Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
Ambang adalah salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan untuk
menaikkan tinggi muka air serta menentukan debit aliran air. Dalam merancang
bangunan air, perlu diketahui sifat-sifat atau karakteristik aliran air yang
melewatinya. Pengetahuan ini diperlukan dalam perencanaan bangunan air untuk
pendistribusian air maupun pengaturan sungai.
Keterangan :
H P
Hu=hc Hu
hc
t t
A
B
Gambar 2.2 Ambang Tipis dan Ambang Lebar
Gambar 2.2 menunjukkan gambar Ambang tipis (A; t < 0.5 Hu) dan
Ambang lebar (B, t > 0,66 Hu ); aliran tidak stabil apabila: 0.5 Hu < t < 0.66 Hu.
Sketsa Aliran Melalui Ambang Tajam.
Gambar 2.3 Nappe Bebas
Q1 = (1,08 – 1. 10).Q.........................(1)
Dimana:
K = konstanta
L = Lebar Ambang
Q2 = 1,84 . K . L . H13/2.........................(2)
Gambar 2.6 Nappe Melekat
2 3⁄
𝑄 = 3 . 𝐶𝑑. 𝑏. √2𝑔. ℎ 2 .....................(4)
𝑄
𝐶𝑑 = 2 3 ..............................(5)
.𝑏.√2𝑔.ℎ ⁄2
3
Jika ambang tajam pada seluruh lebar saluran maka koefisien debit (Cd) adalah
sama dengan:
h
Cd 0,602 0,05. .......(6)
p
Dimana:
Q
Cv = 3
2
1.704 . Cd . b . hw
Persamaan Bernoulli
E1 = E2
2 2
P1 V1 P V2
Z1 2 Z2
γ air 2g γ air 2g
P1 P2 V2 V1
2 2
............................................................(1)
γ air 2g
Hukum Kontinuitas
A1.V1 = A2.V2
A 2 .V2
V1
A1
0,25.3,14.d .V 2
0,25.3,14.d
2 2
2
1
4 2
d .V
V 2 4 2 ...........................................................................(2)
2
1
d1
4 2
d 2 .V2
V2
2
P1 P2
4
d1
γ air 2g
2
4
V2 1 d 2 4
P1 P2 .d 1
..........................................................(3)
γ air 2g
P1 + air.H = P2 + Hg.H
P1 P γ Hg
ΔH 2 ΔH
γ air γ air γ air
P1 P γ Hg ΔH
2 - ΔH
γ air γ air γ air
P1 P2 (γ Hg - γ air )H
γ air γ air
P1 P2
ΔH(γ Hg γ air ) ; dimana Hg = 13,6 ; air
γ air
=1
P1 - P2
12,6 H ................................................(4)
γ air
25,2H .g
V2
2
d24
1 4
d1
Q = A2 . V2
1 d 2 /d 1
4
1
4 2
Dari data diketahui :
d1 = 3,14 cm
d2 = 2,00 cm
g = 981 cm/det2
Qact = 253,773√∆𝑯
(penentuan nilai koefisien C saluran lihat pada lampiran)
suatu loncatan hidrolik akan terbentuk pada saluran, jika bilangan Froude
aliran F1, kedalaman aliran y1, dan kedalaman hilir y2, memenuhi persamaan
sebagai berikut
𝑦2 1
= 2 (√1 + 8𝐹1 2 − 1)
𝑦1
dimana :
Fr = angka froude,
V = kecepatan aliran (cm/det),
g = gravitasi (cm/det2),
Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi
air per satuan berat pasa setiap penampang saluran, diperhitungkan terhadap dasar
saluran. Untuk saluran dengan kemiringan kecil dan dan tidak ada kemiringan
dalam aliran airnya (a=1), maka energi spesifik dapat dihitung dengan persamaan:
𝑉2
𝐸 = 𝑦 + 2𝑔
dimana:
E = energi spesifik pada titik tinjauan (m)
y = kedalaman air di titik yang ditinjau (m)
V = kecepatan air di titik yang ditinjau (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/24837254/Bab_II_Aliran_Diatas_Ambang_Tajam
2. https://www.scribd.com/doc/289635034/Ambang-Tajam
3. http://ocw.upj.ac.id/files/Handout-CIV-108-Modul-6-Pintu-Sorong-dan-Air-
Loncat.pdf
4. https://www.scribd.com/document/242387444/BAB-1-Ambang
5. https://www.academia.edu/27886332/BUKU_PETUNJUK_HIDROLIKA_SI
PIL.docx
6. Modul Praktium Hidraulika Fakultas Teknil Univesitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru