Está en la página 1de 23

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. S I DENGAN HIPOGLIKEMIA DI RUANG LAVENDER


RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Tahap Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
Dosen pembimbing : Ns. Susana Widyaningsih, MNS

Disusun Oleh :
Enggar Sena Kuncoro Aji
22020117210018

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
1. PENGKAJIAN
Tanggal masuk RS : 3 Januari 2018 pukul 06.02 WIB
Tanggal masuk bangsal : 3 Januari 2018 pukul 07.30 WIB
Tanggal pengkajian : 3 Januari 2018 pukul 14.00 WIB

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Pasien
a. Nama pasien : Ny. S I
b. Umur : 75 tahun
c. Agama : Islam
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pendidikan : Perguruan Tinggi
f. Pekerjaan : PNS
g. Suku / bangasa : Jawa/Indonesia
h. No. register : 018906
i. Diagnosa Medis : Hipoglikemia, DM tipe 2
j. Ruang/Kelas : Lavender / I/419
k. Alamat : Banyumanik, Semarang

2. Penanggung jawab (caregiver)


a. Nama : Tn. T
b. Umur : 40 tahun
c. Pekerjaan : Pegawai swasta
d. Alamat : Banyumanik, Semarang
e. No.Hp :-
f. Hubungan : Anak

B. KELUHAN UTAMA
Ny. S mengeluh badannya lemas dan mual

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
Sehari sebelum masuk rumah sakit klien merasa lemas di seluruh badan dan mual.
Klien mengatakan ia tidak dapat beraktivitas dan hanya di tempat tidur. Klien
mengatakan sudah memiliki riwayat DM tipe 2 sejak tahun 1996, klien mengatakan
rutin berobat di rumah sakit, puskesmas atau di RSND. Klien mengatakan mendapat
obat oral glibenkamid dan glimipirit untuk mengontrol gula darah, ketika dikaji
pengetahuan klien tentang DM tipe 2 klien memiliki pengetahuan yang cukup baik,
klien mengatakan pantang makan dan minum yang mengandung gula, klien
mengatakan obat oral glibenkamid diminum 30 menit sebelum makan dan glimipirit
diminum 30 menit setelah makan. namun klien selama satu minggu ini kurang selera
makan dan merasa mual, sehingga klien mengaktan tidak makan namun meminum
obat sehingga klien merasa lemas, dan berkeringat dingin. Keluarga klien mengatakan
klien sejak beberapa hari terakhir tidak nafsu makan karena merasa mual. Akhirnya
klien dibawa ke IGD RSND karena klien mengeluh badannya semakin lemas. Di IGD
RSND, klien datang pada pukul 06.02. Klien dilakukan pemeriksaan fisik dan GDS
dengan hasil 42 mg/dl. Tekanan darah : 160/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, RR : 18
x/menit, Suhu : 36°C, dan GCS : 15 (E4V5M6). Klien mendapatkan terapi infus D5%,
injeksi ranitidin 10 mg, injeksi meroclopramid 1 ampul dan infus d40% 2 flash. Klien
dianjurkan untuk dicek GDS/jam. Jam 07.00 dilakukan cek ulang gds dengan hasil 97
mg/dl. Pengkajian dilakukan tanggal 03 Januari 2018 pukul 14.00 WIB. klien
dilakukan pemeriksaan fisik yaitu Tekanan darah : 140/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit,
S : : 37,5°C, RR : 18 x/menit, dan GDS : 98 mg/dl. Klien diberikan terapi infus D5 %.
Pemeriksaan gula darah klien tiap 4 jam.
2. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah melakukan operasi katarak pada mata kanan tahun 2016. Sebelumnya,
klien sudah pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit DM namun tidak
mengalami luka hanya kadar gula yang naik turun. Klien tidak menghapal tahun ia
dirawat di rumah sakit. Klien sudah memiliki DM sejak usia 56 tahun. Dan klien juga
mengeluh mata kiri sedikit rabun, namun masih bisa melihat.

3. Riwayat penyakit keluarga


Ny. S
75 th
Hipoglikemia

Keterangan :
: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal satu rumah

: Perempuan Meninggal : Laki-laki Meninggal

: Hubungan perkawinan : Hubungan anak

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 140/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernapasan : 18 x/menit
d. Suhu : 37,5°C
e. Tingkat kesadaran : Composmetis
f. GCS : E4M6V5
2. Kepala
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala klien mesocephal, persebaran rambut merata, warna
rambut putih, tidak terdapat ketombe, benjolan (-), wajah terlihat pucat.
Palpasi : nyeri tekan (-)
b. Mata
Inspeksi : Kedua mata simetris, sklera non ikterik, konjungtiva anemis, pupil
isokor, diameter pupil 2 mm/2 mm, refleks cahaya +/+, edema palpebra
(-), mata kanan kabur, dan mata kiri post operasi katarak.
c. Hidung
Inspeksi : sekret (-), pernapasan cuping hidung (-), polip (-), perdarahan(-), tidak
ada benjolan
Palpasi : Septum deviasi (-), dan nyeri tekan (-)
d. Mulut
Inspeksi : perdarahan gusi (-), mukosa bibir klien kering dan pucat, stomatitis
(-), gigi berlubang, lidah berwarna merah muda, langit-langit utuh ,
tidak ada benjolan, jumlah caries gigi rahang bawah (4), jumlah caries
gigi rahang atas (2)
Palpasi : nyeri tekan (-).
e. Telinga
Inspeksi : discharge (-), serumen (-), telinga tidak berdengung, lesi/jejas(-), tidak
ada benjolan
Palpasi : nyeri tekan (-)
3. Leher
Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-), lesi (-), jaringan parut (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-), benjolan (-)
Palpasi : trakea midline, tidak ada gangguan menelan, nyeri tekan (-)

4. Paru & Jantung


Tindakan Jantung Paru-paru
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak Pergerakan dada kanan dan
kiri simetris, warna kulit
coklat, jejas / lesi (-), bentuk
dada normal, retraksi dada (-)
Palpasi Tidak terdapat benjolan dan Tidak terdapat nyeri tekan,
tidak ada nyeri tekan, ictus taktil fremitus kanan = kiri
cordis teraba kuat, ictus cordis
berada pada ICS 5 linea
midclavikula sinistra
Perkusi Pembesaran jantung (-) Terdengar bunyi sonor di
Kanan jantung : ICS 4 linea
kedua lapang paru
parasternalis dextra
Atas jantung : ICS 2 linea
parasternal sinistra
Kiri jantung : ICS 5, 2 cm
medial linea misclavicula
sinistra
Auskultasi Bunyi jantung I-II reguler, Suara napas dasar vesikuler,
suara tambahan jantung : suara nafas tambahan : ronki
gallop (-), murmur (-) (-), wheezing (-)

5. Abdomen
Hasil pemeriksaan
Warna kulit coklat, distensi abdomen (-), jaringan parut (-),
Inspeksi pengeluaran cairan umbilikus (-), bentuk abdomen datar,
umbilikus tidak menonjol
Auskultasi Bising usus 8 x/menit
Palpasi Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi Terdengar bunyi timpani, pekak di daerah hati dan limpa

6. Punggung
Inspeksi : tidak ada dekubitus, punggung tampak bersih, lesi/jejas (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
7. Anus & Genital
Kelainan -
Gatal -
Kemerahan -
Lesi -
Kebersihan +
Kateter -
Oedem -
Hemoroid -
Pembesaran prostat -

8. Ekstremitas atas
Kanan
Turgor kulit elastis, akral teraba hangat, kekuatan otot 5555, sianosis (-), edema (-),
ROM 180°, CRT < 3 detik, clubbing finger (-).
Kiri
Turgor kulit elastis, terpasang infus, akral teraba hangat, kekuatan otot 5555, sianosis
(-), edema (-), ROM 180°, CRT < 3 detik, clubbing finger (-).
9. Ekstremitas bawah
Kanan
Turgor kulit elastis, akral teraba hangat, kekuatan otot 5555, sianosis (-), edema (-),
ROM 90°, CRT < 3 detik, kulit lembab
Kiri
Akral teraba hangat, terdapat luka dari patella sampai tarsus, kekuatan otot 5555,
sianosis (-), edema (+), ROM 0°, CRT 3 detik
Keterangan :
Skala Kekuatan Otot
Skala Nilai Keterangan
Normal Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak
5 penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahan penuh
Baik 4 Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang
Sedang 3 Hanya mampu melawan gaya gravitasi
Buruk 2 Tidak mampu melawan gaya gravitas (gerakkan pasif)
Sedikit 1 Kontraksi otot dapat di palpasi tanpa gerakkan persendian
Tidak ada 0 Tidak ada kontraksi otot

E. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Persepsi Kesehatan/Managemen Kesehatan
Klien dan keluarganya memahami terkait penyakit yang diderita oleh Ny. S I. Klien
mengatakan ia sering kontrol ke dokter, dan puskesmas untuk mengecek gula darah
klien tiap bulan.
2. Oksigenasi
Klien tidak sesak napas.
Saat Pengkajian
A Jalan nafas klien tidak tersumbat dan tidak terdapat sekret atau
(Airway) sumbatan pada jalan nafas
B Nafas cuping hidung (-), retraksi dada (-), tidak terpasang alat
(Breathing) bantu pernapasan, RR 16 x/menit, irama reguler.
C Tekanan darah 144/74 mmHg, nadi teraba kuat, irama teratur,
(Circulation) HR 75 x/menit, akral hangat, tidak ada sianosis, capillary refill
time < 3 detik.
D Klien tampak baik, kesadaran composmentis dengan GCS 15
(Dissability) E4M6V5

3. Nutrisi – Metabolik
Sebelum sakit:
Klien mengatakan bahwa ia makan 2 kali sehari, habis ½ porsi makan. Menu yang
dimakan bervariasi seperti sayur, tempe, tahu, daging. Klien biasa minum kurang
lebih 600 – 800 ml per hari.
Selama sakit :
Klien mengatakan bahwa selama di rumah sakit, klien selalu menghabiskan makanan
yang disediakan di rumah sakit meskipun sedikit mual, klien makan 3 kali sehari.
Klien minum sebanyak 1,5 – 2 L dalam sehari.
Nutrisi
Saat Pengkajian
A (Antropometri) BB: 51 Kg, TB: 156 cm
Perhitungan :
BB normal : TB – 110
: 156 – 110
: 46 kg
BB ideal(Rumus Brocha) : ( TB – 100 ) -10 % (TB – 100 )
: ( 156 – 100 ) - 10 % ( 155 – 100 )
: 56 – 5,6 kg
: 50,4 kg
Indeks Masa Tubuh ( IMT )
IMT saat sakit : BB / TB (m2)
: 51 / ( 1,56) 2 = 20,96 (berat badan ideal)
B (Biokimia) Hb : 11,4 g/dl
Hematokrit : 32,9 %
Eritrosit : 3,35 10^6 / ul
C (Clinic) Sesak (-), edema ekstremitas bawah (-) sianosis (-), nyeri di
ekstremitas bawah (-)
D (Diet) Klien mendapat diit biasa DM 1500 kkal

Balance Cairan
Input Output
Infus : 500 cc BAK : 1000 cc
Minum : 1500 cc BAB : 100 cc
Diet : 100 cc IWL : 15 x bb
Jumlah : 2000 cc = 15 x 51
= 765
*BC: Input – Output Jumlah: 1865 cc
: 2000 – 1865 = +135 cc

4. Eliminasi
BAK
Sebelum masuk RS Keterangan Saat Pengkajian
5-6 kali/hari Frekuensi 6-7 kali/hari
Kuning jernih Warna Kuning
Khas urin Bau Khas urin
Cair Konsistensi Cair
- Darah -
±1000 cc Jumlah ±1000cc

BAB
Sebelum masuk RS Keterangan Saat Pengkajian
1 kali/ 1-2 hari Frekuensi 1 kali
Kuning kecoklatan Warna kecoklatan
Khas feses Bau Khas feses
keras Konsistensi Keras
- Darah -
±200 cc Jumlah ±200 cc

5. Aktivitas – Latihan
Sebelum masuk RS (Barthel indeks):
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan, Minum √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri (grooming) √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder) √ 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bowel) √ 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer √ 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas √ 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri

Penggunaan toilet √ 0 : Tergantung bantuan orang lain


1 : Membutuhkan bantuan tapi beberapa
hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga √ 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score - 2 12 6 20 (Mandiri)

Interpretasi hasil Barthel Index :


20 : Mandiri
12–19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0–4 : Ketergantungan total
Selama sakit:
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan, Minum √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri (grooming) √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder) √ 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bowel) √ 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer √ 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas √ 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan toilet √ 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi beberapa
hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga √ 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 0 5 6 3 15 (Ketergantungan ringan)

Interpretasi hasil Barthel Index :


20 : Mandiri
12–19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5 – 8 : Ketergantungan berat
0 – 4 : Ketergantungan total
Keterangan:
Sebelum sakit klien mampu melakukan segala aktivitas secara mandiri tanpa
menggunakan alat bantu dan bantuan orang lain. Saat sakit klien melakukan semua
aktivitas dibantu oleh keluarganya. Tingkat ketergantungan klien yaitu ketergantungan
ringan
6. Kognitif – Persepsi
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa klien mampu berkomunikasi baik dengan
lingkungan. Orang lain dapat menangkap kata atau kalimat yang disampaikan secara
perlahan.
7. Tidur – Istirahat
Sebelum sakit : . klien mengatakan sebelum sakit biasanya tidur siang jam 14.00 –
15.00 WIB dan tidur malam jam 22.00 – 05.00 WIB
Sesudah sakit : klien mengatakan selama di rumah sakit tidur 6 jam pada malam hari
dan klien bisa tidur pada siang hari selama 30 menit. Klien tidur dari
jam 23.00 – 05.00 WIB. Klien mengatakan masih bisa tidur dengan
nyenyak.

8. Persepsi/Konsep Diri
Parameter Sebelum sakit Saat sakit
Pola emosional Terkontrol Terkontrol
Ideal diri Klien ingin sembuh dari penyakit Klien ingin segera pulang dan
yang dideritanya. kembali berkumpul dengan
keluarga serta lingkungan di
sekitar rumahnya.
Harga diri Klien merasa selalu mendapat Klien merasa bahagia karena
dukungan dari orang-orang selama sakit klien selalu
disekitarnya. mendapat dukungan dari orang-
orang yang dicintainya terutama
anak, dan cucunya.
Identitas diri Klien mengatakan bahwa dirinya Klien mengatakan bahwa dirinya
merupakan seorang ibu rumah merupakan seorang ibu rumah
tangga yang berusia 75 tahun. tangga, klien dapat menyebutkan
nama dan usia.
Peran diri Klien mengatakan bahwa dirinya Klien mengeluh selama di Rumah
memiliki kewajiban untuk Sakit klien tidak dapat
melayani suami dan anak- menjalankan kewajibannya
anaknya sebagai istri
Gambaran diri Klien menerima dan mensyukuri Klien masih dapat menerima
apa yang ada pada dirinya. kondisi tubuhnya saat ini dan
memiliki motivasi yang positif
untuk kesembuhannya.

9. Peran – Hubungan
Sebelum sakit : Klien dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan
keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
Selama sakit : Klien masih dapat berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan
keluarga, perawat, dokter, maupun lingkungan sekitarnya.
10. Seksualitas – Reproduksi
Klien selalu menjaga keharmonisan hubungan dengan suami dan keluarga yang
dicintainya baik sebelum sakit maupun selama berada di Rumah Sakit. Klien telah
memiliki 5 orang anak.
11. Koping/Stres Toleransi
Sebelum sakit : Klien mengatakan bahwa saat merasa stress, ia akan merasa lebih
tenang ketika ia dapat berkumpul bersama keluarga
Selama sakit : Klien mengatakan bahwa selama di Rumah Sakit Ny. S mengatasi
kejenuhan dengan berinteraksi dengan anak dan cucunya yang selalu
menemani selama di rumah sakit
12. Nilai – Kepercayaan
Sebelum sakit : Klien menganut agama islam, dan ia mengatakan bahwa ia rajin
untuk sholat rutin 5 waktu.
Selama sakit : Klien mengatakan bahwa selama di Rumah Sakit ia tetap bisa
melaksanakan sholat di tempat tidur.
F. PENGKAJIAN RESIKO JATUH
SKOR RESIKO JATUH

Tanggal
Penilaian Resiko Jatuh Score
03/1
Riwayat Jatuh satu kali atau lebih 25 0
Jatuh : dalam kurun waktu 6
Kecelakaan bulan terakhir
Kerja atau
Rekreasional

Diagnosis sekunder 15 0
Benda disekitar, kursi, 30 0
dinding, dll
Alat Bantu
Kruk, tongkat, tripod, dll 15 15

Terapi intra vena kontinyu / Heparin / 20 20


Pengencer Darah
Gangguan/ Bedrest/ Kursi 20 0
Roda
Gaya berjalan
Lemah 10 10
Normal 0 0
Status Mental Agitasi/ konfusi 15 0
Demensia 15 0
SKOR TOTAL 40
Lingkari golongan skor resiko jatuh setelah penilaian RT/RS/RR
Lingkari bila pasien Bed Rest Total
Bed rest total bergantung pada perawat sepenuhnya
(Resiko Tinggi/ RT + Bed rest total = Resiko Rendah/ RR)
Dokter meminta untuk pencegahan resiko jatuh + nilai skor
berapapun = RT

Kesimpulan :
Saat dilakukan pengkajian resiko jatuh dengan menggunakan skala jatuh morse, Ny. S
tergolong dalam resiko jatuh sedang dengan skor 45
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
03 Januari 2018 Hematologi
Hemoglobin 11,4 g/dl 12.00 – 15.00 L
Hematokrit 32,9 % 35-47 L
Eritrosit 3,35 10^6 / ul 4,4 – 5,9 L
MCH 34 pg 27,00 – 32,00
MCV 98,3 fL 80 – 100
MCHC 34,7 g/dl 29,00 – 36,00
Leukosit 5,8 10^3/ul 3,6 -11
Trombosit 163 10^3 / ul 150 – 400
RDW 19,3 % 11,60 – 14,80
MPV 10,1 fL 4,00 – 11,00
Kimia Klinik
Ureum 34 mg/dL 15 - 39
Kreatinin 0,7 mg/dL 0,60 – 1,30
H. TERAPI MEDIS & KEPERAWATAN
Jenis terapi Dosis Rute Waktu Indikasi/Kontraindikasi Efek Samping
pemberian
D5% 500 ml/8 jam IV Tiap 8 jam Indikasi :.Larutan nutrisi, iritasi lokal, anuria, oliguria dan
menambah volume peredaran circulatory collapse.
darah karena dehidrasi dan Thrombophlebitis, dapat terjadi
shock gangguan keseimbangan cairan
Kontraindikasi: dan elektrolit seperti: edema,
Hiperglisernia , diabetes hipokalemia, hipomagnesia dan
insipidus dan penderita dengan hipofosfatemia.
"glucose galactose
malabsorption-syndrome".
Penderita anuria, intracranial
atau intraspinal, haemorrhage.
Dekstrose 40 % 25 ml/2 flash IV extra Indikasi : pengobatan hipertonik dapat menurunkan pH
hipoglikemia insulin, dan dapat menyebabkan iritasi
trombosis vaskular, vena dan thrombophlebitis
hipovolemia
Kontraindikasi : Koma
diabetikum, pemberian
bersama produk darah; anuria,
perdarahan intraspinal &
intrakranial, delirium dehidrasi
(dehydrated delirium tremens)

Terapi Keperawatan :
monitor GDS siang tiap 4 jam.
I. ANALISIS DATA
NAMA KLIEN : Ny. S
NO.REKAM MEDIK : 018906
RUANG RAWAT : Lavender / 419
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS : Resiko Asupan diet
- Klien mengatakan badannya ketidakstabilan tidak cukup
terasa lemas kadar glukosa
- Keluarga klien mengatakan klien darah
sejak beberapa hari terakhir tidak
nafsu makan dan tadi malam
hanya makan sedikit
- Klien mengatakan karena merasa
mual
DO :
- Bibir klien terlihat pucat
- Klien terlihat lemas
- Hasil TTV :
Tekanan Darah : 140/70
mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 37,5°C
- GDS : 98 mg/dl
2 DS : Keletihan Kelesuan
- Klien mengatakan badannya fisiologis
terasa lemas (hipoglikemia)
- Klien merasa tidak enak badan
DO :
- Klien tampak mengantuk
- Klien terbaring lemas di tempat
tidur
3 DS : Kesiapan
- Klien mengatakan merasa mual meningkatkan
- Klien mengatakan kesiapan nutrisi
meningkatkan nutrisi: “enggeh
mas nanti makannya tak habisin”
DO :

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. S
NO.REKAM MEDIK : 018906
RUANG RAWAT : Lavender / 419

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1 Keletihan b.d kelesuan 3 januari 2018 4 Januari 2018
fisiologis
2 Resiko ketidakstabilan 3 januari 2018 4 Januari 2018
kadar glukosa darah b.d
asupan nutrisi yang tidak
cukup
3 Kesiapan meningkatkan 3 januari 2018 4 januari 2018
nutrisi
K. RENCANA KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. S
NO.REKAM MEDIK : 018906
RUANG RAWAT : Lavender / 419
Tanggal No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
3 Januari 1 NOC : Energy Management
2018 pukul  Endurence 1. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
14:00 WIB  Concentration 2. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
 Energy conservation 3. Bantu aktivitas sehari-hari sesuai dengan kebutuhan
 Nutritional status : energi 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang berlebihan
selama 2 x 24 jam diharapkan keletihan klien
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
1. Glukosa darah adekuat
2. Istirahat cukup
3. Memverbalisasi peningkatan energy
dan merasa lebih baik
3 Januari 2 NOC : Manajemen hipoglikemia
2018 pukul  Kadar glukosa darah 1. Kenali dan monitor tanda dan gejala hipoglikemi
14:00 WIB  Keparahan hipoglikemia 2. Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3. Berikan glukosa secara intravena
selama 1 x 24 jam diharapkan kadar glukosa 4. Instruksikan pasien untuk selalu menyediakan sumber
darah klien stabil dengan kriteria hasil : kabohidrat sederhana
1. Kadar glukosa darah klien mengalami
peningkatan yaitu diatas 100 mg/dl
2. Klien tidak mengalami tanda dan gejala
hipoglikemia
3 Januari 3 NOC : NIC :
2018 pukul  Status nutrisi 1. Monitor mual dan muntah
14:00 WIB Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Monitor asupan kalori harian
selama 2 x 24 jam diharapkan klien dapat 3. Dorong klien untuk menghabiskan porsi makan
meningkatkan nutrisi dengan kriteria hasil : 4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diit
1. Klien mengatakan sidah tidak mual
2. Klien dapat menghabiskan porsi
makan
L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. S
NO.REKAM MEDIK :
RUANG RAWAT: Lavender / 419

Tgl/ Jam No. Dx Implementasi Respon TTD


3 Januari 1,3 Monitoring asupan klien S: klien mengatakan menghabiskan porsi Enggar
2018 makan
O:
- Menu makan terlihat habis
- Klien mendapat diit biasa DM 1500
kkal
2 Mengganti infus D5 % /10 tpm/ 8 jam S: -
O: infus menetes 10 tpm, infus lancar,
tidak ada bengkak pada tangan.
Terpasang infus dari tanggal 3 januari
2018
2 Melakukan cek gula darah pukul S: -
14.00 WIB O: 98 mg/dl
1 Menganjurkan klien untuk S: klien mengatakan “ enggeh mas,
beristirahan kembali terimakasih”
O: klien terlihat berbaring menonton tv.
2 Melakukan cek gula darah pukul S: Klien mengatakan “habis makan mas”
15.00 WIB O: GDS 129 mg/dl
2 Melakukan cek gula darah pukul S: -
16.00 WIB O: GDS 145 mg/dl
2 Melakukan cek gula darah pukul S: -
20.00 WIB/ cek GDS tiap 4 jam O: 156 mg/dl
4 Januari 2 Memonitor hasil GDS terakhir S:- Enggar
2018 O: 129 mg/dl
1,3 Mendorong klien untuk S: klien mengatakan “enggeh mas”
menghabiskan makanan O: klien terlihat menghabiskan menu
makan
2 Mengganti infus D5 % menjadi RL 10 S: -
tpm O: infus lancar, menetes 10 tpm, tidak ada
bengkak pada tangan yang di infus
2 Melakukan cek GDS S: -
O: GDS 350 mg/dl
M. EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. S
NO.REKAM MEDIK : 018906
RUANG RAWAT : Lavender / 419
Tanggal No. Diagnosa Jam Evaluasi Sumatif Paraf
3 Januari 1 21.00 S: klien mengatakan masih sedikit lemas Engg
WIB O: klien terlihat mampu berjalan ke kamar mandi dengan bantuan orang lain ar
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 S: klien mengatakan gula darahnya naik-turun
O: terjadi fluktuasi nilai GDS antara 100-130 mg/dl
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3 S: klien mengatakan bersedia menghabiskan porsi makan. Klien mengatakan
masih merasa mual
O: klien terlihat menghabiskan porsi makan
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
4 januari 1 21.00 S: klien mengatakan sidah tidak begitu lemas Engg
2018 WIB O: klien terlihat mampu berjalan ke kamar mandi ar
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 S: klien mengatakan kadar gula sudah naik
O: hasil GDS 350 mg/dl
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3 S: klien mengatakan sudah tidak mual
O: klien tertlihat menghabiskan porsi makan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi

También podría gustarte