Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
MAKALAH
Oleh:
Kelompok 4 / Off.B
Mita Listiani (110341421538)
Nadidah Safitri (110341421535)
Rizky Pradita Yudhiasri (110341421545)
Tri Riskawati (110341421550)
A. Latar Belakang
Soal yang diberikan saat tes seharusnya dilakukan evaliasi terhadap
kelayakannya. Analisis soal pada umumnya terdiri dari analisis butir soal dan
analisis perangkat soal. Tujuan dari analisis soal ii adalah untuk
menyeragamkan perseepsi semua pemeriksa khususnya terhadap pedoman
penilaian, dan memeriksa kesesuaian pedoman penilaian dengan tingkat
kemampuan peserta ujian. Selain itu, perlunya pemahaman analisis soal ini
disebabkan supaya dapat diketahui kelemahan butir soalnya. Kelemahan butir
soal disebabkan konstruksinya yang kurang tersusun dengan baik. Adapun
penyebabnya antara lain kurang waktu, kurang terlatih, belum terbiasa, tidak
adanya uji coba mutu soal.
Adapun analisis perangkat soal terdiri dari validasi dan reliabilitas.
Pentingnya memahami analisis perangkat soal ini supaya dapat mengetahui
keteerukuran tujuan. Dengan demikian untuk analisa ini diperlukan
penguasaan akan tujuan pembelajaran yang sangat dipengaruhi oleh
taksonomi Bloom.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, timbul beberapa
permasalahan antara lain sebagai berikut.
1. Apa yang di maksud dengan analisis perangkat soal?
2. Bagaimana analisis perangkat soal terkait dengan koefisien
validitasnya?
3. Bagaimana analisis perangkat soal terkait dengan koefisien
reabilitasnya?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai, adalah untuk sebagai berikut.
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anlisis perangkat soal.
2. Menganalisis koefisien validitas dari analisis perangkat soal.
3. Menganalisis koefisien reabilitas dari analisis perangkat soal.
BAB II
ISI
2. Validitas prediksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas
ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang.
Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi product moment ada dua macam, yakni:
1. Korelasi product moment dengan simpangan, dan
2. Korelasi product moment dengan angka kasar.
Rumus korelasi product moment dengan simpangan
Di mana:
rxy= koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
Perbandingan validitas soal yang dihitung dengan rumus simpangan,
terdapat 0,003, lebih besar nilai yang dihitung dengan rumus simpangan. Hal
ini wajar karena dalam mengerjakan perkalian atau penjumlahan jika
dipperoleh 3 atau angka di belakang koma dilakukan pembulatan ke atas.
Perbedaan ini dianggap sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Penjelasan
lebih rincinya adalah bahwa ada nilai korelasi positif dan korelasi negatif.
− Korelasi positif menunjukkan adanya hubungan sejajar antara dua hal.
Misalnya, hal pertama nilainya naik, hal kedua ikut naik. Sebaliknya jika
hal pertama turun, yang kedua ikut turun.
− Korelasi negative menunjukkan adanya hubungan kebalikan antara dua
hal. Misalnya, hal pertama nilainya naik, justru yang kedua turun.
Sebaliknya jika yang pertama turun, maka yang kedua naik.
Keadaan hubungan antara dua hal yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari tidak selalu hanya positif atau negative saja, tetapi
mungkin 0. Besarnya korelasipun tidak menentu.
Koefisien korelasi terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Namun karena
dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka, maka kemungkinan
memperoleh nilai lebih dari 1,00. Koefisien negative menunjukkan hubungan
kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk
mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai
berikut.
Nilai r Interpretasi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0, 80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah
Penafsiran harga koefisien korelasi ada 2 cara, yakni sebagai berikut.
1. Dengan melihat harga r dan diinterpretasikan misalnya korelasi tinggi,
cukup, dan sebagainya.
2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga
dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih
kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak
signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.
rn: Besarnya koefisien reliabilitas sesudah tes saat telah ditambahkan butir soal yang
baru.
n : Berapa kali butir soal ditambah.
r : besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir soal ditambah
b. Hal yang Berhubungan dengan Testee
Suatu tes yang diujicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa
akan memberikan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya reliabilitas
tes. Tes yang diujicobakan pada bukan kelompok terpilih akan menunjukkan
reliabilitas yang lebih besar dibanding tes yang dicobakan pada kelompok tertentu
yang diambil secara dipilih (Arikunto, 2013).
c. Hal yang Berhubungan dengan Penyelenggara Tes
Faktor penyelenggara tes yang bersifat administratif sangat menentukan hasil
tes sehingga berpengaruh pada nilai reliabilitasnya. Contohnya, adanya petunjuk yang
diberikan oleh penyelenggara tes sebelum tes dimulai akan memberikan ketenangan
pada para peserta dan ketenangan ini sangat berpengaruh terhadap hasil tes.
Dari tabel di atas, dapat dianalisis variabel X dan Y yaitu sebagai berikut.
Setelah dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan memasukkan hasil
analisis data yang telah dilakukan, didapatkan bahwa r hh atau rxy sebesar -0,3786.
Harga tersebut baru menunjukkan reliabilitas separo tes. Oleh karena itu perlu
dilakukan langkah kedua, menggunakan rumus Spearman-Brown yaitu sebagai
berikut.
2 r1/21/2
r1I =
(1 + r1/21/2)
Koefisien reliabilitas separo tes yang telah ditemukan dapat dimasukkan ke dalam
rumus ini, penghitungannya adalah sebagai berikut.
= -0,5493
Dengan data yang tertera dalam tabel, dapat juga item diganti dengan skor
belahan awal-akhir. Variabel X yang digunakan adalah item awal (soal nomor
1,2,3,4,5) dan variabel y yang digunakan adalah item akhir (soal nomor 6,7,8,9,10).
2) Menggunakan rumus Flanagan
Rumus Flanagan dapat menjadi alternatif kedua untuk menghitung koefisien
reliabilitas. Dalam menggunakan rumus ini tidak perlu dilakukan perhitungan korelasi
product moment seperti pada rumus Spearman-Brown.
Rumus Flanagan adalah sebagai berikut.
Keterangan:
-r11 = reliabilitas tes
-S12= varians belahan pertama (1) dalam hal ini adalah varians skor item ganjil.
-S12= varians belahan kedua(2) dalam hal ini adalah varians skor item genap
-St2= varians total, yaitu varians skor total
Varians ditulis dengan menggunakan kuadrat dikarenakan varians merupakan
standar deviasi kuadrat atau simpangan baku kuadrat. Rumus untuk mencari varians
adalah sebagai berikut.
- r11 = )
= -2 (2-1,609)
= -1,218
3) Menggunakan rumus Rulon
Rumus Rulon yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menentukan
koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut.
1. Hartati 3 5 -2
2. Yoyok 2 3 -1
3. Oktav 1 3 -2
4. Wendi 3 2 -1
5. Diana 5 1 4
6. Paul 3 1 2
7. Susana 5 2 3
8. Helen 3 5 -2
Keterangan:
Rumus Sd2 = varians beda (varians different)
D = different, adalah perbedaan antara skor belahan pertama (awal) dengan skor
belahan kedua (akhir)
∑d = 3 ; ∑d2 = 43
= = 1-2,218 = -1,218
Rumus
Keterangan:
r1 = reliabiltas tes secara keseluruhan
P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
N = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
1 2 3 4 5 6 7
1. Wardoyo 1 0 1 1 1 1 0 5
2. Benny 0 1 1 0 1 1 1 5
3. Hanafi 0 0 0 0 1 0 1 2
4. Rahmad 0 1 1 1 1 1 1 6
5. Tanti 1 0 0 0 1 0 0 2
6. Nadia 0 1 1 1 1 0 0 4
7. Tini 0 0 0 1 1 1 0 3
8. Budi 0 1 0 1 1 0 0 3
9. Daron 0 1 0 1 1 0 0 3
10. Yakob 0 0 0 1 1 0 0 2
Np 2 5 4 7 10 4 3 35
p 0,2 0,5 0,4 0,7 1 0,4 0,
3
q 0,8 0,5 0,6 0,3 0 0,6 0,
7
pq 1,31
(∑pq)
Keterangan:
M = mean atau rerata skor total
= 1,17 x
r11 = 1,17 x
= 1,17 x (1-0,946)
= 1,17 x 0,0541 = 0,06329 dibulatkan 0,0633
Jika dibandingkan reliabilitas yang dihitung K-R.20 dan K-R.21 lebih
besar yang pertama. Memang menggunakan rumus K-R.20 cenderung
memberikan hasil yang lebih tinggi, tetapi pekerjaannya lebih rumit.
7) penggunaan rumus Hoyt
Keterangan:
r11= reliabilitas seluruh soal
Vr = varians responden
Vs = varians sisa
Untuk mencari reliabilitas suatu soal dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
Langkah 1: mencari jumlah kuadrat responden dengan rumus
Keterangan:
Jk (r) = jumlah kuadrat item
Xt = skor total tiap responden
K = banyaknya item
N = banyaknya responden atau subjek
Langkah 2 : mencari kuadrat item dengan rumus
variasi =
Untuk memperjelas penggunaan rumus Hoyt dalam mencari reliabilitas tes dapat
diamati pada tabel di bawah ini, sebelumnya tabel ini sudah digunakan untuk
mencari reliabilitas dengan rumus K-R.20.
2. Benny 0 1 1 0 1 1 1 5 25
3. Hanafi 0 0 0 0 1 0 1 2 4
4. Rahmad 0 1 1 1 1 1 1 6 36
5. Tanti 1 0 0 0 1 0 0 2 4
6. Nadia 0 1 1 1 1 0 0 4 16
7. Tini 0 0 0 1 1 1 0 3 9
8. Budi 0 1 0 1 1 0 0 3 9
9. Daron 0 1 0 1 1 0 0 3 9
10. Yakob 0 0 0 1 1 0 0 2 4
Jumlah jawab 2 5 4 7 10 4 3 35
benar
Kuadrat jumlah 4 25 16 49 100 16 9
jawab benar ∑Xt
Berdasarkan tabel ini dapat dicari reabilitas soal dengan rumus Hoyt melalui
langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1: mencari jumlah kuadrat responden
= = = 17,5
Langkah 4: mencari jumlah kuadrat sisa
Jk (s) = Jk (t)- Jk (r) – J (i)
= 17,5 - 2,643 – 4,4 = 10,457
Langkah 5: mencari varians responden dan varians sisa dengan tabel F
Tabel F
0,294
Item 4,4 6 (7-1)
= 0,733
0,1936
Total 17,5 69 (70-1)
Untuk mencari db sisa, maka harus mencari db total terlebih dahulu lalu dikurangi
db responden dan db item
db total = k x N – 1 + 7 x 10 x -1 = 70 – 1 = 69
db responden = N- 1 = 10 – 1 = 9
db item = k -1 = 7 – 1 = 6
db total = db total – db responden – db item = 69 – 9 – 6 = 54
Kuadrat
Nomor item Skor skor
No. Nama 1 2 3 4 5 6 total total
1. A 10 6 8 8 10 10 52 2704
2. B 6 4 4 6 6 5 31 961
3. C 8 2 6 8 7 8 39 1521
4. D 7 3 7 7 6 6 36 1296
5. E 0 5 3 2 4 4 18 324
6. F 2 4 2 8 6 8 30 900
7. G 4 3 6 6 6 6 31 961
8. H 5 5 5 7 7 7 36 1296
9. I 5 5 4 6 8 5 33 1089
10. J 3 6 3 4 6 6 28 784
Jumlah 50 43 48 62 66 65 334 11836
Jumlah 32 20 26 41
kuadrat 8 1 4 8 458 451 2120
atau
= = = 7,8
= = = 1,61
= = = 3,36
= = = 3,36
= = = 2,24
= = = 2,85
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian isi dalam makalah, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Perangkat soal akan di analisis mutunya dengan spesifikasi validitas
dan reabilitas.
2. Validitas dalam sebuah tes menjadi hal yang sangat penting karena
akan mengukur kemampuan peserta didik secara tepat. Validitas tes
dapat diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Secara garis
besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas
empiris
3. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes
dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap. Jika validitas dihubungkan dengan
tidak menyimpangnya data dari kenyataan, reliabilitas dihubungkan
dengan ketetapan hasil meski telah dilakukan perekaman data berkali-
kali
DAFTAR RUJUKAN