Está en la página 1de 8

28

Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Sistem Komputerisasi Untuk Penentuan Daya Dukung Lingkungan Berbasis


Neraca Lahan

Computer Model to Determine Carying Capacity of Land Use Balance Status

Muhammad Adi S1, Bambang Rahadi 2*, Alexander Tunggul S.H2


1Mahasiswa Keteknikan Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145
2Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145

*Email Korespondensi: jbrahadi@ub.ac.id

ABSTRAK
Pertambahan jumlah penduduk membutuhkan perluasan lahan sebagai wadah aktivitas yang
nantinya tumbuh dan berkembang. Apabila tidak diatasi, maka akan menimbulkan alih fungsi
lahan pertanian produktif. Tujuan dari penelitian ini yaitu pembangunan sistem komputerisasi
untuk penentuan status daya dukung lingkungan berbasis neraca lahan dan mengidentifikasi
keseimbangan lahan disetiap kecamatan di Kabupaten Ponorogo tahun 2010 dan memprediksi
perubahan status daya dukung neraca lahan tahun 2030. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis deskripsi dengan menyusun model matematik ke dalam software Visual
Basic 6.0. Hasil penelitian yaitu berdasarkan beda hasil simulasi dan hasil yang menunjukkan
perbedaan terbesar 2.68 % serta uji regresi yang menunjukkan nilai R 2 = 0,6 - 1sehingga dapat
dinyatakan bahwa sistem komputerisasi yang disusun layak diterapkan. Kondisi pada tahun
2010 menunjukkanterdapat 12 wilayah administrasi kecamatan di Kabupaten Ponorogo dalam
keadaan surplus dan 9 kecamatan dalam keadaan defisit, perubahan status terjadi pada tahun
2030 yaitu terdapat 16 kecamatan dalam keadaan surplus dan 5 kecamatan dalam keadaan
defisit.

Kata kunci :Daya dukung, neraca lahan, visual basic 6.0

Abstract

The increase of the population requires theexpansionof land as containeractivitiesthat willgrow


and develop. Ifnot addressed, willpose over the function ofproductiveagricultural land.The
purposeofthis research isto construct a computerized systemfor determined the status of the
powerbalancein land based environment support andidentify land balancein every town
inPonorogoin2010 and predict changes in power state espouses the balance of land in 2030.
Research method used is a method of analysis by compiling a description of mathematical
model into the visual basic 6.0 software. The results of research which is based on different the
results of the simulation and results show the biggest difference 2.68% and the regression that
shows the value of R2 = 0,6 – 1, so it can be expressed that the system computerized arranged
worthy applied. The condition in 2010 showed that there are 12 district region administrative in
Ponorogo in a surplus condition and 9 sub-districts in the deficit condition, status change is
occurring in 2030 there are 16 sub-district in a surplus condition 5 district in deficit condition.

Keyword: Carrying capacity, landuse balance, visual basic 6.0

PENDAHULUAN maka dapat terjadi konversi dan alih fungsi


lahan untuk aktivitas yang tidak sesuai
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia dengan fungsi dan daya dukungnya yang
membutuhkan perluasan lahan sebagai akan berdampak pada penurunan daya
wadah aktivitas yang nantinya tumbuh dan dukung lingkungan. Pertambahan
berkembang. Apabila perkembangan penduduk yang tidak diimbangi dengan
tersebut tidak dikendalikan dengan baik ketersediaan lahan menyebabkan konversi
29
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

dan alih fungsi lahanpertanian ke non BAHAN DAN METODE


pertanian.Alih fungsi lahan pertanian yang
tidak terkendali dapat mengancam kapasitas Metode yang digunakan dalam penelitian
penyediaan pangan dan dalam jangka ini yaitu metode analisis deskriptif
panjang dapt menimbulkan kerugian kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil
social.Disisi lainnya, efektifitas perhitungan. Penyusunan sistem
implementasi instrumenpengendalian alih komputerisasi dilakukan dengan
fungsi selama ini belum berjalan optimal mengonversi alur perhitungan neraca lahan
sesuai yang diharapkan (Iqbal, 2007). ke bahasa pemrograman. Tahapan
Kabupaten Ponorogo merupakan penelitian meliputi pengumpulan data,
wilayah yang mengalami dampak dari penyusunan sistem, pengujian sistem, dan
ketidaksesuaian dalam pemanfaatan penerapan sistem untuk identifikasi daya
lahan.Hal ini dapat dibuktikan dengan dukung lingkungan berbasis neraca lahan.
adanya tujuh kecamatan di Kabupaten
Ponorogo mengalami kesulitan air bersih Pengumpulan Data
akibat kekeringan.Apabila permasalahan Tahap pengumpulan data dalam penelitian
tersebut tidak diatasi, akan menyebabkan ini dari literatur, yaitu dari penelitian
produktifitas lahan di Kabupaten ponorogo terdahulu yang telah dilakukan (Alfian,
semakin menurun dan ketersediaan pangan 2012) meliputi data pada tahun 2010 yaitu
semakin menurun juga (Republika, 2014). total nilai produksi seluruh komoditas, data
Salah satu metode untuk total beras dari padi sawah dan ladang,
mengidentifikasi kemampuan wilayah harga beras pedagang skala besar, data total
dalam menyuplai bahan pangan adalah luas panen padi tahun 2010 yang bersumber
dengan menganalisa status daya dukung dari Ponorogo dalam Angka 2011, data
lingkungan berbasis neraca lahan. Namun, jumlah penduduk tahun 2002 sampai 2010
karena banyaknya parameter untuk yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
melakukan analisa sehingga dalam proses Kabupaten Ponorogo dan peta Kabupaten
penentuan membutuhkan waktu yang Ponorogo skala 1:25000 dari Bappeda
relatif lama. Penyusunan sistem untuk Kabupaten Ponorogo.
mengefisiensikan waktu yang diperlukan Data statistik berupa jumlah produksi
dalam identifikasi daya dukung lingkungan komoditas setiap sektor dan harga untuk
berbasis neraca lahan menjadi salah satu perhitungan ketersediaan lahan (SL) dapat
solusi untuk mengatasi hal tersebut (SLHD dilihat pada Tabel 1.
Kab.Ponorogo, 2009).
Tabel 1.Data Statistik Produksi dan Harga
Visual Basic 6.0 merupakan sebuah
Komoditas Kabupaten Ponorogo.
bahasa pemrograman yang menawarkan
Komoditas P1 H1 (P1xH1) x 103
Integrated Development Environment (IDE)
visual untuk membuat program perangkat Padi dan 5333333 6450 34400000
Palawija
lunak berbasis sistem operasi Microsoft Buah- 553629 10600 5868468
Windows dengan menggunakan model buahan
pemrograman.Visual Basic 6.0 sangat mudah Sayur- 10361 7100 73566
dipelajari, dengan teknik pemrograman sayuran
visual yang memungkinkan penggunaannya Daging 25941 42500 1102497
untuk berkreasi lebih baik dalam Perikanan 101 10600 1072
Perkebunan 8106 22000 178332
menghasilkan suatu program aplikasi
Susu 617418 2500 1543545
(Setyadi, 2002). Telur 13239 13900 184017
Tujuan penelitian ini adalah untuk Sumber : Alfian, 2012
menyusun sistem komputerisasi yang Keterangan : P1 : Produksi (Kg) ; H1 : Harga
memiliki kemampuan mengidentifikasi (RpKg-1) ; (P1xH1) ; Nilai Produksi (Rp)
daya dukung lingkungan berbasis neraca
lahan dengan mudah, akurat, dan cepat. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah untuk
mendapatkan parameter-parameter dalam
30
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

penentuan ketersediaan dan kebutuhan perhitungan total nilai produksi (Rp)


lahan. dimana diperoleh dari hasil total pengalian
Ketersediaan (supply) lahan dihitung harga tiap komoditas dan jumlah produksi
dengan menggunakan sistem komputerisasi setiap tahun sebagai contoh di Kecamatan
keseimbangan lahan dengan memasukkan Ngrayun. Perhitungan dalam penelitian
persamaan berikut (Lampiran Peraturan terdahulu (Alfian, 2012) sebagai contoh di
Menteri Negara Lingkungan Hidup N0.17, Kecamatan Ngrayun dapat dilihat pada
2009). Tabel 2.

SL (Pi x H i ) x 1 (1) Tabel 2. Perhitungan dalam Penelitian pada


Kecamatan Ngrayun.
Hb P Faktor Satuan Nilai
tvb
Total Nilai Produksi Rp 286.509.053.800
Keterangan: ∑ (Pi x Hi) adalah total nilai Harga Beras Rp.Kg-1 7.200
-1
produksi (Rp), Hb harga beras (Rp.Kg ), dan Ptvb Total Beras dari Padi Kg 9.715.200
produktivitas beras. Ptvb diperoleh dari Hb dibagi Sawah dan Ladang
Pb , dimana P b adalah total beras dari padi Luas Panen Padi Ha 2.461
sawah dan ladang (Kg). Jumlah Penduduk Jiwa 52.756
Sumber : Alfian, 2012
Kebutuhan (demand) lahan diperoleh Tabel diatas merupakan contoh salah
dari data jumlah penduduk dan standart
satu perhitungan untuk Kecamatan
luas kebutuhan lahan untuk hidup layak per
Ngrayun.Kabupaten Ponorogo memiliki 21
penduduk. Kebutuhan (demand) lahan
Kecamatan sehingga memiliki nilai variabel
dihitung dengan menggunakan sistem
yang berbeda.
komputerisasi keseimbangan lahan dengan
Proyeksi penduduk dihitung dengan
memasukkan persamaan berikut (Lampiran
menggunakan metode aritmatik dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
menggunakan persamaan berikut.
Hidup N0.17, 2009).
(2) Pn = Po (1 + r.n) (4)
DL N x KHL L
Keterangan : N adalah jumlah penduduk (jiwa) Keterangan : Pn adalah jumlah penduduk pada
dan KHLL luas lahan yang dibutuhkan untuk tahun ke – n ; Po : jumlah penduduk pada awal
tahun ; r : angka pertumbuhan penduduk ; n :
hidup layak per penduduk 1ton/Ptvb (Ha).
periode waktu tahun.Untuk perhitungan
Nilai status daya dukung lahan proyeksi penduduk pada Tahun 2030 dapat
diperoleh dari selisih antara ketersediaan dilihat pada Tabel 3.
lahan (SL) dan kebutuhan lahan (DL).Bila
nilai status daya dukung lahan positif, maka
daya dukung lahan dinyatakan surplus, dan
bila nilai status daya dukung lahan negatif
maka daya dukung lahan dinyatakan defisit.
Hasil olahan data menggunakan sistem
tentu memiliki perbedaan dengan perhitungan
MS. Excel.Sistem dianggap layak digunakan
apabila memiliki perbedaan terkecil. Persentase
perbedaan hasil simulasi dan perhitungan
diperoleh dari persamaan berikut :
(3)
Hasil MS. Excel − Hasil Sistem
100 %
Hasil MS. Excel

Pengolahan data menggunakan MS.


Excel dilakukan oleh peneliti terdahulu
(Alfian, 2012). Pengolahan data meliputi
31
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Tabel 3.Proyeksi Penduduk 20 Tahun


Kedepan (Tahun 2030).

Kecamatan 2010 2030

Ngrayun 55416 52756


Slahung 49267 40103
Bungkal 34240 28008
Sambit 35566 27955 SL (Pi x Hi ) x 1 DL N x KHL
Sawoo 54696 39819 H
b
P
tvb

Sooko 21767 17065


Pudak 8893 9853
Pulung 45993 37070
Mlarak 36138 35632
Siman 41655 47737
Jetis 29049 22716
Balong 41565 32005
Kauman 40015 32012
Jambon 38292 34647 Gambar 1. Algoritma susunan sistem
Badegan 29082 25767 komputerisasi keseimbangan lahan
Sampung 35845 26525
Pengujian Sistem Komputerisasi Neraca
Sukorejo 49564 42625
Lahan
Ponorogo 74379 70660
Pengujian sistem komputerisasi neraca
Babadan 62615 62490
lahandilakukan melalui tahap
Jenangan 51508 46048 verifikasi.Verifikasi merupakan tahap untuk
Ngebel 19099 15088 memastikan bahwa sistem yang dibuat telah
Sumber : Alfian, 2012 benar secara logis.Verifikasi dilakukan
dengan membandingkan hasil dari sistem
Penyusunan Sistem Komputerisasi Neraca komputerisasi neraca lahan dengan hasil
Lahan dari penelitian sebelumnya (Alfian, 2012).
Penyusunan sistem komputerisasi untuk Kedua hasil tersebut masing-masing dapat
penentuan daya dukung lingkungan dibuat grafik untuk mengetahui nilai R
berbasis neraca lahan akan dibuat dengan square (R2). R square digunakan untuk
menggunakan PC (Personal Computer) memastikan kesetaraan satuan pada saat
dengan spesifikasi processor intel ® core ™ i5- melakukan formulasi (Ngudiantoro, 2010).
2410M, CPU @2.30 GHz, RAM 2.60 GB, Hasil pembuatan sistem komputerisasi
system type 32-bit operating system sebagai neraca lahan ini nantinya digunakan untuk
hardware pengolah input data. Software yang menentukan status daya dukung lahan pada
digunakan yaitu Visual Basic 6.0. Sistem tahun 2010 dan 20 tahun yang akan datang
komputerisasi neraca lahan yang dibuat dari (tahun 2030).
SoftwareVisual Basic 6.0 ini output yang
dihasilkan berupa nilai ketersediaan (supply) HASIL DAN PEMBAHASAN
lahan, kebutuhan (demand) lahan, dan nilai
status daya dukung lahan. Hasil Penyusunan Sistem Komputerisasi
Penyusunan sistem komputerisasi Keseimbangan Lahan
membutuhkan susunan algoritma dengan Hasil penyusunan sistem komputerisasi
tujuan untuk membatasi atau mengontrol untuk penentuan status daya dukung
kinerja sistem sehingga sistem akan bekerja lingkungan berbasis keseimbangan lahan
sesuai alur yang di inginkan. Algoritma dari dengan visual basic 6.0 dapat dilihat pada
sistem komputerisasi keseimbangan lahan Gambar 2.
dapat dilihat pada Gambar 1.
32
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

20000

6.0
15000 y = 1x + 0,007
R² = 1

Hasil VB
10000
5000

0 5000 10000 15000 20000

Hasil MS. Excel


(a)
12000

Hasil VB 6.0
10000 y = 0,985x + 182,9
Gambar 2.Tampilansistem komputerisasi
8000 R² = 0,993
keseimbangan lahan
6000
Cara Pengoperasian sangat mudah, 4000
entry atau masukkan nama kecamatan, total
2000
nilai produksi, harga beras, total beras dari
padi sawah dan ladang, luas panen padi, 0
dan jumlah penduduk kecamatan tersebut. 0 5000 10000 15000
Setelah selesai memasukkan data,
selanjutnya tekan hitung dan akan Hasil MS. Excel
memperoleh hasil keluaran berupa nilai (b)
ketersediaan lahan, nilai kebutuhan lahan, 20000
6.0

nilai status daya dukung lahan, dan status 15000 y = 1,002x - 6,866
daya dukung lahan. Setelah mendapatkan
R² = 0,999
Hasil VB

hasil, kita tekan save yang nantinya akan


10000
tersimpan pada tabel. Ulangi dengan
langkah yang sama pada 21 Kecamatan di 5000
Kabupaten Ponorogo.Pada penelitian
terdahulu (Eva, 2013), visual basic
0
6.0digunakan untuk penjualan pulsa elektrik
berbasis sms. 0,0005.000,0100.000,00015.000,020.000,000
Hasil MS. Excel
Hasil Pengujian Sistem Komputerisasi (c)
Keseimbangan Lahan Gambar 3. Grafik hasil verifikasi
Verifikasi sistem dilakukan dengan perhitungan MS Excel dan sistem
membandingkan hasil perhitungan komputerisasi Visual Basic 6.0. (a)
penelitian terdahulu yang menggunakan ketersediaan lahan, (b) kebutuhan lahan,
Microsoft Excel dan hasil perhitungan dan (c) nilai status DDL.
menggunakan Visual Basic 6.0.Pada
Gambar 3 menunjukkan bahwa untuk
penelitian terdahulu (Ngudiantoro, 2010),
hasil perhitungan secara manual dengan
verifikasi digunakan untuk pengendalian
sistem komputerisasi neraca lahan untuk
muka air tanah di petak lahan dengan
nilai ketersediaan (supply), kebutuhan
membandingkan data pengamatan periode
(demand), dan nilai status daya dukung
April 2006 dengan data pengamatan periode
lahan pada tahun 2010 sangat tepat dimana
Maret 2007. Hasil verifikasi perhitungan
MS. Excel dan Visual Basic 6.0 dapat dilihat nilai R square (R2) berturut-turut yaitu 1,
pada Gambar 3. 0.9934, dan 0.9993 yang semuanya
mendekati angka 1. Hasil ini menunjukkan
bahwa secara bersama-sama variabel
independen berpengaruh kuat terhadap
33
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

variabel dependen dengan kata lain Sedangkan hasil aplikasi sistem dalam
perhitungan menggunakan sistem penentuan daya dukung lingkungan
komputerisasi keseimbangan lahan semakin berbasis neraca lahan di Kabupaten
tepat dan akurat sehingga dapat digunakan Ponorogo Tahun 2010 dapat dilihat pada
lebih lanjut untuk menghitung nilai tabel3.
ketersediaan (supply), kebutuhan (demand),
Tabel 3.Hasil Penerapan Sistem padaTahun
dan nilai status daya dukung lahan pada
2010.
tahun 2030.
K SL DL N S
T
Hasil Penerapan Sistem Komputerisasi
Ngrayun 10080.120 14037.670 3957.550 D
Neraca Lahandan Analisa Slahung 16314.268 14057.143 2257.124 S
Tahapan ini meliputi perhitungan langsung Bungkal 10262.707 8235.787 2026.920 S
terhadap parameter-parameter yang telah di Sambit 9401.486 8578.486 823.081 S
dapatkan dan telah melalui pengujian.Hasil Sawoo 10632.557 13753.620 3121.063 D
yang diperoleh tentunya merupakan hasil Sooko 10775.379 5177.761 5597.618 S
akhir yang memiliki tingkat perbedaan Pudak 8745.472 2168.409 6577.063 S
Pulung 17134.495 11179.842 5954.654 S
terkecil dibandingkan dengan perhitungan
Mlarak 7672.117 9267.212 1595.095 D
manual. Tahapan analisa adalah Siman 7798.442 10522.120 2723.678 D
mendeskripsikan hasil simulasi sistem, Jetis 5957.051 6655.413 698.362 D
kemudian menganalisis seberapa besar Balong 10887.311 10509.865 377.447 S
perbedaan hasil simulasi dan mencari faktor Kauman 9528.871 9039.270 489.601 S
yang berpengaruh. Perbedaan persentase Jambon 9881.856 9734.431 147.424 S
kebutuhan lahan hasil simulasi dan hasil Badegan 7424.312 7263.078 161.233 S
Sampung 9014.086 10606.472 1592.286 D
manual dapat dilihat pada Tabel 2.
Sukorejo 15580.863 13237.264 2343.599 S
Tabel 2. Persentase perbedaan Ponorogo 4510.471 19278.783 14768.312 D
kebutuhanlahan hasil simulasi dan hasil Babadan 10618.616 15652.256 5033.640 D
manual. Jenangan 12397.149 13080.882 683.732 D
K HM HS % Ngebel 7159.648 4732.863 2426.785 S
Ngrayun 13859 14037.67 1.326 Keterangan : SL : nilai ketersediaan ; DL : nilai kebutuhan ; N :
nilai status DDL ; ST : status DDL ; S : surplus ; D : defisit
Slahung 13794.76 14057.14 1.902
Bungkal 8217.60 8235.79 0.221 Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 21
Sambit 8535.84 8578.486 0.504 Kecamatan di Kabupaten Ponorogo untuk
Sawoo 13674 13753.620 0.582
kondisi pada tahun 2010 terdapat 12 wilayah
Sooko 5224.08 5177.761 0.887
Pudak 2134.32 2168.409 0.748 administrasi kecamatan dalam keadaan
Pulung 11038.32 11179.842 1.282 surplus dan 9 kecamatan dalam keadaan
Mlarak 9395.88 9267.212 1.370 defisit. Kecamatan Pudak memiliki nilai
Siman 10413.75 10522.120 1.041 status daya dukung surplus tertinggi
Jetis 6681.27 6655.413 0.387 dengan nilai sebesar 6577.063 ha.Hal ini
Balong 10391.25 10509.865 1.141
dikarenakan Kecamatan Pudak mempunyai
Kauman 8803.30 9039.270 2.680
Jambon 9732.25 9734.431 0.022
komuditas pangan yang sangat tinggi.Status
Badegan 7270.50 7263.078 0.102 daya dukung defisit tertinggi yaitu
Sampung 10395.05 10606.472 2.034 Kecamatan Ponorogo dengan nilai 14768.312
Sukorejo 13382.28 13237.264 1.083 ha.Kecamatan Ponorogo sangat rendah
Ponorogo 19338.54 19278.783 0.309 untuk komoditas pangan dan memiliki
Babadan 15653.75 15652.256 0.009 jumlah penduduk yang sangat tinggi
Jenangan 12877 13080.882 1.583
Ngebel 4774.75 4732.863 0.877
dikarenakan Kecamatan Ponorogo
Keterangan :K : kecamatan ;HM : hasil manual ; HS : merupakan pusat kota.Pada penelitian
hasil sistem. terdahulu (Wayan et al, 2013), menunjukkan
bahwa Kabupaten Bali berstatus surplus
Perbedaan terbesar hasil manual dan dengan nilai ketersediaan lahan 167947.58
hasil sistem adalah 2.68% sehingga sistem Ha, kebutuhan lahan 74173.77 Ha, dan nilai
komputer yang disusun bisa digunakan status daya dukung surplus 93773.81 Ha.
untuk perhitungan daya dukung
lingkungan berbasis neraca lahan atau Hasil Penerapan Sistem Komputerisasi
sistem komputer dapat diterapkan. Neraca Lahan untuk Prediksi Tahun 2030
34
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Perhitungan ketersediaan lahan, kebutuhan Hasil penelitian menunjukkan adanya


lahan,dan status daya dukung lahan tahun perbedaan terbesar hasil simulasi adalah
2030 didapatkan dari memasukkan data 2.68% serta uji regresi yang menunjukkan
input ke dalam sistem komputerisasi neraca nilai 0.6 > R2< 1 sehingga dapat dinyatakan
lahan.Penentuan kondisi pada tahun 2030 bahwa sistem komputerisasi yang disusun
yang dimulai dari tahun 2010 digunakan layak diterapkan.Hasil penentuan status
data yang sama untuk komuditas, daya dukung lingkungan berbasis neraca
sedangkan untuk data penduduk lahan memiliki kesamaaan dengan
diproyeksikan 20 tahun yang akan datang penelitian terdahulu yaitu pada kondisi
yang dimulai dari tahun 2010. Hasil yang di tahun 2010. 12 kecamatan berstatus surplus
dapat dilihat pada Tabel 4. dan 9 kecamatan berstatus defisit..Hasil
Tabel 4. Hasil Aplikasi Sistem dalam sistem komputerisasi neraca lahan untuk
wilayah administrasi kecamatan di
Penentuan Daya Dukung Lingkungan
Kabupaten Ponorogo tahun 2030, 16
Berbasis Neraca Lahan Di Kabupaten
kecamatan berstatus surplus dan 5
Ponorogo Tahun 2030
kecamatan berstatus defisit.
K SL DL N St
DAFTAR PUSTAKA
Ngrayun 10080.120 13363.854 3283.734 D
Slahung 16314.268 11442.418 4871.849 S Eva, Y. dan Tauvan, R. 2013.Rewkayasa
Bungkal 10262.707 6736.797 3525.910 S Perangkat Lunak Penjualan Pulsa
Sambit 9401.486 6742.658 2658.831 S Electric Berbasis SMS Menggunakan
Sawoo 10632.557 10012.714 619.843 S
Visual Basic 6.0, dalam Jurnal
Sooko 10775.379 4059.286 6716.092 S
Pudak 8745.472 2402.489 6342.983 S TEKNOIF Volume 1 No. 1, Edisi April
Pulung 17134.495 7309.326 9825.169 S 2013.
Mlarak 7672.117 9137.454 1465.336 D Firmansyah, Alfian. 2012.Analisa Daya
Siman 7798.442 12058.443 4260.001 D Dukung Lingkungan Berbasis Neraca
Jetis 5957.051 5204.460 752.591 S Lahan (Studi Kasus di Kabupaten
Balong 10887.311 8092.583 2794.728 S
Ponorogo).Fakultas Teknologi
Kauman 9528.871 7231.416 2297.455 S
Jambon 9881.856 8663.691 1218.164 S
Pertanian. Universitas Brawijaya.
Badegan 7424.312 6435.174 989.137 S Malang.
Sampung 9014.086 7848.701 1165.385 S Iqbal, M., dan Sumaryanto. 2007. Strategi
Sukorejo 15580.863 11384.036 4196.826 S Pangan dalam Alih Fungsi Lahan
Ponorogo 4510.471 18314.831 13804.360 D Pertanian Bertumpu pada Partisipasi
Babadan 10618.616 15621.009 5002.393 D Masyarakat,dalam Jurnal Analisa
Jenangan 12397.149 11694.269 702.880 S
Kebijakan Pertanian Volume 5 No. 2,
Ngebel 7159.648 3738.910 3420.738 S
hal 167-182
Keterangan : SL : nilai ketersediaan ; DL : nilai kebutuhan ; N : Ngudiantoro. 2010. Pemodelan Fluktuasi
nilai status DDL ; St : status DDL ; S : surplus ; D : deficit
Muka Air Tanah pada Lahan Rawa
Pasang Surut Tipe C/D : Kasus di
Tabel 4 menunjukkan kebutuhan (demand)
Sumatera Selatan, dalam Jurnal
lahan pada tahun 2030 di Kabupaten
Penelitian Sains Volume 13 No. 3 (A)
Ponorogo mengalami penurunan namun
13303
tidak significant.Sebagai contoh Kecamatan
Ponorogo pada tahun 2010 kebutuhan
Pusat Pengkajian Perencanaan dan
(demand) lahan sebesar 19278.783 ha, pada Pengembangan Wilayah. 2011.
tahun 2030 sebesar 18314.831 ha sehingga Kabupaten Ponorogo Dalam Angka 2011.
mengalami penurunan 5%.Adanya Penerbit: Crestpent Press. Bogor.
penurunan kebutuhan (demand) lahan Rahadi, B., Sutan, T., Chuzaemi, S., Elih, E.
maka berdampak terhadap nilai neraca dan Soemarno. 2012. Model Pengelolaan
lahan.Nilai ketersediaan lahan yang tetap, Daerah Aliran Sungai Berbasis Daya Dukung
kemudian penurunankebutuhan lahanmaka Lingkungan Untuk Penataan Ruang Dan
perbedaan nilai keduanya (nilai neraca Wilayah Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam
lahan) menjadi meningkat. Yang Optimal. Lembaga Penelitian
35
Saputro, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Pengabdian Kepada Masyarakat - UB.


Malang.
Republika. 2014. Tujuh Kecamatan Di
Kabupaten Ponorogo Alami Kekeringan.
http://republika.co.id (diakses
tanggal 1 November 2014).
Setyadi. H. Ari. 2014. Dasar Pemrograman
Visual Basic.Atau http://oke.or.id
(diakses tanggal 1 November 2014).
Studi Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Ponorogo Tahun 2009.
Wayan, S., Ruslin, A., dan Soemarno.Analisis
Daya Dukung Lingkungan Sektor
Pertanian Berbasis Produktivitas Di
Kabupaten Bali, dalam Jurnal Bumi
Lestari Volume 13 No. 1, hal 115-123.

También podría gustarte

  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Documento23 páginas
    Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Bab I
    Bab I
    Documento8 páginas
    Bab I
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Documento23 páginas
    Manajemen Pemasaran TTG Strategi Promosi
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • 3.kuliah Ke 3
    3.kuliah Ke 3
    Documento2 páginas
    3.kuliah Ke 3
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Awetan Ts
    Awetan Ts
    Documento2 páginas
    Awetan Ts
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • NERACA PT REJEKI GEDHE
    NERACA PT REJEKI GEDHE
    Documento1 página
    NERACA PT REJEKI GEDHE
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Hubungan TPP, APP, dan MPP Mengenai Fungsi Produksi Terbagi Menjadi Daerah I, II, III
    Hubungan TPP, APP, dan MPP Mengenai Fungsi Produksi Terbagi Menjadi Daerah I, II, III
    Documento6 páginas
    Hubungan TPP, APP, dan MPP Mengenai Fungsi Produksi Terbagi Menjadi Daerah I, II, III
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Awetan Uts
    Awetan Uts
    Documento7 páginas
    Awetan Uts
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Bab I
    Bab I
    Documento8 páginas
    Bab I
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Lollo
    Lollo
    Documento2 páginas
    Lollo
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Ekonomi Makro Mikro Perbedaan
    Ekonomi Makro Mikro Perbedaan
    Documento4 páginas
    Ekonomi Makro Mikro Perbedaan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas Statistik
    Tugas Statistik
    Documento7 páginas
    Tugas Statistik
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Resume Jurnal
    Resume Jurnal
    Documento5 páginas
    Resume Jurnal
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Acara 2
    Acara 2
    Documento12 páginas
    Acara 2
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Awetan
    Awetan
    Documento33 páginas
    Awetan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Documento3 páginas
    Ke Simp Ulan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Peningkatan Petani
    Peningkatan Petani
    Documento29 páginas
    Peningkatan Petani
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Jawaban Awetan
    Jawaban Awetan
    Documento3 páginas
    Jawaban Awetan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Jawaban Awetan
    Jawaban Awetan
    Documento5 páginas
    Jawaban Awetan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Dapus
    Dapus
    Documento2 páginas
    Dapus
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Documento3 páginas
    Ke Simp Ulan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Referensi
    Referensi
    Documento1 página
    Referensi
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Jawaban Awetan
    Jawaban Awetan
    Documento3 páginas
    Jawaban Awetan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • MENINGKATKAN PERTANIAN
    MENINGKATKAN PERTANIAN
    Documento3 páginas
    MENINGKATKAN PERTANIAN
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Documento3 páginas
    Ke Simp Ulan
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • MENINGKATKAN PERTANIAN
    MENINGKATKAN PERTANIAN
    Documento3 páginas
    MENINGKATKAN PERTANIAN
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Referensi
    Referensi
    Documento1 página
    Referensi
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones
  • Referensi
    Referensi
    Documento1 página
    Referensi
    Asry Kartika Dwy
    Aún no hay calificaciones