Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
E-mail: Fitripuji.agustiani@gmail.com
Abstrak
Skizofrenia merupakan salah satu bentuk masalah gangguan jiwa yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia.
Sekitar 400.000 orang mengidap skiofrenia di Indonesia. 38,3% pengidap skizofrenia adalah anak dan remaja. Pola
pengasuhan orang tua mempengaruhi perkembangan perilaku sosial anak. Terjadinya psikosis atau gangguan jiwa
kemungkinan disebabkan pada masa kanak-kanaknya mendapat kekerasan, sehingga menimbulkan trauma yang
mendalam pada diri anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua pasien usia remaja yang melakukan pemeriksaan dan rawat jalan di
poli tumbuh kembang anak dan remaja RSJD Amino Gondohutomo Semarang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode accidental sampling sejumlah 80 pasien. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua dan kejadian skizofrenia pada anak remaja. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis statistik chi square.
Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui jumlah anak yang mengalami skizofrenia sebanyak 52 orang dengan 22
diantaranya memiliki pola asuh otoriter.
Ada hubungan pola asuh orang tua terhadap terhadap terhadap kejadian skizofrenia pada anak remaja di Poli
Tumbang Anak Remaja RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang dengan nilai p (0,001). Orang tua hendaknya
dapat memberikan pola asuh yang baik untuk anaknya.
Correlation Between parenting and Incidence of Schizophrenia in the Clinic of RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang
Abstract
Background : Hallucination is most important signs of schizophrenia because 70% of schizophrenic patients have
Schizophrenia is one of mental disorder that has a high prevalence in Indonesia. About 400,000 people suffer
skizophrenia in Indonesia. 38.3% of them are children. Parenting patterns affect the development of children's social
behavior. The occurrence of psychosis or mental disorders may be caused in childhood gets violent, causing deep
trauma in children
This research is a quantitative research with analytic descriptive and used retrospective approach. The population in
this study are parents of adolescent patients who conduct examination the children's at clinic of RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang. Sampling was done by accidental sampling with 80 patients. The variables in this study are
parenting and the incidence of schizophrenia in children. Data analysis that used in this research is chi square
statistical analysis.
Depend on the results of statistical analysis are known the number of children experiencing schizophrenia as many as
52 people with 22 of them have authoritarian parenting.
So There is a correlation between parenting with the incidence of schizophrenia in clinic RSJD DR. Amino
Gondohutomo Semarang with p value (0.001). Parents should be able to provide good parenting for their children
Pendahuluan
sebelum sakit, sering melarang anaknya keluar rumah, merasa bahwa yang dilakukan orang
tua demi kebaikan anak-anaknya, orang tua merasa harus mengawasi anaknya secara ketat
karena pergaulan dan tingkah laku anak-anak sekarang yang dirasa terlalu mengkawatirkan.
Satu orang tua mengatakan sering memarahi dan melarang-larang anaknya dalam pergaulan.
Satu orang tua mengatakan tidak memperhatikan anaknya karena bekerja diluar negeri
sebagai TKW dan anak dirawat oleh neneknya.
Tinjauan Teoritis
Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini telah dilaksanakan di Poli Tumbuh Kembang Anak Dan
Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dari bulan Desember 2017 sampai dengan
bulan Januari 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif
analitik dengan pendekatan restrpoektif. pendekatan retrospektif dipilih sebab untuk
mengetahui pola asuh yang diniliai dari keajadian masa lampau, yang kemudian dibandingkan
dengan kejadian skizofrenia yang dialami responden.
Populasi dalam penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua pasien usia
remaja yang melakukan pemeriksaan dan rawat jalan di poli tumbuh kembang anak dan
remaja RSJD Amino Gondohutomo Semarang pada bulan juni-Agustus 2017 sebanyak 176
orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling sebanyak
80responden.
1) Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden (Umur, Jenis Kelamin,
Pekerjaan dan Pendidikan)
Karakteristik Kelompok F %
Umur <30 tahun 3 3,8
Menengah 55 68,8
Tinggi 12 14,9
Buruh 20 2,5
Petani 2 15,0
Pedagang 16 25,0
PNS 12 20,0
Swasta 4 5,0
2) Pola Asuh Orangtua di Poli Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Asuh Orangtua di Poli Tumbuh
Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Jumlah 80 100
Kejadian Skiozfrenia F %
Skizofrenia 52 65,0
Bukan Skizofrenia 28 35,0
Jumlah 80 100
4) Hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian skizofrenia di Poliklinik Tumbuh
Kembang Anak dan remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Tabel 4.4 HubunganPola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Skizofrenia Pada Anak Remaja di Poli
Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Kejadian Skizofrenia
Pola asuh orang
Skizofrenia Bukan Skizofrenia Total p-value
tua
f % f % f %
Demokratis 15 29,0 20 71,0 35 43,7
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki anak yang mengidap
skizofrenia sebanyak 52 orang (65%). Sebagian besar responden yang menerapkan pola
asuh demokratis, yakni sebanyak 20(71%) anak tidak megidap skizofrenia dan sisanya 28
anak (35%) mengidap skizofrenia. Sedang orang tua yang menerapkan pola asuh ototiter
sebagian besar anaknya yakni 22 orang (42,0%) mengidap skizofrenia dan sebagian besar
orang tua yang menerapkan pola asuh permisif sebagian besar anaknya, yakni 15 anak
(29,0%) mengidap skizofrenia.Hasil analisis bivariat menunjukkna p value sebesar 0,001 (p
value < α), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola asuh
orang tua dengan dengan kejadian skizofrenia pada anak remaja di Poli Tumbuh Kembang
Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Hasil penelitian yang peniliti lakukan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Eko Listiyowati (2016) dengan judul penelitian “Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan
Kecenderungan Munculnya Tanda gejala Skizofrenia pada Pasien di RSJD Surakarta”.Dari
hasil analisis didapatkan p value sebesar 0,001 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pola asuh asuh keluarga dengan kecenderungan munculnya tanda gejala
halusinasi pada pasien di RSJD Surakarta.
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor somatik, faktor psikologik
dan faktor sosio-budaya yang secara terus-menerus saling mempengaruhi.Munculnya gejala
gangguan jiwa diakibatkan dari adanya perubahan pola lingkungan, perilaku dan akibat
kondisi biologik individu tersebut.Pada perkembangan psikologi yang salah terjadi
ketidakmatangan atau fiksasi bahwa individu gagal berkembang lebih lanjut pada fase
berikutnya dan ada tempat-tempat yang lemah (rentan). Individu yang rentan tersebut
apabila dikenai stres psikososial seperti status ekonomi yang rendah, gagal dalam mencapai
cita-cita dan konflik keluarga(13).
Konflik keluarga sangat mempengaruhi perkembangan psikopatologis anak. Konflik
dalam keluarga juga akan mempengaruhi sikap atau didikan orangtua terhadap anak, dan
sikap orangtua sangat berpengaruh terhadap pola asuh kepada anak. Konflik keluarga yang
berlarut-larut, kematian keluarga yang dicintai dan lain sebagainya dapat berkembang
menjadi gangguan jiwa gangguan jiwa. Pola pengasuhan orangtua mempengaruhi
perkembangan perilaku sosial anak. Terjadinya psikosis atau gangguan jiwa kemungkinan
disebabkan pada masa kanak-kanaknya mendapatkan perlakuan kekerasan, sehingga
menimbulkan trauma yang mendalam pada diri anak (6).
Penelitian yang dilakukan oleh Sandra (2009), membuktikan bahwa tipe pola asuh
berhubungan dengan kejadian skizofrenia di ruang sakura RSUD Banyumas. Perbandingan
kejadian skizofrenia antara responden yang mendapat pola asuh otoriter dengan pola asuh
demokratis adalah 29 banding 6. Berdasarkan hal tersebut maka pola asuh orang tua pada
masa awal kehidupa anak sangat berperan dalam munculnya gangguan jiwa pada masa
berikutnya. Keluarga merupakan lingkungan mikrosistem yang menentukan kepribadian
dan kesehatan mental anak. Pengalaman mental seorang anak merupakan salah satu aspek
psikis yang turut berpengaruh dalam kesehatan mental seseorang pada masa berikutnya,
disamping faktor-faktor lain yang berupa proses belajar, kebutuhan, dan faktor psikologis
yang lain. Apabila anak dibesarkan dengan pola asuh yang baik maka anak tersebut akan
tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Menurut Sigmuen Frued bahwa gangguan jiwa
disebabkan oleh konflik-konflik internal bahwa sadar yang muncul dari masalah-masalah
yang tidak terselesaikan di masa kanak-kanak awal.
Kesimpulan
Sebagian besar orang tua menerapkan tipe pola asuh demokratis sebanyak 35 orang
(43,7%).Sebagian besar anak anak remaja yang mendapat pemeriksaan di Poli Tumbuh
Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang mengidap skizofrenia
sebanyak 52 orang (65%).
Ada hubungan pola asuh orang tua kejadian skizofrenia pada anak dan remaja di Poli
Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dengan nilai
p value sebesar 0,001 (p < α = 0,05),
Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk Poli Tumbuh
Kembang Anak Dan Remaja RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang memberikan materi
edukasi kesehatan mengenai tipe pola asuh yang baik untuk perkembangan mental anak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk orang tua agar
menerapkan yang tepat untuk anaknya.
Daftar Pustaka