Está en la página 1de 18

Cara Membuat Tanaman Hidroponik di

Rumah Untuk Pemula


Hidroponik
Cara Menanam Hidroponik di Rumah untuk Pemula | Selamat datang di blog
lintangsore.com, tempat berbagi dan belajar tentang hobi berkebun, menanam buah-buahan
dan sayuran. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar menanam hidroponik sederhana
yang bisa diaplikasikan secara mudah di rumah atau di pekarangan. Teknik cara menanam
hidroponik menggunakan media air ini ditujukan untuk para pemula yang baru saja mengenal
tanaman hidroponik dan ingin mencoba menanam sayuran hidroponik seperti cabe,
kangkung, tomat dan lain-lain. Maka nantinya dalam teknik hidroponik ini kita tidak akan
memerlukan peralatan ataupun bahan-bahan ideal yang sulit diperoleh tapi hanya
memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar anda seperti botol bekas, botol gantung dan
media tanam sederhana lainnya.

Budidaya Tanaman Hidroponik


Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menanam hidroponik sederhana di rumah
atau pekarangan, ada baiknya anda mengenal dulu apa itu bertanam hidroponik. Secara
sederhana ditinjau dari asal katanya budidaya Hidroponik berarti suatu metode budidaya
tanaman tanpa menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi
yang diperlukan oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata,
serbuk kayu, dan lain sebagainya.

Di bawah ini beberapa kelebihan dan alasan untuk menguatkan motivasi anda belajar
menanam tanaman dengan cara hidroponik, antara lain:

 Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di


atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media
larutan mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai,
sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.
 Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak
membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat
 Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida
atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman
biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
 Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebas dari kotoran dan hama
 Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol
pertumbuhannya
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol
 Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam
kapan saja sesuai dengan planning kita.
 Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
 Bertanam hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk mengerjakannya
 Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih ketimbang bertanam
di atas tanah.
 Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan penyakit tanaman
yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam
tanah
 Lahan tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat ditanam di mana saja seperti
di dalam rumah atau di pekarangan yang sudah dipaving.

cara menanam hidroponik sederhana di rumah

cara menanam hidroponik sawi

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran hijau seperti
selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kailan, kangkung, bawang,
strowbery, dan lain-lain. Tanaman-tanaman hidroponik di atas seringkali menjadi pilihan
utama bagi para vegetarian yang sangat memperhatikan proses pembuatan makanan, apakah
ada unsur kimiawi di dalamnya, apakah terdapat pembunuhan hewan, juga terkait dengan
konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Ada dua macam teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik.

1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi


2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti

Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai berikut:

Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai tempat
pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan nutrisi/air. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup
dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai
adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir.

Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk menggantikan
peran tanah sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam hal ini kita bisa
memanfaatkan media sabut kelapa, akr/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng ,
serbuk kayu, dan lain-lain sebagainya.

Pada postingan yang ini kita tidak akan membahas keduanya karena akan menjadikan
postingan ini terlalu panjang dan pastinya membuat anda lelah membacanya. maka, kita
hanya akan membahas teknik yang pertama saja yaitu cara menanam hidroponik
menggunakan media air/larutan.

Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air

1. Teknik Larutan Statis


Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Teknik ini termasuk
teknik paling kuno yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dalam teknik
menanam hiroponik larutan statis, tanaman disemai pada media tertentu seperti ember plastik,
baskom, bak semen, atau tangki. Usahakan untuk memilih media yang berwarna gelap atau
tidak tembus cahaya. Hal ini ditujukan untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam
bak/wadah larutan. Kalaupun adanya wadah berwarna bening/transparan, silahkan anda
bungkus terlebih dahulu menggunakan plastik hitam atau alumunium foil yang tidak tembus
cahaya.
Karena air/larutan nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian larutan diusahakan selalu serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan
cukup memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di
bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi yang baru.
cara menanam hidroponik dengan botol bekas

2. Teknik Larutan Alir


Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan
mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik
ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari tangki
besar yang bisa dipakai untuk tanaman hidroponik skala besar. Salah satu teknik yang banyak
dipakai dalam cara Teknik menanam hidroponik larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi
(nutrient film technique) atau sering disebut sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis
anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air
mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai
makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup
melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang
cukup untuk tanaman.

berkebun hidroponik secara murah


Itulah dua teknik cara menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya janjikan di atas, sekarang kita akan belajar cara menanam
hidroponik sederhana di rumah menggunakan bahan dan alat seadanya.
Cara Bertanam Hidroponik Sederhana di Rumah
Ada dua teknik sederhana yang akan saya bahas, yaitu hidroponik sistem wick (mewakili
teknik larutan statis) dan hidroponik sistem NFT (mewakili teknik larutan alir)

1. Menanam Hidroponik sistem Wick.

Kata 'wick' kalau tidak salah berarti sumbu. Maka sistem wick biasa disebut juga sistem
sumbu. Sistem hidroponik ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman
yang berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar
tanaman). Rockwool adalah media yang akan menyerap air nutrisi yang dibawa kain flanel,
sehingga akar-akar muda tanaman akan menyerapnya dari rockwool. Semakin besar, akar
tanaman akan keluar dari rockwool dan merayap melalui kain flanel menuju larutan nutrisi di
bagian bawah dan mengisapnya sendiri.
Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap
belajar, terutama untuk para pemula atau hobiis tanaman indoor.

Bahan yang dibutuhkan :

 Botol bekas ukuran 600 ml


 Media tanam : disarankan Rockwool (bisa beli di toko pertanian atau online)
Alternatif lain kalau repot bisa diganti sama dacron, busa bekas, gulungan kapas, atau
kain flanel yang digulung.
 Sumbu : Bisa menggunakan sumbu kompor / kain flanel / kain yang menyerap air

rockwool, larutan AB MIX, dan bibit hidroponik

Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana


Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

 Potong botol air mineral menjadi 2 bagian


 Lubangi bagian atas leher botol di dua sisi dengan solder atau paku yang dipanasi.
 Masukan sumbu/kain flanel yang sudah dipotong memanjang melalui dua lubang tadi
 Pasang terbalik bagian atas botol ke bagian bawah botol.
 Media tanam hidroponik sederhana sudah siap digunakan.

Langkah berikutnya menyiapkan benih tanaman yang akan kita tanam. Untuk latihan saya
sarankan tanaman sayuran hidroponik yang gampang tumbuh seperti sawi atau selada. Saat
ini benih/bibit tanaman banyak sekali dijual secara online. Silahkan googling dengan kata
kunci 'bibit tanaman hidroponik'. Sekalian kalau anda beli online, beli juga rockwool dan
pupuk hidroponik.

Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool


Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool

 Potong-potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5.


 Basahi rockwool dengan air dengan cara dicipratkan atau disemprot kecil agar
rockwool tidak terlalu basah / digenangi air. Tempatkan di nampan atau kotak plastik
bekas yang ada.
 Lubangi bagian tengah setiap rockwool dengan lidi/tusuk gigi. Jangan buat lubang
terlalu dalam, cukup kira-kira 2 mm saja.
 Masukkan benih tanaman ke dalam lubang yang sudah dibuat di atas rockwool.
 Tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan tempatkan di tempat yang teduh atau
gelap.
 Umumnya untuk sayuran seperti sawi dan selada, dalam 1-2 hari sudah sprout/pecah
benih. Tanda sprout adalah dengan munculnya calon akar (putih-putih) dan
menyembul calon daun.
 Kalau sudah ada yang pecah benih, segera jemur wadah berisi benih tersebut di bawah
sinar matahari pagi sampai siang. Kalau matahari sudah terik, cukup simpan di tempat
yang terang dan tidak perlu ditutup lagi oleh plastik hitam.
 Terlambat mengenalkan pada sinar matahari bisa mengakibatkan etiolasi.
 Lakukan setiap hari. Tambahkan atau semprotkan air agar rockwool tetap basah dan
lembab jika dirasa media sudah kering.
 Ciri benih yang sudah siap tanam adalah sudah tumbuh daun sejati. Pada saat ini
tanaman siap dipindah ke media hidroponik untuk mendapatkan nutrisi tambahan
selain air dan sinar matahari.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik

Pada saat benih tanaman sudah siap dipindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi
hidroponik harus segera disiapkan.
Dalam sitem bertanam hidroponik dikenal nutrisi dengan istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual di toko pertanian atau online. Ada yang masih dalam bentuk bubuk,
ada juga yang sudah dalam bentuk larutan cair. Kalau anda membeli dalam bentuk bubuk,
baca panduan cara melarutkannya. Biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB MIX. Untuk sayuran, pastikan anda membeli AB MIX Daun
(sayuran daun). Kecuali kalau nanti anda menanam tanaman buah, AB MIX yang harus
disiapkan juga khusus untuk buah. AB MIX terdiri dari 2 larutan cair yang terpisah, yaitu
larutan A dan larutan B. Kedua larutan nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam
penggunaannya nanti harus dicampur lagi dengan air.
Takaran pencampurannya adalah sebagai berikut:

 larutan A 5 ml
 larutan B 5 ml
 air 1 liter
 Campurkan ketiga bahan diatas, aduk sampai bercampur sempurna. Larutan nutrisi
siap digunakan.

Cara memindah Benih ke Media Tanam Hidroponik


 Siapkan botol bekas yang sudah dibuat sebelumnya.
 Isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
 Pindahkan rockwool yang berisi tanaman yang sudah berdaun empat ke bagian dalam
botol bagian atas yang sudah diisi kain flanel.
 Pasangkan kedua bagian botol.
 Selesai.

Perawatan Tanaman Hidroponik

Ketika tanaman tumbuh semakin membesar, kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Karena
itu minimal seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi
adalah ; 5ml + 5ml + 1 lt. Minggu kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1lt. begitu seterusnya
sampai tanaman siap panen.

Jangan biarkan larutan nutrisi di botol bagian bawah kosong karena akan menyebabkan
tanaman mati kekeringan. Botol yang berisi larutan nutrisi rentan terkena lumut karena
paparan sinar matahari. Karena itu, kalau mau, lapisi botol bagian bawah dengan kertas
warna gelap. Atau cat dengan warna hitam. Tapi, karena saya menggunakan botol-botol ini
tanpa pelapis, biasanya pada saat pergantian nutrisi, saya bersihkan lumut-lumut yang
menempel hingga bersih kembali.

Alternatif lain selain menggunakan botol bekas air mineral, sebenarnya kita bisa juga
menggunakan baskom atau tempat plastik lainnya. Tempat/ media menempatkan rockwool
berisi tanaman bisa menggunakan pot kecil atau bekas gelas air mineral yang dilubangi ujung
bawahnya dan dipasangi sumbu/kain flanel. Untuk menutup baskom/wadah plastiknya dapat
menggunakan styrofoam yang dilubangi sehingga pot-pot akan menggantung dan tidak
menyentuh air. dengan cara seperti ini, kita bisa menempatkan beberapa pot tanaman
sekaligus.

Demikian cara menanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.

2. Menanam hidroponik sistem NFT


Bersambung...
Cara Mudah Membuat Pupuk Nutrisi Hidroponik Sendiri – Anda yang saat ini lagi
gandrung2nya dalam bercocok tanam hidroponik pernahkah berpikir untuk membuat Pupuk
AB Mix atau pupuk Hindroponik Sendiri ??. Yup daripada mengeluarkan kocek yang tidak
sedikit hanya untuk beli pupuk atau nutrisi Hidroponik tidak ada salahnya untuk mencoba
membuatnya sendiri, disamping menghemat uang tentu ada kepuasan tersendiri jika membuat
Pupuk atau Nutrisi Hidroponik di rumah anda sendiri. Berikut cara membuat Larutan Nutrisi
Hidroponik sendiri.

Bahan-Bahan:

1. Siapkan Pupuk Urea 1000 gr.


2. Siapkan Pupuk KCL 1000 gr.
3. Siapkan Pupuk NPK 1000 gr.
4. Siapkan Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) 50 gr.

Peralatan yang disiapkan:

 Siapkan Ember bervolume 20 Liter.


 Siapkan Drum plastik bervolume 100 liter
 Siapkan Timbangan digital
 Siapkan Alat pengaduk
 Siapkan Air sumur, air sungai,
 Siapkan Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10
hari.
Cara membuat Larutan Nutrisi Hidroponik:

Pertama-tama Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
Kemudian Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit
sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak
ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada endapan). Setelah itu Tuangkan larutan
pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter. Kemudian Kucurkan air sumur
kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai volume 100 liter).
Dan sekarang Larutan Nutrisi siap digunakan.

Bagaimana mudah bukan dalam membuat nutrisi atau larutan Pupuk AB-Mix untuk
tumbuhan Hidroponik Anda. Ok demikianlah artikel mengenai cara membuat nutrisi atau
pupuk hidroponik secara sederhana di rumah anda.[tk]

Tags:

cara membuat nutrisi hidroponik ab mix, cara meracik nutrisi hidroponik, Cara bertanam
sayuran, cara meracik pupuk hidroponik, hidroponik nutrisi, pupuk gandasil untuk
hidroponik, air nutrisi, cara buat pupuk hidroponik sendiri, cara buat nutrisi hidroponik
sendiri, cara membuat nutrisi organik untuk cabe

Media tanam
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya
media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di
antaranya adalah:

 Arang sekam
 Spons
 Expanded clay
 Rockwool
 Sabut (Coir)
 Perlite
 Batu apung (Pumice)
 Vermiculite
 Pasir
 Kerikil
 Serbuk kayu atau disebut serbuk gergaji
 Pengukur pH Air Hidroponik – Sebuah pH meter analog, yang dirancang khusus
untuk kontroler Arduino dan memiliki built-in yang sederhana, koneksi yang mudah
dan fitur yang praktis. Memiliki LED yang bekerja sebagai indikator power, BNC
konektor dan PH2.0 antarmuka sensor. Untuk menggunakannya, cukup
menghubungkan sensor pH dengan konektor BNC, dan pasang antarmuka PH2.0 ke
port input analog dari controller Arduino. Spesifikasi pengukur PH Hidroponik:
Modul power: 5.00V; Rentang pengukuran: 0-14; pH mengukur suhu: 0-60; Akurasi:
± 0.1pH (25 ); Response time: ≤ 1 min; pH sensor dengan BNC Connector;
Keuntungan Penyesuaian potensiometer dan LED Indikator Daya. pH adalah
singkatan dari “potential hydrogen” yang berarti merupakan jumlah konsentrasi ion
hidrogen yang bermuatan positif relatif terhadap ion hidroksil bermuatan negatif
dalam suatu zat. Ion hidrogen bersifat asam sedangkan ion hidroksil bersifat basa.
Mengetahui hal ini penting demi kesuksesan kebun hidroponik Anda. Skala pH
berkisar dari 0 hingga 14. pH 7 merupakan pH netral. Angka di bawah 7
menunjukkan senyawa asam dan di atas 7 menunjukkan senyawa basa. Mengontrol
pH dalam hidroponik lebih mudah daripada media tanah, yang jauh lebih rumit dan
banyak memakan waktu.

 Sensor pH diletakan di bagian pinggir tandon air dengan ujung sensor terendam air.
Tujuan dari terendamnya sebagian sensor ke air adalah untuk mengukur kadar pH
dalam air. o Led Grow Light Lampu perangsang tumbuhan / Led Grow Light
digunakan untuk membantu tanaman melakukan fotosintesis ketika intensitas cahaya
matahari kurang. Dalam penggunaannya lampu dihubungkan ke relay yang sudah
terintegrasi dengan sensor cahaya. Pengujian sensor suhu / LM35 dilakukan di ruang
ber – AC untuk mengetahui sensor suhu sudah tepat mendeteksi suhu secara akurat.
Tujuan dari pengujian sensor suhu adalah untuk mendapatkan suhu yang akurat
sehingga dapat bekerja dengan baik dalam sistem otomasi. Berikut adalah gambar
untuk pengujian sensor suhu / LM35. Saat percobaan sensor suhu di dalam ruangan
ber – AC, sensor suhu mendeteksi temperatur yang sama dengan remote AC.
Sedangkan saat diluar ruangan suhu yang terdeteksi hampir sama dengan suhu di
dalam ruangan. Sensor Ultrasonik. Pengujian sensor ultrasonik / ping dilakukan
dengan perbandingan menggunakan penggaris terhadap perhitungan jarak satu benda
dengan sensor ultrasonik. Tujuan pengujian sensor ultrasonik ini adalah agar
perhitungan jarak yang tepat. Berikut adalah gambar pengujian sensor ultrasonik.
Terlihat sensor ultrasonik mendeteksi dan memberi data yang sama di layar. Dapat
disimpulkan dengan demikian sensor ultrasonik telah berfungsi sesuai perintah yang
diberikan.

 Sensor pH. Pengujian sensor pH dilakukan dengan membandingkan larutan Aquades
dan air biasa yang diambil di kran memanfaatkan kertas lakmus. Tujuan dari
pengujian sensor pH adalah untuk mengetahui seberapa akurat sensor pH
dibandingkan dengan menggunakan kertas lakmus sehingga pada saat
diimplementasikan pada sistem, sensor pH dapat berfungsi dengan baik. Pada
pengukuran pH air secara manual menggunakan kertas lakmus, maka larutan aquades
memiliki pH yang bersifat asam karena kertas lakmus biru berubah warna menjadi
kemerahan. Sedangkan pada air kran kedua kertas lakmus tidak berubah warna, yang
artinya kadar pH air bersifat netral. Pada pengujian pH air menggunakan sensor pH,
kadar pH yang terdeteksi oleh sensor hampir sama dengan pengujian secara manual.
Bahwa kadar pH yang terdeteksi oleh sensor, yaitu aquades memiliki sifat asam
dengan kadar pH 6,46 sedangkan air kran memiliki sifat netral dengan kadar pH
7,24.[tk]
 Tags:
 sensor ph air untuk arduino, sensor pH air, kemiringan nft hidroponik, cara alami
mengukur ph hidroponik, sensor pengukur ph air, sensor ph air arduino, sensor ph
pada tanaman hidroponik, sensor ph tanah arduino, sensor untuk mengukur pH dalam
air, sensor untuk mengukur ph tanaman
Cara Menanam Kangkung Yang Benar – Kangkung (Ipomoea sp.) bisa ditanam di dataran
rendah serta dataran tinggi. Kangkung adalah tipe tanaman sayuran daun, tergolong ke dalam
famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan adalah
sumber vitamin pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi
dua macam yaitu:

1. Kangkung darat, nasib di tempat yang kering alias tegalan, dan


2. Kangkung air, nasib ditempat yang berair serta basah.

Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benih
kurang lebih 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra alias varietas lokal yang
memiliki daya penyesuaian lebih baik dibanding varietas lain. Lahan terlebih dahulu
dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, seusai itu dibangun bedengan membujur dari
Barat ke Timur supaya memperoleh cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100-120 cm,
tinggi 30 cm serta panjang sesuai kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan sebaiknya
panjang bedengan kurang 15 m. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH
rendah) perbuat pengapuran dengan kapur kalsit alias dolomit untuk menaikkan derajat
keasaman tanah dosis 1,5 t/ ha, pengapuran dilakukan sebelum penanaman, yaitu 2-4 minggu
sebelum tanam.

Pupuk organik (sebaiknya kotoran ayam yang sudah difermentasi) diberikan tiga hari
sebelum tanam dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik berupa
Urea 15 gr/m2 pada umur 10 hari seusai tanam. Supaya pemberian pupuk lebih merata,
pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan dengan cara larikan di
samping barisan tanaman, apabila butuh tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada
umur 1 serta 2 minggu seusai tanam. Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang sudah
dipersiapkan. Buat celah tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap celah tanamkan 2 – 5 biji
kangkung. Sistem penanaman dilakukan dengan cara zigzag alias system garitan (baris).
Pemeliharaan yang butuh diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tak turun hujan wajib
dilakukan penyiraman. Faktor lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman tetap muda
serta menjaga tanaman dari serangan hama serta penyakit. Hama yang menyerang tanaman
kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta
Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang dikarenakan oleh
Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan tipe pestisida yang aman mudah
terurai semacam pestisida biologi, pestisida nabati alias pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut wajib dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis,
volume semprot, tutorial aplikasi, interval serta waktu aplikasinya. Panen dilakukan seusai
berusia + 25 hari seusai tanam, dengan tutorial mencabut tanaman hingga akarnya alias
memotong dibagian pangkal tanaman kurang lebih 2 cm di atas permukaan tanah. Pasca
panen khususnya diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan tutorial
menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh alias merendamkan tahap
akar dalam air serta pengiriman produk ketempat tujuan secepatnya.[tk]

Tags:

cara menanam kangkung hidroponik, Cara tanam kangkung, tanam kangkung, menanam
kangkung hidroponik, cara menanam sayuran kangkung, tanaman kangkung, menanam
kangkung, budidaya kangkung hidroponik, Cara budidaya kangkung, budidaya kangkung
darat

Cara Membuat Hidroponik dengan


Paralon Secara Mudah dan Praktis Di
Rumah
Hidroponik

Cara Membuat Hidroponik dengan Paralon yang Praktis – Teknik bercocok tanam
dengan cara hidroponik nampaknya kini semakin populer. Hal ini mungkin dikarenakan tidak
diperlukannya lahan yang luas dalam membudidayakan tanaman, sehingga bagi orang yang
tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas pun dapat melakukannya. Selain itu, banyak pula
ditemukan media-media yang bisa digunakan sebagai wadah untuk membudidayakan
tanaman hidroponik. Salah satunya adalah cara membuat hidroponik dengan paralon.
Cara Membuat Hidroponik dengan Paralon Via Bukalapak

Langkah-langkahnya sangat mudah, tidak berbeda jauh dengan sistem hidroponik pada media
lainnya. Salah satu kelebihan mengembangbiakkan tanaman hidroponik dengan media pipa
paralon adalah dalam satu paralon yang berukuran panjang dapat dipakai untuk menanam
benih dengan jumlah lebih dari satu. Apabila Anda berniat untuk mencobanya, Anda dapat
menyimak ulasan berikut yang akan membahas mengenai bahan apa saja yang harus
disiapkan serta cara pembuatan paralon sebagai media untuk membudidayakan tanaman
hidroponik.

Bahan untuk Membuat Hidroponik dari Paralon


Sebelum membahas cara membuat hidroponik dengan paralon, ada beberapa bahan yang
perlu Anda siapkan. Bahan-bahan ini sangat mudah ditemukan, bahkan bisa pula
menggunakan paralon bekas. Berikut adalah bahan-bahannya:
1. Lilin lebih mudah melubangi paralon.
2. Cutter atau pisau untuk memotong paralon.
3. Pipa paralon dengan ukuran 2 inch atau 3 inch pilih yang tidak terlalu tebal agar lebih
mudah memotongnya.
4. Netpot untuk meletakkan tanaman, apabila sulit mendapatkannya bisa pula menggunakan
cup minuman dari air mineral gelas.
5. Media tanam seperti tanah, sekam bakar, atau kerikil.
6. Nutrisi tanaman untuk membantu menyuburkan tanah.

Langkah-langkah untuk Membuat Tanaman Hidropnik dengan Pipa Paralon


Setelah bahan-bahan di atas Anda persiapkan seluruhnya, sekarang saatnya untuk mengetahui
cara membuat hidroponik dengan paralon yang tentu saja sangat praktis karena tidak
membutuhkan pompa air. Berikut adalah caranya:
1. Gambar paralon berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran netpot atau cup air.
2. Ambil jarak kira-kira 20 cm agar tidak terlalu dekat kemudian lakukan hal yang sama.
3. Setelah gambar terbentuk, panaskan pipa paralon dengan lilin namun jangan terlalu dekat
karena bisa melelehkan pipa paralon.
4. Jika pipa paralon sudah lebih lembek, mulailah untuk membuat lubang-lubang sesuai
ukuran netpot.
5. Jika menggunakan cup air, buat lubang kecil-kecil di bawahnya sebagai jalan masuk air.
6. Masukkan cup minuman ke dalam lubang-lubang di pipa paralon yang sudah dilubangi
sesuai ukuran.
7. Masukkan tanah dan bibit tanaman pada cup air minum.
8. Untuk sistem penyiramannya, dapat dilakukan dengan memasukkan selang air dari ujung
pipa secara teratur.

Cara Membuat Hidroponik dengan Paralon via Sayurhidroponik


cara membuat hidroponik dengan paralon

Sudah dijelaskan di atas bagaimana cara membuat hidroponik dengan paralon yang praktis
tanpa menggunakan pompa air. Dengan cara ini, semua orang dapat mencobanya di rumah
karena tidak dibutuhkan peralatan yang sulit. Apabila pipa paralonnya cukup banyak, Anda
bisa menempatkannya pada rak-rak dari kayu yang bisa juga Anda buat sendiri atau memesan
pada tukang kayu. Baca juga Cara Bercocok Tanam di Lahan Sempit Yang Efisien.

También podría gustarte