Está en la página 1de 9

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 ISSN: 2355-7524

Batam, 4-5 Agustus 2016

PEMELIHARAAN FASILITAS ENERGI TERBARUKAN:


MONITORING PENSTOCK COATING PLTA JAWA BARAT
Gunawan Refiadi1, Aris Tino2, Gudnandar Dirgapermana2
1
Prodi Pendidikan Teknik Mesin, STKIP Sebelas April, Sumedang, 45323
2
PT.Sucofindo Bandung 40233
email: g4refiadi@gmail.com

ABSTRAK
PEMELIHARAAN FASILITAS ENERGI TERBARUKAN: MONITORING PENSTOCK
COATING PLTA JAWA BARAT. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi
kelayakan proses recoating atau repainting penstock sebuah PLTA di Jawa Barat. Untuk itu,
telah dilakukan monitor dalam hal kondisi tebal coating dan fenomena korosi pada penstock
yang berdiameter antara 4.00 s/d 4.30 m sepanjang 1,8 km mulai dari Expansion Joint-1
(EJ-1) sampai Anchor Bolt-7 (AB-7). Metoda monitoring meliputi document review,
pemeriksaan visual, dan pengukuran tebal lapisan coating. Standar acuan yang dipakai
meliputi API 570, API 574, dan ISO 8501-1. Pengujian NDT dilakukan untuk mengevaluasi
ketebalan lapisan coating pada posisi 0o ~ 360o di beberapa penstock section dan spot area
yang diduga telah terjadi penurunan kodisi fisik dibandingkan keadaan awalnya. Ditemukan
kondisi coating masih 90% dari tebal awal pada AB1-AB2 dan AB5-AB6. Pada AB2 s/d AB5
serta AB6-AB7 ketebalan coating berkisar antara 50-67% dari tebal awal atau tebal rata-rata
penstock coating masih 76%. Artinya penstock dapat direkomendasikan untuk repainting.
Untuk monitoring laju korosi disarankan melaksanakan soil resistivity pada sec. AB2 s/d AB7
dan perlakuan khusus investigasi korosi pada tebal coating dibawah 150m dengan grade
korosi D.

Kata Kunci : penstock, coating thickness, crevice corrosion, repainting

ABSTRACT
RENEWABLE ENERGY FACILITIES MAINTENANCE: MONITORING OF WEST JAVA
HYDROPOWER PENSTOCK COATING. This work was aimed to get information whether
recoating or repainting processes which fit applied to the penstock. In accordance with the
scope of work, the team monitored coating thickness as well as corrosion phenomena on 4
to 4.3 m diameter as long as 1.8 km of the penstock line in West Java Hydropower, starting
from EJ-1 to AB-7. The methods are document review, visual inspection, and coating
thickness measurement as per API 570, API 574, and ISO 8501-1 standards. NDT
o o
examination was conducted on the pipe position 0 ~ 360 and the results was compared to
the initial coating thickness condition. It was found that 90% thickness coating conditions in
the AB1-AB2 and AB5-AB6. In addition, from AB2 to AB5 and AB6-AB7 the coating
thickness was only 50-67%. The average penstock coating was still 76%. This means that
the penstock could be recommended to be repainting. Corrosion rate monitoring was
suggested not only to conduct soil resistivity testing on the section AB2 through AB7 but also
special corrosion investigation on the coating thickness below 150m with grade-D
corrosion.

Keyword: penstock, coating thickness, crevice corrosion, repainting

PENDAHULUAN
Sejak 1912 Indonesia telah mengaplikasikan konsep energy terbarukan lewat
pembangunan PLTA Tes di Rejang Lebong, Bengkulu. Saat ini PLTA di Jawa-Bali telah
berkapasitas 6.511 MW. Meskipun demikian riset mengenai pemeliharaan fasilitas PLTA
seperti penstock masih sangat terbatas. Penstock atau lebih dikenal dengan pipa pesat,
merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah pembangkit listrik tenaga
air/PLTA. Fungsi utamanya adalah menyalurkan air dari ketinggian bendungan untuk

1
Judul Makalah (setengah baris, diakhiri dengan titik 3 (...)) ISSN: 2355-7524
Nama Penulis (Jika penulis lebih dari satu, ditulis nama penulis 1, dkk.)

dijatuhkan ke bawah dimana sudu turbin berputar menggerakkan poros sehingga


menghasilkan energy mekanik yang selanjutnya dikonversi menjadi energy listrik. Definisi
penstock menurut Reclamation Bureau [1] “A penstock is the pressure conduit between the
turbine scroll case and the first open water upstream from the turbine”. Adapun coating
menurut NACE [2] adalah A liquid, liquefiable, or mastic composition that, after application
to a surface, is converted into a solid protective, decorative, or functional adherent film. [3]
Di dunia terdapat sekitar 2,7 juta meter jalur penstock PLTA yang perlu dilakukan
lining ulang/relining atau recoating. Kegagalan akibat keterlambatan recoating penstock
akan lebih besar karena besarnya biaya penggantian sistem. Selain itu, kerugian produksi
energy akan bertambah akibat kekasaran permukaan dalam pipa. Dan yang paling penting
adalah menghindari kegagalan penstock akibat penipisan dinding dan korosi pipa. Mulai
tahun 1980 hingga saat ini penstock coating didominasi oleh bahan epoksi kinerja tinggi
yang umur pakainya antara 25-30 tahun [3].
Pengamanan penstock mengikuti metodologi berikut: membuat basis kondisi awal,
merancang rencana inspeksi, monitoring, dan dokumentasi, menerapkan dokumentasi
program perbaikan dan pemeliharaan, melaksanakan assessment secara periodik. [5].
Mullins telah meriset tahapan praktis pelaksanaan assessment untuk memperbaiki kinerja
dan reliabilitas penstock [6]. Inpeksi pipeline dengan metoda 3D Laser Scanner telah
dilaporkan [7]. Sementara ASCE (1993) telah menentukan bahwa biaya coating dan sistem
perlindungan korosi harus dilihat dari sisi perbandingan ekonomisnya terhadap biaya
penggantian penstock [8]. Demikian pula tatacara monitoring penstock dalam kondisi
operasional telah diberikan ASCE [9] mulai dari kondisi geologis, inspeksi visual, DT/NDT,
inspeksi coating, hingga monitoring geoteknik. Bahkan, pada tahun 1995 SSPC (Steel
Structures Painting Council) telah memberikan acuan untuk sistem klasifikasi coating
dengan 6 (enam) kategori G1 s/d G6. Selanjutnya, Mc Straw [10] telah merekomendasikan
frekuensi inspeksi penstock beserta faktor-faktor penentunya dengan tahapan inspeksi: pra-
inspeksi, initial assessment, detailed assessment, analisis, dan evaluasi penstok. Hasil
evaluasi penstock harus dianalisis oleh personel berkualifikasi untuk tujuan keamanan
struktur.
Studi literatur mengenai riset penstock adalah sebagai berikut: Hosco, 2006 telah
mereview kegitatan inspeksi penstock yang lebih menyeluruh mulai dari sisi exterior, interior,
geoteknik, struktur, dan perlengkapan mekanik/listrik [3]. Chenghua, [11] telah meneliti
stabilitas penstock dibawah pengaruh beban eksternal menggunakan pendekatan modeling
matematik pada PLTA Chinese Yahechi. Riset mengenai jenis coating tahan kavitasi untuk
aplikasi turbin PLTA telah dilakukan Sollar [12]. Adamkowski [13] telah mempublikasikan
hasil risetnya mengenai kinerja turbin Kaplan dimana energy mekanik berasal dari aliran air
yang diarahkan melalui penstock. Sementara itu, Hansen [14] telah melakukan studi
komparatif kandidat material penstock antara pipa spiral baja/spiral welded steel dengan
komposit matriks cor beton sentrifugal berpenguat serat gelas/centrifugally cast fiber
reinforced plastic mortar untuk rekonstruksi pembangkit listrik. Study mengenai penstock
coating telah dilakukan [3]. Sementara itu, studi yang sama untuk PLTA di Indonesia belum
pernah ditemukan laporan dalam bentuk kajian ilmiahnya. Kriteria utama dalam menentukan
sistem coating adalah biaya, umur pakai, kondisi lapangan, dan kondisi riil penstock. Bila
ditemukan kegagalan coating dan terdapat karat pada substrat baja, maka diperlukan
pembersihan parsial atau menyeluruh. Jika kondisi coating relative baik, maka pemeliharaan
cukup dengan pengecatan ulang tanpa preparasi total untuk coating.
Tujuan kegiatan ini adalah mempelajari profil ketebalan coating penstock dan
menentukan kelayakan proses recoating atau repainting terhadap penstock. Batasan
kegiatan monitoring pada penelitian ini adalah kegiatan evaluasi visual dinding eksternal
penstock dan pengukuran tebal lapisan coating.

POKOK BAHASAN
Terdapat dua jenis konstruksi penstock untuk mengalirkan fluida dari reservoir air ke
turbin pembangkit listrik. Pertama, exposed penstock dimana konstruksi pipa dibiarkan
terbuka dan mengalami kontak dengan udara luar dan kedua, integral penstock [4] dimana
pipa berada di dalam tanah pada ketinggian tertentu dari permukaan air bendungan.
Taksonomi fasilitas PLTA/hydropower, mengikuti urutan berikut: Hydropower facility 
Water Conveyances  Penstock, Tunnels, & Surge Tanks.

2
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 ISSN: 2355-7524
Batam, 4-5 Agustus 2016

Monitoring lining/coating dapat dilihat dasi sisi internal berupa kondisi lining dan dari
sisi external dalam bentuk evaluasi kondisi coating. Kedua sisi pandang tersebut memiliki
kesamaan tujuan, yaitu perlindungan korosi. Sedangkan perbedaannya, coating ditujukan
pula untuk estetis permukaan luar pipa, sedangkan lining ditujukan untuk kemudahan aliran
air di dalam pipa/ water tightness.
Pelaksanaan monitoring penstock ini ditujukan untuk meyakinkan bahwa tiap
penstock masih beroperasi secara aman dan efisien, serta dalam kondisi terpelihara.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah: peningkatan fasilitas dan
keamanan personil dan public, pencegahan kerusakan lingkungan, peningkatan reliabilitas,
mengurangi biaya pemeliharaan dan biaya operasional
Kegiatan inspeksi penstock meliputi hal-hal berikut:
a) Pengujian visual dinding penstock baik interior mupun eksterior. Kondisi weldment, baud
pengikat, katup-katup udara dan ventilasi, katup-katup kontrol, manhole, anchor block
dan supportnya, lining dan coating, instrumentasi, dan perlegkapan tambahannya.
b) Rekapitulasi data pengukuran tebal dinding pipa memakai metoda NDE, biasanya
ultrasonic test di beberapa lokasi tertentu sepanjang penstock. Hal ini perlu dukungan
hasil kegiatan penilaian awal pada poin a).
c) Melaksanakan penilaian detail memakai teknik NDE untuk beberapa item khusus yang
telah diobsevasi selama pengujian visual
d) Mensimulasikan sistem operasi kendali emergensi untuk memastikan bekerjanya katup
emergensi
e) Mengevaluasi hasil analisa tegangan yang dapat memastikan bahwa penstock masih
dalam kriteria penerimaan
Bila dilihat dari kriteria inspeksi penstock, maka tampak begitu luasnya cakupan
pekerjaan. Mengingat kegiatan ini merupakan bagian kecil dari cakupan diatas, maka
dinamakan monitoring.

METODOLOGI
Kegiatan monitoring penstock diawali dengan mereview dokumen yang meliputi
Penstock Design, NDT, History Card, Penstock Drawing, dan Inspection & Test Procedures.
Review dokumen ini dikonfirmasi terhadap Standar API-574. Selanjutnya, kegiatan lapangan
untuk monitoring penstock dilakukan dalam kondisi penstock sedang operasional dan pada
keadaan tekanan hidrostatik. Hal ini dilakukan agar bila terdapat kebocoran pada penstock,
dapat segera terdeteksi dan diantisipasi solusinya [10]. Peralatan untuk evaluasi coating
diantaranya: Instrumen pengukur tebal coating, QNIX 816191 dan kamera digital, Kodak
EOS600D. Pemeriksaan visual terhadap lapisan penstock coating dilakukan sesuai Standar
API 574. Pemeriksaan tingkat korosi hanya dilakukan melalui pengamatan visual pipa yang
hasilnya dikonfirmasi pada Standar ISO 8501-1. Saat pelaksanaan pengukuran diterapkan
pula standar penggunaan APD (alat pelindung diri)1 [15].
Kategori tingkat korosi menurut ISO dapat dilihat pada gambar-1, dengan klasifikasi
sebagai berikut: A (Baik): Permukaan baja masih terlindung coating dengan seragam; B
(Ringan): Ditemukan korosi parsial tetapi kondisi coating masih relatif baik; C (Medium):
Ditemukan korosi pitting, dengan kondisi coating telah terkelupas; D (Parah): intensitas
korosi pitting tingi, coating terkelupas, dan baja terkorosi. Pengukuran tebal dilakukan pada
o o o o
jalur pipa 1 dan pipa 2, masing-masing pada arah 0 , 90 , 180 , dan 270 . Hasil pengukuran
dianalisis secara grafis berdasarkan data yang diperoleh baik untuk ketebalan coating pada
arah aksial maupun radial

Gambar 1 Visualisasi tingkat korosi berdasarkan ISO 8501-1 [16]

1
Permenakertrans RI No. Per.08/Men/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri

3
Judul Makalah (setengah baris, diakhiri dengan titik 3 (...)) ISSN: 2355-7524
Nama Penulis (Jika penulis lebih dari satu, ditulis nama penulis 1, dkk.)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Mapping penstock dapat dilihat pada gambar 2 yang menunjukkan peta lokasi
monitoring mulai dari expansion joint 1 (EJ-1) hingga anchor block 6 (AB-6) sepanjang +/-
1,8 km. Hasil review dokumen (CBI, 1980), base material untuk penstock adalah baja karbon
2
HT 80 kg/mm (ASTM A517F) [17] dengan komposisi kimia (tabel-1). Material ASTM A517F
merupakan pelat baja kekuatan tinggi hasil quech dan temper untuk aplikasi las boiler dan
bejana tekan. Harga Charpy Impact Test berdasarkan ASTM A-20 [18] harus memiliki
energy minimum 4,8 kg.m pada -45oC. Kekerasan material (Vicker’s Hardness) harus
berkisar antara 200 - 250 HV. Adapun hasil uji HAZ (heat affected zone)/Gleeble Test harus
o
memenuhi energy minimum 3,6 kg.m pada temperatur 0 C.

Gedung
pembangkit

AB 7
AB 6
AB 5

AB 4

AB 3

AB 2

EJ 1
Pipa 1

Pipa 2

Gambar 2 Exposure penstock +/- 1,8 km foto udara (google earth, 2013). EJ =
Expansion Joint, AB = Anchor Bolt.

Komposisi kimia pada tabel 1 tidak dikonfirmasi dengan hasil pengujian dilapangan
mengingat batasan monitoring pada tahap ini difokuskan hanya pada evaluasi tebal coating.

Tabel-1 Komposisi Kimia dan Sifat Mekanik baja penstock [17], [18]
Komposisi Kimia A517 Gr. F Max (%)
C Si Mn P S Ni Cr Mo B V Cu
.08-.22 .13-.37 .55-1.1 .035 .035 .67-1.03 .36-.69 .36-.64 .0005-.006 .02-.09 .12-.53

Sifat Mekanik A517 Gr. F


Thickness (mm) Yield min. (MPa) Tensile (MPa) Elongation (%)
6-65 690 795-930 16
65-150 620 725-930 14
Selanjutnya, konstruksi penstock PLTA (jenis exposure penstock) yang dimonitor di
lapangan dapat dilihat pada gambar 3. Pada gambar 3(a), Tampak double track penstock
pipe menuju ke rumah pembangkit/powerhouse. Adapun pada gambar 3(b) diperlihatkan
kondisi sekitar exposeure penstock yang dibuat relative kering dengan permukaan beton
untuk tujuan pengendalian korosi penstock.

4
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 ISSN: 2355-7524
Batam, 4-5 Agustus 2016

(a) (b)
Gambar 3 Dokumentasi riil jalur exposure penstock. Pipa 1 (kanan), Pipa 2 (kiri). a).
section AB4-AB5 (dia.4,3 m) di lapangan. Pipa 1 (kiri), Pipa 2 (kanan). b).
section AB6-AB7 (dia.4,3 m) terhubung gedung pembangkit.

Gambar 4 dan gambar 5 masing-masing menunjukkan proses pelaksanaan


monitoring penstock. Kegiatannya meliputi inspeksi visual dan pengukuran ketebalan lapisan
coating. Data lengkap hasil pengukuran ditampilkan pada lampiran 1. Berdasarkan data
tersebut tebal coating rata-rata untuk pipa 1 dan pipa 2 masing-
coating awal diasumsikan sebesar 300 mm, maka harga ketebalan
tersebut mengindikasikan bahwa kondisi lapisan coating untuk masing-masing pipa masih
berada pada prosentase yang cukup besar yaitu 76,51% dan 72,98%. Apabila hal ini
diverifikasi terhadap tujuan awal monitoring kondisi eksternal penstock, maka dapat
direkomendasikan bahwa proses recoating belum diperlukan. Selanjutnya pemeliharaan
ringan untuk pertimbangan estetis melalui proses pengecatan biasa.

Gambar 4. Pengamatan Visual dan Pengukuran ketebalan cat. Searah jarum jam
masing-masing adalah pipa Expansion Joint 1, AB1- AB2; AB2 -AB3, AB3-
AB 4; AB4-AB 5, dan AB5- AB 6

5
Judul Makalah (setengah baris, diakhiri dengan titik 3 (...)) ISSN: 2355-7524
Nama Penulis (Jika penulis lebih dari satu, ditulis nama penulis 1, dkk.)

Gambar 5 Pengukuran ketebalan coating menunjukkan kondisi masih sekitar 70%

Distribusi ketebalan lapisan coating diperlihatkan pada gambar 6. Angka 1 s.d 7 pada
sumbu horizontal grafik menunjukkan posisi masing-masing penstock section dengan
ketinggian makin menurun mulai dari Sec. EJ1-AB1(Angka 1) hingga Sec. AB6-AB7 (Angka
7). Posisi Sec. AB6-AB7 merupakan urutan penstock section terakhir dengan ketinggian
paling minimum yang kemudian akan terhubung ke turbin.

o o o o
Gambar 6 Distribusi ketebalan coating posisi 0 , 90 , 180 , dan 270 pada arah aksial
mulai dari ketinggian penstock maksimum di sec. EJ1-AB1 (angka 1) hingga
minimum di sec. AB6-AB7 (angka 7).

Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa pada arah 0o (bagian atas pipa) trend ketebalan
coating cenderung menurun seiring penurunan ketinggian penstock section. Fenomena ini
dimungkinkan oleh adanya gaya erosif dari air hujan. Dimana semakin rendah ketinggian
penstock section, akan semakin besar energi potensial air hujan yang jatuh di atas
permukaan pipa penstock. Hal inilah yang diduga menyebabkan efek erosi air hujan menjadi

6
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 ISSN: 2355-7524
Batam, 4-5 Agustus 2016

lebih besar sehingga menghasilkan penurunan tebal coating yang lebih signifikan. Hal yang
o
sama tampak pada arah pengukuran tebal coating posisi 90 .
o
Dari gambar 6 pula bisa diamati bahwa pada posisi 180 di section AB3-AB4

adanya korosi merata di bagian dasar permukaan luar pipa (gambar 7). Apabila kondisi ini
dikonfirmasi terhadap standar ISO 8501-1, maka kedua tampilan korosi tersebut termasuk
ke dalam kategori D dan rekomendasi yang disarankan adalah pelaksanaan reoating.

o
Gambar 7. Kondisi korosi di sekitar penstock pada arah 180 section AB3-AB4 dan AB4-
AB5

Demikian pula untuk section AB6-AB7 pada posisi yang sama di 180o, tampak
adanya fenomena korosi merata yang mengakibatkan terkelupasnya lapisan coating hingga
substrat baja tampak berkarat (gambar 8). Pada posisi ini tebal lapisan coating tidak
dikonfirmasi berdasarkan hasil pengukuran karena kondisi lapisan coating sudah tidak
termakan oleh proses korosi.

Gambar 7. Kondisi korosi grade D di sekitar penstock pada arah 180o section AB6-AB7

KESIMPULAN
Monitoring kondisi penstock telah dilakukan di sebuah PLTA Jawa Barat. Hasil
pengukuran ketebalan menunjukkan adanya penipisan ketebalan coating yang bervariasi di
sepanjang jalur pipa. Kondisi coating yang masih 90% dari tebal awal, diperoleh pada sec.-1
(AB1-AB2) dan sec.6 (AB5-AB6). Pada sec.2 s/d sec. 5 dan sec. 7 (AB2 s/d AB5 dan AB6-
AB7) ketebalan coating berkisar antara 50-67% dari tebal awal. Hasil ini mengindikasikan
bahwa tebal rata-rata coating penstock masih pada konsidi 76%. Artinya penstock masih
bisa repainting. Untuk penstock dengan ketebalan kurang dari 150m disarankan perlakuan
khusus termasuk tindakan pengendalian dan pemantauan korosi. Untuk monitoring laju
korosi disarankan melaksanakan soil resistivity pada sec. AB2 s/d AB7 untuk memperoleh
informasi mengenai penyebab turunnya ketebalan coating dan serangan korosi di posisi
180o.

7
Judul Makalah (setengah baris, diakhiri dengan titik 3 (...)) ISSN: 2355-7524
Nama Penulis (Jika penulis lebih dari satu, ditulis nama penulis 1, dkk.)

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih disampaikan kepada Direktur PT. Sucofindo atas kesempatan
kerjasama yang diberikan dalam pengabdian kepada masyarakat ini sehingga KTI ini dapat
diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Bureau, “Welded Steel Penstock, A Water Resources Technical Publication
Engineering Monograph No. 3,” U.S Dept. of Interior Bureau of Reclamation,
Washington, 1986.
[2] NACE Standard RP0394, Standard Recommended Practice. Application, Performance,
and Quality Control of Plant-Applied, Fusion-Bonded Epoxy External Pipe Coating,
Houston, Texas: NACE International, 2002.
[3] C. V. Hosko, “Steel Penstock Coating and Lining Rehabilitation. A Hydropower
Technology Roundup Report, Vol. 3,” HCI Publications, Kansas City, 2006.
[4] Mesa Associates, Inc., “Hydropower Advancement Project - Penstock and Tunnels,”
U.S. DEPARTMENT OF ENERGY, Oakridge, Tennesse, 2012.
[5] T. L. Kahl, “Penstock Condition Assessment,” Northwest Hydro Association, 2012.
[6] Mesa, “Hydropower Advancement Project - Penstock and Tunnels,” U.S.
DEPARTMENT OF ENERGY, Oakridge, Tennesse, 2012.
[7] P.-H. Allard, “Pipeline External Corrosion Analysis Using a 3D Laser Scanner,” dalam
5th Pan American Conference for NDT, Cancun, Mexico, 2011.
[8] Stutsman, “Steel Penstock, ASCE Manual and Reports on Engineering Practice No 79,”
American Society of Civil Engineer, Newyork, 1993.
[9] ASCE, Guidelines for Inspection and Monitoring of In-Service Penstocks, Denver, MA:
Task Inspection and Monitoring of In-Service Penstocks, 1998.
[10] B. M. Straw, Inspection of Steel Penstock and Pressure Conduits, Vol. %1 dari %22-8,
Denver: United States Department Of The Interior Bureau Of Reclamation, 2000.
[11] T. J. X. J. Chenghua Dang, “Research on the Stability Problem of Hydroelectric Station
Penstock under External Pressure Based on Neural Network,” vol. 5, no. 1, 2010.
[12] A. D. B. Ryan Sollars, “Cavitation-Resistant Coatings for Hydropower Turbines,”
Engineering Report and Developent Center, Washington , 2011.
[13] K. Adamkowski, “The comparative analysis of the current-meter method and the
pressure-time method used for discharge measurements the Kaplan turbine penstocks,”
dalam 26th IAHR Symposium on Hydraulic Machinery and Systems, Gdansk, Poland,
2012.
[14] W. F. R. M. Whitney Hansen, “Mcclure Penstock Replacement Project — From Failure
To Reconstruction, 33rd Annual USSD Conference,” Phoenix, Arizona, 2013.
[15] Depnakertrans, “Alat Pelindung Diri,” Kemenakertrans RI, Jakarta, 2010.
[16] 8.-1. ISO, Preparation of steel substrates before application of paints and related
products-visual assessment of surface cleanliness, 9th penyunt., Geneva: ISO, 2012.
[17] A. A. /. A517M, Standard Specification for Pressure Vessel Plates, Alloy Steel, High-
Strength, Quenched and Tempered, West Conshohocken, PA : ASTM International,
www.astm.org, 2015.
[18] A. A. /. A20M-15, Standard Specification for General Requirements for Steel Plates for
Pressure Vessels, West Conshohocken, PA: ASTM International, www.astm.org, 2015.
[19] B. Reclamation, “Welded Steel Penstock, A Water Resources Technical Publication
Engineering Monograph No. 3,” U.S Dept. of Interior Bureau of Reclamation,
Washington, 1986.
[20] A. Adamkowski dan Z. Krzemianowski, “The comparative analysis of the current-meter
method and the pressure-time method used for discharge measurements the Kaplan
turbine penstocks,” dalam 26th IAHR Symposium on Hydraulic Machinery and Systems,
Gdansk, Poland, 2012.

8
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016 ISSN: 2355-7524
Batam, 4-5 Agustus 2016

También podría gustarte