Está en la página 1de 2

A.

Sejarah Nomenklatur Tanaman


Pada mulanya nama yang diberikan kepada tumbuhan itu adalah dalam bahasa induk
orang yang memberi nama. Dengan demikian, satu jenis tumbuhan dapat mempunyai nama
yang berbeda- beda sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya. Misalnya Pisang
dalam bahasa Indonesia oleh orang Inggris atau Belanda dinamakan Banana, orang Jawa
Tengah menyebutnya Gedang, sedang di Jawa Barat oleh orang- orang Sunda pisang ini
dinamakan cauk. Nama demikian itu, yang berbeda- beda menurut bahasa yang memberikan
nama tadi, dalam taksonomi tumbuhan disebut nama biasa, nama daerah, atau nama lokal
“common name”, “vernacular nama”, local name.
Lahirnya nama ilmiah disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adalah :
A. Beranekaragamnya nama biasa, berarti tidak adanya kemungkinan nama biasa itu
diberlakukan secara umum untuk dunia internasional, mengingat adanya perbedaan
dalam setiap bahasa yang digunakan, sehingga tidak mungkin dimengerti oleh semua
bangsa.
B. Beranekaragaamannya nama dalam arti ada yang pendek, ada yang panjang, bahkan
ada yang panjang sekali, misalnya nama Sambucus, Sambucus Nigra ( sambucus
hitam), Sambucus Frutu in umbello nigro ( sambucus dengan batang berkayu yang
bercabang- cabang dan bunga yang tersusun sebagai payung). Nama- nama ini
diberikan kepada tumbuhan tanpa adanya indikasi nama- nama tadi dimaksud sebagai
nama jenis, nama marga, atau nama kategori takson yang lain tinggi.
C. Banyaknya sinonima( dua nama atau lebih) untuk satu macam tumbuhan, seperti
misalnya nama- nama dalam bahasa jawa : tela pohon, tela kaspa, tela jenderal,
menyok, untuk ketela pohon.
D. Sukarnya untuk diterima oleh dunia internasional, bila salah satu bahasa bangsa-
bangsa yang sekarang masih dipakai sehari- hari dipilih sebagai bahasa untuk nama-
nama ilmiah.
Karya- karya taksonomi yang pertama- tama berisi nama- nama tumbuhan yang
diberikan dalam bahasa Yunani sesuai dengan bahasa induk.
b. Tata nama umum vs nomenklatur ilmiah

No Nama Biasa Nama Ilmiah


1 Tidak mengikuti ketentuan yang Melalui kesepakatan internasional yang
mana pun diatur dalam KITT
2 Dalam bahasa sehari- hari yang Dalam bahasa yang diperlakukan
bersifat lokal atau setempat sebagai bahasa Latin
3 Biasanya hanya dimengerti oleh Berlaku Internasional, sekurang-
penduduk setempat kurangnya bagi kaum ilmuwan
4 Mudah dieja dan dilafalkan Kadang- kadang sulit dieja dan
dilafalkan
5 Tidak jelas untuk kategori yang Dengan indikasi yang jelas untuk
mana nama itu diperuntukkan kategori mana nama itu dimaksud.
6 Satu takson dapat mempunyai Suatu takson dengan sirkum skripsi,
nama yang berbeda menurut posisi, dan tingkat tertentu hanya
bahasa yang digunakan, sering mempunyai satu nama yang benar,
banyak sinonima dan homonima kecuali dalam hal- hal yang dinyatakan
secara khusus.

B. Prinsip dan Nomenklatur Tanaman

También podría gustarte