Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
LANDASAN TEORI
COMMON COLD (BATUK PILEK)
1.1.2. ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini adalah virus dan bakteri patogen yaitu dari golongan Pneumokokus,
Streptokokus, Haemophilus Influenza atau Stafilokokus.
1.1.3. PATOGENESIS
Masa menular beberapa jam sebelumnya, grjala timbul sampai 1-2 hari sesudah gejal hilang.
Masa tunasnya adalah 1-2 hari dengan faktor predisposisi kelelahan, gizi buruk, anemia dan
kedinginan.
1. Gejala nasofaringitis
Pilek
Keluar sekret cair dan jernih dari hidung
Batuk sedikit
2. Sumbatan hidung
Anak bernapas dari mulut
Pusing
Anoreksia
Rasa nyeri
Batuk bertambah
3. Peningkatan suhu yang intermitten
1.1.6. KOMPLIKASI
Sinusitis Paranasal
Penutupan Tuba Eustachii
Otitis Media Akut
1.1.7. PENATALAKSANAAN
Batuk pilek tanpa komplikasi diberikan pengobatan simptomatis
misalnya :
Ekspektoransia untuk mengatasi batuk.
Sedative untuk menenangkan Pasien.
Antipiretik untuk menurunkan demam
Cara paling mudah untuk mengeluarkan secret adalah :
Membaringkan bayi tengkurap.
Pada anak besar dapat diberikan tetes hidung larutan epedrin 1%.
Pada sinusitis terutama yang kronis, dapat diberikan pengobatan dengan penyinaran
1.1.8. PENCEGAHAN
Belum ditemukan vaksin yang efektif untuk setiap jenis virus pernapasan
Tindakan pencegahan yang paling baik adalah menjaga kebersihan seperti mencuci tangan.
1.2 KONSEP ASUHAN PADA COMMON COLD
1.2.1 PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Common cold merupakan penyakit tropis yang insiden tinggi pada usia anak terutama pada bayi
yang masih muda dengan usia 0-6 bulan.
Penyakit ini terutama mengenai pada masyarakat dengan social ekonomi rendah.
Pendidikan kurang dan hygiene sanitasi kurang
Common cold biasanya juga muncul pada saat pergantian musim
2.Keluhan utama
Pilek dengan ingus encer, jernih disertai dengan bersin
Panas
Batuk ringan
Conjungtiva merah dan mata berair
3.Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pilek dengan ingus jernih dan encer diawali dengan bersin
Berlanjut pada batuk ringan tanpa dahak disertai dengan panas diikuti dengan hyperemia pada
conjungtiva dan mata berair
Keadaan menurun, pucat, lesu, rewel, nafsu makan menurun
Riwayat Penyakit Lalu
Faktor resiko antara lain :
PA
eksi menahun / kronis
mam
alnutrisi
kit keluarga
Common cold adalah penyakit menular yang bersifat endemic (mewabah) dan biasanya didapat
anak-anak dari orang dewasa.
4.Riwayat Imunisasi
Ditanyakan untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi yang pernah diberikan dan penting
mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
( Buku Ajar 1. 2003 . 15)
5.Perumbuhan / Perkembangan
Malnutrisi pada anak merupakan terhadap kejadian common cold, influenza dan ISPA yang
perlu dikaji.
6.Pola aktivitas sehari-hari
isi : Pada common cold ditemukan riwayat kebiasaan konsumsi makanan instant / snack seperti :
chiki, permen, dll. Dari makanan tersebut dapat menyebabkan mual, muntah sampai anoreksia.
ifitas : Pada common cold anak lemas dan malas beraktivitas
ahat : terjadi sumbatan napas yang menyebabkan napas pendek, dangkal dan cepat sehingga istirahat
malam terganggu
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum :
: Nadi : Untuk mengetahui kenormalan Nadi 70 – 100 x/mat jika lebih dari normal menunjukkan adanya
kelainan.
Suhu : Pertanda sehat suhu tubuh 87 oC
Pertanda buruk suhu lebih dari normal.
Pernapasan: Untuk mengetahui pernapasan normal 20 –30 x/mat bila pernapasan lebih dari normal berarti ada
kelainan
Tekanan Darah : -
ofemetri :
Berat badan: Merupakan indicator yang terbaik untuk keadaan gizi dan pertumbuhan serta perkembangan
anak dan kesehatan, menyadari keadaan kesehatan missal pengelola nutrisi dan dasar
perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
( Soetjiningsih 1995. 38 )
Tinggi Badan : Merupakan indicator yang baik untuk gangguan pertumbuhan pisik yang sudah lewat sebagai
perbandingan terhadap pertumbuhan yang relatif.
( Soetjiningsih 1998. 39 )
Lingkar Kepala : Dipakai untuk menafsir pertumbuhan otak.
( Buku Ajar. 2002 . 59 )
2. Pemeriksaan Pisik
Untuk meliahat bentuk tubuh perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota tubuh lainnya
dengan memperhatikan apakah ada cedera dan kelainan untuk memperoleh kesan klinis tentang
gejala / tanda dari Seborea pada bayi.
( soetjiningsih 1995. 43 )
ERPRETASI
sa Potensial : Mengidentifikasikan diagnosa potensial lain berdasarkan diagnosa yang ada.
h Potensial : Mengidentifikasikan masalah yang mungkin terjadi berdasarkan masalah yang berkelanjutan.
VI. EVALUASI
Evaluasi adalah Langkah terakhir yang digunakan dalam management kebidanan.
Didalam evaluasi ini kita dapat menilai evaluasi hasil dan evaluasi proses. Evaluasi dapat
ditentukan setelah tindakan dan asuhan dilakukan oleh penderita melalui keluarganya sehingga
kita dapat menilai hasil yang didapat, sedangkan evaluasi proses dapat kita amati pad saat kita
memberikan proses asuhan pada pada penderita maupun keluargnya. Tujuan evaluasi disini
adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan atau yang telah dilakukan.
Kegiatan asuhan dan tindakan lebih lanjut yang diperlukan dapat diketahui dari hasil evaluasi
atau sebagai bahan peninjauan terhadap langkah-langkah dan management kebidanan.