu Bata Tbk dilihat dari analisis
rasio Profitabilitas tahun 2010 – 2011
4. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT Sepatu Bata Tbk dilihat dari analisis
rasio Aktivitas tahun 2010 – 2011
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ratio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo.
a. Ratio Lancar (Current ratio)
Current ratio adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang
harus segera dipenuhi atau dengan kata lain untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
aset lancar
Ratio lancar =
kewajiban jangka pendek
2011 2010
Rp.316.643.577 Rp.295.496.348
Ratio lancar = Ratio lancar= Rp.141.748.440
Rp.148.822.766
= 2,13 =2,08
Aset lancar−persediaan
Ratio cepat = total kewajiban lancar
2011 2010
𝑅𝑝.316.643.577−𝑅𝑝.193.997.433 Rp.295.496.348−Rp.191.217.901
ratio cepat = Ratio cepat =
𝑅𝑝.148.822.766 Rp.141.748.440
= 0,82 = 0,73
Analisis : kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
mengandalkan persediaan,untuk tahun 2011 sebesar 0,28.sedangkan pada tahun 2010
berkurang sebesar 0,20.hal ini disebabkan karena adanya kenaikan persediaan dan
aset lancar.
c. Perputaran piutang
Perputaran Piutang (Receivable Turnover) adalah Suatu angka yang menunjukkan
berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode
tertentu.
365
Periode perputaran piutang = perputaran piutang
2011 2010
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
Perputaran piutang= Perputaran piutang =
Rp.29.719.350 Rp.23.075.982
Analisis : perputaran piutang menurun pada tahun 2011 sebesar 22,8 kali dengan
rata-rata piutang tertagih selama 16 hari dibandingkan dengan perputaran piutang
pada tahun 2010 sebesar 27,9 kali dengan rata-rata piutang tertagih 13 hari. Hal ini
disebabkan karena adanya kenaikan pada penjualan kredit dan piutang usaha,
sehingga semakin lama perputaran piutang maka periode perputaran semakin cepat
dan sebaliknya.
d. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan adalah cara untuk mengetahui berapa kali dalam suatu periode
tertentu sebuah perusahaan menjual persediaannya. Perusahaan-perusahaan menggunakan
perputaran persediaan untuk menilai kemampuan mereka dalam menghadapi persaingan,
merencanakan laba usaha, dan secara umum mengetahui seberapa baiknya mereka
menjalankan kegiatan perusahaan mereka.
Hpp
Perputaran persediaan = persediaan
365
Rata-rata periode persediaan terjual =perputaran persediaan
2011 2010
Rp.369.611.149 Rp.337.998.532
Perputaran persediaan= Rp.193.997.433 Perputaran persediaan= Rp.191.217.901
2. Ratio Solvabilitas
Total Utang
Ratio utang terhadap total aset = Total aset
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,314x100%=31,4% =0,315x100%=31,5%
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
Analisis : Ratio utang terhadap total aset mengalami penurunan dari tahun 2010 ke
tahun 2011.pada tahun 2011 ratio utang terhadap total aset sebesar 31,4 % lebih kecil
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 31,5 %. Hal ini disebabkan karena total hutang
dan total aset yang semakin meningkat
2011 2010
Rp.78.630.877+Rp.2.301.253 Rp.84.567.363+2.095.767
= 35 kali = 41 kali
Rp.2.301.253 Rp.2.095.767
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami penurunan dari tahun
2010 ke tahun 2011. Beban bunga dengan 41 kali pembayaran di tahun 2010 dapat
terpenuhi dengan baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 35 kali
di tahun 2011. Hal ini disebabkan karena laba yang yag dihasilkan sebelum pajak
semakin turun dan beban bunga mengalami kenaikan.
3. Ratio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang
diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk
menilai seberapa efisien pengelola perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba
untuk disetiap penjualan yang dilakukan.
a. Margin laba bruto (gross profit margin)
Gross Profit Margin atau Marjin Laba Kotor adalah rasio profitabilitas yang
digunakan untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan
penjualan.
laba bruto
Margin laba bruto = penjualan bersih
2011 2010
Rp.308.980.386 Rp.306.190.658
Margin laba bruto= Rp.678.591.535 Margin laba bruto = Rp.644.189.190
Analisis: Margin laba mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.Pada
tahun 2010 margin laba kotor sebesar 47,5% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar
45,5 %. Hal ini disebabkan laba bruto lebih kecil dibandingakan dengan penjualan
bersih.
laba bersih
Margin laba = penjualan bersih
2011 2010
Rp.56.615.123 Rp.60.975.070
Margin laba = Rp.678.591.535 Margin laba = Rp.644.189.190
Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total
aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total
aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
penjualan bersih
Perputaran aset = total aset
365
Periode perputaran aset = perputaran aset
2011 2010
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
= 1,31 kali = 1,33 kali
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
365 365
= 278,623 hari = 274,436 hari
1,31 1,33
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2011 PT Bata Tbk
menghasilkan perputaran aset sebesar 1,31 kali dengan periode perputaran selama
273,623 hari untuk setiap dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset
mengalami penurunan dibandingkan dengan pada tahun 2010 sebesar 1,33 dengan
periode perputaran selama 274,436 hari. Hal ini disebabkan karena volume
penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan total aset yang dimiliki seluruh
perusahaan.
laba bersih
ROA/Return on asset= total aset
2011 2010
Rp.56.165.123 Rp.60.975.070
= 0,1087 x 100% = 0,126 x 100%
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
=10,9% =12,6 %
laba bersih
ROE / Return On Equity = total ekuitas
2011 2010
Rp.56.615.123 Rp.60.975.070
ROE = Rp.354.480.088 = 0,16 x 100% ROE = Rp.331.508.965 = 0,18x 100%
= 16% = 18 %
laba operasi
Margin laba operasi = penjualan bersih
2011 2010
Rp.81.127.717 Rp.87.130.850
= 0,12 x 100 % =12% = 0,13 x 100%=13%
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
Analisis : margin laba operasi mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun
2011. Pada tahun 2011 margin laba operasi sebesar 12 % lebih kecil dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar 13 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan
pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena laba operasi mengalami penurunan,
sedangkan volume penjualan semakin tinggi.
2011 2010
Rp.78.630.877 Rp.84.567.363
=0,116x100%=11,6% = 0,13x100%=13%
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
total hutang
total hutang modal = total hutang dan modal
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,314 = 0,315
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
Analisis : total hutang modal mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun
2011.pada tahun 2011 total hutang modal sebesar 0,314 dan pada tahun 2010
sebesar 0,315. hal ini disebabkan karena total hutang yang semakin meningkat
karena adanya pinjaman jangka pendek.
total hutang
hutang modal = total modal
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,457 = 0,461
354.480.088 Rp.331.508.965
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ratio likuiditas
a. Aset lancar pada tahun 2011 mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena
adanya faktor dari naiknya kas dan setara kas, piutang – piutang, persediaan,
pajak pertambahan nilai dibayar di muka, dan aset lancar lainnya, sehingga di
dapat pada tahun 2011 total aset lancar sebesar Rp. 316.643.577 dan pada
tahun 2010 sebesar Rp.295.496.348.
b. Kewajiban jangka pendek.
Pada tahun 2011 kewajiban janggka pendek mengalami kenaikan. Hal ini
disebabkan karena adanya yang signifikan pada utang usaha, utang pajak,
beban masih harus dibayar, dan uang jaminan dari penyalur, sehingga pada
tahun 2011 didapat total kewajiban jangka pendek sebesar Rp.148.822.766
dan pada tahun 2010 sebesar Rp.141.748.440 tapi pada tahun 2010 terdapat
pinjaman jangka pendek sebesar Rp.17.500.000.
4. Ratio aktivitas