Está en la página 1de 11

MAKALAH

Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam islam

Nama penyusun :

1. Ade irsalina
2. Erniawati
3. Lintang guspita
4. Mega fadillah irawan
5. Siti Mashitoh

1 reguler C
Jurusan D III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 3
Tahun ajaran 2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat dengan waktunya. Sholawat beserta salam kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. kepada para sahabat , keluarga, serta tabi’in dan semoga tercurah kepada kita
selaku umatnya.
Dengan mengucapkan hamdallah kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Agama. Tidak lupa juga kami
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan amakalah ini
Kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar pembuatan makalah
berikutnya dapat lebih baik. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
dan para pembaca.

Bekasi, September 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................1


DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PEMBAHASAN .............................................................................................................5
1.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam………….………… 3,4
1.2 B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan …………………………………………4,5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................6
1.3 C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu .........................................................……6,7
BAB III PEMBAHASAN .........................................................................................................8
1.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungan ..............................................8

BAB I V PENUTUP ...................................................................................................................9


A. Kesimpulan ......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................10

2
BAB I
PEMBAHASAN
ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM

1.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam


Pengetahuan dapat di artikan sebagai hasil tahu manusia terhadap sesuatu objek yang
dihadapi, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Maka , pengetahuan adalah
segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra manusia.

Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan , sedangkan dalam
sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tanggapan panca indera dan instuisi,
sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diinterpretasi , diorganisasi dan
disistematisasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif , sudah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara alamiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan , karena segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai cirri kejelasan (M. Daud Ali, 1998:69)

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya ,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu
pengetahuan

tidak bebas nilai. Integrasi ipteks dengan agama merupakan suatu keniscayaan untuk
menghindari terjadinya proses sekularisasi yaitu pemisah antaradoktrin-doktrin agama dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Hamda Mansoer,2004:93)

Tujuh factor yang menjadi pendorong bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada abad
yang lalu, antara lain:

1. kesatuan agama dan budaya agama islam

2. arabisasi dan peranan bahasa arab

3
3. akademi, sekolah, observasi, dan perpustaka

4. kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK

5. Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur

6. Penelitian, eksperimen dan penemuan baru

7. Perdagangan internasional

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni
merupakan ekspresi jiwa seseorang.

Menurut Ernst Diez dalam Muhammad abdul jabbar (1998:2) cirri ciri seni islam atau
seni islamisadalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada allah.

Syarat-syarat ilmu.

Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsure
pokok sebagai berikut:

1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang jelas. Obyek studi
sebuah ilmu ada dua yaitu obyek material dan obyek formal.
2. Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja yag jelas. Ada tiga
metode kerja suatu bidang studi yaitu metode deduksi, induksi dan edukasi.
3. Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatannya.
Bidang studi tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis,hukum—hukum, generalisasi,
kecenderungan umum, konsep-konsep, dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis dan
koheren.

1.2 B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan

Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembangannya adalah iman. Iman
adalah kepercayaan terhadap wujud zat yang maha mutlak yang menjadi tujuan hidup manusia.

4
Iman merupakan fundamen dalam sistem ajaran islam. Iman merupakan potensi dasar yang
harus di kembangkan dan pengembangannya adalah dalam bentuk amal. Iman tanpa amal sama
saja potensi yang tak dikembangkan.

Ada tiga inti ajaran islam yaitu iman , islam , dan ikhsan. Ketiga inti ajaran itu
terintegrasi didalam sebuah sistem ajaran yang disebut dinul islam Dalam QS 14 (ibrahim) :24-
25 yang artinya : “tidaklah kamu perhatikan bagaimana allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik (dinul islam)seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh

(menghujam kebumi)dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya


setiap musim dengan seizing tuhannya,. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia agar mereka selalu ingat”.

Ayat diatas menggambarkan keutuhan antara iman , ilmu dan amal atau aqidah. Syari’ah dan
akhlak dengan menganalogikan bangunan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang baik.
Akarnya menghujam ke bumi , bbatangnya menjulang tinggi ke langit , cabangnya atau
dahannya rindang, dan buahnya amat lebat.

Agama menjadi landasan segala prilaku manusia termasuk didalam sains dan teknologi .
islam melihat sains sebagai suatu perkara yang amat penting karena dengan sains dan teknologi
manusia dapat :

1. Mengenal tuhannya
2. Menegakkan hakikat kebenaran
3. Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir
4. Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya
5. Membantu manusia dalam melaksanakan syariat
6. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak di
bangun di atas landasan iman dan takwa.

5
BAB II

1.3 C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak
di bangun diatas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya pengembangan ipteks yang
lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
kemaslahatan bagi umat manusia dan dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka
bagi kehidupannya sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya karena
dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Akal berfungsi untuk
berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada allah Swt, akan
memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya.
Allah berjanji dalam QS 58(al-Mujadalah) :11 yang artinya “allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat”

Disamping itu Rasullulah SAW banyak memberikan perumpamaan tentang keutamaan


orang yang berilmu dengan sabdanya : “carilah ilmu walaupun di negeri china, mencari ilmu itu
wajib bagi kaum muslim laki-laki dan perempuan sejak dari ayunan sampai ke liang lahat”.

Berikut ini adalah beberapa ayat al-Qur’an dan hadist yang dapat dijadikan sebagai dalil
orang yang beriman dan berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang istimewa.

1. Surat az-Zumar ayat : 9 yang artinya “katakanlah : “adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
2. Surat father ayat : 28 yang artinya : “sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba-
hambNya adalah ulama.
3. Hadits riwayat bukhori yang artinya : “barang siapa melalui sesuata jalan untuk mencari ilmu,
maka allah memudahkan jalan baginya kesurga.
6
4. Hadist riwayat tirmidzi (sunan tirmidzi juz 4) yang artinya : “dunia dilaknat, dilaknat apa yang
ada di dalamnya kecuali zikir kepada allah Taa’ala dan orang alim (berilmu)atau penuntut
ilmu”
5. Hadits riwayat tirmidzi yang artinya :”keutamaan orang pandai terhadap orang yang beribadah
adalah sebagai mana keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara kalian.”dilanjutkan
:”sesungguhnya allah , malaikatNya, penghuni langit dan bumi sampai semut didalam
lubangnya dan juga ikan , mendoakan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (ulama).
Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan
usaha untuk mengorganisasikan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan
sehai-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan
menggunakan berbagai metode.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara objektif, tujuannya untuk
menggambarkan dan member makna terhadap dunia faktual. Analisis ilmu itu objektif dan
menyampingkan unsure pribadi , pemikiran logika diutamakan , netral dalam arti tidak
dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian, karena dimulai dengan fakta. Ilmu merupakan
lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang dipelajarinya dalam
ruang dan waktu yang jauh dan dapat diamati panca indera manusia.

Dari sejumlah pengertian yang ada , sering ditemukan kerancuan antar pengertian
pengetahuan dan ilmu. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Dari asal katanya bahwa pengetahuan
diambil dari kata bahasa inggris yaitu knowledge , sedangkan ilmu diambil dari kata science dan
peralihan dari kata arab ilm.

Menjelaskan keutamaan-keutamaan orang yang berilmu , Al-Gazali mengatakan “barang


siapa berilmu , membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, bagaikan
matahari, selain menerangi dirinya uga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi
yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya.

7
BAB III

1.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungan

Kemajuan IPTEK tidak dipungkiri telah mengantar manusia kepada kemudahan, efektivitas
Sdan efisiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu dianggap
sebagai suatu yang mustahil.

Namun disisi lain kemajuan IPTEK juga telah membawa akses yang negative dan destruktif
yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan lingkungannya. Dalam
(QS. Ar-Rum:45) menyebutkan “telah timbul kerusakan di darat di lautan karena ulah tangan
manusia”.
Untuk itu ilmuan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dari kelompok-
kelompok perusak (ya’juj dan ma’juj). Ilmuan harus mempunyai tanggung jawab karena diberi
amanahAllah untuk berbuat baik terhadap lingkungan
Ada dua fungsi manusia didunia yaitu sebagai ‘abdun (hamba allah)dan sebagai khalifah
allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan dan
kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan allah. Adapun tugas utamanya sebagai khalifah allah
di muka bumi adalah memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga keseimbangan alam dan
lingkungan tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi , menggali
sumber daya alam , serta memanfaatkannya dengan sebesar-beesar kemanfaatanuntuk kehidupan
umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif lingkungan , karena alam diciptakan
untuk kehidupan manusia sendiri.
Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS , fungsi hidup manusia sebagai khalifah
akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan manusia
akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam karena allah menciptakan manusia. Seandainya
allah tidak menciptakan manusia. Maka tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu maka
manusia mendapat amanah dari allah untuk memelihara alam agar terjaga kelestariannya dan
keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.

8
BAB V

PENUTUP
Kesimpulan

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang sempurna yang memiliki akal dan fikiran .
Dengan akal manusia mampu berfikir ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi, serta
manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan kemajuan di muka bumi. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra dan firasat. Jadi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi bagi kemajuan
agama islam.
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan
iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara
mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.

9
Daftar pustaka

Mansoer,Hamdan,dkk.2004.ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam


islam.Jakarta:Departemen agama RI.
Aminuddin,dkk.2005.islam pengetahuan dan teknologi .Bandung:PT Ghalia
Indonesia.
Imtihana,Aida,dkk.2009.pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi
umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar,Amsal.2010.filsafat ilmu.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

10

También podría gustarte